COST ACCOUNTING
MATERI-14
AKUNTANSI SISTEM
PERHITUNGAN BIAYA STANDAR
1.
2.
atau
Rekening Barang
Dalam
Proses
pada metode
Barang
Dalam
Proses
ganda:
Kuantitas sesungguhnya x
Kuantitas standar Barang Jadi x
harga sesungguhnya per
satuan, atau
atau
1.
2.
3.
Contoh:
Rp 5.000
Rp 8.000
1.
Jumlah barang yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari
adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb:
2.
a.
= Rp 1.155.000
b.
= Rp 2.422.500
c.
= Rp 3.650.000
1.
1.155.000)
(BTKL sesungguhnya = Rp
2.422.500)
2.422.500
3.650.000
Metode 2:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Berbagai rekening yang dikredit
3.650.000
3.650.000
Pencatatan pembebanan BOP kpd produk atas dasar tarif standar (5.100
jam x Rp 700 = Rp 3.570.000)
Barang Dalam Proses-BOP 3.570.000
BOP yang dibebankan 3.570.000
Pada akhir periode akuntansi:
BOP yang dibebankan 3.570.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
4.
3.570.000
1.250.000
5.
Dihitung dengan cara: unit ekuivalensi kuantitas barang dalam proses pada
akhir periode x biaya standar per satuan.
Karena dalam contoh tidak tersedia data persediaan barang dalam proses,
maka contoh jurnal tidak menggunakan angka:
Persediaan Barang Dalam Proses
xx
6.
Dihitung dengan cara: kuantitas barang yang dijual x biaya standar per
satuan:
Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan Barang Jadi xx
Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya
standar:
7.
a.
105.000
95.000
200.000
b.
50.000
127.500
50.000
Selisih kapasitas
30.000
Selisih efisiensi
70.000
150.000
Metode 2:
Selisih efisiensi
70.000
70.000
50.000
30.000
BOP sesungguhnya
80.000
Jurnal:
Pada saat pembelian bahan baku:
Persediaan bahan baku 1.500.000
Selisih harga pembelian BB
150.000
Utang dagang 1.650.000
Pada saat pemakaian bahan baku:
Barang Dalam Proses-BB 1.250.000
Persediaan Bahan Baku 1.050.000
Selisih pemakaian bahan baku
200.000
Transfer selisih harga pembelian bahan baku yang
melekat pada bahan baku yang dipakai dalam produksi:
Selisih harga BB yang dipakai 105.000
selisih harga pembelian BB
105.000
dilakukan
Contoh sebelumnya:
Biaya overhead pabrik per satuan:
Variabel = 20jam @Rp 400=Rp 8.000
Tetap = 20 jam @ Rp 300 =Rp 6.000
Jumlah produk yang diproduksi = 250 satuan
Kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam tenaga
kerja langsung. Kapasitas sesungguhnya = 5.100 jam
Biaya overhead pabrik sesungguhnya= Rp 3.650.000,
Biaya overhead pabrik dibebankan (BOP pada kapasitas
standar dengan tarif standar) = 20 jam x 250 satuan x Rp
700 = Rp3.500.000
3.500.000
BOP yg dibebankan
3.500.000
3.650.000
3.650.000
3.500.000
BOP sesungguhnya
3.500.000
90.000
60.000
150.000