Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PATIENT SAFETY DI lABORATORIUM


Oleh: Aliana Douw
Annisa Aulia

PATIENT SAFETY DI LABORATORIUM

Pengertian
K3 Tujuan
Tata Laksana
K3 Upaya

PENGERTIAN
Di laboratorium, keselamatan pasien
berarti
semua
standar
prosedur
operasional yang sudah dibuat untuk
kegiatan
pelayanan
laboratorium
harus ditaati, tidak ada kesalahan
sampling atau specimen, tidak ada
kesalahan analisa, tidak ada kesalahan
pencetakan hasil dan penyerahan
hasil, serta tidak ada kesalahan
ekspektasi hasil.

TUJUAN
Tujuan Umum
Memenuhi standar keselamatan pasien di
laboratorium.
Tujuan Khusus
Menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
di laboratorium.
Mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi data,
dan mengusulkan jalan keluar KNC, KTD, dan Sentinel
Event yang terjadi yang berhubungan dengan
laboratorium.
Menganalisa risiko klinis dari suatu system yang
diterapkan di laboratorium.

TATA LAKSANA

Mulai dengan membuat standar prosedur operasional (SPO).


Melakukan SPO di semua segi pelayanan laboratorium.
Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila tejadi Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD).
Pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap KTD, mencari jalan keluar bila
perlu mengubah sistem sehingga lebih baik dan lebih aman utnuk pasien, membuat
tindak lanjut, dan mensosialisasikan tindak lanjut untuk dilakukan bersama dan
mengevaluasi system baru tersebut.
Melaporkan indikator keselamatan pasien yaitu:
a). Kejadian yang berhubungan dengan ketidakcocokan identitas pasien.
b). Kejadian yang berhubungan dengan komunikasi yang tidak efektif.
c). Kejadian pasien jatuh.
d). Kejadian yang berhubungan dengan transfusi darah.
e). Kejadian yang berhubungan dengan standar pengendalian infeksi (cuci tangan).
f). Melakukan semua standar pengendalian infeksi.
g). Memilih peralatan yang bermutu dan aman bagi pasien.

UPAYA PELAKSANAAN
Pengumpulan Informasi
Laboratorium hendaknya
mengumpulkan informasi yang
memadai untuk identifikasi pasien
secara tepat, tetapi hendaknya tidak
mengumpulkan informasi pribadi yang
tidak perlu.

Pengambilan Sampel Primer


Semua prosedur yang dilakukan pada pasien
memerlukan persetujuan pasien.
Dalam situasi darurat, persetujuan dapat menjadi
tidak mungkin dan dalam keadaan tersebut dapat
dilakukan prosedur yang diperlukan, asalkan
merupakan yang terbaik bagi pasien.
Privasi yang layak selama pengambilan sampel
hendaknya tersedia dan sesuai dengan jenis sampel
primer yang sedang dikumpulkan serta informasi yang
diminta.
Jika sampel primer diterima laboratorium dalam
kondisi yang tidak sesuai dengan pemeriksaan yang
diminta, hendaknya dibuang dan dokter perujuk
diberitahu.

Kinerja Pemeriksaan
Semua pemeriksaan laboratorium
hendaknya dilakukan menurut
standar yang tepat dan dengan
tingkat keahlian dan kompetensi
profesi yang diharapkan.
Segala bentuk pemalsuan hasil sama
sekali tidak dapat diterima.

Pelaporan Hasil
Hasil pemeriksaan laboratorium yang diberikan
ke pasien adalah bersifat rahasia kecuali jika
pengungkapan hal tersebut disetujui pasien atau
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan.
Keputusan yang berkenaan dengan pernyataan
persetujuan mengenai pelaporan hasil ke pihak
lain hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan
dengan mempertimbangkan tata cara setempat.
Laboratorium mempunyai tanggung jawab
tambahan untuk menjamin, sejauh mungkin,
pemeriksaan diinterpretasikan dengan benar dan
digunakan untuk kepentingan terbaik pasien.

Penyimpanan dan Retensi


Rekaman Medik
Laboratorium hendaknya menjamin
bahwa informasi disimpan sedemikian
hingga terdapat perlindungan yang
layak terhadap kehilangan, akses oleh
yang tidak berwenang, dan
penyalahgunaan lainnya.

Penggunaan Sampel untuk Tujuan


Pemeriksaan Selain yang Diminta

Penggunaan sampel tanpa


persetujuanuntuk kegunaan selain
daripada yang diminta hendaknya
hanya terjadi jika residu sampel dibuat
tidak dikenal dan dengan
mempertimbangkan implikasi hukum.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai