Anda di halaman 1dari 33

NUTRISI pada GOUT, DISLIPIDEMIA

dan OBESITAS

dr. Reni Zuraida, M.Si


Blok Endokrin, Metabolisme dan
Nutrisi
Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Lampung
3 Maret 2010
Defini GOUT
ASAM URAT merupakan sebutan orang awam untuk rematik
gout (gout artritis). Penyakit ini merupakan gangguan
metabolik abnormal purin yang ditandai asam urat
(monosodium urat) yang menumpuk dalam jaringan tubuh
Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal
asam urat di dalam persendian.
Jika terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat
dalam sendi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan
sendi secara permanen atau dalam kasus encok kronis
dapat timbul TOFUS yaitu endapan seperti kapur di kulit
yang membentuk suatu tonjolan atau benjolan

DIET RENDAH PURIN


DIET RENDAH PURIN

Tujuan Diet GOUT ARTRITIS :


Untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah dan urin

INDIKASI :
Kadar asam urat > 7,5 mg/dl
Nilai laboratorium normal pemeriksaan
KIMIA dari FUNGSI GINJAL : 3,4 7 mg/dl
SYARAT DIET GOUT
1. Energi, vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
2. Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari
kebutuhan energi total
Hindari sumber protein purin > 150 mg/100g
3. Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total
lemak cenderung menjadi penghambat pengeluaran asam urat
4. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan tinggi karbohidrat dapat membantu pengeluaran
asam urat melalui air seni (dianjurkan karbohidrat komplek)
5. Cairan : 2-2,5 liter/hari membantu pengeluaran kelebihan
asam urat serta mencegah pengendapan asam urat pada ginjal
6. Hindari mengonsumsi alkohol karena kandungan alkohol
dapat menjadi penghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Tambahan.

Diet normal biasanya mengandung 600 - 1.000 mg


purin per hari.

Namun bagi penderita gout, asupan purin harus dibatasi


sekitar 100-150 mg purin per hari.
Kita susah menghilangkan sama sekali asupan purin ke
dalam tubuh karena hampir semua bahan pangan
terutama sumber protein mengandung purin. Namun kita
bisa mengontrol asupan purin dengan cara
memilih bahan pangan yang rendah
kandungan purinnya.
Makanan untuk diet gout dibagi tiga
jenis:
1. Tinggi Purin (150-1000 mg/100 g bahan pangan)
Ikan teri, otak, jerohan, daging angsa, burung dara, telur ikan,
kaldu, sarden, alkohol, ragi dan makanan yang diawetkan

2. Sedang ( 50-100 mg/100 g bahan pangan)


Bahan pangan ini sebaiknya dibatasi 50 g/hari. Ikan tongkol,
tenggiri, bawal, bandeng, daging sapi, daging ayam, kerang,
asparagus, kacang-kacangan, jamur, bayam, kembang kol,
buncis, kapri, tahu, tempe.

3. Rendah Purin (0-100 mg/100 g bahan pangan)


Nasi, roti, makaroni, mi, crackers, susu, keju, telur, sayuran
dan buah buahan kecuali durian dan alpukat.
JENIS dan LAMA DIET GOUT

Instalasi Gizi RSCM


Diet Gout terdiri dari dua jenis :
1. Diet Purin Rendah I / DPR I (1500 kkal)
2. Diet Purin Rendah II / DPR II (1700 kkal)

Lama pemberian diet :


Diet diberikan sampai kadar asam urat darah menjadi
normal
DPR I dan II
DPR I DPR II
Bahan makanan
Berat (g) urt Berat (g) urt
Beras 200 3 250 3,5
Telur ayam 50 1 50 1
Ayam tanpa kulit 50 1 50 1
Ikan 50 1 50 1
Tempe 50 2 50 2
Sayuran 250 2,5 300 3
Buah 400 4 400 4
Minyak 15 1,5 15 1,5
Gula pasir 10 1 10 1
Tepung susu skim 20 4 20 4
NILAI GIZI DPR I dan II
Diet gout
Nilai gizi
DPR I DPR II
Energi (kkal) 1500 1700
Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31,5
Karbohidrat (g) 247 289
Serat (g) 25 26,5
Kalsium (g) 547 559
Besi (g) 15,4 16,2
Vitamin A (g) 23373 23383
Tiamin (mg) 1,0 1,1
Vitamin C (g) 198 207
DIET DISLIPIDEMIA
Diet Rendah
Kolesterol
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan
kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan
kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL Triad
Lipid.

Tujuan dari diet ini :


Untuk mencukupkan kadar kolesterol yang ada dalam
darah, yang secara tidak langsung bersamaan dengan
proses pengurangan berat badan.
Pedoman Klinis Kadar Lipid Sehubungan Dengan Resiko
PKV

Angka patokan kadar lipid yang memerlukan pengelolaan,


penting dikaitkan dengan terjadinya komplikasi kardiovaskuler.
Dari berbagai penelitian jangka panjang di negara-negara barat,
yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk terjadinya PKV,
dikenal Patokan Kadar Kolesterol Total sbb :
1.Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman (desirable)
adalah < 200 mg/dl
2.Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diwaspadai
untuk mulai dikendalikan (bordeline high) adalah 200-239
mg/dl
3.Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah
> 240 mg/dl .
Konsensus Dislipidemia Indonesia
Aspek diet yg perlu diperhatikan dalam menangani
dislipidemia:
1. Gizi Seimbang
2. Lemak Total
3. Lemak jenuh
4. Lemak tidak jenuh rantai tunggal
5. Lemak tidak jenuh rantai ganda
6. Kolesterol
7. Protein
8. Karbohidrat
9. Keseimbangan kalori
10. Serat
11. Alkohol
12. Garam
Konsensus Dislipidemia Indonesia
Aspek diet yang perlu diperhatikan dalam menangani dislipidemia:
1. Gizi Seimbang
Diet terapeutik apapun harus memadai dalam keseimbangan zat-zat
gizi/diet seimbang sesuai dengan nilai kecukupan yang dianjurkan. Pada
pelaksanaannya harus terdiri dari bermacam-macam makanan dari
semua kelompok makanan dengan mengacu pada slogan "4 sehat 5
sempurna".

2. Lemak Total
Lemak total pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II sebaiknya < 30%
kalori total. Pengurangan lemak total mempermudah pengurangan
lemak jenuh (penurunan berat badan pada pasien dengan obesitas).
Pengurangan asupan lemak total dapat dicapai dengan 2 cara :
a. Cara pertama, karbohidrat kompleks dapat menjadi substitusi isokalori
b. Cara yang kedua, lemak yang tinggi asam lemak jenuh dapat
dihilangkan dari diet tanpa penggantian
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

3. Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdiri dari3 asam lemak utama yang dapat
meningkatkan kolesterol yang mempunyai panjang rantai
karbon 12 (asam laurat), 14 (asam miristat) dan 16 (asam
palmitat). Makanan yang kaya ketiga asam lemak jenuh ini
adalah target utama yang harus dikurangi.

4. Lemak Tidak Jenuh Rantai Tunggal


Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak tak jenuh rantai
tunggal, terutama asam oleat, dapat mencapai 15% kalori
total.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

5. Lemak Tidak Jenuh Rantai Ganda


Ada dua kelompok utama lemak tak jenuh rantai ganda, yang
biasa disebut asam lemak omega-6 dan omega-3. Asam
lemak omega-6 utama adalah asam linoleat. Substitusi
lemak jenuh tinggi dengan makanan kaya asam linoleat
menghasilkan penurunan kadar kol-LDL.

6. Kolesterol
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan
asupan kolesterol meningkatkan rata-rata kadar kolesterol
serum pada suatu populasi sehingga meningkatkan
resiko PKV
Klasifikasi Asam Lemak
Nomenklatur Nomen Sumber
pendek
JENUH
Rantai pendek
Butirat 4:0 Mentega
Kaproat 6:0 Mentega
Rantai sedang
Kaprilat 8:0 Minyak kelapa
Kaprat 10:0 Minyak kelapa, sawit
Rantai panjang
Laurat 12:0 Minyak kelapa
Miristat 14:0 Mentege, m.kelapa, pala
Palmitat 16:0 Lemak hewan,minyak tumbuhan
Stearat 18:0 Lemak hewan,minyak tumbuhan
Lanjutan..klasifikasi asam lemak

Nomenklatur Nomen Sumber


pendek
TIDAK JENUH
Tunggal
Oleat 18:1 Sebagian besar lemak & minyak
terutama minyak zaitun
Ganda
Omega-6/linoleta 18:2 Minyak jagung, kapas, kc
kedelai,wijen, bunga matahari,
minyak biji2an
Arakidonat 20:4 Minyak kacang tanah
Omega 3/linolenat 18:3 Minyak kc kedelai, kecambah,
gandum
Eikosapentaenoat/EPA 20:5 Minyak ikan tertentu
22:6 ASI, minyak ikan tertentu
Dokosaheksaenoat/DHA
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

7. Protein
Asupan protein pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II rata-rata
adalah 15% dari kalori total. Pada beberapa hewan
penelitian, protein nabati (contohnya protein kedelai)
menurunkan kadar kolesterol dibandingkan
dengan protein hewan;

8. Karbohidrat
Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang > 55% dari
jumlah kalori total pada Diet Tahap I dan Diet Tahap II, dan
sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

9. Keseimbangan kalori
Obesitas yang merupakan akibat ketidakseimbangan asupan
kalori tubuh sehari-hari harus dicegah dalam penanganan
dislipidemia.
Keseimbangan positif antara asupan kalori dan
penggunaan energi sering meningkatkan kadar
kolesterol pada fraksi VLDL dan LDL, meningkatkan
trigliserida, menurunkan kol-HDL dan meningkatkan tekanan
darah.
Penurunan berat badan akan menurunkan kadar
kolesterol total pada banyak orang, menurunkan kol-LDL
dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kol-HDL.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

10. Serat
Serat makanan adalah polimer karbohidrat yang tak
dapat dicerna. Satu jenis serat dapat larut dalam air; jenis
ini menambah massa feces (tinja) & membantu
menormalkan fungsi kolon.
Serat yang larut dalam air, misalnya pektin (apel, kesemek),
beberapa jenis gum, dan psyllium seed husks, mempunyai
potensi menurunkan kolesterol.
Asupan serat dalam menu sehari-hari sebaiknya 20-
30g/hari untuk orang dewasa.
Lanjutan..konsensus dislipidemia indonesia

11. Alkohol
Alkohol mempengaruhi metabolisme lipoprotein beberapa
cara :
a. meningkatkan konsentrasi trigliserida serum dan
b. meningkatkan kadar kol-HDL, namun belum jelas apakah
peningkatan kol-HDL yang diinduksi oleh alkohol mempunyai
efek proteksi terhadap PKV asupan alkohol tidak dapat
direkomendasikan
12. Garam
Tekanan darah berhubungan dengan asupan natrium. Banyak
bukti ilmiah pembatasan asupan garam dapur (natrium
klorida) akan menurunkan rata-rata tekanan darah dan
mengurangi resiko PKV.
JENIS dan LAMA PEMBERIAN
Instalasi Gizi RSCM
Diet Dislipidemia terdiri dari dua jenis :
1. Dislipidemia tahap I mengandung kolesterol dan lemak
jenuh lenih tinggi dari diet tahap II
2. Dislipidemia tahap II

Lama pemberian diet :


Keberhasilan diet diukur dengan mengukur kadar
kolesterol darah setelah 4-6 minggu dan 3 bulan dg diet
tahap I jika tidak tercapai, perlu dinilai penerimaan dan
kepatuhan pasien terhadap diet ini.
Jika tujuan tidak tecapai biarpun pasien patuh pindah ke
diet tahap II
STANDAR DIET DISLIDEMIA
TAHAP I
Energi (kkal)
Bahan makanan
1200 1600 2000 2500
Nasi 2,5 3,5 5,5 6,5
Ikan 2 3 3 4
Daging 1/2 1 1 1,5
Tempe 3,5 4 4 5,5
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Susu - - 1 2
Minyak kelapa 2,5 4 5 6
sawit
Gula 10 10 10 10
NILAI GIZI TAHAP I
Energi (kkal)
Nilai Gizi
1200 1600 2000 2500
Energi (kkal) 1201 1602 2002 2477
Protein (g) 47 65 73 95
15,7% 16% 14,5% 15%
Lemak (g) 29,5 43 48 62
22,1% 24% 21,5% 22%
Lemak jenuh (g) 12,4 13,3 14,3 16,1
9,3% 7,4% 6,4% 6%
Kolesterol (g) 173,8 140 135 192,5
Karbohidrat (g) 180 229 309 371
59,9% 57% 61,7% 60%
Serat (g) 22,1 23 23 25,5
STANDAR DIET DISLIDEMIA
TAHAP II
Energi (kkal)
Bahan makanan
1200 1600 2000 2500
Nasi 2,5 4 5,5 6,5
Ikan 2,5 2 2 4
Daging 1 1,5 1,5 1,5
Tempe 3 3 4 5
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Susu - - 1 2
Minyak jagung 3 3 5 6
Gula 10 10 10 10
NILAI GIZI TAHAP II
Energi (kkal)
Nilai Gizi
1200 1600 2000 2500
Energi (kkal) 1217 1576 1976 2451
Protein (g) 51,5 64 72 94
17% 16,4% 14,6% 15,3%
Lemak (g) 34 43 48 62
25% 24,6% 22,2% 22,8%
Lemak jenuh (g) 4,5 5,3 6,0 7,8
3,2% 3% 2,7% 2,8%
Kolesterol (g) 121,5 133,7 133,8 366
Karbohidrat (g) 58% 56,7% 61,8% 59,7%
Serat (g) 44 23 23,03 26,4
DIET OBESITAS
Banyak cara untuk menanggulangi obesitas, antara lain :
1. Dengan modifikasi perilaku, misalnya dengan meminum
suplemen diet secara rutin disertai dengan frekuensi makan yang
sering dengan jumlah makanan yang sedikit
2.Olahraga teratur dan terprogram juga merupakan salah satu
solusi mengatasi obesitas misalnya dengan lari setiap pagi selama
30 menit, lari pagi dapat membakar lemak tubuh
3. Operasi pengangkatan lemak yang terdapat di jaringan
dibawah kulit (subcutaneusfat) dan puasa.
4. Seorang yang berpuasa selama 24 jam, bobot badannya bisa
langsung turun 2-4 kg pada hari itu juga, kalau diet puasa ini
diteruskan, terjadilah katabolisme otot yang berarti meningkatnya
kehilangan nitrogen Diet semacam ini tidak dianjurkan, tetapi
yang dianjurkan adalah DIET RENDAH KALORI.
Diet rendah kalori
The best diet is a balanced eating plan, low in saturated
fat and refined sugar, and moderate in Protein. diet
rendah kalori yang baik adalah jika terdapat
keseimbangan program makan, rendah lemak jenuh dan
gula murni, dan mengandung protein yang sedang

Diet yang dianjurkan oleh para ahli gizi adalah pengurangan


energi seimbang. Idealnya diet harus mencukupi
kebutuhan gizi penderita obesitas, hanya energi saja yang
perlu dikurangi
TUJUAN DIET energi
rendah
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai
dgn umur, gender, dan kebutuhan fisik
2. Mencapai IMT normal yaitu 18,5 25 kg/m2
3. Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai
penurunan berat badan sebanyak - 1 kg/minggu.
SYARAT DIET
(1) Kalori dikurangi sebanyak 500-1000 di bawah kebutuhan
normal. Ini akan menyebabkan penurunan berat badan -1
kg per minggu. Pengurangan kalori dilakukan dengan
pengurangan hidrat arang dan lemak.
(2) Protein Normal atau sedikit di atas kebutuhan normal, yaitu
1-1
gr/kg berat badan.
(3) Cukup mineral dan vitamin.
(4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
JENIS dan LAMA PEMBERIAN

Instalasi Gizi RSCM


Diet energi rendah terdiri dari dua jenis :
1. Diet energi rendah I /DER I (1200 kkal)
2. Diet energi rendah II /DER II (1500 kkal)

Lama pemberian diet :


Diet diberikan untukIMT > 25 kg/m2
Sesuai kemampuan pasien, diet dapat diberikan secara
bertahap
Diet ini diberikan sampai tercapai berat badan normal
BAHAN MAKANAN SEHARI
Diet energi rendah
Bahan makanan DER I DER II
Berat (g) urt Berat (g) urt
Beras 125 2 175 2,5
Telur ayam 25 50 1
Ikan 100 2 150 3
Tempe 100 4 100 4
Sayuran 250 2,5 300 3
Buah 500 5 500 5
Minyak 10 1 15 1,5
Tepung susu skim 20 4 20 4
NILAI GIZI DPR I dan II
Diet Energi Rendah
Nilai gizi
I II
Energi (kkal) 1200 1500
Protein (g) 63 80
Lemak (g) 25 35
Karbohidrat (g) 190 233
Serat (g) 30,2 35
Kalsium (g) 840 901
Besi (g) 22,4 24,7
Vitamin A (g) 8132 226
Tiamin (mg) 0,9 1,1
Vitamin C (g) 260 270

Anda mungkin juga menyukai