Anda di halaman 1dari 21

Annisa Sawitri NA

20120310004

EDEMA PULMO Pembimbing : dr. Anies Sp.Rad


KASUS I : IDENTITAS PASIEN
Nama / No. CM : Ny. Rukiyah / 701462
Tanggal lahir : 31 Desember 1941
Alamat : Siwuran
EDEMA PULMO : DEFINISI
Adalah akumulasi cairan di paru-paru
secara tiba-tiba akibat peningkatan
tekanan intravaskular.
EDEMA PULMO : ETIOLOGI
A. Ketidakseimbangan starling forces
1. ketidakseimbangan tekanan kapiler paru
- peningkatan tekanan vena paru oleh atau tanpa adanya
gangguan fusngi ventrikel paru
- peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena
peningkatan tekanan a. Pulmonalis
2. Penurunan tekanan onkotik plasma
- Hipoalbumin sekunder
3. peningkatan tekanan negatif interstitial
- pengambilan terlalu cepat pneumothorax atau efusi pleura
- tekanan pleura yang sangat negatif karena obstruksi saluran
EDEMA PULMO : ETIOLOGI
B. Perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler :
pneumonia, bahan toksik inhalan, bahan asing dalam sirkulasi,
aspirasi asam lambung, imunolohi, pankreatitis perdarah akut.
C. Insufisiensi limfatik : post lung transplant, lymphatic
carcinomatosis, fibrosing lymphangitis
D. Tidak diketahui : high altitude pulmonari edema, neurogenik
pulmonari edema, narcotic pverdose, pulmonari embolism,
eclampsia, post cardioversion, post anesthesia, post
cardiopulmornary bypass.
EDEMA PULMO :
PATOFISIOLOGI
Edema, pada umumnya, berarti pembengkakan. Ini secara khas
terjadi ketika cairan dari bagian dalam pembuluh-pembuluh darah
merembes keluar pembuluh darah kedalam jaringan-jaringan
sekelilingnya, menyebabkan pembengkakan. Ini dapat terjadi
karena terlalu banyak tekanan dalam pembuluh-pembuluh darah
atau tidak ada cukup protein-protein dalam aliran darah untuk
menahan cairan dalam plasma (bagian dari darah yang tidak
megandung segala sel-sel darah)
Area yang langsung diluar pembuluh-pembuluh darah kecil pada
paru-paru ditempati oleh kantong-kantong udara yang sangat kecil
yang disebut alveoli. Ini adalah dimana oksigen dari udara diambil
oleh darah yang melaluinya, dan karbon dioksida dalam darah
dikeluarkan kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar.
EDEMA PULMO :
PATOFISIOLOGI
Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis yang
mengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan
dari alveoli kecuali dinding-dindig ini kehilangan integritasnya.
Edema Paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan
yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah dalam paru
sebagai gantinya udara. Ini dapat menyebabkan persoalan-
persoalan dengan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida),
berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan darah yang
buruk.
Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai air dalam paru-paru ketika
menggambarkan kondisi ini pada pasien-pasien. Pulmonary edema
dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda. Ia dapat
dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary
EDEMA PULMO :
PATOFIOLOGI
EDEMA PULMO :
MANIFESTASI KLINIS
Stadium I
Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominem
akan memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit
meningkatkan kapasitas difusi gas Co. keluhan pada stadium ini
mungkin hanya berupa adanya sesak napas saat beraktivitas.
Stadium II
Pada stadium ini terjadi edema paru interstisial. Batas pembuluh
darah paru menjadi kabur, demikian pula hilus dapat menjadi kabur
dan septa interlobaris menebal (garis Kerley B). Adanya
penumpukan cairan di jaringan kendor interstisialis akan lebih
memperkecil saluran napas kecil terutama didaerah basal oleh
karena pengaruh gravitasi. Mungkin pila terjadi reflex
bronkhokonstriksi. Sering terdapat takhipnea. Pada pemeriksaan
EDEMA PULMO :
MANIFESTASI KLINIS
Stadium III
Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat
terganggu, terjadi hipoksemia dan hipokapnea. Penderita Nampak
sesak sekali dengan batuk berbuih kemerahan. Kapasitas vital dan
volume paru yang lain turun dengan nyata. Terjadi right-to-leftn
intrapulmonary shunt. Penderita biasanya menderita hipokapnea
tetapi pada kasus yang berta dapat terjadi hoperkapnea dan acut
respiratory academia.
EDEMA PULMO : DIAGNOSIS
Anamnesis : keluhan pasien, RPS, RPD.
Pemeriksaan fisik : Sianosis sentral, Sesak nafas dengan bunyi
napas seperti mucus berbuih, Ronchi basah nyaring di basal paru
kemudian memenuhi hampir seluruh lapangan paru, kadang
disertai ronchi kasar dan ekspirasi yang memanjang akibat
bronkospasme sehingga disebut sebagai asma cardiale. Tachicardi
dengan S3 gallop, murmur bila ada kelainan katup.
Pemeriksaan penunjang : Laboratorium, EKG, Radiologis
EDEMA PULMO : GAMBARAN
RADIOLOGIS
Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskular di hilus)
Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral)
Kranialisasi vaskuler
Hilus suram (batas tidak jelas)
Interstitial fibrosis (gambaran seperti granuloma-granuloma kecil atau nodul milier)
Khasnya :
Tampak gambaran underlying disease (kardiomegali, efusi pleura, diafragma kanan letak
tinggi)
Infiltrat di daerah basal (edema basal paru)
Edema butterfly atau Bats Wing(edema sentral)
edema localized (terjadi pada area vaskularisasi normal, pada paru yang mempunyai
kelainan sebelumnya, contoh : emfisema).
Annisa Sawitri NA
20120310004

BRONCHOPNEUMONIA Pembimbing : dr. Anies Sp.Rad


BRONCHOPNEUMONIA :
DEFISINI
Bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan
oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli..
Bronkopneumonia termasuk salah satu jenis pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran bercak infiltrat, teratur dalam
satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas
ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
BRONCHOPNEUMONIA :
ETIOLOGI
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur, protozoa, mikrobakteri, mikoplasma, dan
riketsia.
Bakteri : Streptococcus, Staphylococus,H. Influenza,
Klebsiella. Virus : Legionella pneumonia, Jamur : Aspergillus
spesies, Candida albicans
Aspirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung
kedalam paru
Terjadi karena kongesti paru yang lama.
BRONCHOPNEUMONIA :
PATOFISIOLOGI
BRONCHOPNEUMONIA :
MANIFESTASI KLINIS
Demam mendadak sampai 39-40 derajat celcius, kadang disertai kejang
karena demam yang tinggi.
Anak sangat gelisah
Dyspneu (pernafasan cepat dan dangkal) disertai pernafasan cuping
hidung
Sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare.
Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah
beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif.
Hasil pemeriksaan fisik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena,
pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin
hanya terdengar ronchi basah nyaring halus dan sedang.
BRONCHOPNEUMONIA :
DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (neutrofil )
Pemeriksaan radiologis (thorax AP/PA) : tampak gambaran
infiltrat semiopak inhomogen di daerah parahiler, batas
jantung menghilang atau tampak gambaran shilloute sign,
tampak corakan air bronchogram, kavitas pada parenkim
paru.
BRONCHOPNEUMONIA :
DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin (neutrofil )
Pemeriksaan radiologi
BRONCHOPNEUMONIA :
GAMBARAN RADIOLOGI
karakteristik khas dari bronchopneumonia adalah adanya
konsolidasi tidak lengkap pada pulmo.
Gambaran Chest X-Ray : Tampak gambaran infiltrat
semiopak inhomogen di daerah parahiler, batas jantung
menghilang atau tampak gambaran shilloute sign, tampak
corakan air bronchogram, kavitas pada parenkim paru.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai