Anda di halaman 1dari 25

ASKEP LANSIA

MENJELANG AJAL

ASKEP LANSIA MENJELANG


AJAL
Apa yang saudara fikirkan ketika melihat
lansia?
Usia berapa yang saudara harapkan saat
menjelang ajal?
Dalam kondisi yang bagaimana yang saudara
harapkan saat menjelang ajal?
Siapa yang saudara harapkan hadir saat
menjelang ajal?

Persepsi kematian
Diperoleh dari pengalaman
kematian orang lain
Tidak selalu dipengaruhi oleh
kematangan perkembangan
Kecenderungan akan
menyangkal kematian

Arti Kematian Pada Lansia


Suatu perjalanan, teman yang melepaskan
dari rasa nyeri dan penderitaan, pelarian
dari situasi yang tidak dapat diatasi
The great destroyer yang menyebabkan
melemahkan; hukuman, perpisahan

Perilaku Lansia Menghadapi


Kematian
Khawatir menjadi beban, penderitaan, dan
penggunaan tehnologi yang memperpanjang
kehidupan
Tingkat kekhawatiran lansia yang sakit dan
dirawat di rumah sakit lebih rendah dari mereka
yang menunggu giliran masuk ke rumah sakit
Yang menjadi perhatian adalah dimana,
bagaimana kematian itu terjadi, dan kehidupan
setelah kematian

Prinsip perawatan

Agar merasa nyaman, terfasilitasi emosinya,


adanya penerimaan spiritual dan membantu
untuk berduka dan kehilangan (Lewis,
Heitkemper, dan Dirksen, 2000).
WHO prinsip dasar perawatan paliatif yaitu
meningkatkan kualitas hidup dan
menganggap kematian adalah proses yang
wajar, tidak mempercepat atau menunda
kematian, menghilangkan nyeri serta keluhan
lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan aspek psikologis, sosial dan
spiritual, mengusahakan agar pasien tetap
aktif sampai akhir hayatnya dan memberika
dukungan kepada keluarga dalam masa
dukacita (Depkes, 2006).

Reaksi terhadap berduka

1.
2.
3.
4.
5.

Respon klien/keluarga: aktual atau


berpotensi untuk berduka, kehilangan
atau menjelang ajal
5 tahapan berduka Kubler Roos:
Denial
Anger
Bergaining
Depresi
Acceptance

Tujuan perawatan
Klien dengan penyakit terminal
tercapainya tiga domain sehat: spiritual,
mental-emosiaonal, fisik (Crisp dan
Taylor, 2001)
Meringankan atau menghilangkan rasa
nyeri dan keluhan lain, perbaikan aspek
psikologis, sosial dan spiritual agar
tercapai kualitas hidup maksimal
(Depkes, 2006)

Kematian Yang Sehat


Memberi kesempatan setiap lansia untuk
meninggal seperti yang diinginkannya
Kalish (1985): mempertahankan hubungan
personal yang intim dan hangat dengan anggota
keluarga atau teman, dengan caregiver jika perlu;
an open-awareness context (dying person dan
individu dalam lingkungan sosial menyadari
prognosis dan dapat berhubungan dalam kondisi
terminal; ijinkan the dying person untuk menjaga
harga dan percaya dirinya bahwa kehidupan dan
masa depannya mempunyai arti yang penting

Tanda-tanda klinis akan datang


kematian

Tanda-tanda klinis akan datang


kematian secara tradisional dapat
dilihat dari: dilatasi pupil, tidak mampu
bergerak, kehilangan refleks, nadi
menjadi cepat dan melemah, respirasi
cheyne-stokes nafas berbunyi berisik,
berhubungan dengan tumpukan mukus,
tekanan darah turun, mata dapat
terbuka sebagaian atau menutup
(Kozier, Erb, Berman, dan Snyder,
2004)

Tanda-tanda datangnya
kematian

Mengidentifikasi kematian lebih sulit


(Kozier, Erb, Berman, dan Snyder,
2004). Secara umum dapat dilihat dari
tidak adanya respon stimulus eksternal,
tidak ada gerakan otot khususnya
pernafasan, tidak ada refleks dan dari
pemeriksaan encephalogram
menunjukkan flat (Crisp dan Taylor,
2001) tanda-tanda datangnya kematian

APLIKASI KEPERAWATAN
1. pengkajian
Pengkajian diri sendiri: menyadari dan mengatasi
dengan perasaan personal tentang
kematian;menarik diri dari klien; isolasi emosi;
memindahkan perasaan diri kedalam anggota tim
Dukungan bagi perawat sebagai tim: peran
sebagai comforter; dalam memberikan asuhan
harus memahami keterbatasan diri, ada
keseimbangan dalam tim, need to be needed
dan dikerjakan secara kelompok, pertahankan
keseimbangan antara kondisi di dalam dan diluar
tempat kerja, tetap kontak dengan sepervisor

Pengkajian fisik klien


Mengkaji adanya: gangguan sistem
sistem kardiopulmonal: tanda vital, sesak, batuk, hemaptoe,
cegukan, palpitasi
sistem pencernaan: keluhan oral, mual, muntah, anoreksia,
gangguan menelan, konstipasi, diare, asites, kembung
sistem perkemihan: inkontinensia, hematuri, anuria, poliuria
sistem reproduksi: perdarahan pervaginam, cairan
pervaginam, gangguan fungsi seksual.
sistem neurologi: kelemahan, kelumpuhan, kejang
cairan dan elektrolit: dehidrasi, demam
istirahat tidur: gangguan istirahat dan tidur
sistem muskuloskeletal dan integumen: adanya luka, stoma,
nyeri; lokasi, intensitas, waktu, sebab, tindakan yang sudah
dilakukan dan efektifitasnya.

Pengkajian psikososial
Psikososial: faktor selain usia menentukan
perasaan lansia terhadap kematiannya
(latar belakang sosio-budaya dan agama,
status fungsional terutama kaitannya
dengan derajat sakit dan ketergantungan,
isolasi sosial dan kesepian
Aspek psikologis, sosiologis, dan spiritual:
cemas, takut, marah, depresi, kehilangan,
berduka, kemampuan melakukan ibadah,
kesiapan menjelang ajal.

Pengkajian spiritual
Spiritual: mencari arti dan makna dari
kehidupan, mengintegrasikan tujuan
hidup dengan kematian, dan
menurunkan ketakutan menghadapi
kematian; penerimaan akan harapan
hidup yang belum tercapai; kebutuhan
akan harapan bahwa ada kehidupan
masa datang yang lebih baik;
kebutuhan akan cinta dan perhatian

Pengkajian keluarga
Support sistem: dukungan keluarga, kemampuan
dan ketersediaan waktu merawat klien,
dukungan lingkungan, ketersediaan pelayanan
kesehatan, kesiapan keluarga terhadap
kehilangan, peran dan fungsi keluarga, masalah
keuangan, hubungan interpersonal
Pengkajian keluarga: pengetahuan berkaitan
dengan kondisi klien; kenali cara keluarga
mengekspresikan perasaan; dengarkan topik
yang dibicarakan, observasi perilaku; kaji respon
patologi keluarga.

Diagnosis keperawatan
Umumnya terkait dengan kebutuhan dasar
manusia. Misalnya kebutuhan oksigenisasi dan
sirkulasi, kebutuhan cairan, nutrisi, eliminasi,
istirahat dan tidur, mobilisasi, aman dan
nyaman, citra diri/konsep diri, integritas kulit,
aktifitas sehari-hari, psikologis, reproduksi,
neurosensori dan komunikasi

Contoh Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gangguan pola nafas berhubungan dengan penumpukan sekret


Kecemasan kronis berhubungan dengan nyeri kronis
Kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan intake
yang kurang
Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan fungsi
fisk dan psikologis
Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kelemahan
Gangguan pola tidur berhubunga dengan kecemasan/ketakutan
Perubahan membran mukosa mulut berhubungan dengan intake
cairan yangg tidak adekuat
berduka berhubungan dengan proses kehilangan

Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan
diagnosis yang muncul dan diprioritaskan
untuk:
1. Meningkatkan kualitas hidup misalnya
mengurangi rasa nyeri, mengurangi sesak
nafas dan perawatan luka.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mengkondisikan klien dan keluarga
menerima kenyataan yang ada
4. Mengajarkan keluarga untuk menghubungi
petugas kesehatan dalam keadaan darurat
5. Mencegah munculnya masalah baru misalnya
terjadi dekubitus

Strategi Intervensi
Frekuensi pengkajian, implementasi, dan
evalusi effektifitas intervensi lebih sering
Membutuhkan waktu dan kesabaran
Keterampilan komunikasi terapeutik:
kontak mata, menggunakan sentuhan,
klarifikasi dengan menggunkan refleksi
Live review: perawat sbg pendengar aktif
Pendidikan dan dukungan psikologi bagi
keluarga dan caregiver
Sosial support

Intervensi Keluarga
Bantu keluarga dalam mengkompensasi rasa
tidak berdaya, frustasi, atau perasaan bersalah
Tunjukan sikap empati terhadap rasa
kehilangan
Anjurkan keluarga atau teman untuk saling
membantu
Berikan keluarga untuk istirahat
Informasikan bahwa proses kematian adalah
proses yang normal
Hubungan perawat dengan klien lebih bernilai
dibandingkan dengan keterampilan tehnik

Pelaksanaan
Pelaksanaan

tindakan keperawatan
klien dengan penyakit terminal yang
menjelang ajal di rumah hendaknya
melibatkan berbagai sumber daya.
Perawat bekerjasama dengan dokter
yang menangani klien, tim penunjang
lainnya (ahli gizi, pelayanan rehabilitasi
medik, psikolog), rohaniawan, dan
terapis komplementer.

1. Manajemen nyeri non farmakologi


Distraksi
Relaksasi
Imajinasi
Pemijatan/masase
Stimulasi dingin atau panas
2. Sleep enhanchement (peningkatan
kualitas tidur) pada gangguan tidur

Penilaian
Penilaian dilaksanakan untuk mengkaji
ulang, mengembangkan, atau mengganti
cara atau metode keperawatan klien di
rumah. Penilaian dilakukan terhadap klien
dan keluarga serta kelengkapan dokumen
yang sudah dikerjakan. Penilaian pada
klien dapat dilihat dari berkurangnya
keluhan, meningkatnya kepuasan dan
kemandirian klien dan keluarga

Dying is a part of life, just as birth is

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai