Anda di halaman 1dari 37

ALTERNATOR

Generator AC atau generator sinkron sering


disebut Alternator, karena membangkitkan
tegangan dan arus AC (Alternating Current)

Pembangkitan Gelombang AC

Pembangkitan Gelombang AC

Nilai Tegangan

Tegangan Terinduksi sbg fungsi waktu

Tegangan / Arus Bolak-Balik 3 Fase

Alternating Current
Nilainya berubah terhadap waktu
Mempunyai puncak, zero cross,
lembah
Mempunyai frekuensi (f)

Konstruksi Alternator

1. Rangka stator terbuat dari besi tuang


2. Stator bagian inti yang tersusun dari plat-plat,
yang mempunyai alur
3. Rotor bagian yang berputar, terdapat kutubkutub magnet dengan lilitannya yang dialiri
arus searah, melewati cincin geser
4. Generator penguat sebagai sumber arus
medan
8

Stator

10

11

Rotor

12

BAGIAN UTAMA ALTERNATOR

Stator
Merupakan bagian alternator yang diam.
Umumnya digunakan sebagai tempat kumparan jangkar

Contoh Stator 3 Fase 500 MVA, 15 kV

13

BAGIAN UTAMA ALTERNATOR

Rotor
Merupakan bagian yang berputar
Umumnya digunakan sebagai tempat kumparan medan

Contoh Rotor 36 kutub dg arus eksitasi 2400 A


14

15

Tipe Rotor
Ada 2 tipe kutub pada rotor
a. Kutub menonjol (salient pole)
b. Kutub silinder (cylindrical pole)

Kutub Menonjol

Kutub Silinder
16

Tipe Rotor

17

Alternator dengan kecepatan tinggi umumnya


menggunakan kutub silindris

18

ALTERNATOR

Keluaran (out put) alternator berupa Gaya


Gerak Listrik (GGL) yang memiliki frekuensi.
Frekuensi yang ditimbulkan oleh alternator
bergantung pada jumlah kutub dan
kecepatan putar rotornya.

pn
f
120
f = frekuensi
(Hz).
p = jumlah kutub per fase (buah)
n = kecepatan rotor ( rpm)
19

Contoh

a.
b.

Ada sebuah generator AC dioperasikan


pada kecepatan 1800 rpm.
Berapa frekuensi yang dibangkitkan ?
Berapa kecepatan rotor agar frekuensi
generator menjadi 50 Hz. ?

20

Generator Penguat (Exciter)


Ada 2 tipe exciter :
a. Dengan komutator dan sikat
b. Tanpa sikat
Exciter berfungsi untuk mensuplai arus DC
ke kumparan medan
21

Skema exciter yang mensuplai arus DC melalui komutator dan sikat


22

Sistem eksitasi menggunakan sikat


(brush excitation)

23

Sistem eksitasi menggunakan sikat (brush excitation)

24

Sistem Exciter Tanpa Sikat


25

Sistem eksitasi tanpa sikat


(brushless excitation)

26

Penguatan dengan Sistem Brushless

27

28

29

Eksternal Eksitasi

30

Arus medan akan mempengaruhi fluks magnet


dan akhirnya akan mempengaruhi juga GGL yang
dibangkitkan

31

Ditinjau dari jumlah fasenya alternator dibedakan menjadi


alternator fase tunggal dan alternator 3 fase

Skema alternator fase tunggal dua kutub


32

Skema alternator 3 fase dua kutub

33

Bentuk gelombang tegangan dan diagram fasor 3 fase


34

Gaya Gerak Listrik (Electromotive force)


GGL setiap fase dirumuskan sebagai
Emax = Bm l r

(volt)

Dimana :
Bm = Kerapatan fluks maksimum (T)
l = panjang kedua sisi koil dalam medan magnet (m)
= kecepatan sudut rotor, (rad/s ) (= 2 frekuensi)
r = radius armature (m)

35

Contoh :
Sebuah generator AC, 2 kutub,
membangkitkan tegangan 3 fase dengan
urutan ABC. Diasumsikan memiliki data sbb;
Bm = 1,2 T, panjang armatur 0,5 m,
kecepatan rotor 1500 rpm dan
diameter sisi dalam inti stator 0,4 m.
a.

hitunglah tegangan yang diinduksikan per fase

b.

berapakah frekuensinya
36

Penyelesaian :
GGL maksimum (Emax ) =

1,2 (0,5 0,5)

2 1500 0,4

60
2

Emax = 37,7 V

2 1500
f
25 Hz
120
37

Anda mungkin juga menyukai