SELULITIS
Selulitis orbita merupakan salah satu inflamasi orbital akut. Infeksi selulitis
orbita adalah suatu kegawat darurat dan membutuhkan penanganan
segera. Keterlambatan pengobatan akan mengakibatkan progresifitas dari
infeksi. Komplikasi yang terjadi antara lain kebutaan, kelumpuhan saraf
kranial, abses otak, dan bahkan dapat terjadi kematian.
Selulitis Perseptal didefinisikan sbg suatu inflamasi & infeksi yg terjadi pada
kelopak mata & struktur periorbital anterior sampai ke septum orbital. Dari
septum ke struktur orbital posterior tidak terinfeksi tetapi dapat terjadi inflamasi
sekunder. Infeksi bacterial pada orbita/ jaringan periorbital terjadi melalui 3 jalan :
langsung menyebar dari sinusitis yg merupakan penyebab terbesar, inokulasi
langsung setelah adanya trauma & infeksi kulit, serta penyebaran bakteri dari
otitis media dan pneumonia.
Selulitis orbita adalah infeksi aktif jaringan lunakorbita yang terletak posterior dari
septum orbita. Lebihdari 90% kasus selulitis orbita terjadi akibat kasus sekunder
karena sinusitis bakterial akut atau kronis. Gambaran klinisnya antara lain
demam (lebih dari 75% kasus disertai lekositosis), proptosis, kemosis, hambatan
pergerakan bola mata dan nyeri pergerakan bola mata.
Anatomi
Anatomi
Epidemiologi
• Pada perubahan posisi bola mata, terutama apabila terjadi dengan cepat,
mungkin timbul interferensi mekanis terhadap gerakan bola mata yang cukup
untuk membatasi pergerakan mata dan diplopia. Dapat timbul nyeri akibat
ekspansi cepat, peradangan, atau infiltrasi pada saraf sensoris.
• enyebab utama selulitis adalah infeksi bakteri. Infeksi bakteri pada jaringan orbita
dan periorbita berasal dari 3 sumber primer yaitu penyebaran langsung dari
sinusitis atau dakriosistitis, trauma atau infeksi kulit, dan penyebaran bakteremia
Klasifikasi
• Gejala utama yang didapatkan pada selulitis orbita berupa pembengkakan pada mata yang biasa
bersifat unilateral dan nyeri hebat yang meningkat dengan pergerakan bola mata atau adanya tekanan.
Gejala yang lain yang bisa didapat antara lain demam, mual, muntah,dan kadang-kadang kehilangan
penglihatan.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda selulitis orbita yang didapatkan pada pemeriksaan fisis dan
oftalmologi adalah :
1.Kultur bakteri dari usap nasal dan konjungitva dan spesimen darah
2.Pemeriksaan darah perifer lengkap
3.X-Ray PNS untuk mendeteksi adanya sinusitis terkait
4.USG orbital untuk mendeteksi adanya abses intraorbital
5.CT scan dan MRI untuk:
a.Membedakan selulitits preseptal dan post septal
b.Mendeteksi abses subperiosteal dan abses orbital
c.Mendeteksi ekstensi intrakranial
d.Menentukan kapan dan darimana dilakukan drainase abses orbital
6.Punksi lumbal bila terdapat tanda- tanda keterlibatan meningel dan serebral.
Penatalaksanaan
1.Terapi local dengan mengaplikasikan kompres hangat
2.Pemberian antibiotic ointment topical yang broad spectrum
3.Berikan obat antibiotic dengan follow up per hari untuk pengobatan 7-10 hari, bila tidak adanya perbaikan dalam 2 hari
pemberian antibiotic oral, dilakukan CT-scan dan antibiotic intravena. Obat yang dapat diberikan antara lain:
a.Dicloxacillin 250 mg p.i q6 jam
b.Azithromycin 500 mg p.o q hari
4.Untuk keluhan yang sedang sampai berat, atau bila ditemukan pasien dengan penampakan yang toksik, pasien
imunokompromise, anak usia dibawah 5 tahun, sebaiknya pasien di rawat inap, dan diberikan antibiotic intravena seperti:
a.Cefuroxime 1 g IV q 8 jam
b.Ampicillin/sulbactam 1.5-3 g IV q 6 jam
5.Berikan chloramphenicol bila dicurigai organisme anaerob atau H. influenzae
6.Pada penyebab dengan trauma diberikan vaksin tetanus
7.Dilakukan eksplorasi dan debrideman bila terdapat abses.
8.Intervensi beda dengan Indikasi meliputi unresponsivenes terhadap antibiotik, penurunan visus dan adanya abses orbital
atau subperiosteal. Intervensi bedah berupa drainase abses dan sinus terkait, FESS (Functional endoscopic sinus surgery)
Prognosis