31 TAHUN 2016
Pasal 18
(3) Dalam hal Apoteker telah memiliki Surat Izin Apotek, maka Apoteker
yang bersangkutan hanya memiliki 2 (dua) SIPA pada fasilitas
pelayanan kefarmasian lain.
(4) SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
kefarmasian.
Pasal 19 : SIPA atau SIPTTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atas
rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Tenaga Kefarmasian menjalankan
praktiknya.
Pasal lainnya di Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 masih
berlakuDengan demikian pasal lainnya masih berlaku di
Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 termasuk bunyi Bagian
Kedua : Tata Cara Memperoleh SIPA, SIKA (menjadi Surat Izin
Praktik), dan SIKTTK (menjadi SIPTKK)
Pasal 21
(1) Untuk memperoleh SIPA atau SIKA, Apoteker mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilaksanakan dengan menggunakan
contoh sebagaimana tercantum dalam Formulir 6 terlampir.
(3) Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai Apoteker pendamping harus dinyatakan
secara tegas permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga.
(4) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus menerbitkan SIPA atau SIKA paling lama 20
(dua puluh) hari kerja sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap dengan
menggunakan.
UPAYA DALAM PELAKSANAAN
PERMENKES NO 31
1. Hasil Rapat Koordinasi dengan Ketua/perwakilan Pengurus Cabang IAI se-Jawa
Timur dan Kepala Seksi Farkalkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada
tanggal 24 Oktober 2016 pukul 16.30 21.30 WIB. Rapat ini bertujuan untuk
memperoleh kesepahaman antara Pengurus Daerah dan Cabang IAI serta Dinas
Kesehatan mengenai implementasi peraturan tersebut.
Ketentuan Umum
Tata Cara Pengurusan Rekomendasi Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
Sambil menunggu terbitnya juknis dari Permenkes tersebut dalam
rangka pelayanan publik yang disesuaikan dengan analisis situasi
dan kondisi di Lapangan
PD IAI JATIM
1) SIPA Kesatu;
3) SIPA Ketiga.
Dikecualikan, apoteker yang bekerja di Instalasi Farmasi
Pemerintah/TNI/POLRI dapat memiliki paling banyak 3 (tiga)
SIPA.
1) Nama Apoteker;
2) SIPA/SIA; dan
TENTANG
APOTEK
KEPEMILIKAN
BANGUNAN
1. penerimaan Resep;
3. penyerahan
4. konseling;
6. arsip.
KETENAGAAN
PENYELENGARAAN
Apotek menyelenggarakan fungsi:
a. Apotek lainnya;
b. Puskesmas;
e. dokter;
g. pasien; dan
h. masyarakat.
Penyerahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d
hanya dapat dilakukan untuk memenuhi kekurangan jumlah sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dalam hal:
- nama Apoteker,