Anda di halaman 1dari 12

Pertamina EP Blok Cepu

Peta Wilayah Kerja Blok


Cepu
Pertamina EP Blok Cepu
Aspek Reservoir
Aspek Pemboran
Aspek Produksi
Aspek Reservoir
Hasil analisa logging dari 135 sumur ini serta study dari penampang
geologi dan kelakuan produksi sumur didapatkan 48 reservoir dan telah
dipetakan, yang meliputi 6 lapisan (L1 sampai L6) pada 8 blok (I, II, IIIA,
IIIB, IIIC, IV,VA dan VB). Sifat batuan reservoir tersebut termasuk dari
anggota formasi Ngrayong yang didapat dari hasil analisa sampel inti
batuan yang diambil dari 22 sumur.

Karakteristik dari formasi Ngrayong :


Sementasi rata-rata berkisar antara 1,2 sampai dengan 1,8
Porositas batuan bervariasi antara 12% sampai dengan 29,7 %
Saturasi air mula-mula bervariasi antara 13% sampai dengan 29,5 %
Permeabilitas batuan bervariasi antara 6 mD hingga 1656 mD.
Aspek Pemboran
Dalam suatu operasi pemboran terdiri dari 5 sistem-sistem bagian utama,
antara lain:

1. Sistem Pengangkatan :

Sistem Penunjang
Truck yang digunakan jenis Taylor-2000 yang diproduksi pada tahun 2001, digunakan sejak April
2002 menggunakan Enggine Caterpilar D3306 dengan kapasitas 250 Hp.

Menara yang digunakan diri atas dua tipe terdiri dari tipe standart dan portabel buatan
Taylor/Femco, maximum angkatan 80000 lbs atau 40 ton, dan tinggi 60 ft.

Substructure

Lantai Rig
Alat Pengangkat
Drawork

Tali pemboran
2. Sistem Putar (Rotary System)
Kebanyakan sistem pemutar di lapangan Cepu menggunakan rotary table
Batang Bor digantung dibawah kait dan balok jalan, memanjang melalui pemutar dimana
digantung didalam lubang sumur bor.
Mata bor di daerah Cepu menggunakan berbagai macam mata bor, salah satunya jenis PDC
dengan diameter 12 1/4 Type II
3. Sistem Sirkulasi
Fluida pemboran (drilling fluid)
Tempat persiapan (preparation area)
Peralatan sirkulasi (circulation equipment)
Conditioning area
4. Sistem Tenaga
memiliki dua bagian yaitu system power supply dan distribution (transmission) equipment
5. Sistem BOP
Terdiri dari 2 Komponen Utama yaitu susunan BOP dan accumulator. Susunan BOP meliputi
Annular Preventer, Ram Type Preventer, Drilling Spool dan Bell Nipple.
Blow Out Preventer yang digunakan adalah Cameron Type U, dengan size 10 Model 3M,
Tekanan kerja 3000 psi.
Blind Ram dan Pipe Ram dengan Type U yang memiliki saluran sendiri pada tiap bagian,
sehingg atidak perlu drilling spool.
Drilling System
Aspek Produksi
Saat ini sumur yang berproduksi 46 sumur dengan produksi kotor 1689,2 m 3 per hari,

dan net produksi 205 m3 per hari (Desember 2004) dengan kadar air rata-rata 89 %,

juga menghasilkan gas 250,609 MSCF. Kedalaman sumur antara lain 413-2350 m.

Metode produksi di Distrik I Kawengan menggunakan Artificial Lift atau sistem

pengangkatan buatan dengan menggunakan 3 (tiga) jenis pompa, yaitu

1. Sucker Rod Pump (pompa angguk)

2. Electrical Submersible Pump (ESP)

3. Progressive Cavity Pump (PCP)

4. Hydrolic Jet Pump (HJP)

Dari 46 sumur yang berproduksi, 3 (tiga) buah sumur yang menggunakan ESP, 1 (satu)

sumur menggunakan PCP, dan sisanya menggunakan Sucker Rod Pump dan beberapa

sumur sudah menggunakan Hydrolic Jet Pump.


Sucker Rod Pump (pompa
angguk)
Electrical Submersible Pump
(ESP)
Progressive Cavity Pump
(PCP)
Hydrolic Jet Pump (HJP)
Pertamina EP Field Cepu Propinsi Jawa Tengah Distrik II Nglobo Ledok (Kab. Blora)

Dikembangkan tahun 1896

Memiliki 48 sumur produksi

Produksi 433 BOPD

Pertamina EP Field Cepu Propinsi Jawa Timur Distrik I Kawengan (Kab. Tuban &

Bojonegoro)

Dikembangkan ahun 1926

Memiliki 47 Sumur Produksi

Produksi 919 BPOD

Beberapa Lapangan tua diusahakan secara tradisional oleh koperasi (KUD & BUMD) yang

mempekerjakan penduduk sekitar WKP field Cepu, berlandaskan pada Permen No.1 tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai