Anda di halaman 1dari 31

REKONSILIASI FISKAL

PENGURANG PENGHASILAN BRUTO


PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Pasal 6 UU PPh)


BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Pasal 9 UU PPh)
PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM RANGKA MENGHITUNG HARGA
POKOK PENJUALAN (Pasal 10 UU PPh)
BIAYA BUNGA
BIAYA ENTERTAIMENT (SE-27/PJ.22/1986)
SELISIH KURS MATA UANG ASING (Pasal 4 dan Pasal 6 UU PPh)
CADANGAN YANG BOLEH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA
PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN
Kep 220/PJ./2002 jo SE-09/PJ.42/2002
PENGELUARAN /BIAYA PEROLEHAN PERANGKAT LUNAK
(SOFTWARE) KOMPUTER Kep 316/PJ./2002
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Psl 6 UU PPh)

1. Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak


dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan,
termasuk:

a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung


berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:
1. biaya pembelian bahan;
2. biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk
upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan
yang diberikan dalam bentuk uang;
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Psl 6 UU PPh)

3. bunga, sewa, dan royalti;


4. biaya perjalanan;
5. biaya pengolahan limbah;
6. premi asuransi;
7. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
8. biaya administrasi; dan
9. Pajak kecuali Pajak Penghasilan;

b. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta


berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk
memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A;
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Psl 6 UU PPh)

c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya


telah disahkan oleh Menteri Keuangan;
d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan
atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan;
e. kerugian selisih kurs mata uang asing;
f. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan
yang dilakukan di Indonesia;
g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Psl 6 UU PPh)

h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:


1. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
3. telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri
atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang
antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah
dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya
pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah
utang tertentu;
4. syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;
yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN (Psl 6 UU PPh)

i. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana


nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah;
j. sumbangan dalam rangka penelitian dan
pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
k. biaya pembangunan infrastruktur sosial yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
l. sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya
diatur dengan Peraturan Pemerintah; dan
m. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Psl 9 UU PPh)

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena


Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun seperti dividen, termasuk dividen yang
dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota;
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Psl 9 UU PPh)

c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan,


kecuali:
1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha
lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak
piutang;
2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan
sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang
ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Psl 9 UU PPh)

d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,


asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea
siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi,
kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi
tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak
yang bersangkutan;
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan
dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian
atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Psl 9 UU PPh)

f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada


pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukan;
g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan
warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan
huruf m serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib
bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima
oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah;
BIAYA YANG TIDAK DAPAT DIKURANGKAN (Psl 9 UU PPh)

h. Pajak Penghasilan;
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang
menjadi tanggungannya;
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan,
firma, atau perseroan komanditer yang modalnya
tidak terbagi atas saham;
k. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang
berkenaan dengan pelaksanaan
perundangundangan di bidang perpajakan.
PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM RANGKA MENGHITUNG
HARGA POKOK PENJUALAN (Pasal 10 UU PPh)

Penilaian persediaan berdasarkan harga perolehan


(cost method) atau dengan cara mendahulukan
persediaan yang diperoleh pertama (fifo)

Wajib Pajak tidak diperkenankan menggunakan


metode penilaian mana yang lebih rendah antara
harga perolehan dengan harga pasar (COMWIL =
Cost Or Market Whichever is Lower) ataupun
menggunakan sistem mendahulukan persediaan
yang diperoleh terakhir (LIFO)
BIAYA BUNGA

Biaya bunga termasuk premium, diskonto dan


imbalan karena jaminan pengembalian utang
merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto.

SE-20/PJ.42/1994 Biaya bunga dalam masa


konstruksi suatu aset harus dikapitalisir menjadi
komponen harga pokok atau harga perolehan aset
yang bersangkutan sampai konstruksi selesai.
BIAYA BUNGA

SE-46/PJ.4/1995 Biaya bunga dari pinjaman yang


dananya langsung atau tidak langsung ditempatkan
pada deposito atau tabungan
BIAYA ENTERTAIMENT (SE-27/PJ.22/1986)

Biaya entertaiment atau jamuan dan sejenisnya


dapat dikurangkan sebagai biaya dengan syarat dan
ketentuan:
Benar dikeluarkan dan ada hubungannya dengan kegiatan
usaha Wajib Pajak
Dibuatkan daftar nominatif dan dilampirkan dalam SPT
Tahunan PPh yang memuat nomor urut,tanggal dan jenis
entertaiment, nama tempat, alamat,jumlah, nama relasi,
posisi, nama perusahaan, jenis usaha
SELISIH KURS MATA UANG ASING (Psl 4 dan Psl 6 UU PPh)

Kerugian selisih kurs merupakan biaya


Selisih kurs karena fluktuasi
Kerugian SK diakui berdasarkan sistem pembukuan
yang dianut dan dilakukan taat asas sesuai SAK
CADANGAN YANG BOLEH DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA

Pasal 9 ayat 1 hutufc UU PPh, cadangan boleh dibebankan


sebagai biaya untuk bidang usaha:

1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain
yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial
yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri, yang
ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;

Ketentuan dan syarat diatur dalam PMK 81/PMK.03/2009


PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN
PERUSAHAAN

Biaya perolehan atau pembelian telepon seluler dan


sedan yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan
untuk pegawai tertentu karena jabatannya atau
pekerjaannya dapat dibebankan sebagai biaya
sebesar 50%

Biaya berlangganan dan isi ulang pulsa serta


perbaikan dapat dibebankan sebagai biaya rutin
perusahaan sebesar 50%
PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN
PERUSAHAAN

Biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan


besar kendaraan bus, minibus, atau yang sejenisnya
yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk
antar jemput pegawai dapat dibebankan seluruhnya
sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan
aktiva tetap kelompok 2

Biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan


dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya rutin
perusahaan.
PENGELUARAN /BIAYA PEROLEHAN PERANGKAT
LUNAK (SOFTWARE) KOMPUTER

Software komputer adalah semua program yang


dapat digunakan pada sistem operasi komputer,
dapat berupa:
Program Aplikasi Umum
Program Aplikasi Khusus
Aplikasi Umum

Atas biaya perolehan dan upgrade software aplikasi


umum dilakukan sekaligus dalam bulan pengeluaran

Apabila merupakan bagian dari perangkat keras


maka sudah termasuk dalam penyusutan perangkat
hardware komputer tsb.
Aplikasi khusus

Atas biaya perolehan dan upgrade software aplikasi


khusus dilakukan melalui amortisasi harta tak
berwujud kelompok 1
Upgrade program aplikasi khusus terlebih dahulu
ditambahkan pada nilai sisa buku fiskal yang masih
ada dan amortisasinya dilakukan dengan masa
manfaat baru/penuh terhitung mulai bulan dilakukan
upgrade
PT. GARUDA JAYA
REKONSILIASI RUGI LABA FISKAL TAHUN 2009
DALAM RIBUAN RUPIAH
Uraian Komersial Koreksi Fiskal Fiskal Keterangan
1 Gaji Pokok 3.000.000
2 JKK dan JKM Jamsostek 36.000
3 JHT Jamsostek 111.000
4 Iuran Pensiun - DPMK 150.000
5 Tunjangan Operasional 300.000
6 THR 250.000
7 Pengantian Pengobatan 250.000
8 Biaya Opname (Natura) 100.000
9 Bonus Prestasi Kerja 450.000
10 Tunjangan PPh 21 120.000
11 Seragam Olahraga 9.000
12 Piknik/ Rekreasi 15.000
13 Penyediaan Makan 30.000
14 Antar Jemput Pegawai 36.000
15 Seragam Satpam 5.000
16 Keselamatan Kerja 15.000
17 Pembagian Sembako 6.000
18 Perjalanan Dinas 100.000
19 Sumbangan Bencana Alam 10.000
20 Sumbangan Tsunami 100.000
21 Sumbangan Sosial 5.000
22 Biaya Promosi 300.000
23 Biaya Entertaiment 100.000
24 Seminar Perpajakan 5.000
25 Pendidikan Pegawai 12.000
26 Barang Cetakan 50.000
27 Alat Tulis Kantor 20.000
28 Telepon dan Fax 300.000
29 Perangko/ Meterai 5.000
30 Profesional Fee 100.000
31 HP. Pulsa Pegawai 18.000
32 B. Kendaraan Operasional 15.000
33 B. Kendaraan Direksi 20.000
34 Pajak Daerah 10.000
35 Retribusi Daerah 5.000
36 PBB Kantor 2.000
37 Sanksi Adm. Pajak 10.000
38 Sewa Bagunan 450.000
39 Kerugian Piutang 25.000
40 Bunga Bank 300.000
41 Rugi Kurs - Hutang USD 120.000
42 Biaya Lain-lain 35.000
7.000.000
43 Penyusutan
a kendaraan Operasional 60.000
b Sedan Direksi 80.000
c Komputer 9.000
d Meubel 6.000
e Peralatan 6.000
161.000
TOTAL BIAYA USAHA 7.161.000
Keterangan :

1. Penyusutan fiskal dengan saldo menurun


a. Kendaraan operasional (Kel 2) dibeli 1 Juli 2005 seharga Rp.
360.000 taksiran umur 6 tahun
b. Sedan Direksi (Kel 2) dibeli awal 2006 seharga Rp. 480.000
taksiran umur 6 tahun
c. Komputer (Kel 1) dibeli awal tahun 2007 seharga Rp. 36.000
d. Meubel (Kel 1) dibeli 1 April 2006 seharga Rp. 24.000
e. Peralatan (Kel 2) dibeli 1 Okt 2006 seharga Rp. 36.000
2. Pada akhir tahun dibentuk penyisihan potongan
penjualan sebesar Rp. 300.000
3. Rincian Perjalanan dinas:
a. Pegawai dalam rangka tugas ke luar negeri Rp. 60.000
b. Pemegang saham berobat ke luar negeri Rp. 40.000
Keterangan:

4. Rincian biaya promosi:


a. Iklan, spanduk dsb Rp. 250.000
b. Sumbangan PON Rp. 50.000
5. Biaya Entertaiment yang dapat dibuatkan daftar
nominatif sebesar Rp. 60.000
6. Di dalam barang cetakan terdapat biaa cetakan
undangan perkawinan putra pemegang saham sebesar
Rp. 10.000
7. HP milik pegawai pulsa dibayar perusahaan
8. Kerugian piutang karena tidak ketemu alamatnya dan
tidak ada barang yang disita tidak dapat diajukan
gugatan ke pengadilan negeri
9. Biaya lain-lain tidak ada rincian
Keterangan:

10. Investasi saham pada PT. OPQ sebesar 20%


11. PPh Pasal 25 tahun 2009
a. Januari dan Februari Rp. 30.000 perbulan tepat waktu
b. Mulai Maret perbulan Nihil
12. Penghasilan Luar Usaha sudah dilakukan
pemotongan PPh sesuai ketentuan yang berlaku
13. SPT PPh Tahun 2008 Rugi Komersial Rp.
1.000.000 koreksi fiskal positif Rp.100.000 dan
koreksi fiskal negatif Rp. 50.000 belum dilakukan
pemeriksaan sampai dengan tahun pajak 2009.
Soal:

1. Hitung Penyusutan Fiskal tahun 2009


2. Selesaikan Rekonsiliasi Fiskal
3. Buat Perhitungan PPh Tahun 2009
4. Hitung PPh Pasal 25 tahun 2010
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai