0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru dan bronchopneumonia. Edema paru dijelaskan sebagai akumulasi cairan di paru-paru yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan kapiler paru atau perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler. Bronchopneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri dan virus yang mengenai bronkus dan alveoli.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru dan bronchopneumonia. Edema paru dijelaskan sebagai akumulasi cairan di paru-paru yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan kapiler paru atau perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler. Bronchopneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri dan virus yang mengenai bronkus dan alveoli.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru dan bronchopneumonia. Edema paru dijelaskan sebagai akumulasi cairan di paru-paru yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan kapiler paru atau perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler. Bronchopneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri dan virus yang mengenai bronkus dan alveoli.
KASUS I : IDENTITAS PASIEN Nama / No. CM : Ny. Rukiyah / 701462 Tanggal lahir : 31 Desember 1941 Alamat : Siwuran EDEMA PULMO : DEFINISI Adalah akumulasi cairan di paru-paru secara tiba-tiba akibat peningkatan tekanan intravaskular. EDEMA PULMO : ETIOLOGI A. Ketidakseimbangan starling forces 1. ketidakseimbangan tekanan kapiler paru - peningkatan tekanan vena paru oleh atau tanpa adanya gangguan fusngi ventrikel paru - peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena peningkatan tekanan a. Pulmonalis 2. Penurunan tekanan onkotik plasma - Hipoalbumin sekunder 3. peningkatan tekanan negatif interstitial - pengambilan terlalu cepat pneumothorax atau efusi pleura - tekanan pleura yang sangat negatif karena obstruksi saluran EDEMA PULMO : ETIOLOGI B. Perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler : pneumonia, bahan toksik inhalan, bahan asing dalam sirkulasi, aspirasi asam lambung, imunolohi, pankreatitis perdarah akut. C. Insufisiensi limfatik : post lung transplant, lymphatic carcinomatosis, fibrosing lymphangitis D. Tidak diketahui : high altitude pulmonari edema, neurogenik pulmonari edema, narcotic pverdose, pulmonari embolism, eclampsia, post cardioversion, post anesthesia, post cardiopulmornary bypass. EDEMA PULMO : PATOFISIOLOGI Edema, pada umumnya, berarti pembengkakan. Ini secara khas terjadi ketika cairan dari bagian dalam pembuluh-pembuluh darah merembes keluar pembuluh darah kedalam jaringan-jaringan sekelilingnya, menyebabkan pembengkakan. Ini dapat terjadi karena terlalu banyak tekanan dalam pembuluh-pembuluh darah atau tidak ada cukup protein-protein dalam aliran darah untuk menahan cairan dalam plasma (bagian dari darah yang tidak megandung segala sel-sel darah) Area yang langsung diluar pembuluh-pembuluh darah kecil pada paru-paru ditempati oleh kantong-kantong udara yang sangat kecil yang disebut alveoli. Ini adalah dimana oksigen dari udara diambil oleh darah yang melaluinya, dan karbon dioksida dalam darah dikeluarkan kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar. EDEMA PULMO : PATOFISIOLOGI Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis yang mengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan dari alveoli kecuali dinding-dindig ini kehilangan integritasnya. Edema Paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah dalam paru sebagai gantinya udara. Ini dapat menyebabkan persoalan- persoalan dengan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan darah yang buruk. Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai air dalam paru-paru ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien-pasien. Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda. Ia dapat dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary EDEMA PULMO : PATOFIOLOGI EDEMA PULMO : MANIFESTASI KLINIS Stadium I Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominem akan memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi gas Co. keluhan pada stadium ini mungkin hanya berupa adanya sesak napas saat beraktivitas. Stadium II Pada stadium ini terjadi edema paru interstisial. Batas pembuluh darah paru menjadi kabur, demikian pula hilus dapat menjadi kabur dan septa interlobaris menebal (garis Kerley B). Adanya penumpukan cairan di jaringan kendor interstisialis akan lebih memperkecil saluran napas kecil terutama didaerah basal oleh karena pengaruh gravitasi. Mungkin pila terjadi reflex bronkhokonstriksi. Sering terdapat takhipnea. Pada pemeriksaan EDEMA PULMO : MANIFESTASI KLINIS Stadium III Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat terganggu, terjadi hipoksemia dan hipokapnea. Penderita Nampak sesak sekali dengan batuk berbuih kemerahan. Kapasitas vital dan volume paru yang lain turun dengan nyata. Terjadi right-to-leftn intrapulmonary shunt. Penderita biasanya menderita hipokapnea tetapi pada kasus yang berta dapat terjadi hoperkapnea dan acut respiratory academia. EDEMA PULMO : DIAGNOSIS Anamnesis : keluhan pasien, RPS, RPD. Pemeriksaan fisik : Sianosis sentral, Sesak nafas dengan bunyi napas seperti mucus berbuih, Ronchi basah nyaring di basal paru kemudian memenuhi hampir seluruh lapangan paru, kadang disertai ronchi kasar dan ekspirasi yang memanjang akibat bronkospasme sehingga disebut sebagai asma cardiale. Tachicardi dengan S3 gallop, murmur bila ada kelainan katup. Pemeriksaan penunjang : Laboratorium, EKG, Radiologis EDEMA PULMO : GAMBARAN RADIOLOGIS Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskular di hilus) Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral) Kranialisasi vaskuler Hilus suram (batas tidak jelas) Interstitial fibrosis (gambaran seperti granuloma-granuloma kecil atau nodul milier) Khasnya : Tampak gambaran underlying disease (kardiomegali, efusi pleura, diafragma kanan letak tinggi) Infiltrat di daerah basal (edema basal paru) Edema butterfly atau Bats Wing(edema sentral) edema localized (terjadi pada area vaskularisasi normal, pada paru yang mempunyai kelainan sebelumnya, contoh : emfisema). Annisa Sawitri NA 20120310004
BRONCHOPNEUMONIA Pembimbing : dr. Anies Sp.Rad
BRONCHOPNEUMONIA : DEFISINI Bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli.. Bronkopneumonia termasuk salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran bercak infiltrat, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. BRONCHOPNEUMONIA : ETIOLOGI Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia. Bakteri : Streptococcus, Staphylococus,H. Influenza, Klebsiella. Virus : Legionella pneumonia, Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans Aspirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung kedalam paru Terjadi karena kongesti paru yang lama. BRONCHOPNEUMONIA : PATOFISIOLOGI BRONCHOPNEUMONIA : MANIFESTASI KLINIS Demam mendadak sampai 39-40 derajat celcius, kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah Dyspneu (pernafasan cepat dan dangkal) disertai pernafasan cuping hidung Sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif. Hasil pemeriksaan fisik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus dan sedang. BRONCHOPNEUMONIA : DIAGNOSIS Anamnesis dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (neutrofil ) Pemeriksaan radiologis (thorax AP/PA) : tampak gambaran infiltrat semiopak inhomogen di daerah parahiler, batas jantung menghilang atau tampak gambaran shilloute sign, tampak corakan air bronchogram, kavitas pada parenkim paru. BRONCHOPNEUMONIA : DIAGNOSIS Anamnesis dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (neutrofil ) Pemeriksaan radiologi BRONCHOPNEUMONIA : GAMBARAN RADIOLOGI karakteristik khas dari bronchopneumonia adalah adanya konsolidasi tidak lengkap pada pulmo. Gambaran Chest X-Ray : Tampak gambaran infiltrat semiopak inhomogen di daerah parahiler, batas jantung menghilang atau tampak gambaran shilloute sign, tampak corakan air bronchogram, kavitas pada parenkim paru. THANKS!