3.3.1.2 - Fisik Diagnostik Paru
3.3.1.2 - Fisik Diagnostik Paru
Irvan Medison
Pemeriksaan fisik Sistem
Respirasi
Prosedur pemeriksaan untuk memperoleh data
mengenai kelainan yang terdapat pada saluran
napas, paru dan organ sekitarnya
Pemeriksaan fisik hanya dapat mendeteksi
adanya kelainan susunan, bentuk dan fungsi
dari satu organ
Pemeriksaan fisik tidak dapat menentukan
penyebab dari suatu kelainan fisik
Contoh;
Diagnosis tb paru tidak dapat ditegakkan
hanya dari pemeriksaan fisik saja.
Anatomi toraks dan sistem respirasi
Oropharynx
Larynx
Bronkus
Bronkiolus terminalis
Bronkiolus respiratorium
Saccus alveolaius
Alveoli
Saluran
nafas bawah
Dibagi atas 2
zona :
Zona konduksi
Zona respirasi
Rongga toraks
dibentuk oleh:
Clavicula
Sternum
Tulang iga (costae)
Scapula
Vetebrae Thoracalis
Otot-otot dinding thorax
Difragma
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Garis garis Pedoman pada
Sternum
Pemeriksaan Paru Angulus sterni
3. Garis
Prosesus midclavicularis
xipoideus
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Tulang Iga 2
Sela iga 2
Prosesus xipoideus Tulang rawan
iga 2
Costocondral
junctions
Angulus costalis
Manubrium sterni Insisura suprasternal
Linia parasternal
Linia axilaris
A P
M
Tiga tempat di permukaan dinding toraks yang
dapat dijadikan patokan dalam pemeriksaan
fisik paru
Agulus sterni
Bagian yang menonjol dari sternum
merupakan pertemuan manubrium sterni ,
sternum dan iga 2
Menghitung sela iga dapat dimulai dari sini
Vertebre C 7
Yang paling menonjol, menghiting
vertebra dapat dimulai dari sini
Sela iga 7
Tepat di bawah ujung skapula.
Proyeksi paru pada dinding toraks
Garis Obiq , garis batas
lobus atas dgn lobus
bawah:
garis yang menghubungkan
posesus vertebre Th 3, ke
titik perpotongan dari garis
mid clavikula pada iga 6
Garis horizontal, yg
membatasi lobus atas dan
medius ;
Garis yang menghubungkan
Iga 4 pada garis sternalis
kanan ke iga 5 pada paris
midaxilaris kanan
Proyeksi paru pada dinding dada
Proyeksi paru
Fisiologi pernapasan
Fisiologi pernapasan
Dada mengembang difragma
bergerak ke distal -- rongga torak
membesar paru elastis mengikuti
pengembang rongga torak
tekanan dalam paru lebih kecil
udara masuk ke dalam paru
Hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan Pemeriksaan Komunikasi
Perkenalkan diri anda secara formal
Jelaskan apa yang akan anda lakukan
Tempatkan pasien pada posisi yang benar
(lihat apakah nyaman)
Usahakan paparan (exposure) pasien
yang benar
Lakukan anamnesis singkat terhadap
keluhan pasien ( keluhan utama , RPS,
RPD dsb). kemungkinan kontra
indikasi ( hemoptisis)- perkusi tidak
boleh dilakukan
Jangan timbulkan nyeri pada pasien-
tanyakan tentang nyeri sebelum
melakukan pemeriksaan fisik
Anamnesis
Bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak
secukupnya mengenai penderita dan penyakitnya.
Pertanyaan disusun secara sistematis
Keluhan utama
Keterangan tentang penyakit yang diderita
Riwayat pengobatan
dll
Gejala yang sering pada sistem
respirasi adalah:
Batuk Nafas menciut
Batuk berdahak Nyeri dada
Batuk darah Stridor
Sesak napas
Asidosis
Fremitus taktil
Fremitus taktil
Dengan menempelkan telapak dan jari jari
tangan pada dinding dada.
kemudian pasien disuruh mengucapkan kata
kata seperti 77, dengan nada yang sedang.
Secara simetris dibadingkan getaran yang
timbul.
Dinialai apakah ada perbedaan getaran yang
dirasakan antada dada kiri dgn kanan, jika ada
apakah meningkat atau menurun.
Lokasi pemeriksaan Fremitus taktil
Penilaian Fremitus
Meningkat pada: Menurun pada
Infiltrat Penebalan pleura
Compressive ate Efusi pleura
lektasis Pneumothorak
Cavitas paru Emfisema paru
Obstruksi bronkus
Perkusi