NUTRISI PD GOUT, HIPERLIPIDEMIA Dan OBESITAS
NUTRISI PD GOUT, HIPERLIPIDEMIA Dan OBESITAS
dan OBESITAS
INDIKASI :
Kadar asam urat > 7,5 mg/dl
Nilai laboratorium normal pemeriksaan
KIMIA dari FUNGSI GINJAL : 3,4 7 mg/dl
SYARAT DIET GOUT
1. Energi, vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
2. Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari
kebutuhan energi total
Hindari sumber protein purin > 150 mg/100g
3. Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total
lemak cenderung menjadi penghambat pengeluaran asam urat
4. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan tinggi karbohidrat dapat membantu pengeluaran
asam urat melalui air seni (dianjurkan karbohidrat komplek)
5. Cairan : 2-2,5 liter/hari membantu pengeluaran kelebihan
asam urat serta mencegah pengendapan asam urat pada ginjal
6. Hindari mengonsumsi alkohol karena kandungan alkohol
dapat menjadi penghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Tambahan.
2. Lemak Total
Lemak total pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II sebaiknya < 30%
kalori total. Pengurangan lemak total mempermudah pengurangan
lemak jenuh (penurunan berat badan pada pasien dengan obesitas).
Pengurangan asupan lemak total dapat dicapai dengan 2 cara :
a. Cara pertama, karbohidrat kompleks dapat menjadi substitusi isokalori
b. Cara yang kedua, lemak yang tinggi asam lemak jenuh dapat
dihilangkan dari diet tanpa penggantian
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia
3. Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdiri dari3 asam lemak utama yang dapat
meningkatkan kolesterol yang mempunyai panjang rantai
karbon 12 (asam laurat), 14 (asam miristat) dan 16 (asam
palmitat). Makanan yang kaya ketiga asam lemak jenuh ini
adalah target utama yang harus dikurangi.
6. Kolesterol
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan
asupan kolesterol meningkatkan rata-rata kadar kolesterol
serum pada suatu populasi sehingga meningkatkan
resiko PKV
Klasifikasi Asam Lemak
Nomenklatur Nomen Sumber
pendek
JENUH
Rantai pendek
Butirat 4:0 Mentega
Kaproat 6:0 Mentega
Rantai sedang
Kaprilat 8:0 Minyak kelapa
Kaprat 10:0 Minyak kelapa, sawit
Rantai panjang
Laurat 12:0 Minyak kelapa
Miristat 14:0 Mentege, m.kelapa, pala
Palmitat 16:0 Lemak hewan,minyak tumbuhan
Stearat 18:0 Lemak hewan,minyak tumbuhan
Lanjutan..klasifikasi asam lemak
7. Protein
Asupan protein pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II rata-rata
adalah 15% dari kalori total. Pada beberapa hewan
penelitian, protein nabati (contohnya protein kedelai)
menurunkan kadar kolesterol dibandingkan
dengan protein hewan;
8. Karbohidrat
Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang > 55% dari
jumlah kalori total pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II, dan
sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia
9. Keseimbangan kalori
Obesitas yang merupakan akibat ketidakseimbangan asupan
kalori tubuh sehari-hari harus dicegah dalam penanganan
dislipidemia.
Keseimbangan positif antara asupan kalori dan
penggunaan energi sering meningkatkan kadar
kolesterol pada fraksi VLDL dan LDL, meningkatkan
trigliserida, menurunkan kol-HDL dan meningkatkan tekanan
darah.
Penurunan berat badan akan menurunkan kadar
kolesterol total pada banyak orang, menurunkan kol-LDL
dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kol-HDL.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia
10. Serat
Serat makanan adalah polimer karbohidrat yang tak
dapat dicerna. Satu jenis serat dapat larut dalam air; jenis
ini menambah massa feces (tinja) & membantu
menormalkan fungsi kolon.
Serat yang larut dalam air, misalnya pektin (apel, kesemek),
beberapa jenis gum, dan psyllium seed husks, mempunyai
potensi menurunkan kolesterol.
Asupan serat dalam menu sehari-hari sebaiknya 20-
30g/hari untuk orang dewasa.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia
11. Alkohol
Alkohol mempengaruhi metabolisme lipoprotein beberapa
cara :
a. meningkatkan konsentrasi trigliserida serum dan
b. meningkatkan kadar kol-HDL, namun belum jelas apakah
peningkatan kol-HDL yang diinduksi oleh alkohol mempunyai
efek proteksi terhadap PKV asupan alkohol tidak dapat
direkomendasikan
12. Garam
Tekanan darah berhubungan dengan asupan natrium. Banyak
bukti ilmiah pembatasan asupan garam dapur (natrium
klorida) akan menurunkan rata-rata tekanan darah dan
mengurangi resiko PKV.
JENIS dan LAMA PEMBERIAN
Instalasi Gizi RSCM
Diet Dislipidemia terdiri dari dua jenis :
1. Dislipidemia tahap I mengandung kolesterol dan lemak
jenuh lenih tinggi dari diet tahap II
2. Dislipidemia tahap II