Case Phyllodes
Case Phyllodes
Tumor Phyllodes
Putri Intan Nurrahma
(2012730147)
Pembimbing:
dr. Maya Sofa, Sp.B
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Usia : 45 tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Pasir Peusing, Nanggalamekar, Cianjur
Tgl masuk : 26 Oktober 2016
Tgl pemeriksaan : 27 Oktober 2016
Ruang rawat : Samolo I
Putri Intan N.
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara
sebelah kiri sejak 2 tahun yang lalu, benjolan awalnya sebesar telur puyuh, semakin lama
semakin membesar. 2 bulan terakhir, benjolan dirasa semakin membesar dan seperti ada
tumbuh benjolan baru. Menurut pasien benjolan terasa agak keras, tidak terasa nyeri dan
masih dapat digerakkan. Adanya puting tertarik ke dalam, dan keluar cairan dari puting
disangkal. Pasien tidak merasa adanya perubahan pada kulit payudara seperti kulit jeruk dan
tidak terdapat cekungan pada kulit payudara. Luka pada kulit payudara disangkal.
Pasien tidak merasakan adanya benjolan pada ketiak maupun di sekitar tulang selangka
sebelumnya. Sesak, batuk, rasa penuh pada perut, mual dan muntah disangkal. Nyeri pada
tulang dan sendi-sendi disangkal. Pasien tidak pernah pingsan sebelumnya. BAB dan BAK
normal seperti biasa. Tidak terdapat penurunan nafsu makan maupun penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien pernah mengalami benjolan di payudara kiri sebelumnya sekitar 9 tahun
yang
lalu. Menurut pasien, sudah pernah dioperasi.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit keganasan sebelumnya.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat tumor dan penyakit keganasan di keluarga disangkal.
Riwayat Alergi
Pasien tidak mempunyai alergi obat dan makanan.
Riwayat Psikososial
Pekerjaan : ibu rumah tangga. Tidak memiliki kebiasaan merokok dan
minum alkohol, jarang mengkonsumsi makanan siap saji, suka
mengkonsumsi makanan berlemak seperti gajih dan makanan berminyak
lainnya.
Riwayat menstruasi
Menarche : usia 14 tahun
Siklus haid 28 hari,lama haid 5-6 hari, teratur
Riwayat Kontrasepsi
1996 1998 KB suntik
2015 akhir pil KB, selama 2 bulan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis (GCS = E4 V5 M6)
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 74 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Suhu : 36,70C
Pernapasan : 18 x/menit
STATUS GIZI
BB : 60 Kg
TB : 155 cm
IMT : 24,97 kg/m2
Interpretasi Overweight
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Pupil bulat, isokor 3mm/3mm, RCL +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-/), darah (-/-)
Mulut : Mukosa lembab (+), sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB submandibula -/-, pembesaran kelenjar tiroid -/-
Dada :
Inspeksi : Normochest, bentuk dan pergerakan dada simetris, retraksi sela iga (-/-),
tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak iktus kordis
Palpasi: Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru dextra dan sinistra, teraba
iktus kordis di ICS V linea mid clavicula sinistra, tidak ada pergerakan dada
yang tertinggal, nyeri tekan (-).
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikular di kedua lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), stridor (-/-),
BJ I dan II regular murni, murmur (-), gallop (-).
Putri Intan N.
Status Generalis
Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar (+), tidak tampak massa atau benjolan, bekas
operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen
Palpasi : Supel (+), massa (-), defans muskular (-), nyeri tekan (-),
tidak teraba pembesaran hepar, ginjal dan spleen
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Putri Intan N.
Status Lokalis
Putri Intan N.
Diagnosis Banding
Putri Intan N.
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi insisi
Pemeriksaan Laboratorium : hematologi lengkap
Putri Intan N.
Hasil Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Histopatologi
Mikroskopis Sediaan tampak massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk spindel
yang tumbuh hiperplastis, inti dalam batas normal dengan stroma jaringan
ikat fibrokolagen sekitarnya mengalami degenerasi myxoid. Diantaranya
tampak duktuli kelenjar, bentuk kelenjar yang berdilatasi dilapisi epitel
thorak, inti dalam batas normal.
Differential
Limfosit % 36.6 26 36 %
MXD % 7.7 0 11 %
Neutrofil % 55.7 40 70 %
Absolut
Limfosit # 2.20 1.00 1.43 10^3/uL
MXD # 0.50 0 1.2 10^3/uL
Neutrofil # 3.30 1.8 7.6 10^3/uL
Laju Endap Darah 79 0 20 mm/jam
KIMIA KLINIK
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Glukosa Darah Puasa 100 70 - 110 mg%
Fungsi Hati
AST (SGOT) 21 15 37 U/L
ALT (SGPT) 17 14 59 U/L
Fungsi Ginjal
Ureum 16.7 10 50 mg%
Kreatinin 0.7 0.5 1.0 mg%
Elektrolit
Natrium (Na) 144.2 135 148 mEq/L
Kalium (K) 3.86 3.50 5.30 mEq/L
Calcium ion 1.04 1.15 1.29 mmol/L
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker
HbsAg Non reactive Non reactive Index
Rencana Tindakan
Simple Mastectomy
Putri Intan N.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi Mammae
Batas-Batas Mammae
Superior : Costa Ke-2
Inferior : Costa Ke-6
Medial : Linea Sternalis
Lateral : Linea Aksilaris Anterior
Otot-Otot
Bagian Superior menempel pada
M. Pectoralis Major
Bagian Inferior menempel pada
M. Serratus Anterior
Mammae terdiri dari kelenjar susu, jaringan ikat dan jaringan lemak.
Masing-masing kelenjar susu terdiri dari 15-20 lobus, dan mempunyai
mempunyai ductus lactiferous yang yang dapat membuka aerola
Payudara mendapat suplai darah utama dari cabang a. mammary
interna dan a. thoraks lateral.
Kelompok vena yang paling berperan : v. axilla, v.torakalis interna,
v.intercostalis posterior
Terdapat ligament yang terbentang sepanjang fascia pektoralis profunda
sampai lapisan fascia superfisialis di dalam dermis yang berfungsi
menyokong mammae, disebut sebagai Ligamentum Coopers
Saluran limfatik dibagi menjadi beberapa
tingkatan yaitu :
Tingkat I adalah pembuluh limfe yang terletak dari
lateral sampai batas lateral pectoralis minor.
Tingkat II terdapat tepat di bagian dalam
pectoralis minor.
Tingkat III adalah pembuluh limfe yang terletak
dari medial sampai batas medial dari pectoralis
minor dan termasuk pembuluh limfe subclavicular.
Rotters node terletak antara m.pectoralis mayor
dan m.pectoralis minor.
ANATOMI
Arteriae
Mammae mendapatkan darah dari rami perforans arteriae thoracicae internae dan arteriae
intercostales. Arteria axillaris juga mengalirkan darah ke glandula mammaria, yaitu melalui
cabang-cabangnya, arteria thoracica lateralis dan arteria thoracoacromialis.
Venae
Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna. Vena ini merupakan vena terbesar yang
mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. Mammaria interna yang
kemudian bermuara pada v. Innominata
Cabang-cabang v. Aksilaris yang terdiri dari v.Torako-akromialis, v.Torakalis lateralis dan
v.Torako-dorsalis
Vena-vena kecil yang bermuara pada v.Interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v.
Vertebralis, kemudian bermuara pada v. Azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat
langsung terjadi di paru).
TUMOR PHYLLODES
Putri Intan N.
Epidemiologi
Putri Intan N.
Karakteristik Tumor
Gambaran
Makroskopik
Sebagian besar tumor phyllodes berupa massa berbentuk bulat sampai oval
Ukuran bervariasi dari 1-40 cm.
Sebagian besar tumor berwarna abu-abu-putih dan menonjol dari jaringan
payudara sekitar.
Sebagian besar tumor tipe benign dapat menyerupai fibroadenoma. (Banyak
peneliti menemukan tumor berukuran <5 cm, oleh karena itu diagnosis tidak dapat
ditegakkan hanya berdasarkan ukuran).
Celah-celah yang memanjang (leaf-like appearance) pada penampang merupakan
tanda khas tumor phyllodes, kadang-kadang tampak daerah nekrotik, perdarahan,
dan degenerasi kistik.
Putri Intan N.
Gambaran Klinik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENCITRAAN
Tidak khas dengan USG atau mammografi, sukar dibedakan dengan
FAM
Mammografi abnormal dijumpai pada 75% kasus, sering menyerupai
gambaran FAM
USG -> Massa homogen solid disertai internal echo.
Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi
insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk diagnosis
tumor phyllodes.
Temua histologis mengandung komponen struma yang dapat
bervariasi dalam tampilan histologis. Umumnya, tumor jinak
didapatkan peningkatan jumlah mencolok pada fibroblas reguler
dalam stroma.
Putri Intan N.
Gambaran
Mikroskopik
Gambaran histopatologi yang luas, dari gambaran menyerupai fibroadenoma
hingga bentuk sarcoma. Seperti fibroadenoma, gambaran phyllodes berupa
campuran stroma dan epitel.
Tumor dipastikan maligna jika komponen stroma didominasi sarkoma.
Sekitar 10-40% tumor jenis ini memiliki risiko rekurensi lokal dan menyebar
secara sistemik.
Putri Intan N.
PROGNOSIS
Putri Intan N.
Agrawal PP, Mohanta PK, Singh K, Bahadur AK. Cystosarcoma phyllodes with
Daftar Pustaka
lymph node
metastasis. Community Oncology. 2006;3:44-6.
Akin M, Irkorucu O, Koksal H, Gonul II, Gultekin S, Kurukahvecioglu O, et al.
Phyllodes
tumor of the breast: A case series. Bratisl Lek Listy. 2010;111:271-4.
Flynn LW, Borgen PI. Phyllodes tumor: About this rare cancer. Community
Oncology.
2006;3:46-8.
Calhoun KE, et al. Phyllodes tumors. In: Harris JR, Lippman ME, Morrow M,
Osborne CK,
editors. Diseases of the breast. 4th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2009.
p. 781-92.
Juanita, Sungowati NK. Malignant phyllodes tumour of the breast. Indon J Med
Sci.
2008;1:101-4. 6. Bal A, Gunggor B, Polat AK, Simsek T. Recurrent
phyllodes tumor
of the breast with malignant transformation during pregnancy. J Breast
Health.
2012;8:45-7.
Putri Intan N.
T H a n k
Y o
u !