100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
52 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemrosesan data seismik yang meliputi pre processing, main processing, dan post processing untuk meningkatkan rasio sinyal ke noise, memperoleh resolusi yang lebih tinggi, mengisolasi sinyal yang diinginkan, dan memperoleh informasi bawah permukaan. Dokumen ini juga membahas interpretasi data seismik untuk menentukan makna geologi, analisis sekuen seismik untuk mengidentifikasi batas-batas sekuen, dan analisis fasies se
Dokumen tersebut membahas tentang pemrosesan data seismik yang meliputi pre processing, main processing, dan post processing untuk meningkatkan rasio sinyal ke noise, memperoleh resolusi yang lebih tinggi, mengisolasi sinyal yang diinginkan, dan memperoleh informasi bawah permukaan. Dokumen ini juga membahas interpretasi data seismik untuk menentukan makna geologi, analisis sekuen seismik untuk mengidentifikasi batas-batas sekuen, dan analisis fasies se
Dokumen tersebut membahas tentang pemrosesan data seismik yang meliputi pre processing, main processing, dan post processing untuk meningkatkan rasio sinyal ke noise, memperoleh resolusi yang lebih tinggi, mengisolasi sinyal yang diinginkan, dan memperoleh informasi bawah permukaan. Dokumen ini juga membahas interpretasi data seismik untuk menentukan makna geologi, analisis sekuen seismik untuk mengidentifikasi batas-batas sekuen, dan analisis fasies se
LAPANGAN WAHYUNI ASLAM OUTLINE GELOMBANG SEISMIK BANDUL SEISMIK PROSES PENGAMBILAN DATA MARINE SEISMIK AQUISISI DATA SEISMIK PEMROSESAN DATA INTERPRETASI DATA ANALISIS SEKUEN SEISMIK ANALISIS FASIES SEISMIK PEMROSESAN DATA SEISMIK Secara prinsip, tahapan dalam pengolahan data seismik dapat dikelompokkan dalam : Pre Processing/Editing (Conditioning Data) Main Processing Post Processing PEMROSESAN DATA SEISMIK Tujuan pemrosesan data : untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N) untuk memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan mengadaptasikan bentuk gelombang sinyal mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal refleksi dari multiple dan gelombang-gelombang permukaan) untuk memperoleh gambaran yang realistik dengan koreksi geometri untuk memperoleh informasi-informasi mengenai bawah permukaan (kecepatan, reflektivitas, dll). INTERPRETASI DATA Interpretasi data seismik bertujuan untuk menentukan makna geologi dari suatu data seismik ( Yilmaz,O. 1995). Proses reduksi data, pemilihan bagian pada data seismik yang diyakini sebagai refleksi primer dan penempatan reflektor yang berhubungan juga merupakan bagian dari interpretasi data seismik, sehingga nantinya akan didapatkan makna dari suatu data yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan. INTERPRETASI DATA SEISMIK Proses interpretasi data seismik ini memiliki beberapa tahap untuk prosedur pengerjaannya, antara lain: Pengertian dari asumsi geologi, proses pengumpulan data, pemilihan gelombang refleksi, pemetaan horison refleksi, pendeduksian sejarah geologi, penggabungan data sumur dalam proses interpretasi, dan penggambaran kesimpulan. INTERPRETASI DATA SEISMIK PENAMPANG SEISMIK SETELAH PROCESSING ANALISIS SEKUEN SEISMIK Sikuen seismik adalah sikuen pengendapan yang diidentifikasikan dari penampang refleksi seismik. ini merupakan urutan yang relatif selaras dari refleksi seismik yang secara genetik berhubungan. Urutan ini dibatasi di bagian atas dan bawahnya oleh bidang ketidakselarasan atau korelasi bidang selarasnya (Mitchum dkk, 1977) Tujuan utama dari analisis sekuen seismik adalah : Mengidentifikasi batas-batas sekuen pada data seismik Menentukan sekuen pengendapan dalam waktu Menganalisis fluktuasi muka air laut ANALISIS SEKUEN SEISMIK Kriteria utama untuk pengenalan batas sikuen dari data refleksi seismik adalah terminasi pola refleksi. Batas-batas sikuen dicirikan oleh regional on-lap dan truncation. Kontras impedansi akustik antara lapisan di atas dan di bawah suatu permukaan kronostratigrafi akan mempengaruhi ekspresi refleksi seismik. Ada dua bentuk pola terminasi refleksi : Yang terdapat di atas bidang ketidakselarasan berupa on- lap dan down-lap, dan Yang terdapat di bawah bidang ketidak selarasan: truncation, top-lap dan appearent truncation. Dari bidang perlapisan dan batas sikuen pengendapan, hubungan konkordan dan diskordannya dapat diketahui. Hubungan konkordan dapat dilihat pada batas atas dan bawah sikuen. Hubungan diskordan merupakan kriteria utama untuk menentukan batas sikuen. ANALISIS SEKUEN SEISMIK Pembagian jenis diskordansi didasarkan pada pembagian terminasi lapisan terhadap batas sikuen menurut Mitchum dkk, (1977), Allen (1999) adalah sbb Lap-out Truncation Base-lap Umum digunakan apabila on-lap tidak dapat dibedakan dengan down- lap, terutama disebabkan oleh deformasi setelah pengedapan. On-lap Marine on-lap ANALISIS SEKUEN SEISMIK Coastal on-lap Down-lap Proximal on-lap Top-lap Erosional truncation Off-lap ANALISIS FASIES SEISMIK Gelombang seismik yang menembus dan terefleksikan kembali ke permukaan akan memberikan gambaran bentuk eksternal dan tekstur internal dari benda-benda geologi tersebut. Analisis bentuk eksternal dan tekstur internal benda geologi dari penampang rekaman seismik dikenal dengan analisa fasies seismik atau seismic facies analysis. Terdapat 8 jenis bentuk eksternal benda geologi: 1. sheet, 2. sheet drape, 3. wedge, 4. bank, 5. lens, 6. mound, 7. fan dan 8. fill.