Anda di halaman 1dari 33

TEKNIK PRODUKSI MIGAS

Oleh:
Olgi kompresing 1031511037
Winda Tri Oktaviani 10315110
PENDAHULUAN

 Minyak dan gas bumi merupakan hasil dari proses


mahluk hidup purbakala yang mati dan terkubul
selama jutaan tahun mendapatkan tekanan dan suhu
tinggi lalu berproses menjadi mineral. Untuk
membawa minyak dan gas bumi sampai ke
permukaan dibutuhkan proses yang mahal. Industri
migas bumi membagi menjadi dua tahap yaitu,
tahap eksplorasi dan tahap produksi.
EKSPLORASI

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian,


adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan
dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam dunia
perminyakan, eksplorasi atau pencarian minyak
bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan
beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk
kajian data informasi, dapat dikelompokkan:

 Studi Geologi
 Studi Geofisika
 Survei Seismik
STUDI GEOLOGI

 Studi Geologi
studi geologi dilakukan untuk memahami struktur
susunan batu dibagian bawah permukaan yang
berpotensi mengandung migas.
PARAMETER STUDI GEOLOGI

Batuan Sumber (Source Rock)


Tekanan dan Temperatur
Migrasi
Reservoir
Caps Rock
Perangkap Reservoir (Reservoir Trap)
METODE STUDI GEOLOGI

 A. Studi pendahuluan peta geologi dan citra


landsat
Studi pendahuluan yaitu dengan melakukan plotting
lokasi-lokasi tempat rembesan minyak yang diteliti
pada peta geologi dan citra landsat untuk
mengetahui kondisi geologi disekitar lokasi
rembesan minyak tersebut. Studi ini merupakan
analisis awal mengenai topografi, struktur geologi,
litologi yang terdapat disekitar lokasi rembesan
minyak.
METODE STUDI GEOLOGI

B. Penelitian lapangan
Dengan melakukan peninjauan di sekitar lokasi
rembesan minyak, termasuk melakukan deskripsi
batuan, mengukur jurus (strike) dan kemiringan
(dip) batuan, mengukur ketebalan batuan serta
mengambil sampel batuan untuk analisis fosil dalam
penentuan umur relatif batuan. Selain itu juga
dilakukan cross check terhadap hasil analisis dari
peta geologi dan citra landsat yang telah dilakukan
sebelumnya.
STUDI GEOFISIKA

Studi geofisika bertujuan untuk mengetahui sifat fisik


batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman
beberapa kilometer dibawahnya. Proses ini
berlangsung selama enam bulan hingga satu setengah
tahun tergantung dari luasan area dan yang dituju.
Untuk migas metode yg di gunakan bisa memakai:
 Seismik “dalam”
METODE SEISMIK GEOFISIKA

Secara garis besar urutan pengolahan data seismik


menurut SANNY (2004) adalah sebagai berikut:
 Field Tape
 Demultiplex
 Gain Recovery
 Editing dan Muting
 Koreksi statik
 Dekonvolusi
 Analisis Kecepatan
 Koreksi Dinamik/Koreksi NMO
 Stacking
 Migrasi
ILUSTRASI SEISMIK
PENGEBORAN EKSPLORASI

Pengeboran merupakan salah satu tahapan kegiatan


yang sangat penting dalam industri perminyakan.
Pengeboran merupakan pembuatan lubang yang
menghubungkan reservoir hidrokarbon dengan
permukaan. Guna memproduksikan hidrokarbon dari
dalam reservoir ke permukaan. Usaha pembuangan
lubang tersebut dari permukaan hingga kedalaman
target secara cepat, tepat dan aman, baik dari segi
operasional maupun safety dan lingkungan.
SISTEM PEMBORAN MINYAK

Operasi pemboran minyak dan gas bumi berbeda dengan pemboran geologi
dan pertambangan umum, dimana pada pemboran geologi dan
pertambangan umum gaya putar dan gaya tekan diberikan dari permukaan.

Sedangkan pemboran minyak dan gas bumi putarannya dapat disuplai dari
permukaan atau dari downhole motor dan gaya berat diperoleh dari berat
rangkaian pipa, yaitu dari drill collar yang sekaligus berfungsi untuk
membuat drillstring dalam kondisi tetap tegang.

Peralatan pemboran secara umum dapat dibedakan menjadi 5 komponen


utama, yaitu :
 1. Sistem angkat (Hoisting system)
 2. Sistem sirkulasi (Circulating system)
 3. Sistem putar (Rotating system)
 4. Sistem pencegah semburan liar (Blowout prevention system)
 5. Sistem tenaga (Power system)
SISTEM TENAGA (POWER SYSTEM)

Hampir sebagaian besar daya yang tersedia pada rig dikonsumsi oleh
hoisting system dan circulating system, dan sistem lainnya hanya
sedikit mengkonsumsi daya yang tersedia.

Untungnya, hoisting dan circulating system ini tidak memerlukan


daya pada waktu yang bersamaan, sehingga mesin (power system)
yang sama dapat menyediakan daya untuk kebutuhan kedua sistem
tersebut.

Total daya yang umum diperlukan pada sebuah rig adalah bervariasi
antara 1000 - 3000 hp.

Untuk rig modern, sumber penggeraknya biasanya berasal dari


internal-combustion diesel engine dan secara umum ditinjau dari cara
mentransmisikan daya dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Diesel-electric type (electrical transmission system)
2. Direct-drive type (mechanical transmission system)
SISTEM ANGKAT (HOISTING SYSTEM)

Fungsi dari sistem angkat (hoisting system) adalah menyediakan fasilitas


untuk mengangkat dan menurunkan rangkaian pipa bor (drillstring), casing
string, dan peralatan-peralatan penunjang lainnya.

 Komponen-komponen utama dari sistem angkat adalah :


 Derrick dan substructure
 Block dan tackle
 Drawwork

Ada 2 kegiatan rutin yang menggunakan peralatan angkat pada saat operasi,
yaitu :
1. Penyambungan rangkaian pipa (make-up connection), yaitu proses
penyambungan drill pipe untuk menembus formasi yang lebih dalam.
2. Pencabutan rangkaian pipa (break-out connection), yaitu proses
pencabutan drillstring dari dalam lubang bor untuk mengganti bit yang
sudah mulai tumpul atau mengganti kombinasi peralatan bottom hole
assembly
SISTEM SIRKULASI (CIRCULATING SYSTEM)

Fungsi dari sistem sirkulasi (circulating system) adalah mengangkat


serbuk bor (cutting) dari dasar lubang bor ke permukaan melalui
media lumpur pemboran.

Lumpur pemboran (drilling fluids) adalah berupa suspensi dari clay


dan material lainnya dalam air, dan agar cutting dapat terangkat ke
permukaan maka lumpur pemboran harus mempunyai viskositas dan
laju alir yang cukup.

Selain itu, lumpur pemboran harus mempunyai sifat mengagar (gel)


pada saat tidak ada sirkulasi (statis), agar cutting tidak mengendap di
dasar lubang bor yang dapat menyebabkan rangkaian pipa terjepit.
Komponen-komponen utama dari sistem sirkulasi adalah :
 Mud pumps
 Mud pits
 Mud mixing equipment
 Conditioning equipment (shale shaker, desander, desilter, degasser,
dan centrifugal)
SISTEM PUTAR (ROTATING SYSTEM)

Fungsi dari sistem putar (rotating system) adalah mentransmisikan putaran meja
putar (rotary table) ke bit, melalui media drillstring (swivel, kelly, drill pipe, dan drill
collar).

Komponen-komponen utama dari sistem putar adalah :


 Swivel
 Kelly
 Rotary table
 Drill pipe, dan
 Drill collar

Kelly adalah rangkaian pipa yang pertama dibawah swivel dengan bentuk penampang
melintang berupa segi empat atau segi enam, sehingga dapat melanjutkan putaran dari
rotary table ke rangkaian di bawahnya.

Drill pipe diklasifikasikan menjadi 3 range, yaitu :


 Range 1, panjangnya 18 - 22 ft
 Range 2, panjangnya 27 - 30 ft paling sering digunakan
 Range 3, panjangnya 38 - 45 ft
SISTEM PENCEGAH SEMBURAN LIAR (BOP
SYSTEM)

Fungsi dari sistem pencegah semburan liar (BOP system) adalah mencegah aliran
fluida formasi yang tidak terkendali dari lubang bor dengan cara menutup sumur
dengan menggunakan peralatan BOP stack.

Komponen-komponen utama dari sistem pencegah semburan liar dalah :


 Blowout preventer stack, terdiri dari : annular preventer, ram
preventer, drilling spool, dan casing head.
 Accumulator unit, merupakan hydraulic pressure unit yang
menyimpan fluida bertekanan tinggi dan berfungsi untuk mengontrol (membuka
atau menutup) BOP stack dalam keadaan darurat, yaitu pada saan ada “kick”.

Komponen penunjang pada BOP system, meliputi :


 Choke manifold, berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadi intrusi
susulan dari fluida formasi pada saat mengeluarkkan “kick” dengan cara menjaga
tekanan balik yang cukup.
 Kill line, berfungsi untuk mengalirkan lumpur berat ke dalam lubang
bor hingga tekanan hidrostatik lumpur dapat mencegah masuknya fluida formasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai