MODERNISM:
Modernism, in general, includes the activities and creations of those who
felt the traditional forms of art, architecture, literature, religious faith,
philosophy, social organization, activities of daily life, and even the
sciences, were becoming ill-fitted to their tasks and outdated in the new
economic, social, and political environment of an emerging fully
industrialized world.
A notable characteristic of modernism is self-consciousness and
irony/critics concerning literary, social traditions and irrational
belief/occultisms, or a particular trend.
a socially progressive trend of thought that affirms the power of human
beings to create, improve and reshape their environment with the
aid of practical experimentation, scientific knowledge, or technology.
encouraged the re-examination of every aspect of existence, from
commerce to philosophy
MODERN:
HASIL DARI BERPIKIR SECARA KRITIS DAN RASIONAL TANPA
TEKANAN (NILAI2 KEYAKINAN, OTORITAS TERTENTU YANG LEBIH
Modern Movement I
EARLY RATIONALISM
Latar belakang
1. Dampak dari revolusi industri
mendorong tumbuhnya semangat
kapitalisme.
Pembangunan
kota
dikendalikan oleh para kaum elite
kota.
2. Berkembangnya industri ke
seluruh penjuru Eropa dan Amerika
Serikat. Pusat-pusat kota dirancang
sebagai
pusat
ekonomi
dan
perdagangan
hingga
menarik
urbanisasi.
3. Ketersediaan ruang terbuka kota
mengalami
krisis.
Ketersediaan
lahan terbuka untuk permukiman/
perumahan baru semakin minim.
Tumbuhnya daerah kumuh.
4. Pemerintah kota menawarkan
konsep
perumahan
seragam
(prototype)
dengan
standar
desain
berdasar
kebutuhan
minimal, tapi tanpa partisipasi
EXPRESSIONISM
Aliran expressionisme tidak menghasilkan konsep kota yang
revolusioner karena tekanan politik, ekonomi dan sosial budaya
yang dialami oleh warga kota.
1. Antara tahun 1910 1925 di Eropa terjadi perubahan sosial yang
besar akibat peristiwa Perang Dunia I.
2. Setelah Perang Dunia I, kota-kota di Eropa khususnya Jerman
didominasi oleh kota-kota miskin serta kota industri yang jauh dari
pembangunan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kota-kota
miskin mencoba menerapkan permukiman pedesaan secara
independen yang berbasis pada pertanian
4. Hubungan antara kaum intelektual dengan pemerintah kota
terganggu karena pemerintah kota metropolitan lebih menekankan
kepentingan ekonomi kapitalis/imperealis daripada untuk melayani
kebutuhan masyarakat umum.
5. Ketakutan akan perang dan trauma penderitaan yang dialami
sesudah PD I, mengakibatkan para seniman menarik diri
menjadi sosok yang individual dan lebih berorientasi pada
diri sendiri/membangun dunia personalnya.
6. Arsitektur lebih berkonsentrasi pada objek-objek
ORGANIK
Efek Perang Dunia I masih berlanjut
hingga menjelang Perang Dunia II.
Setelah PD II, muncul visi baru dari
kehidupan demokratis yang lebih
memungkinkan
setiap
individu
untuk berekspresi secara bebas
dan menjadi bagian dari sebuah
dinamika kota
Penemuan
Besi
baja
sebagai
material bangunan, beton dalam
konstruksi baru, sistem plumbing
dan AC, fabrikasi dan perakitan,
pembangunan areal permukiman
secara massal mendominasi kota.
Jiwa seni arsitektur organik adalah
semangat romantik, individualistik,
anti sejarah, terpengaruh oleh
aliran
Art
Nouevau
dan
ekspresionistik yang ditandai oleh
munculnya elemen mistik. Elemen
tersebut
turut
memperlihatkan
Visi bagi pusat kota maupun kota satelit yang berada di luar pusat kota
adalah lingkungan kota yang bebas dari permukiman kumuh, tetap
memiliki kemampuan untuk menikmati kemajuan yang sama diperoleh di
pusat kota seperti peluang/kesempatan kerja, akses terhadap berbagai
sarana hiburan, sistem pengelolaan limbah yang baik serta alam kota
yang mempertahankan suasana pedesaan yang indah, memiliki udara
segar dan biaya sewa lahan yang rendah.
RASIONALISME
Latar belakang :
1. Kebijakan Pemerintah Amerika
Serikat untuk
Meningkatkan pembangunan pabrik
industri peralatan perang.
2.
Tanggung
jawab
untuk
menyediakan perumahan bagi para
pekerja pabrik industri perang shg
perusahaan armada perang wajib
mensubsidi pembangunannya.
3. Setelah perang usai, lahan pabrik
dan
proyek
perumahan
dijual
menurut
aturan.
Maka
lahan
perumahan dibagi-bagi dengan pola
grid untuk mempermudah penjualan.
4. Setelah PD I, terjadi kestabilan
ekonomi di Rusia. Gerakan sosialis
mempengaruhi negara Eropa lainnya.
5. Pada dekade tahun 1920-an, arus
urbanisasi meningkat sehingga isu
permukiman padat dengan kualitas
yang buruk, kesehatan lingkungan
Dipengaruhi
paham
sosialisme
(lahan
untuk
semua orang, pembagian
lahan yang seimbang antar
berbagai fungsi); muncul
pemahaman
bahwa
penggunaan ruang kota
harus
rasional
dan
terukur.
Spekulasi tanah dan lahan
untuk kepentingan pribadi
harus
dibatasi
untuk
mencapai
proses
rasionalisasi yang ideal.
Muncul
konsep
kota/visi
UTOPIA kota-kota yang
ideal di masa depan.
Penemuan teknik beton
bangunan ikut mendorong
Usaha
pemecahan
masalah
permukiman padat dengan kualitas
hidup yang buruk, adalah:
1.Metode pengukuran dalam
perencanaan
kota
yang
dilakukan dengan membandingkan
komposisi
jumlah
penduduk
dengan luas wilayah.
2.
Badan
perencanaan
kota
dibentuk
untuk
menjalankan
proyek revitalisasi dan perbaikan
kondisi permukiman kumuh.
3.
Peraturan
tata
guna
lahan/zonasi di dalam kota yang
mengatur letak daerah industri,
hunian,
perdagangan,
pusat
pemerintahan, fasilitas ibadah,
KONSEP
LA
VILLE
CONTEMPORAINE (Le Corbusier,
1922) - rancangan kota Paris yang
diilhami penggabungan konsep Cite
Industrielle
Garnier
dan
prinsip
estetika Citta Nuova Antonio Sant
Elia:
Hunian
massal
vertikal
mulai
dipertimbangkan
sebagai
solusi
rasional
utk
memecahkan
permasalahan
over-density
pusat
kota.
1. Kota terdiri dari menara-menara
pencakar langit (untuk perkantoran
dan apartement) dikelilingi oleh
ruang terbuka yang luas.
2. Kota memiliki ruang terbuka hijau
yang sangat besar sebagai pusat.
3. Bangunan kantor bertingkat 60
lantai 1,200 orang/Ha hanya dengan
memanfaatkan 5% dari luas kota.
Adanya
kompleks
Cite
Jardin
sebagai wilayah hunian yang
terdiri dari unit-unit rumah tunggal
di daerah pinggir kota yang
dilengkapi
dengan
taman.
Kompleks tersebut direncanakan
untuk 3 juta orang.
7.
Konsep
La
Ville
Contemporaine
diterapkan
pada proyek Plan Voisin Kota
Paris pada tahun 1925, Plan
Obus antara tahun 1930 hingga
tahun 1934 dan pada proyek
Ville Radieuse, antara tahun
1930 hingga tahun 1936.
8.
Konsep
perkotaan
Le
Corbusier terintegrasi dengan
diskusi
CIAM
IV
(Congres
International d Architecture
Moderne) pada tahun 1933
yang diterbitkan pada tahun
1943 dalam piagam Athena / La
Charte dAthenes.
Inti
Perencanaan
Kota
Rasional:
1.Keseimbangan
persyaratan
kebutuhan
individual
dengan
komunal
2.Lansekap
lebih
dominan
daripada bangunan, area hijau
untuk fungsi hunian dan rekreasi
3.Pertimbangan kondisi iklim
4.Perawatan bangunan historis
5.Pembedaan dan pemisahan
fungsi-fungsi lahan di dalam
kota
6.Legislasi dan peraturan.
TRADISIONALISME
Aliran ini tidak terpengaruh oleh situasi politik, ekonomi dan sosial,
namun muncul dari selera kaum bourgeoisie yang masih ada
meski di era modernism.
Secara politik:
Kebijakan mengatur agar area permukiman disatukan di daaerah
pinggir kota untuk menghindari dekonsentrasi organisasi pekerja di
pusat kota. Pembentukan permukiman di setiap pinggir kota besar
justru mempererat hubungan antar pekerja sehingga terbentuk
komunitas masyarakat tradisional
Secara teknik:
lahan kota diatur agar tidak terlalu padat dan di atasnya
Secara budaya:
direncanakan
bangunan hunian dengan ketinggian 1 sampai 3
1.Pengaruh
dari
ideologi
lantai.
individual para borgeouis
2.Produk
romantik/keterikatan
dengan tradisi,
3.Pengaruh
konsep
kesederhanaan dalam semua
aspek yang mempengaruhi bentuk
permukiman dan perumahan
NEO KLASIK
Latar belakang dari aliran tersebut adalah:
1. para nasionalis dan aliran totalitarian (yang
menginginkan
perubahan
total)
berusaha
memperoleh kekuasaan/ kekuatan yang lebih besar
hampir di seluruh Eropa pada periode tahun 1929
setelah PD I.
2. Hitler berkuasa memimpin Nazi di Jerman sejak
1921 didukung oleh pemerintahan Bavaria di
Munich. Pemerintah totalitarian Rezim Nasional
Sosialis ini menyetujui kebijakan desentralisasi
dengan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
buruh di luar kota. Buruh juga diharuskan bertani,
dan kebijakan kota bersifat anti urban. Sehingga
kontrol ketat pemerintah meluas sampai keluar kota
3. Krisis ekonomi paska perang
mengakibatkan kota penuh dengan
penderitaan dan kelaparan, dan
kebebasan pribadi adalah langka.
CONTEMPORARY
MOVEMENT
Latar belakang:
dengan
kota