Pewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
SEMESTER GANJIL
By: Siti Nur Aizah
KAJIAN MATERI
QS. AL-AHQAF: 15
STANDAR KOMPETENSI
INDIKATOR
Gen
KROMOSOM
MONOHIBRIDA
DIHIBRIDA
INTERMEDIET
TEKNOLOGI REPRODUKSI
PENYAKIT MENURUN:
EVALUASI
Gregor J. Mendel
1
5
Memahami
makhluk hidup
kelangsungan
hidup
pewarisan
INDIKATOR
Gen
Monohibrida
Gen
Kromosom
Gamet
Dominan
Resesif
Monohibrida
Dihibrida
Intermediet
Genotipe
Fenotipe
Lengan
Sentromer
Sentromer
Lengan
Submetasentrik
Metasentrik
Akrosentrik
Telosentrik
JUMLAH KROMOSOM
Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu
organisme mempunyai jumlah kromosom
yang berbeda. Kromosom yang terletak di
dalam inti sel tubuh bersifat diploid (2n)
(berpasangan), sedangkan di dalam inti sel
kelamin/gamet bersifat haploid (n) tidak
berpaangan. Jumlah kromosom pada sel
tubuh manusia sebanyak 46 kromosom (23
pasang), sedangkan pada sel kelaminnya
(sperma atau ovum) ada 23 kromosom
1.
Ujung daun
telinga
2.
Bentuk hidung
3.
Bulu mata
4.
Rambut
5.
Warna kulit
Siswa
2
Siswa 3
Siswa 4
Berbunyi:
bahwa pada pembentukan gamet,
dua gen yang berpasangan akan
dipisahkan ke dalam dua sel atau
gamet secara bebas
Berbunyi:
bahwa pada pembentukan diri
dari suatu pasangan akan secara
bebas berkelompok dengan gen
gen lain yang berasal dari
pasangan lain.
Mendeskripsikan proses
Pewarisan dan hasil pewarisan
sifat serta penerapannya
Contoh:
Persilangan antara kacang ercis berbunga
merah dominan (MM) dengan kacang ercis
berwarna putih resesif (mm) dapat dibuat
bagan sebagai berikut:
P1
:
Fenotipe :
MM
(merah)
Gamet
F1
:
Fenotipe :
mm
(putih)
m
Mm
(merah)
Mm
(merah)
Gamet
M, m
Mm
(merah)
M, m
F2
MM
(merah)
Mm
(merah)
Mm
(merah)
mm
(putih)
Perbandingan Genotipe F2
Perbandingan Fenotipe F2
= MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
= Merah : Putih
=
3 : 1
P1
:
Fenotipe :
Gamet
F1
:
Fenotipe :
MM
(merah)
M
mm
(putih)
Mm
(merah muda)
F2
F2
MM
(merah)
Mm
(merah muda)
Mm
Mm
(merah muda) (putih)
Perbandingan Genotipe F2 = MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan Fenotipe F2
= Merah : Merah
muda : putih
=
1
:
2
:
1
P1
:
BBKK
x
Fenotipe : (bulat-kuning)
Gamet
F1
:
Fenotipe :
BK
bbkk
(kisut-hijau)
x
BbKk
(bulat-kuning)
bk
P2
F1
x
BbKk
Fenotipe : (bulat-kuning)
Gamet
: BK,Bk,bK,bk
F1
BbKk
(bulat-kuning)
x
F2
BK,Bk, bK,bk
F2
BK
Bk
bK
bk
BK
Bk
bK
bk
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk
BbKK
BbKk
bbKK
bbKk
10
11
12
BbKk
Bbkk
bbKk
bbkk
13
14
15
16
F2
Nomor
Kotak
Genotipe
Fenotipe
Frekuensi
1
2, 5
3, 9
4, 7, 10, 13
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
Bulat-kuning
6
8,14
BBkk
Bbkk
Bulat-hijau
11
12, 15
bbKK
BbKk
Kisut-kuning
16
bbkk
Kisut-hijau
Perbandingan Fenotipe
F2 = 9 : 3 : 3 : 1
N
o
Rumu
s
Keterangan
1.
n=jumlah alela
heterozigot
2.
Jumlah macam
genotipe F2
3.
4.
Jumlah kombinasi F2
(2 )
F1
Aa
normal
aa
albino
Keterangan:
1.Aa normal heterozigot 50%
2.aa albino 50%
P
Gamet
Aa
A dan a
Aa
A dan a
F1
AA
Aa
Aa
aa
Keterangan:
1.AA normal 25%
2.Aa normal heterozigot
50%
3.aa albino 25%
P
Dd
Gamet D,d
X Dd
D,d
F1
DD
normal
Dd
Normal
Dd
normal
dd
diabete
s
Keterangan;
1.DD normal
homozigot
2.Dd normal
heterozigot
3.dd diabetes
Disebabkan oleh
alel dominan D
Menyebabkan
kekerdilan
(dwarfism)
DD : lethal
Dd
: dwarfism
dd
: normal
Hasil
persilangan
antara
dua
individu dengan dua sifat beda pada
F2 diperoleh hasil perbandingan
fenotipe.
a.1:2:1
b.2:1:1
c.3:1
d.9:3:3:1
1.
2.
3.
4.