Anda di halaman 1dari 78

RILAKUMA - UKRIDA

2015

1. Yogie Hadinata 102015024


2. Melvin Andrean 102015042
3. Calvin Sasongko 102015190
4. Yuki Martajaya 102015025
5. Edrick Ocerio 102015076
6. Clement Panduwinata 102015081
7. Evan Erlando 102015114
8. Vicky Asianto 102015082

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 12 : Sepsis & Asepsis
DBD Malaria Leptospirosis Filariasis Tifoid
Gejala Khas 1. Demam bifasik 1. Demam periodik + menggigil 1. Demam + menggigil 1. Demam 1. Week 2  Demam
2. Epitaksis + keringat dingin 2. Nyeri betis 2. Eosinofil akut  tropical progressif (pagi hr rendah
3. Gusi berdarah 2. Black water fever (urin gelap) 3. Bradikaridia relative (jarang) pulmonary eosinophillia & sore hr tinggi),
3. Limfogen  Elefantiasis bradikardia relative,
(unilateral), hidrokel, orkitis coated tongue,
meteorismus
Demam √ √ √ √ √
Sifat Tiba-tiba Tiba-tiba Tiba-tiba Perlahan-lahan Perlahan-lahan
Intensitas Hilang timbul Hilang timbul Terus menerus Terus-menerus Terus menerus
Menggigil x √ √ x x
Nyeri √ x √ x √
Diare √ x √ x √
Perdarahan √ √ √ x x
Daerah x Indonesia Timur Hutan, rawa, sungai, danau x x
Endemis Daerah rawan banjir
Pemeriksaan Fisik

TTV
TD  - /  - /  - -
Suhu     
Frek nadi    - -
Frek nafas -  - - -
Ikterus x √ √ x x
Organomegali Hepatomegali Hepatosplenomegali Hepatosplenomegali Splenomegali Hepatosplenomegali
Limfadenopati x x √ √ x
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Darah Rutin Darah Lengkap Darah Rutin Darah Lengkap
- Hb  - Hb  (< 5 gr/dL) - Hb  (< 13 gr/dL) - Hb - - Hb  (< 5 gr/dL)
- Ht  ( > 20%) - Ht  (< 15%) - Ht  (< 40%) - Ht - - Ht  (< 15%)
- Trombosit  - Trombosit normal - Trombosit - - Trombosit - - Trombosit  / 
( < 100.000) - Leukosit – - Leukosit (normal / ) - Leukosit  - Leukosit (normal/  /

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
- Leukosit Kimia Darah - Hitung jenis neutrofil  - Hitung jenis eosinofil  )
(normal/  / ) - AST ALT  Kimia Darah Apusan Darah Tepi (Tebal & Tipis) - LED 
Kimia Darah - Glukosa  (< 45 mg/dL) - AST ALT normal /  - Brugia malayi (lebar kepala Kimia Darah
- AST ALT  Apusan Darah Tepi (Tebal & Tipis) - Bilirubin normal /  2 : 1) - AST ALT 
(>1000) - Plasmodium falciparum - Ureum normal /  - Brugia timori (lebar kepala Serologi
Serologi (eritrosit normal) - Kreatinin normal /  3 : 1) - Uji Widal (+)
- (Antigen) NS-1 - Plasmodium vivax (eitrosit Serologi Pewarnaan Giemsa / Wirght - Uji Tubex (+)
- (Antibodi) IgM & membesar) - MAT (microscopic Serologi - Uji Thypidot (+)
IgG - Plasmodium ovale (eritrosit agglutination test) - (Antigen) ELISA Kultur Darah (+)
Isolasi kultur virus membesar) - MSAT (macroscopic slide - (Antigen)ICT
PCR - Plasmodium malariae agglutionation test) (immunochromatographic
(eritrosit normal) - PCR test)
Urinalisis Mikroskop lapang gelap
- Black water fever / urin Kultur Darah / LCS (+)
gelap
DD 1. Malaria 1. Leptopspirosis 1. Malaria 1. Askariasis 1. DBD
2. Thypoid 2. Hepatitis 2. Hepatitis 2. Leptospirosis 2. Malaria
3. Demam 3. Thypoid 3. Thypoid 3. Ankylostomiasis 3. Leptospirosis
chikungunya
Tata Laksana Lini pertama :
R/ Artesunat tab 50mg No. XII
S 4 dd tab 1 R/ Doksisiklin tab 100mg No. XV
R/ Amodiakuin tab 200mg No. XII
S 2 dd tab 1
S 4 dd tab 1 R/ Siprofloksasin tab 500mg No. XV
R/ Primakuin tab 15mg No. XIV R/ Paracetamol tab 500mg No. X S 2 dd tab 1
Infus kristaloid S 1 dd tab 1 S 3 dd tab 1 R/ Dietilcarbamazine tab 100mg No. X R/ Paracetamol tab 500mg No. X
7ml/kg/jam Lini kedua : R/ Ampisilin tab 500mg No. XV S prn S 3 dd tab 1
R/ Kina tab 200mg No. XXXV S 3 dd tab 1 R/ Domperidon tab 10mg No. X
S 3 dd tab 1 S 1 dd tab 1
R/ Doksisiklin tab 100mg No. XV R/ Amoksisilin tab 500mg No. XV
S 2 dd tab 1 S 3 dd tab 1
R/ Primakuin tab 15mg No. XIV
S 1 dd tab 1
Edukasi 1. Istirahat dulu selama 2-5 1. Istirahat dulu selama 2 minggu
hari 2. Makan makanan lunak
Pakai kelambu / repellant / kawat kasa 1. Minum obat teratur Obatnya diminum 2hr / bln selama 6 bln,
2. Banyak minum untuk 3. Jangan makan makanan di pinggir
nyamuk 2. Pakai sepatu boot saat banjir dengan 1x/hr
mengatasi dehidrasi jalan
3. Lakukan 3M 4. Lebih baik bawa bekal dari rumah

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 12 : Cacing
Ankilostomiasis / Taeniasis
Oxyuriasis Askariasis Trikuriasis
Nekatoriasis Saginata (Sapi) Solium (Babi)
Gejala Khas 1. Ruam makulopapula / 1. Diare / konstipasi 1. Nyeri kepala & otot
1. Batuk vesikel 2. Anemia mikrositik 2. Gangguan SSP
1. Pruritus ani pada malam
2. Demam 2. Anemia mikrositik hipokrom 3. Diare / konstipasi
hari
3. Diare / konstipasi hipokrom 3. Meteorismus 4. Pruritus ani cd
3. Meteorismus 5. Pusing, lemas
Diare √ √ x √ √
Hemoptisis x x √ √ x
Pemeriksaan Fisik
Nyeri abd x/√ x/√ x/√ x/√ √
Pemeriksaan Penunjang
Pem. Tinja / Apusan perianal Darah Lengkap Darah Lengkap Darah Lengkap Pem. Tinja Pem. Tinja
- Ditemukan cacing - Eosinofil  - Eosinofil  - Eosinofil  - Ditemukan - Ditemukan
dewasa / telur spt Pem. Tinja Pem. Tinja Pem. Tinja proglotid proglotid
bakpao / 1 sisi datar dgn - Ditemukan telur dgn - Ditemukan telur - Ditemukan telur aktif pasif
1 sisi lainnya dinding hitam dgn dinding tipis spt tempayan bergerak - Telur radiar
mencembung Kato Katz - Telur radiar
DD 1. Oxyuriasis
2. Askariasis
3. Ankilostomiasis
4. Trikuriasis
5. Taeniasis
Tata Laksana R/ Albendazole tab 400mg No. 1 R/ Albendazole tab 400mg No. XV
S uc S 2 dd tab 1
Edukasi 1. Cuci tangan sebelum makan 1. Cuci tangan sebelum makan
1. Cuci tangan sebelum makan
2. Albendazole dikonsumsi 1x 2. Albendazole dikonsumsi 2x/hr
2. Albendazole cukup dikonsumsi 1x dalam 1 bulan
tiap 2 minggu selama max 1 bulan

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 14 : Muskuloskeletal
Gout Arthritis RA OA Osteoporosis
Gejala Khas 1. Kaku sendi >2 jam pada pagi hari
1. Nyeri pada 1 sendi (MTP 1 / tarsal) 1. Kaku sendi <30 menit pada pagi hari
2. Nyeri tidak semakin parah ketika 1. Ada riwayat fraktur / jatuh
2. Suka makan makanan yang 2. Nyeri semakin parah ketika aktivitas
aktivitas 2. Orang tua
mengandung purin 3. Nyeri membaik saat istirahat
3. Nyeri tidak membaik saat istirahat 3. Wanita menopause (def estrogen)
3. Asimetris 4. Asimetris
4. Simetris

Pemeriksaan Fisik
Perubahan
x - √ √
Gaya Berjalan
Krepitasi x - √ -
Bengkak √ √ √ -
Inflamasi √ √ x -

Pemeriksaan Penunjang
Aspirasi cairan sendi Darah Lengkap Darah Lengkap Biokimia Tulang
- Kristal monosodium fosfat - Hb  (< 5 gr/dL) - LED normal - Kalsium total serum
- Putih susu - Trombosit  - CRP normal - Fosfat serum
- Leukosit  (5.000 – 80.000) - LED  Aspirasi cairan sendi - Osteokalsin serum
- Neutrofil  - CRP  - Kuning jernih Foto X-ray
- Kultur (-) Aspirasi cairan sendi Foto Rontgen sendi - Hiperlusen tulang
Foto Rontgen sendi - Kristal (-) - Celah sendi menyempit (asimetris) - Trabekulasi jadi jarang & kasar
- Tofus berisi Kristal monosodium - Kuning keruh - Sklerosis subkondral - Penipisan korteks
fosfat - Leukosit  (5.000 – 50.000) - Osteofit Densitometri
X-ray - PMN > 50% - BMD 
- Kista subkortikal tanpa erosi - Uji bekuan musin buruk > -1 SD : normal
Serum urat darah Rheumatoid Faktor (+) -2,5 s/d -1 SD : osteopenia
Asam urat urin Anti CCP (+)  Lebih spesifik < -2,5 SD : osteoporosis
Viskositas RF (-), anti CCP (+)  (+)
RF (+), anti CCP (-)  belum tentu

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
DD 1. Calcium pyrophosphate dehydrate 1. Artropati 1. RA 1. Fraktur
disease (CPPD) 2. Spondiloatropati 2. Spondilitis ankylosing 2. Hipokalsemia
2. RA 3. SLE 3. Gout arthritis 3. Hipoparatiroidisme
3. OA 4. Gout arthritis
Tata Laksana Step 1 : u/ inflamasi
R/ Kolkisin tab 0,5 mcg No. X DMARD :
S o.b.h tab 1 R/ Sulfasalazine tab 500mg No. X R/ Zolendronate inj 5mg/10mL fl No. I
R/ Natrium diklofenak caps 45mg No. XV S 1 dd tab 1 NSAID : S i.m.m
S 1 dd tab 1 R/ Natrium diklofenak caps 45mg No. XV Atau
R/ Piroksikam tab 10mg No. X NSAID : S 1 dd tab 1 R/ Alendronate tab 70mg No. X
S 1 dd tab 1 R/ Natrium diklofenak caps 45mg No. XV atau S 1 dd tab 1
Step 2 : u/  kadar asam urat S 1 dd tab 1 R/ Piroksikam tab 10mg No. X
R/ Allupurinol tab 100mg No. X atau S 1 dd tab 1 R/ Kalsium karbonat tab 500mg No. XV
S 1 dd tab 1 R/ Piroksikam tab 10mg No. X S 3 dd tab 1
R/ Probenesid tab 500mcg No. X S 1 dd tab 1
S 1 dd tab 1
Edukasi 1. Latihan fisik teratur u/ melatih
1. Hindari makanan yang tinggi purin
kekuatan otot
seperti emping, daging merah,
2. Hindari mengangkat beban yang
bayam, alcohol, dll
1. Sering olahraga u/ hindari obesitas berat terlalu lama
2. Istirahatkan bagian sendi yang sakit
2. Istirahatkan bagian sendi yang sakit 3. Sering-sering minum susu yang
3. Untuk sekarang saya tidak kasih
3. Jangan banyak gerak / digunakan u/ beraktifitas (spt naik tangga) tinggi kalsium
obat allopurinol u/  asam uratnya,
4. Hindari beban yang bertumpu pada sendi yang sakit 4. Menjelang 3 hari kedepan setelah
krn pengobatannya bersifat seumur
5. Bila tidak ada perbaikan, rujuk ke Orthopedi u/ dilakukan debridement suntik zolendronate, jangan
hidup. Bila kadar asam uratnya tdk
khawatir bila bapak mengalami
, baru saya kasih obat allopurinol
nyeri tulang & sendi hebat & gejala
nya.
seperti demam

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Virus
Varicella / Chicken Pox / Cacar Variola / Small Pox Herpes Zooster Measles / Campak
Gejala Khas 1. Penyebaran sentrifugal 1. Dpt reaktivasi ketika ada 1. Cough, coryza, conjungtivitis
2. Demam tidak terlalu tinggi trauma (terpukul benda) 2. Koplik spot (muncul 2 hr sebelum timbul
1. Demam tinggi, menggigil (3-4 hr)
3. Orang lain disekitarnya ada yang 2. Nyeri spt terbakar rash)
punya keluhan yang sama 3. Dasar macula eritema 3. Demam
Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Pleomorfik (Vesikel, Pustul, Papul, Nodul) Monomorfik (Pustul) Papul / vesikel berkelompok Makulopapular
Predileksi Sentral tubuh Wajah & Ekstremitas (Telapak kaki / tgn) Satu bagian dermatom Belakang telinga
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Histopatologik Serologi Swab tenggorokan lalu kultur virus
- Leukosit  - Badan Guarneri (badan inklusi - PCR Serologi antibody IgM IgG
- Limfosit  intrasitoplasma yang terletak di - Nucleic acid varicella Rt-PCR
Tzank Smear (Pewarnaan Giemsa) inti sel) zoster virus
- Multinucleated giant cell Serologi antigen virus
DD 1. Variola 1. Varicella 1. Varicella 1. Rubella
2. Measles 2. Measles 2. Variola 2. Kawasaki disease
3. Hand, food, & mouth disease 3. Measles 3. Scarlet fever
Tata Laksana Anak-anak : Dewasa : Vitamin A
R/ Asiklovir tab 400mg No. XX R/ Asiklovir tab 800mg No. XX <6 bln : 50.000 IU, 2 hari
S 4 dd tab 1 S 4 dd tab 1 6-12 bln : 100.000 IU, 2 hari
R/ Paracetamol tab 500mg No. X >1 thn : 200.000 IU, 2 hari
S 3 dd tab 1
R/ Caladine Lotion fl No.I R/ Paracetamol tab 500mg No. X
S prn S 3 dd tab 1
Edukasi 1. Hanya diberikan suplemen vitamin A karena
1. Jangan digaruk lukanya, bila gatal bisa gunakan Caladine Lotion
tidak ada obat antiviral yang spesifik & pada
2. Istirahat terlebih dahulu walau lesi kulit sudah mongering
dasarnya dapat sembuh sendiri
3. Vaksin Varicella 1x diantara usia 1 – 18 thn
2. Vaksin campak 1x pada usia 9 thn

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Bengkak
Skrofuloderma / TB Kulit Hidraadenitis Supurativa Mumps
Gejala Khas 1. Bengkak di leher 1. Bengkak di aksilla 1. Bengkak di leher
2. Pecah / tdk pecah 2. Pecah / tdk pecah 2. Tidak pecah
3. Tidak nyeri 3. Nyeri & nyeri tekan (+) 3. Nyeri & nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Pleomorfik (Pustul, nodul, abses, krusta, fissure), hitam + kekuningan  Lokalisata Nodul, lokalisata
Predileksi Leher Aksilla Leher
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Rutin 1. Darah Rutin
- Leukosit normal - Leukosit 
- LED  2. Pewarnaan Gram (+)
2. Pem. Sputum - Staphylococcus aureus
- BTA -/-/-
3. Tes tuberculin / mantoux (+)
4. Pewarnaan Gram (-)
DD 1. Scrofuloderma
2. Hidraadenitis Supurativa
3. Mumps
Tata Laksana R/ Isoniazid tab 300mg No. XXX
S 1 dd tab 1
R/ Rifampisin tab 300mg No. XXX
S 1 dd tab I R/ Piroksikam tab 10mg No. X
R/ Pyrazinamid tab 500mg No. LX S 1 dd tab 1
S 1 dd tab II
R/ Ethambutol tab 400mg No. LX
S 1 dd tab II
Edukasi 1. Minum obat secara teratur agar tidak terjadi resistensi
obat 1. Kompres dengan air hangat 1. Kompres dengan air hangat
2. Untuk 2 bulan pertama, minum 1 tab H, 2 tab R, 2 tab Z, & 2. Pemberian piroksikam u/ mengurangi rasa 2. Pemberian piroksikam u/ mengurangi rasa nyeri
2 tab E nyeri 3. Vaksin MMR 1x pada usia 15 bln
3. Untuk 4 bulan selanjutnya, minum 1 tab H & 2 tab R

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Hipopigmentasi / Putih
Morbus Hansen / Lepra Ptiriasis Versikolor Ptiriasis Alba
Gejala Khas 1. 5A (Alopesia, anestesi, anhidrosis, atrofi, achromia)
1. Orang kulit putih  Hiperpigmentasi
2. Bercak Putih
2. Orang kulit gelap  Hipopigmentasi
3. Tidak gatal
3. Batas tegas
4. Kalau kesiram zat (minyak) panas, tidak ada perubahan
4. Gatal (musim panas), tdk gatal (musim dingin)
warna kulit  tetap putih

Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Hipopigmentasi Hipopigmentasi / Hiperpigmentasi Hipopigmentasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Kerokan Kulit dgn pewarnaan Ziehl Neelsen 1. Kerokan kulit + KOH 10%
- BTA + - Spagetthi & meatball appearance
2. Woods Light (-) 2. Wood Light  Kuning keemasan
3. Lepromin test
4. Serologi spesifik
- Antibodi PGL-1 (anti phenolic gycolipid 1)
- Antibodi antiprotein 16 kD & 35 kD
DD 1. Morbus Hansen
2. Ptiriasis Versikolor
3. Ptiriasis Alba
Tata Laksana R/ Dapson tab 100mg No. XXX
S 1 dd tab 1
R/ Rifampisin tab 600mg No. XXX R/ Ketokonazol cream 2% ung tb 10 g No. 1
S 1 dd tab 1 S ue 2 dd m.et.v
R/ Klofazimin tab 50mg No. XXX
S 1 dd tab 1
Edukasi 1. Minum obat secara teratur
1. Olesi salep pada bagian yang sakit, 2x/hr, pagi
2. Jangan khawatir bila setelah minum obat rifampisin
& malam hari
urinnya berubah warna jadi merah
2. Jaga kebersihan kulit
3. Jangan melakukan kontak fisik yang terlalu lama dengan
3. Kontrol lagi 2 minggu dari sekarang
orang lain

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Jamur (Ketika berkeringat semakin gatal)
Kandidiasis Ptiriasis Versikolor Tinea Ptiriasis Rosea
Gejala Khas 1. Orang kulit putih  Hiperpigmentasi
1. Eritema
2. Orang kulit gelap  Hipopigmentasi
2. Lesi satelit / hen and chicken Tepi lesi aktif (eritema), tengahnya hiperpigmentasi
3. Batas tegas
appearance
4. Gatal (musim panas), tdk gatal (musim dingin)

Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Lesi satelit Hipopigmentasi / Hiperpigmentasi Circular, dgn tepi eritema & Skuama halus

Pemeriksaan Penunjang
1. Kerokan kulit + KOH 10% 1. Kerokan kulit + KOH 10% 1. Kerokan kulit + KOH 10% 1. Kerokan kulit + KOH 10%
- Sel ragi / blastospora dengan 2. Spagetthi & meatball appearance - Hifa berseptum & bercabang - NEGATIF
hifa semu 3. Wood Light  Kuning keemasan 2. Kultur pada Sabaroud Dextrose 2. PP tidak ada !!
2. Wood Light (-) 4. Kultur pada Sabaroud Dextrose Agar Agar
3. Kultur pada Sabaroud Dextrose
Agar
DD 1. Eritrasma 1. Morbus Hansen 1. Kandidiasis 1. Kandidiasis
2. Tinea 2. Ptiriasis Versikolor 2. Eritrasma 2. Tinea
3. Ptiriasis Rosea 3. Ptiriasis Alba 3. Ptiriasis Rosea 3. Psoriasis
Tata R/ Ketokonazol cream 2% ung tb 10 g No. 1
Laksana S ue 2 dd m.et.v R/ Bedak salisil 2% 50 g No. 1
R/ Itrakonazol tab 100mg No. X S ue
S 2 dd tab 1
Edukasi 1. Bedak salisil dipakai pada lesi kulit
1. Olesi salep pada bagian yang sakit, 2x/hr, pagi & malam hari
secukupnya
2. Jaga kebersihan kulit
2. Tidak diberikan obat krn dpt sembuh
3. Itrakonazol diberikan apabila GK memberat
sendiri

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Gigitan Serangga
Scabies Visceral Larva Migrains Pedinculosis (Kapitis & Pubis)
Gejala Khas 1. Gatal malam hari 1. Gatal hebat malam hari 1. Rambut tampak menempel (plica pelonica) krn
2. Terdapat terowongan berbentuk linier (1cm) & pada 2. Terdapat terowongan berbentuk melingkar banyak pus & krusta
ujungnya terdapat papul/vesikel & panjang 2. Pembesaran KGB regional
3. Ada orang lain yang punya keluhan yang sama 3. Lesi menjalar serpiginosa 3. Gatal & bau busuk

Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Lesi linier Lesi melingkar / berkelok-kelok Plica Pelonica
Predileksi Sela-sela tubuh (lipatan ketiak, paha, dll) Seluruh tbh, punggung (kata Melvin) Rambut kepala (oksiput & temporal) & kemaluan

Pemeriksaan Penunjang
1. Pem. mikroskopik dgn pewarnaan tinta India 1. Tes tinta terowongan (burrow) 2. Pem. Rambut dgn loop
2. Tes tinta terowongan (burrow) dgn tetracycline test + - Ditemukan telur abu-abu berkilat
Wood light  Hijau = (+)
3. Biopsi dgn pewarnaan HE
DD 1. Scabies
2. Visceral Larva Migrain
3. Pedinkulosis
4. Prurigo
Tata Laksana R/ Permethrin cream 5% 10 g tb No. 1 R/ Albendazol tab 400mg No.1 R/ Gamexan cream 1% ung tb No. 1
S ue q.h.s S uc S ue
Edukasi 1. Lesi kulit jangan digaruk 1. Albendazol diminum 1x/hr selama 3 hari
1. Potong rambut
2. Jaga kebersihan kulit berturut-turut
2. Jaga kebersihan dengan sering keramas
3. Sering-sering jemur sprai / kasur 2. Bila belum berhasil, ulangi minggu dpn

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Dermatitis
DKI DKA Atopic / eczema / DA
Gejala Khas 1. Ada kontak dgn bahan kimia (deodorant, cat 1. Punya keluhan yang sama sebelumnya
1. Ada kontak langsung dengan bahan iritan (deterjen, rambut), bahan logam (jam tangan, anting, ikat 2. Ada riwayat atopic (asma / hay fever) keluarga
minyak, dll) pinggang), dll 3. Pruritus
2. Gatal 4. Kulit kering

Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Monomorfik (skuama / vesikel / eritema / pustule) Skuama / papul / liken / fissure berbatas tdk tegas Eritema, papul, eksudat, krusta, likenifikasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Histopatologik 1. Darah Lengkap 1. Darah Lengkap
- Banyak serbukan sel MN (DKI akut) - Eosinofil  - Eosinofil  (orang sehat juga bisa )
- Banyak serbukan sel PMN (DKI kronik) 2. Patch Test (+) 2. Indeks SCORAD – rule of nine
2. Patch Test (-) 3. Prick Test
DD 1. DKI
2. DKA
3. Dermatitis Atopik
4. Dermatitis Seboroik
Tata Laksana Basah :
R/ Kalium Permanganat 1/10000
R/ Chlorpheniramin maleat tab 4mg No. X
S ue
S 3 dd tab 1
R/ Hidrokortison cream 0,2% fl No. 1
Kering :
S ue 3 dd 1
R/ Hidrokortison cream 0,2% fl No. 1
S ue 3 dd 1
Edukasi 1. Pakai alat pelindung diri spt masker, sarung tangan saat kerja
2. Hindari kontak langsung & lama dengan bahan iritan

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Eritroskuamosa
Psoriasis Dermatitis Seboroik Ptiriasis Rosea
Gejala Khas 1. Skuama kasar berlapis, simetris
Fase awal : ada ketombe 1. Tepi lesi aktif (eritema), tengahnya
2. Nyeri, pruritus
Fase lanjut : plak eritematosa berkonfluens hiperpigmentasi
3. Pitting nail
Pemeriksaan Fisik
Efloresensi Skuama berlapis kasar Skuama Berminyak Skuama halus
Kulit kepala berambut (alis, lipat nasolabial, telinga), ketiak,
Predileksi Generalisata : Siku / Lutut / Kulit Kepala -
lipat gluteus, inguinal, dll
1. Fenomena Koebner
2. Fenomena Auspitz -
3. Fenomena Tetesan lilin
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Lengkap 1. Kerokan kulit + KOH 10%
- LED  - NEGATIF
2. Asam urat darah  2. PP tidak ada !!
3. RF (-)
1. Histopatologik
4. ASTO (>125)
5. Histopatologik
- Hiperplasia sel basal
- Proliferasi vaskuler sub epidermis
DD 1. Dermatofitosis 1. Psoriasis 1. Kandidiasis
2. Sifilis psoriasisformis 2. Dermatofitosis 2. Tinea
3. Dermatitis Seboroik 3. Ptiriasis Rosea 3. Psoriasis
Tata Laksana R/ Hidrokortison ung 0,2% tb No. 1 R/ Ketokonazol cream 2% ung tb 10 g No. 1 R/ Bedak salisil 2% 50 g No. 1
S ue S ue 2 dd m.et.v S ue
Edukasi 1. Kalsipotriol dioleskan 2x/hr selama 1 bln,
1. Olesi salep pada bagian yang sakit, 2x/hr, pagi & 1. Bedak salisil dipakai pada lesi kulit secukupnya
setelah pemakaian kulit dapat teriritasi / spt
malam hari
terbakar 2. Tidak diberikan obat krn dpt sembuh sendiri
2. Jaga kebersihan kulit
2. PUVA (psoralen + UVA) berpektrum luas

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 15 : Sumbatan Kelenjar
Acne Vulgaris : Kelenjar Sebacea Milaria : Kelenjar Ekrin
Gejala Khas 1. Ada komedo 1. Suka berkeringat & gatal
2. Kulit berminyak 2. Jarang ganti baju

Pemeriksaan Fisik

Efloresensi Papul + Komedo Erupsi papulovesikular


Predileksi Wajah (depan telinga), dada, & punggung Punggung

Pemeriksaan Penunjang

-
DD 1. Erupsi akneiformis 1. Acne
2. Folikulitis 2. Erupsi akneiformis
Tata Laksana R/ Retinoid acid cream 0,05% ung tb No. 1
S ue R/ Lotio Faberi sol 100 mL fl No. 1
R/ Doksisiklin tab 100mg No. X S ue
S 2 dd tab 1
Edukasi 1. Rajin cuci muka, min 2x/hr 1. Kurangi aktivitas yang menyebabkan mudah berkeringat
2. Sering membersihkan muka berminyak dgn tissue 2. Sering mengeringkan bagian tubuh yang basah

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 16 : Diare
Diare Enterovasif Diare Enterotoksigenik Diare Kronik
Gejala Khas 1. Nyeri abdomen hebat
1. Diare haemorrhagic 1. Diare non haemorrhagic 2. Demam
2. Demam 2. Tidak ada demam 3. BB 
4. Perdarahan per rektal
Diare Salmonella Shigella Vibrio cholerae Giardia Lamblia
Frekuensi ≥3x/hr, selama ≤14 hr ≥3x/hr, selama ≤14 hr ≥3x/hr, selama > 14 hr
Warna - Spt cucian air beras Hijau -
Ampas √ x √ -
Darah √ x √
Lendir √ x √ x/√
Bau √ √ √

Pemeriksaan Fisik

TTV
Suhu ↑ Normal 
Frek nadi ↑ (bila dehidrasi) -
Frek nafas ↑ (bila dehidrasi) -
Distensi abd √ √ √
Peristaltik ↑  -

Pemeriksaan Penunjang

1. Pem feses

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Leukosit  Leukosit (x) Leukosit 
Darah Samar (+) Darah Samar (-) Darah Samar (+)
- Lakoferin ↑
- Calciprotein ↑
- Kultur
2. Elektrolit
3. Kolonoskopi / Sigmoidoskopi
4. Serologi amoeba
DD 1. Diare Enterotoksigenik 1. Diare Enterovasif
2. IBS 2. IBS
3. IBD 3. IBD
Tata Laksana Antibiotik Antiamebiasis R/ Loperamid
R/ Siprofloksasin tab 500mg No. XV R/ Metronidazol tab 500mg No. XV
S 2 dd tab 1 p.c S 3 dd tab 1 a.c R/ Attapulgit tab 650mg No. XX
R/ Attapulgit tab 650mg No. XX S prn
S prn R/ Oralit sachet No. XX
R/ Oralit sachet No. XX S prn
S prn
Edukasi 1. Istirahat & makan yang teratur
2. Konsumsi attapulgit tiap diare, 2 tablet/minum, max 12 tablet/hr
3. Oralit diminum hingga tanda-tanda dehidrasi hilang

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 16
Alergi Makanan Intoksikasi Makanan Intoleransi Laktosa
Gejala Khas 1. Setelah minum susu langsung diare
1. Ada riwayat alergi thdp makanan (sea food) 1. Diare satu wilayah 2. Kalau tdk minum susu tdk diare
3. Baunya asam
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Urtikaria - -
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah lengkap 1. Uji Hidrogen (kadar H2 nafas )
Pem. Tinja
- Eosinofil  2. Uji pH
- Kultur (+)
2. Kadar IgE darah 
DD 1. Alergi Makanan
2. Intoksikasi Makanan
3. Intoleransi Laktosa
Tata Laksana R/ Chlorpheniramine maleat tab 4mg No. X R/ Attapulgit tab 650mg No. XX
S 3 dd tab 1 S prn
Edukasi 1. Cuci tangan sebelum makan
2. Jangan makan sembarangan 1. Hindari konsumsi susu yang mengandung laktosa
Hindari factor pencetus
3. Attapulgit diminum setiap diare, 2 tab/minum, 2. Ganti susu kedelai (soy bean)
max 12 tab/hr

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 16
GERD Dispepsia Fungsional Appendisitis
Gejala Khas 1. Heartburn Kriteri ROME III 1. Mual muntah diikuti dgn nyeri perut
2. Regurgitasi Selama 3 bln berturut-turut dengan gejala min 6 bln : kuadran kanan bawah
3. Nyeri dada non kardiak (tidak spt tertindih) 1. Nyeri epigastrium 2. Demam tidak terlalu tinggi
4. Tidur malam sering terganggu  Obstructive 2. Rasa terbakar di epigastrium
Slepp Apneau  refluks 3. Rasa penuh setelah makan
4. Cepat kenyang
Ada penggunaan OAINS / infeksi H.pylori

Pemeriksaan Fisik

Nyeri √ √ √
Site Retrosternal, menjalar ke leher Epigastrium Kuadran Kanan Bawah
Character Rasa terbakar Rasa terbakar -
Auskultasi - - Peristaltik usus  / menghilang
1. Nyeri tekan (+)
2. Blumberg sign (nyeri lepas) (+)
3. McBurney sign (+)
4. Rovsing sign (+)
5. Psoas sign (+)
6. Obturator sign (+)

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Pemeriksaan Penunjang

1. Endoskopi 1. Endoskopi (-) 1. Darah Rutin


- Mucosal break 2. Biopsi (-) - Leukosit 
2. Biopsi 3. Kultur (-) - Neutrofil 
- Esofagitis 4. Lab (-) 2. Urinalisis
3. Pantau pH 24 jam - Ketonuria
- pH < 5cm diatas LES 3. USG
- Penebalan diameter AP appendiks > 7 cm
- Ada appendikolit
DD 1. GERD 1. Intususepsi
2. NERD 2. Divertikulitis Merckel
3. Dispepsia Fungsional 3. KET
4. Dispepsia Organik 4. PID
Tata Laksana R/ Omeprazol tab 20mg No. XV
S 2 dd tab 1 a.c
-
R/ Metoklopramid tab 10mg No. XV
S 3 dd tab 1 a.c
Edukasi 1. Makan lebih sering dgn porsi sedikit 1. Rujuk ke sp.B u/ dilakukan tindakan
2. Hindari makanan tinggi lemak, pedas, & asam appendiktomi / laparoskopi appendiktomi
3. Habis makan jangan langsung tidur

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 16 : Dispepsia Organik
Gastritis Ulkus Peptik Ulkus Duodenum Ca Gaster
Gejala Khas 1. Nyeri epigastrium 1. Nyeri memburuk setelah makan 1. Nyeri membaik setelah makan 1. Tanda alarm
2. Demam 2. Tidur malam sering terganggu - Anemia
3. Rasa terbakar di ulu hati - BB ↓ tanpa sebab yang jelas
Akut & Kronis 4. Nyeri menjalar ke kanan - Hematemesis melena
- Mual muntah yg tdk membaik dgn
th/ (domperidone)
- Disfagia progressif
2. Anoreksia
Nyeri √ √ √ √
Site Epigastrium Epigastrium Epigastrium Epigastrium
Onset Tiba-tiba, hilang timbul Tiba-tiba, hilang timbul - -
Character Nyeri tertusuk Nyeri tertusuk Rasa terbakar -
Radiation x Ke kiri Ke kanan Ke punggung
Associated Rasa penuh / meteorismus Rasa pahit pada lidah Rasa penuh / meteorismus Gejala dari tanda alarm
Time course - Sebelum & setelah makan ↑ Sebelum makan & sering malam hari -
Exacerbation x Makan  Memburuk Makan / antasida  Membaik x
Scale - - - -
Faktor risiko
OAINS, H.pylori √ √ √ -
Aspirin, pain killer √ x x -
Perdarahan &
x √ √ √
Perforasi

Pemeriksaan Fisik
Nyeri Epigastrium / Kuadran Kiri Atas Epigastrium ke Kiri Epigastrium ke Kanan Epigastrium ke Punggung

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi 1. Endoskopi 1. Esofagogastroduodenoskopi (EGD) 1. Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
2. Urea Breath Test 2. Urea Breath Test 2. Urea Breath Test 2. Foto radiologi barium kontras ganda
3. Antigen H. pylori tinja 3. Antigen H. pylori tinja 3. Antigen H. pylori tinja 3. Endoskopi
4. Biopsi
DD 1. Ulkus peptic 1. Gastritis 1. Ulkus Duodenum
2. Dispepsia fungsional 2. Dispepsia Fungsional 2. Ulkus Peptik
3. Ca gaster 3. GERD 3. Gastritis
Tata Laksana Eradikasi HP : 1. Reseksi
R/ Omeprazol tab 20mg No. XV 2. Kemoterapi dgn regimen FAM (SFU,
S 2 dd tab 1 a.c doksorubisin, mitomisin)
R/ Metronidazol tab 500mg No.
S
R/ Amoksisilin tab 500mg No. XXV
S 2 dd tab 2 a.c
R/Klaritomisin tab 500mg No. XXV
S 2 dd tab 1 a.c
Edukasi 1. Makan sedikit-sedikit tapi sering
2. Hindari makanan minuman yang mengiritasi lambung Rujuk ke sp. B untuk dilakukan reseksi kanker
3. Hindari rokok & alkohol

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 17 : Hepatitis
Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C
Gejala Khas 1. Sebelum jaundice muncul, urin gelap & feses pucat
1. Demam hilang, jaundice muncul
1. Demam hilang, jaundice muncul 2. Demam hilang, jaundice muncul
2. Ada kontak dengan cairan tubuh
2. Ada riwayat makan dipinggir jalan 3. Ada riwayat penggunaan jarum suntik (narkoba)
3. Keluarga ada yang menderita Hepatitis B
3. Demam 4. Keluarga ada yang menderita Hepatitis C
4. Demam
5. Demam

Pemeriksaan Fisik

Nyeri Kuadran Kanan Atas


Ikterus √
Organomegali Hepatomegali

Pemeriksaan Penunjang

1. Biokimia Darah 1. Biokimia Darah 1. Biokimia Darah


- ALT  - Akut : - Akut :
- AST  ALT  (> 10x BANN) ALT  (> 10x BANN)
- Bilirubin > 2,5 mg/dL AST  AST 
- Alkali fosfatase normal - Kronik - Kronik
2. Serologi AST  (> 10x BANN) AST  (> 10x BANN)
- IgM anti HAV (+)  Akut ALT  ALT 
- IgG anti HAV (+)  infeksi lampau Albumin  Albumin 
Globulin  Globulin 

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
- GGT  (> 51 IU/L) - GGT  (> 51 IU/L)
- Alkali fosfatase  (> 147 IU/L) - Alkali fosfatase  (> 147 IU/L)
2. Serologi 2. Serologi
- HBsAg (+) IgM anti HBc (+)  Akut -
- HBsAg (+) > 6 bln  Kronik
DD 1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Leptospirosis
Tata Laksana R/ PEG-interferon alfa inj 180 mcg vial No. 1 R/ PEG-interferon alfa inj 180 mcg vial No. 1
Supportif : Simptomatik
S i.m.m S i.m.m
R/ Paracetamol tab 500mg No. XX
R/ Lamivudin tab 100mg No. XX R/ Ribavirin tab 100mg No. X
S 3 dd tab 1
S 1 dd tab 1 S 1 dd tab 1
Edukasi 1. Istirahat total 1. Rawat inap 1. Hindari penggunaan alat (sikat gigi, gunting kuku,
2. Cuci tangan sebelum makan 2. Diet rendah garam alat cukur) bersamaan
3. Hindari konsumsi alcohol 3. Diet tinggi protein 2. Hindari konsumsi alcohol
4. Vaksin Hepatitis A (inj Ig 1 mL IM) diulang setiap 6- 4. Hindari konsumsi alcohol 3. Ibu yang mengidap Hepatitis C boleh memberikan ASI
18 bln, tdk blh diberikan bila usia < 2 thn 5. Vaksin Hepatitis B pada usia 0,1,6 bln ke bayi nya (tdk ada batasan)

Nb.
Hepatitis B & C Kronik
Hipertensi Porta Sirosis Hati  Asites / Ensefalopati Hepatikum
Fatty Liver

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 17 : Hepatologi
Sirosis Hati Asites Ensefalopati Hepatikum
Gejala Khas Stigmata Sirosis :
1. Ikterus
1. Konsumsi alcohol berlebih Perubahan status mental
2. Asites
2. Meteorismus 1. Penurunan Kesadaran
3. Spider nevi
3. Edem tungkai 2. Penurunan ingatan, konsentrasi, intelektual
4. Kaput medusa
4. BB  3. Perubahan pola tidur (Insomnia)
5. Ensefalopati Hepatuikum
5. Demam 4. Perubahan pola bicara (cadel)
6. Hematemesis melena akibat pecahnya varises
6. Nyeri perut 5. Kebingungan
esophagus
Konsumsi alkohol

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi abd Spider nevi & Kaput medusa Rongga abdomen membesar / cembung -
Palpasi - Shifting dullness (+) -

Pemeriksaan Penunjang

1. Biokimia Darah 1. Aspirasi cairan asites (parasentesis) 1. Amonia Darah 


- Rasio AST/ALT > 1 - Ascites fluid total protein (AFTP) < 2,5 g/dL 2. Elektroensefalografi (EEG)
AST  (> 10x BANN) 2. Biokimia Darah 3. CT scan / MRI
ALT  3. Kadar elektrolit - Lesi intrakranial
- Albumin  - Na  ( > 145 mmol/L)
- Globulin  4. Ureum & Kreatinin

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
2. Biopsi 5. Urinalisis
3. Histopatologi
4. USG / CT scan abdomen
DD 1. Pecahnya varises esophagus 1. Asites
2. Hepatitis B & C 2. Sindrom Hepatorenal
3. Fatty Liver 3. Ensefalopati Hepatikum
4. Ca hepatoseluler
Tata Laksana R/ Spironolakton tab 100mg No. X R/ L-ornitin L-aspartat inj 10 ml vial No. 1
S 1 dd tab 1 S i.m.m
Sesuai etiologi (Hep B/ Hep C/ NAFLD/ NASH)
R/ Furosemid tab 40mg No. X R/ Laktulosa syr 200 ml fl No. 1
S 1 dd tab 1 S 3 dd 2 C
Edukasi 1. Berhenti konsumsi alcohol 1. Istirahat yang cukup 1. LOLA di suntikkan sebanyak 4 ampul/hr, bila
2. Hindari obat-obatan yang hepatotoksik & nefrotoksik 2. Diet rendah garam dlm keadaan koma berikan 8 ampul/hr
(OAINS, HRZ, eritromisin, amoksi-klav) 3. Furosemid diberikan bila ada edem tungkai 2. Laktulosa diminum 3x/hr, 2 sendok mkn

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 17 : Batu
Kolelithiasis Kolesistitis Koledokoliathiasis Kolangitis
Gejala Khas Trias Charcot :
1. Nyeri biasa
1. Nyeri biasa 2. Demam (+ menggigil)
1. Nyeri kolik 1. Nyeri kolik
2. Demam 3. Ikterus
2. Tdk ada demam 2. Tdk ada demam
3. Pruritus Penta Reynolds :
4. Hipotensi
5. Penurunan Kesadaran
Nyeri √ √ √ √
Site Kuadran Kanan Atas / Epigastrium Kuadran Kanan Atas / Epigastrium
Onset Tiba-tiba, hilang timbul Perlahan-lahan, menetap Tiba-tiba, hilang timbul Perlahan-lahan, menetap
Character - - - -
Radiation Ke skapula kanan / bahu - -
Associated Mual, muntah - -
Time Course >30 menit dan <12 jam
Exacerbation Makan berlemak / porsi besar  Memburuk - -
Scale - - - -

Pemeriksaan Fisik

Ikterus X/√ X/√ √ √


Palpasi - Murphy sign (+) - -
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Lengkap 1. Darah Lengkap 1. Darah Lengkap 1. Darah Lengkap
- Leukosit normal - Leukosit  - Leukosit normal - Leukosit 

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
2. Biokimia Darah 2. Biokimia Darah 2. Biokimia Darah 2. Biokimia Darah
- AST ALT normal - AST ALT  - AST ALT normal - AST ALT 
- Bilirubin indirek/direk normal - Bilirubin indirek/direk normal - Bilirubin indirek normal - Bilirubin indirek normal
- Alkali fosfatase normal - Alkali fosfatase  - Bilirubin direk  - Bilirubin direk 
3. USG kandung empedu 3. USG kandung empedu - Alkali fosfatase normall - Alkali fosfatase 
- Batu dgn gambaran posterior - Penebalan dinding (edem) gall 3. USG kandung empedu 3. USG kandung empedu
acoustic shadow pd gall bladder bladder - Batu dgn gambaran posterior
acoustic shadow pd ductus bilier
DD 1. Kolelithiasis
2. Kolesistitis
3. Koledokolithiasis
4. Kolangitis
Tata Laksana R/ Ursodeksikolat acid tab 250mg No. XX
S 2 dd tab 2
R/ Siprofloksasin tab 500mg No. X
S 1 dd tab 1
R/ Piroksikam tab 10mg No. X
S 1 dd tab 1
Edukasi 1. Kurangi konsumsi alcohol 1. Kurangi konsumsi alcohol 1. Kurangi konsumsi alcohol
1. Kurangi konsumsi alcohol
2. Rujuk ke sp.B u/ dilakukan ERCP / 2. Rujuk ke sp.B u/ dilakukan ERCP / 2. Rujuk ke sp.B u/ dilakukan ERCP
2. Rujuk ke sp.B u/ dilakukan ERCP
kolesistektomi koledokolitotomi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 18 : Respiratory
Pneumoniae TB Asma PPOK
Gejala 1. Sesak nafas
1. Batuk produktif 1. Batuk lebih berat pada malam hari
Khas 1. Batuk ≥ 2 minggu 2. Hipersekresi sputum
2. Takipnea 2. Mengi berulang
2. Hemoptisis 3. Dahak putih kental
3. Perubahan karakteristik dahak 3. Sesak nafas
3. Keringat malam 4. Batuk selama 3 bln berturut-turut
(putih kental  kuning kehijauan) 4. Dada seperti diikat
dlm 2 thn
Sesak √
√ √ √
nafas
Nyeri dada √ √ x x
Demam √ √ x x
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Bntk Normal Normal - Barrel Chest
toraks Simetris Simetris Simetris Simetris
Gerak
dada Normal Normal Melebar Melebar
Sela iga
Palpasi Mengeras Melemah Melemah semua lobus paru Melemah semua lobus paru
Perkusi Redup Sonor / hipersonor Hipersonor semua lapang paru Hipersonor semua lapang paru
Auskultasi Lobus sup : Lobus sup :
Lobus sup : - Ronki kering - Ronki kering
Lobus inf :
- Ronki basah halus Lobus inf : Lobus inf :
- Vesikuler melemah
Lobus Medius : - Vesikuler melemah - Vesikuler melemah
- Ronki basar kasar
- Ronki basah sedang - Wheezing - Wheezing
- Ronki basah halus - Ronki basah halus
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah Lengkap 1. Darah Lengkap 1. Spirometri dgn bronkodilator 1. Foto toraks PA Lateral
- Leukosit  - Leukosit  - FEV1  (≥ 12 % dan > 200cc) - Hiperinflasi, hiperaerasi, hiperlusen

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
- LED  - Limfosit  2. PEF semua lapang paru
2. Pem sputum - LED  - Dgn bronkodilator  60 cc/mnt 2. Spirometri
3. Pewarnaan Gram 2. Pem sputum SPS - Tanpa bronkodilator  (≥ 20%) - VEP < 70%
- Streptococcus pneumoniae - BTA  Pewarnaan Ziehl Neelsen 3. AGD
4. Foto toraks PA Lateral - Kultur  Media Lowenstein - Saturasi O2 < 90%
- Perselubungan lobus paru Jensen 4. Foto toraks PA Lateral
3. Foto thorax PA Lateral - Hiperinflasi, hiperaerasi
- Infiltrat pada lobus sup (apex)
segmen apical & posterior
- Kavitas
- Bercak milier
4. GeneXpert
DD 1. TB 1. Asma
2. Bronkiektasis 2. PPOK
3. Pneumonia 3. Bronkiektasis
4. PPOK 4. Bronkiolitis
Tata R/ Isoniazid tab 300mg No. XXX
R/ Salbutamol puff 90mcg fl No. 1
Laksana R/ Levofloksasin tab 750 mg No. X S 1 dd tab 1
S 4 dd puff II
S 1 dd tab 1 R/ Rifampisin tab 300mg No. XXX
R/ Budesonide puff 180mcg fl No. 1
R/ Paracetamol tab 500 mg No. X S 1 dd tab I
S 2 dd puff II
S 3 dd tab 1 R/ Pyrazinamid tab 500mg No. LX
Optional :
R/ Ambroxol tab 30 mg No. X S 1 dd tab II
R/ Ipratropium bromide puff 17mcg fl No. 1
S 3 dd tab 1 R/ Ethambutol tab 400mg No. LX
S 4 dd puff II
S 1 dd tab II
Edukasi 1. Minum obat secara teratur agar tidak
terjadi resistensi obat
1. Berhenti merokok 2. Untuk 2 bulan pertama, minum 1 tab
1. Hindari aktivitas di tempat yang
2. Usahakan jangan menelan H, 2 tab R, 2 tab Z, & 2 tab E 1. Berhenti merokok
banyak polutan
kembali dahak 3. Untuk 4 bulan selanjutnya, minum 1 2. Pakai masker tiap aktivitas
2. Pakai masker setiap pergi ke tempat
3. Pakai masker tiap aktivitas tab H & 2 tab R 3. Membersihkan ventilasi udara
yang berdebu
4. Membersihkan ventilasi udara 4. Jangan khawatir bila setelah minum
obat urinnya jadi merah, nyeri sendi,
ggg penglihatan

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 19 : Heart Failure
Acute Heart Failure (AHF) Chronic Heart Failure (CHF) Cor Pulmonale
Gejala Khas 1. Sesak nafas saat istirahat
Ada 2 gejala :
2. Edema Tungkai
1. Gejala PPOK
3. Kongesti Paru
Gejala mirip AHF - Batuk produktif
4. Nyeri dada yang tidak terlokalisir
RPD (+) - Sekret putih kental
5. Riwayat hipertensi
2. Hipertensi Pulmonale
6. Takikardia
- Hipertrofi & dilatasi ventrikel kanan
7. Takipneu
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi Ronki PPOK
Pleura Friction Rub - - Ronki
Gallop 3 - Wheezing
JVP Normal / ↑ Normal / ↑ ↑
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thorax : PP utk Hipertensi Pulmonale
- Cardiomegali - ECG  Tricuspid Regurgitasi
- Efusi Pleura - Thorax  Pembesaran hilus
EKG
DD Gagal Jantung Akut
Gagal Jantung Kronik
Cor Pulmonale
Tata Laksana Kongesti Paru PPOK
R/ Nasal canule Pemakaian obat-obatan : R/ Nasal Canule
R/ Furosemid tab 20 mg R/ Captopril tab 10-50 mg R/ Captopril tab
S 1 dd tab 1 S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1
Dengan alat :
Bila tek sistol > 120 mg ….. Bila tek sistol > 120 mg
Isosorbid dinitrat Isosorbid dinitrat
Edukasi Istirahat
Hentikan kebiasaan merokok

Gagal Jantung
Kiri : Gagal Jantung
Kanan : Cor Pulmonale RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 19 : Aritmia
HR : 60/interval RR (kotak kecil) x 0,04

Fibrilasi Atrial Fibrilasi Ventrikel Atrial Flutter


Gejala Khas Etiologi : ec kardiovaskuler / non kardiovaskuler
Berdebar-debar
Mudah lelah
Sesak napas terutama saat aktivitas
Pemeriksaan Fisik
HR Irregular
Pemeriksaan Penunjang
EKG : EKG EKG
- Interval RR irregular - Kompleks QRS irregular - Chain Tooth Saw
- No P wave - Gelombang P irregular - Siklus atrial 250-350x/menit
- Kecepatan siklus atrial - Segmen ST irregular
>300x/menit atau <200 ms
DD Fibrilasi ventrikel
Aritmia Supraventrikular
Atrial Takikardia
Atrial Flutter
Tata Laksana R/ Amiodarone inj 300 mg Kardioversi low energy
S imm Rujuk
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Atrial Fibrilasi

Ventrikel Fibrilasi  Irregular semua

Atrial Flutter  Chain tooth saw (Lead I, II, AvF)

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 19 : Angina Pectoris
Sindrom Koroner Akut (SKA)
Stabie Angina Pectoris (SAP)
Unstable Angina Pectoris (UAP) NSTEMI STEMI
Gejala Khas 1. Nyeri terjadi saat aktivitas / stress
2. Nyeri membaik dengan istirahat < 20 menit /
1. Nyeri terjadi saat istirahat
setelah pemberian nitrogliserin sublingual
2. Nyeri berlangsung > 20 menit
3. Nyeri ga meningkat
3. Nyeri makin meningkat / progresif
4. Nyeri tidak dapat dilokalisir
4. Nyeri lebih terlokalisir
5. Nyeri retrosternal
Menjalar ke leher, rahang, bahu kiri, jari tangan
Pemeriksaan Fisik
Gallop S3 / S4
Auskultasi - - -
Murmur midsistol
Pemeriksaan Penunjang
Enzim Jantung Enzim Jantung Enzim Jantung
Enzim Jantung
- CKMB - CKMB : Normal - CKMB ↑
- CKMB ↑
- Troponin T - Troponin T : Normal - Troponin T ↑
- Troponin T ↑
EKG EKG EKG
EKG
Foto thorax - ST depresi - ST depresi
- ST elevasi
- T inversi - T inversi
DD SAP
UAP
STEMI
NSTEMI
Tata Laksana R/ Oksigen
R/ Isosorbid dinitrat SL tab 0,4 mg No. III
R/ Isosorbid dinitrat SL tab 0,4 mg No. III
S 3 dd tab 1 (3x : tiap 5 menit)
S 3 dd tab 1 (3x : tiap 5 menit)
R/ Aspirin tab 75mg
R/ Aspirin tab 75mg
Edukasi

CKMB : 5 – 2,5 U/L


Troponin T : < 0,01 mikro g /L
Troponin I : < 0,16 mikro g/L
RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
ST DEPRESI  UAP & NSTEMI (V2 – V6)

ST ELEVASI  STEMI

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 19 : Kelainan Katup Jantung
Mitral Stenosis Regurgitasi Mitral Aorta Stenosis Regurgitasi Aorta
Gejala Khas Sesak napas waktu aktivitas
Nyeri dada spt tertindih benda
Fatigue
Sinkop Sesak napas waktu aktivitas
Nokturnal dispnea
Gagal jantung
Emboli sistemik
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi Murmur sistolik Murmur sistolik
Opening Snap : >2,5 cm2
(dari apex ke basis jantung) (dari basis jantung ke apex) Murmur diastolik
Murmur diastolik
Holosistolik Early diastolic murmur
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thorax
ECG Doppler
Kateterisasi Jantung
Balloon Valvuloplasty
DD MS, AS, TS, PS
RM, AM, TM, PM
Tata Laksana Th/ mencegah endocarditis Th/ mencegah endocarditis
R/ Eritromisin tab 500 mg R/ Eritromisin tab 500 mg
R/ Sodium Nitroprusside inj 0,5mg Bedah (RUJUK)
S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1
S imm Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)
R/ Digoxin tab 10 mg R/ Digoxin tab 10 mg
S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 19 : Kardiovaskuler
Perifer Arteri Disease (PAD) Rheumatic Heart Disease Hipertensi
Gejala Khas Ada 2 major / 1 major + 2 minor
Major
1. Arthritis
2. Karditis 1. Sakit kepala
Klaudikasio Intermitten  Nyeri betis yang 3. Chorea 2. Pusing
memberat ketika berjalan & membaik ketika istirahat 4. Eritema Marginatum 3. Mata berkunang-kunang
Nyeri iskemik saat istirahat 5. Nodus Subkutanius 4. Penglihatan kabur
Ulkus / gangren Minor 5. Berdebar-debar
1. Arthralgia 6. Ada riwayat hipertensi
2. Interval RR memanjang
3. Demam
Waktu kecil pernah dikasih obat suntik
Pemeriksaan Fisik
TD ↑ ↑ ↑
Tergantung etiologi :
Auskultasi Pulsasi ↓ - Murmur pansistol -
- Murmur diastol
Pemeriksaan Penunjang
ABI (Ancle Brachial Index) ASTO (+)
Normal : 0,91 – 1,4 Anti DNAse B -
PAD : < 0,90 EKG
DD Atrial Septal Defect
Deep Venous Thrombosis
Ventricular Septal Defect
Thrombophlebitis
SLE
Tata Laksana R/ Captopril tab 25 mg
R/ Citostazol tab 100 mg R/ Benzatine benzylpenicillin inj 1,2 jt unit S 3 dd tab 1
S 2 dd tab 1 S imm R/ Losartan tab 50 mg
S 1 dd tab 1
Sistol Diastol Tatalaksana
Normal <120 <80 Tidak perlu apa2, anjurkan untuk tetap hidup sehat
Prehipertensi 120-139 80-89 Pola hidup sehat
Hipertensi grade 1 140-159 90-99 Pola hidup sehat + captopril 25mg (3x1/hari)
Hipertensi grade 2 >160 >100 Pola hidup sehat + captopril 25mg (3x1/hari) + losartan 50mg (1x/hari)
RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 20 : Infeksi Saluran Kemih
ISK Atas ISK Bawah
Bakteriuria Asymptomatic
Pielonefritis Sistitis Prostatitis Epididimitis Uretritis
Gejala Khas Akut :
- Demam 1. Nyeri suprapubik Akut :
1. Edema skrotum LUTS iritatif
- Nyeri pinggang 2. Polakisuria - Nyeri perineum
2. Nyeri pada testis - Frekuensi
- Didahului gejala sistitis 3. Nokturia - Edema prostat
3. Darah pada cairan sperma - Urgensi -
Kronis : 4. Disuria - Demam
4. Disuria - Nokturia
- Demam 5. Stranguria Kronis :
5. Frekuensi Disuria
- Nyeri pinggang 6. Demam - Gejala sistitis
- RPD (+)
Pemeriksaan Fisik
Nyeri ketuk CVA √ x x X
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis Dipstick
- Nitrit (+)
- Leukosit >5/LPB
Kultur Urin dari :
- Sample apapun : Jumlah koloni >10.000/mL
- Pungsi suprapubik : Jumlah koloni MIN 1/mL
- Kateter : Jumlah koloni 102 – 104/mL
Micturating Cystourethrogram (MCU)
Pielografi IV
DD Pielonefritis, Sistitis, Prostatitis, Epididimitis, Uretritis -
Tata Laksana R/ Ceftriaxon inj 1g fl. No. 1
S imm R/ Siprofloksasin tab 500mg No. Th/ hanya untuk Ibu Hamil
R/ Siprofloksasin tab 500mg S 1 dd tab 1 R/ Co-amoxiclav tab 500 mg
S 1 dd tab 1
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
NB. ISK
Polakisuria : Anyang-anyangan
 sering tapi sedikit-sedikit
Disuria : Nyeri saat BAK
Stranguria : Keluarnya hanya tetesan & nyeri

LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms)


Tahapan :
1. Storage (Iritatif)
o Frekuensi  BAK lagi dalam 2 jam
terakhir BAK
o Urgensi  Sulit nahan BAK /
mengompol
o Nokturia  Kencing malam hari
2. Volding
o Hesitency  Merasa ingin BAK tapi ga
keluar-keluar
o Intermittency  Sering BAK
o Power  Pancaran lemah
o Straining  Mengedan
3. Post micturition
o Incomplete emptying  Volume sisa di v.u
> 100 ml
o Terminal dribbling  Prolonged final of micturition

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 20 : Glomerulonefritis Akut
GN Post Streptococcus IgA Nefropati Lusu Nephritis / SLE Purpura Henoch Schonlen
Gejala Khas Minimal ada 4 dari 11 gejala :
1. Malar rash
2. Discoid rash
Fase 2 minggu pertama
3. Fotosensitivitas
1. Faringitis 1. Demam
4. Ulserasi mulut
2. Tonsilitis 2. Sakit kepala
1. Hipertensi 5. Arthritis nonerosif
3. Pioderma 3. Nyeri otot
2. Hematuria 6. Pleuroperikarditis
4. Edema tungkai & periorbita Minggu selanjutnya
3. Proteinuria 7. Ggg ginjal
5. Gejala sindrom nefritik (mendadak) 1. Rash
8. Ggg saraf pusat (psikosis, kejang)
6. Hipertensi 2. Nyeri sendi / arthritis
9. Ggg hematologik (anemia
3. Nyeri abdomen
hemolitik, lekopeni)
10. Petanda imunologik
11. ANA

Pemeriksaan Fisik
Nyeri ketuk CVA √ x - x
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap Darah lengkap : Sedimen Urin Darah rutin :
- LED ↑ - LED ↑ - Protein ↑ - Hb, Ht, T, L DBN
Sedimen Urin Sedimen Urin - Silinder eritrosit (+)
- Protein ↑ - Protein ↑ (Hanya 5% kasus) - Granular eritrosit (+) Rheumatoid factor / Rf (-)
- Eritrosit ↑ - Eritrosit ↑ Serologi Anti CCP (-)
- Leukosit >5/LPB - Leukosit >5/LPB - ANA / Anti Nuclear Antibody (+)
- Silinder eritrosit 80% - Silinder eritrosit 80% - Anti Sm ASTO (+)  30% kasus
- Oliguria Biopsi - Anti dsDNA (-) C3 dan C4 ↓
- Black water fever / urin gelap spt teh - Antifosfolipid
Serologi Plasma D-dimer ↑
- ASTO / Anti Streptolysin O (+) IgG dan IgA ↑
- C3 C4 ↓

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
- ANA / Anti Nuclear Antibody (-)
- Anti dsDNA (-)
- Anti NAD ↑
DD GN Membranoproliferatif
Purpura Henoch Schonlen
SLE
IgA Nefropati
Basement Membrane Glomerulonefropathy
Tata Laksana Diberikan keduanya !
R/ Prednison tab 50 mg No.
R/ Eritromisin tab 250mg No. S 1 dd tab 1
Diberikan keduanya ! R/ Siklofosfamid ( 750 mg/m2/6 bln)
S 2 dd tab 1 R/ Losartan tab 50 mg No.
R/ Prednison tab 50 mg No. S ….
R/ Furosemide tab 40 mg No. S 2 dd tab 1
S 1 dd tab 1
S 3 dd tab 1 R/ Metilprednisolon vial 1g tb No. 1 R/ Ibuprofen tab 500mg No. XV
R/ Siklofosfamid ( 750 mg/m2/6 bln)
R/ Amlodipin tab 5mg No. S imm S 3 dd tab 1
S ….
S 1 dd tab 1 R/ Asam Mefenamat tab 500mg No. XV
S 3 dd tab 1

Edukasi

GN Akut : SLE :
Normal Sedimen Urin : a. Infeksi
1. Malar rash  Kemerahan di muka “BUTTERFLY”
Protein : <150 mg/hari o GN post streptokokus
o GN non streptokokus 2. Discoid rash  Kemerahan di muka / scalp
Eritrosit : <12.000/cc Berbentuk “KOIN” dgn skuama kasar
b. Non infeksi
Leukosit : 2-3/LPB o Penyakit ginjal primer
 GN membranoproliferatif
 IgA Nefropati
 GN proliferative mesangial
 Rapidly Progressive GN (RPGN)
o Penyakit sistemik
 SLE  Atralgia, dan ruam kulit
 Vaskulitis (Wegner granulomatosis)  Sinusitis, Infiltrat paru, dan Nefritis
 Pupura Henoch-Schonlen  Ruam kulit
 Cryoglobulinemia
 Poliarteritis nodosa

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 20 : Urologi
Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik Batu Saluran Kemih
Gejala Khas 1. Tidak ada hematuria
1. Hematuria berat
2. Tidak ada insufisiensi ginjal
2. Ada insufisiensi ginjal
3. Edema anasarka
3. Edema periorbita & pretibia
4. Tidak ada hipertensi
4. Hipertensi
5. Muehrcke band  tanda
5. Proteinuria ringan-sedang
hipoalbuminemia
6. Oliguria
6. Protein masif
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
GFR ↓
Urinalisis :
GFR Normal
- Protein <3,5 g/hari
Urinalisis
- Eritrosit ↑
- C3 Normal
Albumin normal
- Protein >3,5 g/hari
Kolestrol normal
Albumin < 2,5 g/dL
Serologi :
Kolestrol > 400 mg/dL
- ANA
Trigliserida ↑
- Anti dsDNA
- C3 dan C4
DD
Tata Laksana R/ Furosemide tab 40 mg No. R/ Prednison tab 60mg No.
S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1
R/ Amlodipin tab 5mg No. R/ Hidroklorotiazide tab 25 mg No.
S 1 dd tab 1 S 1 dd tab 1
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 21 : Endokrin
KAD Hiperglikemi Hiperosmolar Hipoglikemia
Gejala Khas Nafas bau keton
Lemas
Mulut kering Nafas ga bau keton
Pusing

Pemeriksaan Fisik
RR ↑ N

Pemeriksaan Penunjang
GD 300 – 600 GD 600 - 1200 GD < 70
Osmolalitas 300 -320 Osmolalitas 330 - 380
DD
Tata Laksana R/ Dextrose
R/ Insulin
S inf
Edukasi
KAD terjadi karena GD ↑  benda keton ↑

Hipoglikemia
GD < 50 : Dextrose bolus 40% 50 ml IV
GD 50 – 100 : Dextrose bolus 40% 25 ml IV

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 21 : Endokrin
DM Tipe 1 DM Tipe 2 Diabetes Insipidus
Gejala Khas Polifagia Polifagia
Polidiksi Polidiksi Poliuria
Poliuria Poliuria Gejala lain kurang khas
Gejala dari sejak kecil Di keluarga ada riw DM

Pemeriksaan Fisik
RR

Pemeriksaan Penunjang
HbA1c ≥ 6,5
GDS > 200
GDP > 126
TTGO > 200
DD
Tata Laksana Tergantung kadar HbA1c
R/ Metformin ..
R/ Insulin
R/ Sulfonilurea
R/ Glibenklamid
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Nyeri Kepala
Tension Headache Migrain with Aura Migrain without Aura Trigeminal Neuralgia Cluster Headache
Gejala Khas 1. Sakit kepala unilateral
1. Sakit kepala berkembang 2. Frekuensi periodik  1-8x/ hari
1. Sakit kepala berlangsung 4-74 jam
1. Sakit kepala dalam 5-20 menit dan 3. Serangan 15-180 menit
2. Sakit Kepala (min ada 2) :
menyeluruh (bilateral) menetap <60 menit 4. Serangan diikuti salah satu
- Unilateral 1. Nyeri tajam, intense
2. Frekuensi episodik 2. Skotoma (ipsilateral) :
- Berdenyut 2. Unilateral
3. Rasa terikat / tertekan Titik buta lapang pandang yang - Injeksi konjungtiva
- Intensitas nyeri sedang - berat 3. Di daerah maxillaris
4. Tidak berdenyut meluas hingga 1/2 lapang - Lakrimasi
- Nyeri bertambah dengan aktivitas 4. Diinduksi karena
5. Tidak bertambah pandang - Kongesti nasal
3. Selama serangan (min ada 1) : mengunyah / tekan pipi
dengan aktivitas 3. Gejala neurologis fokal yang - Rinore
- Mual dan muntah 5. PF Neurologi DBN
6. Fonofobia / fotofobia reversible (aura) - Berkeringat
- Fonofobia dan fotofobia
(salah satu) 4. Skotoma hilang baru timbul - Miosis
4. Tidak ada skotoma
sakit kepala - Ptosis
- Edema palpebra
Pemeriksaan Penunjang
MRI
- - - -
CT Scan dengan contrast
DD Tension Headache
Adenoma hipofisis
Migrain with / without Aura
Parasellar mengioma
Trigeminal Neuralgia
Aneurysma a. Carrotis anterior
Cluster Headache
Tata Laksana R/ Paracetamol tab 500 mg
Oksigen 7L/hari selama 10 menit
R/ Paracetamol tab 500 mg R/ Sumatriptan tab 25 mg S 3 dd tab 1 R/ Carbamazepin tab 400 mg
R/ Sumatriptan inj 6 mg / 0,5 ml (SK)
S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1 R/ Sumatriptan tab 25 mg S 2 dd tab 1
S imm
S 3 dd tab 1
Edukasi Bila pandangan tiba-tiba gelap,
- - - -
jangan panik

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Neuromuskular & Neuropati
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) De Quervain Tenosynovitis Guillain Barre Syndrome (GBS) Miastenia Gravis (MG)
Gejala Khas 1. Mati rasa dan kesemutan 1. Ada riwayat ISPA / GI tract sebelumnya 1. Otot melemah ketika beraktivitas (progresif)
2. Intermitten 1. Nyeri ibu jari 2. Kelemahan di bagian distal 2. Lemah otot okuler, tungkai bawah
3. Ada aktivitas yang berulang 2. Membaik dengan istirahat 3. Onset < 20 hari, simetris 3. Tidak nyeri
4. Nyeri 4. Tidak ada demam 4. Diplopia

Pemeriksaan Fisik
Refleks Brachioradialis ↓
Phalen Test (+) Finkelstein Test (+) Refleks fisiologis ↓ Ptosis
Tinnel Test (+)
Pemeriksaan Penunjang
Analisa LCS 
1. Anti Acetylcholine Receptor Antibody (AChR
Albumino cytologic dissociation (kenaikan kadar
Darah Rutin : Ab)
Elektromiograf (EMG) protein tanpa diikuti kenaikan jumlah sel) /
- LED ↑ 2. CT Scan  Thymoma
Nerve Conduction Study (NCS) Pleisitosis
CT Scan 3. Mikroskopik  Lymphofolicular Hyperplasia
dari Medula Timus
EMG  perlambatan hantaran saraf
DD De Quervain Tenosynovitis CTS Miller Fisher Syndrome
Poliomielitis
Leprosy Leprosy GBS
Miositis Akut
Multiple Sclerosis Multiple Sclerosis Lambert Eaton Myasthenic Syndrome
Tata Laksana R/ Ibuprofen tab 500 mg
Plasma feresis
R/ Ibuprofen tab 500 mg S 3 dd tab 1 R/ Pyridostigmine Bromide tab 60 mg
Imunoglobulin
S 3 dd tab 1 R/ Ceftriaxone inj 250 mg S 5 dd tab 2
Rujuk
S imm

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Infeksi SSP
Meningitis Bakterial Meningitis TB Ensefalitis Tetanus Poliomielitis
Gejala Khas 1. Demam Trias :
Stad 1 : Pasien CM tanpa defisit
2. Nyeri kepala - Demam
neurologi fokal
3. Perubahan kesarana & - Nyeri kepala 1. Disfagia
Stad 2 : Pasien delirium & ada 1. Lumpuh + atrofi otot
mental - Perubahan kesadaran 2. Paralisis pergerakan
2. Kaku leher
defisit neurologi fokal 3. Kaku, spasme
4. Malaise (Delirium  koma) 3. Deformitas lutut
4. Nyeri
Stad 3 : Pasien koma & ada
5. Fotofobia Kejang
defisit neurologi berat
6. Mual, muntah Ada defisit neurologi fokal

Pemeriksaan Fisik

Refleks Primitif :
1. Trismus (locked jaw)
- Kaku kuduk (+) 2. Sardonic smile of tetanus
(risus sardonicus)
- Kernig Sign (+)
- 3. Opishotonos
-
- Brudzinsy Sign (+) 4. Demam
5. Dapat terjadi spasm dengan
Pemx Neurologi :
induksi dari cahaya, suara,
Paralisis N. 3,4,6 atau sentuhan

Pemeriksaan Penunjang

Analisa LCS : Analisa LCS : Pleositosis 1. Analisa LCS


- Leukosit 100-500/μL - Leukosit 100-500/μL - Jernih
(>80% PMN) (>80% MN) - Leukosit 50-200/μL 1. Analisa LCS
Analisa LCS : Pleositosis
2.
- Glukosa < 40mg/dL - Glukosa < 40mg/dL - Glukosa N
- Protein > 100mg/dL - Protein > 100mg/dL - Protein ↑

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Kultur dari LCS 2. Pemx CPR virus
Uji Tuberkulin (+) 3. Serologi LCS dan darah :
CT Scan  IgG dan IgM HSV I,II
DD Meningitis TB Skrofuloderma Meningitis Abses Parafaring GBS
Abses retrofiring MG
Ensefalitis TB Paru Status Epileptikus
Abses dentis Miosistitis Akut
Tata Laksana R/ Isoniazid tab 300mg No. XXX
S 1 dd tab 1
R/ Rifampisin tab 300mg No. XXX
R/ Trimethropim R/ TIG inj 500 U (IM)
S 1 dd tab I R/ Acyclovir tab 500 mg S imm
Sulfametoxazole tab 500mg Arthrodesis
R/ Tetanus Antitoxin (TAT) inj
R/ Pyrazinamid tab 500mg No. LX S 3 dd tab 1 50.000 – 100.000 U
Rujuk !
S 2 dd tab 1
S 1 dd tab II S imm

R/ Ethambutol tab 400mg No. LX


S 1 dd tab II

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Kejang Demam
Kejang Kejang Demam Epilepsi Status Epileptikus
Gejala Khas
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

DD
Tata Laksana
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Penyakit Neurovaskular
Stroke Haemoragic Stroke Ischemic TIA Hematoma Epidural Hematoma Subdural Hematoma Subarachnoid
Gejala Khas
Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang

DD
Tata Laksana
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 22 : Psikiatri
Gejala Khas
Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang

DD
Tata Laksana
Edukasi

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Kelopak Mata
Hordeolum
Blefaritis Kalazion Trikiasis Entropion Ektropion
(Interna & Eksterna)
Gejala Khas Kemerahan kelopak mata Benjolan + nyeri Bulu mata mengarah ke bola Kelopak mata melipat ke Kelopak mata melipat ke
Benjolan + tidak nyeri
Rasa terbakar Konsistensi kenyal & lunak mata dalam luar
Konsistensi keras
Sekret Diameter <1 cm Hiperemis konjungtiva Ada rasa yang Epiphora
Diameter >1 cm
Epiphora / mata berair Pseudoptosis Erosi kornea mengganjal Mata merah
Pseudoptosis
Bisa disertai konjungtivitis Gatal Merasa spt kelilipan Mata merah Kering
Fotofobia √ √ - √ - -
Pemeriksaan Penunjang
Swab secret - - - - -
DD Blefaritis
Hordeolum Internum / eksternum
Kalazion
Trikiasis
Entropion
Ekstropion
Tata Laksana Kompres air hangat Kompres air hangat - Epilasi  cabut bulu mata
Kompres air hangat
R/ Gentamisin eye R/ Gentamisin eye (dapat berulang krn tumbuh
R/ Siprofloksasin tab 500 mg - Tarsotomi - Bedah plastik
ointment 0,5% ointment 0,5% lagi dlm 6-8 minggu)
S 3 dd tab 1
S 2 dd S 2 dd - Elektrolisis

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Kelopak Mata
Xantelasma Dakrioadenitis (Gl. Lacrimal) Dakriosistitis (Saccus lacrimal) Dakriostenosis (Ductus lacrimal)
Gejala Khas Degenerasi lemak : Nyeri di gl. lacrimal Epiphora Epiphora
- Bentuk “butterfly” Tekanan di supratemporal Nyeri hebat di saccus lacrimal Nyeri di medial canthus
- Warna kuning Sekret mukopurulen Sekret mukopurulen Bloody tear
Ada riw hiperlipidemia Proptosis Demam Epistaksis
Pemeriksaan Penunjang
Dye Dissapearance Test (DDT)
Profil Lipid (HDL, LDL, VLDL) Probing Test
Anel Test
DD Dakrioadenitis
Hiperkolestrolemia
Dakriosistitis
Tuberous xanthoma
Dakriostenosis
Tata Laksana Ekstirpasi Kompres air hangat
Ablasi CO2 R/ Siprofloksasin tab 500 mg No. XV
Laser Argon S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Ggg Akomodasi dan Refraksi
Hipermetropi Miopi Astigmatisme Presbiopia Anisometropia Nyctalopia
Gejala Khas 1. Rabun dekat 1. Penglihatan kabur
1. Mata lelah Mata kiri dan mata kanan punya
2. Sakit kepala 1. Rabun jauh 2. Kepala dimiringkan ke kiri / Rabun Senja
2. Epiphora rabun yang berbeda / rabun yang
3. Fotofobia 2. Sakit kepala kanan untuk melihat lebih jelas Defisiensi vit A
3. Perih sama tapi beda Dioptri
4. Diplopia 3. Membaca lebih dekat
Pemeriksaan Penunjang
Funduskopi :
- - - - -
Miopik crescent
DD Hipermetropia, Miopia, Astigmatisme, Presbiopia, Nyctalopia
Tata Laksana Th/ Kacamata sferis Th/ Kacamata sferis Th/ Kacamata Silinder (Cyl) Th/ Kacamata sferis R/ Vitamin A inj 10.000 IU
Sesuai kelainan
positif terkecil negative terkecil positif terkecil S imm

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Mata Merah Visus Normal
Pterygium Hematoma Subkonjungtiva Skleritis Episkleritis Konjungtivitis Dry eye
Gejala Khas Kemerahan di seluruh
Bakteri : Keruh
Degenerasi fibrovaskular Merah pada konjungtiva sklera Gatal
Kemerahan di Strep pneumonia : mucopurulent
Berbentuk segitiga Dapat menjadi hitam Bilateral Seperti berpasir
lateral sklera (halo / pelangi)
Lateral sklera Hipertensi Nyeri menjalar ke dahi, Fotosensitif
Unilateral Virus : Jernih
Dellen (lekukan kornea) Riwayat trauma alis, dagu Erosi kornea
Vernal : Papil besar tidak merata
Epiphoria
Pemeriksaan Fisik
Schimmer test :
Nyeri tekan Vernal :
- - - Kertas tdk basah dlm
sklera (+) Cobblestone appearance
waktu 5 menit  (+)
Ggg penglihatan √ √ √ √ √ √
DD Skleritis Konjungtivitis Bakteri
Pseudopterygium
Episkleritis Konjungtivitis Viral Dakriostenosis
Conjungtivitis
Hematoma Subkonjungtiva Konjungtivitis Vernal
Tata Laksana Bakteri :
R/ Fenilefrin cream 2,5% R/ Gentamisin eye ointment 0,5 %
R/ Prednisolon eye drop R/ Fenilefrin cream
Tidak perlu karena dapat S S 2 dd R/ Artificial tear fl. No. 1
1% 2,5%
diserap 1-3 minggu R/ Piroksikam tab 10 mg Vernal : S 2 dd gtt 3
S 1 dd gtt 2 S
S 3 dd tab 1 R/ Chlorpheniramine maleat tab 4 mg
S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Mata Merah Visus Turun Mendadak
Keratitis Uveitis Glaukoma Akut Sudut Tertutup
Gejala Khas 1. Nyeri mendadak Mata seperti menonjol keluar
1. Nyeri mata
2. Synechia Nyeri banget selama beberapa jam
2. Fotofobia
3. Fotofobia Nyeri membaik saat istirahat
3. Hipopion
4. Epiphoria Seperti liat pelangi / halo
Pemeriksaan
Penunjang
Flourescence Test (+) / (-) Tonometri Tonometri
Uji Plasido (+) TIO N (10 – 21 mmHg) TIO ↑ (>21 mmHg)
DD Keratitis
Uveitis
Glaukoma Akut Sudut Tertutup
Tata Laksana R/ Timolol eye drop 0,5%
R/ Artificial Tear
R/ Prednisolon eye drop 1% S
R/ Gentamisin eye ointment 0,3%
S 1 dd gtt 2 R/ Asetazolamide tab 250 mg
S 2 dd
S 2 dd tab 2

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Mata Tenang Visus Turun Perlahan
Katarak Glaukoma Akut Sudut Terbuka Retinitis Pigmentosa
Gejala Khas 1. Fotofobia
2. Penglihatan berkabut 1. Sukar melihat di malam hari (Nyctalopia)
3. Nyctalopia 1. Mata seperti menonjol keluar 2. Visual Loss
4. Diplopia (penglihatan ganda) 2. Tidak nyeri 3. Photopsia (melihat kilatan cahaya)
5. Penglihatan warna terganggu 4. Buta warna Jenis2 Katarak :
6. Halo / pelangi - Katarak senilis : > 50 thn
- Kongenital : < 1 thn
Pemeriksaan Penunjang - Juvenila : 1-50 thn
Funduskopi Funduskopi :
Funduskopi Slit Lamp - Bull eye makulopati
Slit Lamp Tonometri - Cone dystrophy
Gonioskopi Elektroretinogram (ERG)
DD Katarak Glaukoma Akut Sudut Tertutup Defisiensi vitamin A
Glaukoma Akut Sudut Terbuka Drug Induced Glaucoma Juvenile Retinoschisis
Tata Laksana R/ Timolol eye drop 0,5%
S Th/ Vitamin A inj 10.000 IU
Th/ Operasi Katarak
R/ Asetazolamide tab 250 mg S imm
S 2 dd tab 2

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Mata Tenang Visus Turun Mendadak
CRAO CRVO Ablasio Retina Neuritis Optik
Gejala Khas 1. Nyeri saat menggerakan bola
1. Unilateral
1. Photopsia (kilatan cahaya) mata
2. Tidak nyeri
1. Ada riwayat DM/ hipertensi 2. Floater  benda kecil 2. Dyschromatopsia  perubahan
3. Amaurosis fugax 
2. Penglihatan menurun bertebrangan persepsi warna
Penglihatan gelap selama <
3. Ada riw trauma 3. Uhthoff phenomenone 
2 jam, hilang timbul
penglihatan hilang oleh panas
Pemeriksaan Penunjang
Funduskopi :
Funduskopi : - Edema macula Funduskopi : Optical Tomography
Cherry red spot - Bercak-bercak perdarahan Retina terangkat & rupture NMO IgG
- Dilatasi arteri retina
DD CRVO CRAO Posterior uveitis Retinopati
Retinopati Retinopati Retina Artery Occlusion Neuropati
Tata Laksana R/ Asetazolamide tab 250 mg R/ Dexametason inj 0,7 mg R/ Prednisolone tab 10 mg
R/ Bedah
S 2 dd tab 2 S imm S 1 dd tab 1
Edukasi ↓ TIO dengan mengurut bola
- - -
mata

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Otitis
Otitis Eksterna OMA stad Oklusi OMA stad
Otitis Eksterna Difusa OMA stad Hiperemis OMA stad Perforasi OMA stad Resolusi
Sirkumskripta Tuba Eustachius Supuratif
Gejala Khas Anak : Gejala menghilang
1. Ada bisul di liang telinga 1. Nyeri tekan tragus
Nyeri telinga Kemerahan Gelisah Demam menghilang Tidak ada sekret yang
2. Otalgia 2. Ada sekret bau &
Demam Demam Menangis terus Keluar sekret dari telinga keluar
3. Buka mulut makin sakit berlendir
Demam Tidak ada demam
Pemeriksaan Penunjang
Otoskop : Otoskop : Otoskop :
Otoskop : Otoskop :
Retraksi Membran timpani Membran timpani
- - Hiperemis membrane Membran timpani
membrane tampak bulging kembali normal atau
timpani tampak rupture / sobek
timpani Warnanya keruh tetap sobek
DD Otitis Eksterna Sirkumskripta
Otitis Eksterna Difusa OMA stad oklusi tuba eustachius / hiperemis / supuratif / perforasi / resolusi
Furunkel
Tata Laksana R/ Hcl Efedrin 1% R/ Eritromisin tab 500 mg
R/ Hcl Efedrin 1% Terapi empiris
R/ Polimiksin B ung tb No. 1 R/ Amoksisilin tab 500 mg R/ Hcl Efedrin 1% S 3 dd gtt 1 S 3 dd tab 1
S 3 dd gtt 1 R/ Eritromisin tab 500 mg
S ue S 3 dd tab 1 S 3 dd gtt 1 R/ Eritromisin tab 500 mg R/ H2O2 3%
Miringotomi S 3 dd tab 1
S 3 dd tab 1 S 2 dd gtt 3

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Otitis
Otitis Media Supuratifa Kronik (OMSK) Otitis Media Serosa (OMS)
Tipe Benigna Tipe Maligna OMS Akut OMS Kronik (Glue Ear) Otosklerosis Prebiskusis
Gejala Khas 1. OMA stad perforasi > 1. OMA stad perforasi > 2 1. Telinga terasa penuh
1. Tuli konduktif 1. Tuli sensorineural
2 bulan bulan 2. Seperti ada cairan
1. Nyeri perlahan-lahan 2. Tinitus 2. Pendengaran berkurang
2. Sekret keluar terus 2. Sekret keluar terus yang bergerak
2. Ada sumbatan 3. Vertigo perlahan-lahan
menerus menerus 3. Nyeri tiba-tiba
3. Pendengaran menurun 4. Paracusis Willisi (+) 3. Simetris
3. Tidak ada 3. Ada kolesteatoma 4. Ada kebiasaan
5. Schwarte sign (+) 4. Bilateral
kolesteatoma berenang
Pemeriksaan Penunjang
Otoskop : Otoskop : Audiometri nada murni :
Otoskop : Otoskop :
Perforasi membran Retraksi membran Otoskop : Max frekuensi 2000 Hz
Perforasi membran Membran timpani tampak
timpani di marginal / aktik timpani Membran timpani utuh Otoskop :
timpani di sentral utuh dgn merah / suram
Tampak ada bubble Membran timpani suram
DD OMA stad supuratif OMA stad supuratif OMSK tipe maligna
Vertigo Tuli ec obat
OMA stad perforasi OMS Kronik OE tipe sirkumskripta
Tata Laksana R/ Eritromisin tab 500 mg
R/ Hcl Efedrin 1%
S 3 dd tab 1 R/ Hcl Efedrin 1%
Mastoidektomi S 3 dd gtt 1 Stapedektomi Alat bantu Dengar (ABD)
R/ H2O2 3% S 3 dd gtt 1
Miringotomi
S 2 dd gtt 3

Tuli Konduktif
Rinne : Negatif
Weber : Lateralisasi ke telinga sakit
Swabach : Memanjang

Tuli Sensorineural
Rinne : Positif
Weber : Lateralisasi ke telinga sehat
Swabach : Memendek

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Telinga
Fistula Preaurikuler Inflamasi Preaurikuler Herpes Zoster Auricularis Miringitis Bullosa Serumen Prop
Gejala Khas 1. Ada lubang didepan 1. Nyeri sekali 1. Tampak massa di liang
1. Fistula  Inflamasi 1. Tuli sensorineural
tragus 2. Telinga terasa penuh telinga
2. Keluar sekret 2. Otalgia
2. Keluar sekret 3. Keluar sekret 2. Bila kena air makin budek
3. Ada demam 3. Ramsey Hunt Syndrome
3. Tidak ada demam 4. Hearing loss
Pemeriksaan Penunjang
PF Neurologi : Otoskopi : Otoskopi :
- -
Paralisis N. 7 Ada bulla di membran timpani- Tampak serumen menggumpal-
DD OE tipe difusa Bells Palsy Kolesteatoma Benda asing di liang telinga
OE tipe sirkumskripta Postherpetic Neuralgia OMSK tipe maligna Miringitis bullosa
Tata Laksana R/ Meperidine tab 100 mg R/ H2O2 3%
R/ Eritromisin tab 500 mg R/ Acyclovir tab 800 mg S 3 dd tab 1 S 2 dd gtt 3
S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 1 R/ Eritromisin tab 500 mg Irigasi telinga
S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Hidung
Furunkel Benda Asing Rhinitis Alergi Rhinitis Vasomotor Rhinitis Simpleks
Gejala Khas 1. Batuk pagi hari
2. Bersin Hipersekret (rinore)
1. Hidung
1. Tampak bisul di rongga 3. Mata gatal + berair
tersumbat 1. Hidung tersumbat bergantian
hidung 4. Allergic shiner (mata gelap) 1. Bersin
2. Tiba-tiba tergantung posisi tubuh
2. Nyeri 5. Allergic salute (kebiasaan menggosok 2. Sekret encer
3. Unilateral 2. Jarang bersin
3. Hygiene buruk hidung)
6. Allergic crease (garis akibat menggosok
hidung)
Pemeriksaan Fisik
Abses rongga hidung - Konka pucat Konka merah tua Konka merah terang
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap :
- - - IgE - -
- Eosinofil
DD Benda asing rongga hidung Rhinitis vasomotor Rhinitis Alergi Rhinitis Alergi
Furunkel
Hipertrofi konka Sinusitis Akut Sinusitis Akut Sinusitis Akut
Tata Laksana Kompres air hangat
R/ Loratadin tab 10 mg
R/ Polimiksin B ung tb No. 1
Ekstraksi benda asing S 1 dd tab 1 R/ Hcl Efedrin 1%
S ue
dengan pinset R/ Hcl Efedrin 1% S 3 dd gtt 3
R/ Amoksisilin tab 500 mg
S 3 dd gtt 3
S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Hidung
Epistaksis Anterior Epistaksis Posterior Sinusitis Akut Sinusitis Kronis
Gejala Khas Kebiasaan mengorek-ngorek hidung Keluar sekret dari hidung
Ada riwayat hipertensi Keluar sekret dari hidung
Demam febris Pilek
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan (+) Nyeri tekan (-)
Post Nasal Drip (-) Post Nasal Drip (+)
Post Nasal Drip (+) Post Nasal Drip (+)
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos Nasal
- Posisi water  Sinusitis Maxillaris & Frontalis
- Posisi PA Lateral  Sinusitis Ethmoidales
Transluminasi Sinus : Kesuraman
DD Rhinitis Alergi
Epistaksis Posterior Epistaksis Anterior
Rhinitis Vasomotor
Rupture Polip Rupture Polip
Rhinitis Simpleks
Tata Laksana R/ Amoksisilin tab 500 mg
Tekan cuping hidup 10-15 menit
S 3 dd tab 1
Gagal  Cari lokasi perdarahan dgn
Tampon bellocq (max 5 hari) R/ Hcl Efedrin 1%
kateteurisasi AgNO3
S 3 dd gtt 3
Tampon anterior (2-3 hari)
Bedah rekonstruksi
Edukasi Hentikan kebiasaan mengorek hidung - - -

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Tenggorokan
Faringitis Viral Faringitis Bakteri Tonsilitis Viral Tonsilitis Bakteri Tonsilitis Difteri
Gejala Khas Non Eksudat
Rinore Eksudat Demam
Odinofagia (nyeri tenggorok) Demam Odinofagia
Disfagia (sulit menelan) Nyeri kepala hebat Disfagia
Tidak ada sakit kepala
Pemeriksaan Fisik
Ada pembesaran tonsil Ada pembesaran tonsil
Ada pembesaran tonsil
Faring dan tonsil hiperemis Nyeri tekan (+) Detritus (+)
Pesudomembran yang mudah
Tidak ada pembesaran tonsil Satu  Tonsilitis folikularis
robek dan berdarah
Menyatu  Tonsilitis Lacunaris
Pemeriksaan Penunjang
- Kultur eksudat - Kultur eksudat
DD Faringitis Viral
Faringitis Bakteri
Tonsilitis Viral
Tonsilitis Bakteri
Tata Laksana R/ Amoksisilin tab 500 mg R/ Amoksisilin tab 500 mg
R/ Paracetamol tab 500 mg S 3 dd tab 2 R/ Paracetamol tab 500 mg R/ Amoksisilin tab 500 mg S 3 dd tab 2
S 3 dd tab 1 R/ Asam mefenamat tab 500 mg S 3 dd tab 1 S 3 dd tab 2 Anti Difteri Serum (ADS) inj
S 3 dd tab 1 20.000 – 100.000 IU
Edukasi Bed rest - Bed rest - -

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 23 : Tenggorokan
Laringitis Abses Peritonsil Abses Retrofaring
Gejala Khas Suara serak
Sulit membuka mulut Leher kaku dan nyeri
Disfonia (gangguan suara)
Suara bergumam (hot potato voice) Trismus / kram rahang (+)
Common cold
Hipersalivasi Edema leher
Sesak nafas
Ada riwayat infeksi Odinofagia
Odinofagia
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran tonsil
Laring Hiperemis & edema -
Deviasi uvula ke sisi kontralateral dari abses
DD Faringitis
Tonsilitis
Abses Peritonsil
Tata Laksana R/ Paracetamol tab 500 mg
S 3 dd tab 1 Tonsilektomi R/ Amoksisilin tab 500 mg
R/ Amoksisilin tab 500 mg Insisi S 3 dd tab 1
S 3 dd tab 1
Edukasi Istirahat suara - -

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 24 : Anemia Hipokromik Mikrositer
Anemia Defisiensi Besi Anemia akibat Penyakit Kronis Thalasemia β Anemia Sideroblastik
Gejala Khas Cepat lelah Sesuai etiologi
Mudah lelah Mudah lelah
Mata berkunang-kunang Mudah lelah
Pemeriksaan Fisik
1. Koilonychia (kuku sendok)
2. Atrofi papil lidah Konjungtiva pucat
3. Stomatitis / cheilosis
Pemeriksaan Penunjang
1. Hapusan darah tepid an indeks
1. Hapusan darah tepid an indeks 1. Hapusan darah tepid an indeks 1. Hapusan darah tepid an indeks
eritrosit :
eritrosit : eritrosit : eritrosit :
- MCV ↓
- MCV ↓ - MCV ↓ / N - MCV ↓
- MCH ↓
- MCH ↓ - MCH ↓ / N - MCH ↓
- MCHC ↓
- MCHC ↓ - MCHC ↓ / N - MCHC ↓
2. Serum Iron (SI) N
2. Serum Iron (SI) ↓ 2. Serum Iron (SI) ↓ 2. Serum Iron (SI) N
3. Ferritin N
3. TIBC ↑ 3. TIBC ↓ 3. Ferritin N
4. Elektroforesis Hb :
4. Ferritin ↓ 4. Ferritin N / ↑ 4. Cincin sideroblast dalam sumsum
- HbA2 ↑
5. Besi sumsum tulang (-) 5. Besi sumsum tulang (+) tulang (+)
- HbF ↑
DD Anemia Defisiensi Besi
Anemia akibat Penyakit Kronis
Thalasemia β
Anemia Sideroblastik
Tata Laksana R/ Sulfas Ferosus tab 200 mg
Transfusi PRC Rujuk Rujuk
S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 24 : Anemia Normokromik Normositer
Anemia akibat Penyakit Kronis Auto Imun Hemolitik Anemia (AIHA) Anemia Aplastik Anemia ec Perdarahan Akut
Gejala Khas Ada tanda-tanda hemolisis : Perdarahan
- Sklera ikterik Mudah lelah
Mudah lelah Ada riwayat trauma / perdarahan akut
- Splenomegali Pusing
- Urin berwarna gelap spt teh Jantung berdebar

Pemeriksaan Fisik
Konjungtiva pucat
Pemeriksaan Penunjang
1. Hapusan darah tepid an
1. Hapusan darah tepid an indeks
indeks eritrosit : 1. Hapusan darah tepid an indeks eritrosit :
eritrosit : 1. Hapusan darah tepid an indeks
- MCV N - MCV N
- MCV N eritrosit :
- MCH N - MCH N
- MCH N - MCV N
- MCHC N - MCHC N
- MCHC N - MCH N
2. Serum Iron (SI) N 2. Retikulosit ↑
2. Retikulosit N / ↓ - MCHC N
3. Ferritin N 3. Coomb Test (+)
3. Jumlah sel sumsum tulang : ↓ 2. Retikulosit ↑
4. Cincin sideroblast dalam 4. Bilirubin Indirek ↑
(hipoplastik)
sumsum tulang (+)
DD Anemia Defisiensi Besi
Anemia akibat Penyakit Kronis Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Anemia aplastik
Thalasemia β Trombotik Trombositopenia Purpura (PPT) Anemia ec perdarahan akut
Anemia Sideroblastik
Tata Laksana Rujuk

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 24 : Anemia Hiperkromik Makrositer
Anemia Defisiensi Vitamin B12 Anemia Defisiensi Asam Folat Anemia ec Perdarahan Akut Polistemia Vera
Gejala Khas 1. Mudah lelah Tidak ada infeksi
2. Neuropati perifer (glove Sakit Kepala
phenomenone) Tinitus
1. Mudah lelah Mudah lelah
3. Gangguan kognitif
2. Hipertrofi Ginggiva Ada riwayat trauma / perdarahan akut Gangguan memori
4. Gangguan memori
3. Hipertrofi Papilla Gangguan penglihatan
5. Gangguan tidur
6. Gangguan mental (depresi, Sesak napas
mania, psikosis) Ada riwayat hipertensi

Pemeriksaan Fisik
Konjungtiva pucat
Pemeriksaan Penunjang
1. Hapusan darah tepid an 1. Darah Lengkap :
indeks eritrosit : - Hb ↑↑↑
- MCV ↑ - Ht ↑↑↑
- MCH ↑ 1. Hapusan darah tepid an indeks eritrosit : 2. Mutasi gen JAK2V617F
- MCHC ↑ - MCV ↑ 1. Hapusan darah tepid an indeks eritrosit : 3. Biopsi sumsum tulang :
2. Retikulosit N / ↓ - MCH ↑ - MCV ↑ - Hiperseluler proliferasi :
3. Sel megaloblast dlm sumsum - MCHC ↑ - MCH ↑ Seri eritroid
tulang ↑ 2. Retikulosit N / ↓ - MCHC ↑ Granulositik
4. Kadar B12 serum ↓ 3. Sel megaloblast dlm sumsum tulang ↑ 2. Retikulosit ↑ Megakariositik
5. Uji Schilling : 4. Kadar asam folat ↓ 4. Hitung Jenis
B12 urin <5% - Eritrosit ↑↑↑
(N : 5%) - Trombosit ↑↑↑
- Leukosit ↑↑↑
DD Anemia Defisiensi Vitamin B12 DIC
Anemia Defisiensi Asam Folat TTP
Anemia ec Perdarahan Akut
Tata Laksana R/ Vitamin B12 tab 50 mg R/ Asam Folat 0,4 mg Flebotomi
Rujuk
S 1 dd tab 1 S 1 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 24 : Payudara
Fibro Adeno Mammae
Limfadenitis Mastitis Fibrokista Phyloides Ca Mammae
(FAM)
Gejala Khas 1. Nyeri
1. Benjolan tidak nyeri
2. Ada riwayat menyusui 1. Benjolan tidak nyeri
1. Demam 1. Benjolan nyeri Benjolan langsung 2. Penurunan BB
3. Tidak nyaman ketika 2. Usia muda, faktor
2. Tidak nyeri 2. Usia > 40 thn membesar sangat cepat 3. Cepat membesar
menyusui hormon
4. Di keluarga ada juga
4. Edema
Pemeriksaan Fisik
1. Benjolan kistik 1. Benjolan keras
1. Benjolan lunak 2. Padat 2. Batas tidak tegas
1. Benjolan keras
Benjolan di ketiak Inverted nipple 2. Berbatas tegas 3. Kulit mengkilat 3. Immobile
2. Multiple
3. Mobile 4. Ada pelebaran 4. Peau d’orrange
pembuluh darah 5. Retraksi puting
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Tumor marker :
Mammografi - Her2
USG - CEA
FNAB - CA 15-3
DD FAM
Hidraadenitis Supuratifa Fibrokista
Abses Mammae
Limfogranulosum Venerum Phyloides
Ca mammae
Tata Laksana R/ Amoksisilin tab 500 mg
R/ As mefenamat tab 500 mg
R/ Amoksisilin tab 500 mg S 3 dd tab1
Rujuk S 3 dd tab 1 Rujuk Rujuk
S 3 dd tab 1 R/ As mefenamat tab 500 mg
Rujuk
S 3 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 25 : STD & Non STD
Sifilis (Treponema Pallidum) Gonore (Neisseria gonorrhoee) Chancroid (Haemophillus ducreyi) Trichomoniasis (Trichomonas vaginalis)
Gejala Khas 1. Suka ganti-ganti pasangan 1. Suka ganti-ganti pasangan 1. Sekret hijau / kuning (purulent discharge)
1. Nyeri
2. Tidak nyeri 2. Purulent discharge 2. Berbuih, bau, gatal
2. Dasar kotor
3. Dasar bersih 3. Disuria  urethritis 3. Disuria, dispareunia
3. Tepi tidak rata
4. Tepi rata 4. Arthritis 4. Tidak nyaman pada alat kelamin

Pemeriksaan Fisik
Primer : Chancre + limfadenopati regional
Sekunder : Limfadenopati generalisata - - In Spekulo : Strawberry cervix
Tersier : Gumma
Pemeriksaan Penunjang
VDRL (+)
Pewarnaan Gram : Gram (-) Pewarnaan Gram : Gram (+) Mikroskopik : Flagella
FTABS (+)
Kultur Kultur Kultur
Mikroskop lapang gelap
DD Sifilis, gonore, chancroid, trichomoniasis, BV, PID, vulvovaginitis candidiasis
Tata Laksana R/ Benzanine penicillin G inf 2,4 jt U
S imm R/ Ceftriaxon inj 250mg (IM) R/ Metronidazole tab 500 mg
R/ Doksisiklin tab 100 mg S imm S 2 dd tab 1
S 2 dd tab 1

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 25 : STD & Non STD
Bakterial Vaginosis Vulvovaginitis Candidiasis Servisitis Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Gejala Khas 1. Gatal 1. Vagina discharge 1. Nyeri perut bawah
1. Asymptomatic 2. Rasa terbakar 2. Disuria 2. Dismenore
2. Discharge 3. Sekret putih kental 3. Frekuensi 3. Disuria, dispareunia
4. Menyebar ke pubis jadi rash merah 4. Post coitus bleeding 4. Perdarahan vagina

Pemeriksaan Fisik
Pemx bimanual :
- Nyeri adnexa
In Spekulo : Hiperemis cervix - -
- Slinger pain (+)  nyeri goyang
servix
Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Amsel (min 3 dari 4)
1. Whif Test (+)  Kasih KOH jadi
bau amis / fishy odor) 1. pH : Normal (3,8 – 4,2) 1. Swab endoservik 1. Swab endoservix  Bakteri aerob
2. Clue cell  bakteri > 20% 2. KOH 10%  pesudohifa 2. Pap smear 2. Cervical smear  Displasia servix
3. pH > 4,5
4. Vaginal discharge homogen
DD Sifilis, gonore, chancroid, trichomoniasis, BV, PID, vulvovaginitis candidiasis
Tata Laksana R/ Metronidazol tab 500 mg R/ Klotrimazol cream 1% tb 5 g R/ Ceftriaxone inj 250 mg
S 2 dd tab 1 S ue S imm

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Blok 25 : Obgyn
Kronik Hipertensi Preeclampsia
Hiperemis Gravidarum Gestasional Hipertensi Pre Eclampsia Kronik Hipertensi Eclampsia
Superimposed
Gejala Khas 1. Muntah >5x / hari 1. Sakit kepala +
1. Sakit kepala + gangguan
2. Morning sickness 1. G1P0A0 gangguan visual
visual
3. Sensitif terhadap 2. Penglihatan kabur 2. Nyeri epigastrium Riw. hipertensi (+) Riw. hipertensi (+)
2. Nyeri epigastrium
bau 3. Riw. hipertensi (-) 3. Riw. hipertensi (-)
3. Ada kejang
4. Dehidrasi 4. Tidak kejang
Pemeriksaan Penunjang
Proteinuria (+) 
USG
Proteinuria (-) Urin 24 jam > 300mg / Proteinuria (-) Proteinuria (+) -
Β-HcG ↑
dipstick +2
DD Gestasional Hipertensi, Pre eclampsia, Chronic hipertensi, Chronic hipertensi pre eclampsia superimposed Tetanus
Tata Laksana R/ Vitamin B6 tab 10 mg
S 4 dd tab 1
R/ Doksilamin tab 10 mg
Bed rest Lahir spontan pervaginam
S 4 dd tab 1 SC
R/ MgSO4 inf 5 g/250 mL R/ MgSO4 inf 5 g/250 mL
Rujuk !
Bila th/ kombinasi gagal S imm S imm
R/ Domperidone tab 10 mg
S 3 dd tab 1
Edukasi - Jgn pakai tokolitik
- - - Usahakan persalinan - - -
mendekati aterm

Nb.
Riwayat hipertensi (+) : Sebelum usia kehamilan <20 minggu sudah menderita hipertensi
Riwayat hipertensi (-) : Sebelum usia kehamilan < 20 minggu tidak ada menderita hipertensi (Pregnancy induced hypertension)

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio, Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Anamnesis : Demam
Blok 12 : DBD, malaria, lepto, tifoid, cacing
Blok 14 : Osteomyelitis, Septic Arthritis
Blok 15 : Virus, Bakteri
Blok 16 : Dispepsia Organik, Appendisitis, Diare enterovasif, Diare kronik,
Intoksikasi makanan
Blok 17 : Hepatitis ABC, Batu
Blok 18 : Pneumonia, TB

1. Sudah dari sejak kapan pak?


2. Apakah demamnya muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dari hangat jadi
panas ?
Tiba-tiba :
- DBD
- Malaria
- Lepto
Perlahan-lahan :
- Tifoid
3. (perlahan-lahan) Biasanya demam paling tingginya kapan pak? Pagi / siang / sore /
malam ?
Sore – malam : Tifoid
4. Demamnya dirasakan terus menerus atau hilang timbul ?
Terus menerus :
- Tifoid
- Malaria falciparum
Hilang timbul :
- 3 hr demam besoknya hilang trs demam lagi : DBD, malaria malariae
- 2hr demam besoknya hilang trs demam lagi : Malaria vivax
5. Apakah disertai menggigil ? suka berkeringat ?
Demam + menggigil : Leptospirosis
Demam + menggigil + suka berkeringat : Malaria
6. Apakah ada keluhan lainnya ?
Diare ?
- Tifoid
- Cacing
- Diare Akut
 Diare enterovasif
 Disentri Basiler
 Disentri Amobeik
 Diare enterotoksigenik
- Diare Kronik
- Intoksikasi Makanan
Mual muntah ? Semua bisa
Nyeri ?
- Nyeri betis : Leptospira
- Nyeri RUQ : Hepatitis ABC, batu
Batuk ?
- Ascariasis (Loeffler syndrome)
- Pneumonia
- TB
Sesak nafas ? Pneumonia
Konstipasi ? Ascariasis
Atau mungkin ada perubahan warna urin bapak menjadi lebih gelap ? Malaria

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
7. Apakah bpk sudah pernah berobat sebelumnya ?
(Sudah) minum obat apa pak? Bagaimana hasilnya ? apakah ada perbaikan atau sama
saja ?
TB putus obat : Sdh minum obat >1 bln tp stop
Hepatitis imbas obat : lg dlm proses pengobatan TB / sembuh
8. Apakah bapak punya keluhan sama seperti ini sebelumnya ?
9. Kalau dari keluarga / lingkungan (sekolah / kerja / tergantung pekerjaannya) ada yang
punya keluhan sama seperti bapak ?
10. Di keluarga bapak, apakah ada yang punya riwayat penyakit kronis seperti darah tinggi,
kencing manis, penyakit jantung, sendi, atau penyakit menular seksual ?
11. Apakah bapak pernah berpergian ke daerah Indonesia bagian Timur sebelumnya ?
Malaria
12. Atau mungkin bapak belum lama ini pergi ke daerah yang banyak hewan pengerat spt
tikus ? Misal hutan / kali / sungai ? Leptospirosis
13. Tadi bapak tinggal di daerah ……, apakah ….. termasuk kawasan padat penduduk ? Dekat
rawa, sungai, pabrik ? Apakah daerah bpk termasuk rawan banjir ? Leptospirosis
14. Bapak sehari makan brp kali ? Apakah bapak suka makan di pinggir jalan ? Tifoid
Apakah bapak suka makan makanan yang pedas / asam ?
Apakah bapak suka makan makanan yang tinggi purin seperti emping, tempe, daging
merah, bayam ? Gout Arthritis
15. Apakah bapak punya kebiasaan cuci tangan sebelum makan ? Tifoid, cacing
16. Maaf sebelumnya, apakah bapak suka merokok ? Pneumonia, TB
Minum alcohol ? Hepatitis ABC, batu
Atau mungkin pernah menggunakan obat-obatan terlarang ?
17. Apakah bapak ada riwayat alergi terhadap obat-obatan ?
Makanan ? Alergi makanan, Intoleransi laktosa
Cuaca ?

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Anamnesis : Nyeri
- Blok 12 : Leptospirosis
- Blok 14 : Gout, OA, RA, Osteoporosis
- Blok 15 : HS, Mumps
- Blok 16 : Uninvestigated dyspepsia, dyspepsia fungsional, dyspepsia organic, GERD,
appendisitis
- Blok 17 : Hepatitis ABC, Batu
- Blok 18 : Pneumonia

1. Disebelah mana pak ?


Leher : Mumps
Aksilla : HS
Dada : Pneumonia, GERD
RUQ : Hepatitis ABC, Batu, Ulkus Duodenum
Epigastrium : Uninvestigated dyspepsia, dispepsia fungsional, dyspepsia organic
LUQ : Gastritis, ulkus Gaster
RLQ : Appendisitis, Hernia
Betis : Leptospirosis
MTP 1 / MCP 1 : Gout Arthritis
Sendi kecil : RA
Sendi besar : OA
Seluruh tulang & sendi : Osteoporosis

Leher / Aksilla
1. Apakah nyerinya muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan makin nyeri gitu pak ?
2. Apakah nyerinya dirasakan terus menerus pak ?
3. Apakah nyerinya seperti rasa terbakar / mungkin tertusuk-tusuk pak ?
4. Apakah nyerinya menjalar ke bagian tubuh bpk lainnya ?
5. Ketika ditekan, apakah nyeri pak ?
Mumps : tidak nyeri
HS : nyeri

CURIGA MUMPS !
6. Di keluarga ada yang punya keluhan yang sama spt bpk tidak ? YA
7. Bapak sehari makan berapa kali ? Apakah bpk sering makan di pinggir jalan ?
Apakah bapak suka makan makanan yang pedas, asam ?
Atau mungkin belakangan ini bpk jarang makan makanan yang mengandung yodium /
garam spt ikan, cumi-cumi, kerang ? YA

Dada
1. Apakah nyerinya muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan makin nyeri gitu pak ?
2. Apakah nyerinya dirasakan terus menerus pak ?
3. Apakah nyerinya seperti rasa terbakar / mungkin tertusuk-tusuk pak ?
Rasa terbakar : GERD
4. Apakah nyerinya menjalar ke bagian tubuh bpk lainnya ?
Leher : GERD
5. Apakah ada keluhan lainnya pak ? Misalnya tidak bisa menelan mknn, dimana
makanannya langsung keluar lagi ? GERD, Disfagia
6. CURIGA DISFAGIA !
Bpk tidak bisa makan / minum sehingga tidak bisa menelan ?
Alkalasia : Sulit menelan mknn cair / sulit minum
CA esophagus : Sulit menelan mknn padat

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Abdomen
1. Apakah nyerinya muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan makin nyeri gitu pak ?
Tiba-tiba : Gastritis, Ulkus Gaster, Kolelithiasis & Koledokolithiasis
Perlahan-lahan : Kolesistitis & Kolangitis
2. Apakah nyerinya dirasakan terus menerus / hilang timbul pak ?
Hilang timbul : Kolelithiasis & Koledokolithiasis
Terus menerus : Kolesistitis & Kolangitis
3. Biasanya nyerinya berlangsung berapa lama ?
Batu : >30 menit dan < 12 jam
4. Apakah nyerinya seperti rasa terbakar / mungkin tertusuk-tusuk pak ?
Rasa terbakar : Dispepsia fungsional, Ulkus duodenum
5. Apakah nyerinya menjalar ke bagian tubuh bpk lainnya ?
Ulkus gaster : Ke kiri
Ulkus Duodenum : Ke kanan
Kolelithiasis & Koledokolithiasis : Ke scapula / pundak
6. Apakah nyerinya semakin memburuk setelah bpk makan ? Ulkus duodenum,
Kolelithiasis, Kolesistitis
Biasanya bpk habis makan makanan apa hingga terasa semakin nyeri ? Lemak ?
Kolelithiasis, Kolesistitis
7. Apakah nyerinya membaik setelah bpk makan ? Ulkus Gaster
8. Ketika buang air besar apakah nyerinya hilang pak? IBS tipe diare

Tulang & sendi

1. Apakah nyerinya muncul secara tiba-tiba atau perlahan-lahan makin nyeri gitu pak?
2. Adakah waktu-waktu tertentu dimana nyerinya paling sering dirasakan ?
Pagi hari : OA, RA
3. Apakah nyerinya dirasakan terus menerus atau hilang timbul pak ?
4. Biasanya nyerinya berlangsung berapa lama ?
OA : <30 jam
RA : > 1 jam
5. Apakah nyerinya spt rasa terbakar / mungkin tertusuk-tusuk pak ?
6. Apakah nyerinya menjalar ke bagian tubuh bpk lainnya?
7. Apakah ada keluhan lainnya pak ?
8. Apakah bpk sebelumnya pernah ada riwayat trauma, misalnya spt terjatuh dari motor
? Atau mungkin tertindih beban berat ? Osteoporosis

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Anamnesis : Diare
Blok 12 : Cacing
Blok 16 : Diare Akut enterovasif, disentri basiler, disentri amoebic, diare akut enterotoksigenik,
diare kronik, intoksikasi makanan, alergi makanan, intoleransi laktosa

1. Sudah dari sejak kapan pak?


2. Sehari berapa kali BAB nya pak ?
3. Konsistensinya gimana pak ? Apakah cair / lembek ?
4. Apakah ada ampas ? Darah ? Lendir ?
Darah : Diare akut enterovasif, disentri basiler, disentri amoeba
Lendir : Diare akut enterotoksigenik ec giardia lamblia
5. Warna nya sendiri spt apa pak ? Apakah spt cucian air beras / kehijauan ?
Cucian air beras : Diare akut enterotoksigenik ec Vibrio cholera
Hijau : Diare akut enterotoksigenik ec Giardia lamblia
6. Kemudian baunya apakah lebih busuk dari biasanya ? Diare akut enterotoksigenik ec
Giardia lamblia
7. Apakah keluhan bpk ini hanya terjadi ketika bapak makan makanan tertentu saja ?
Misal setelah bapak minum susu langsung mules-mules ? Intoleransi Laktosa
8. Apakah ada keluhan lainnya spt demam ?
Ada demam : Diare akut enterovasif & Enterotoksigenik
Tdk ada demam : Diare akut enterovasif & Enterotoksigenik
Kemudian apakah ada gatal-gatal ? Atau mungkin bibirnya jadi bengkak setelah
makan makanan tertentu ? Alergi makanan
9. Apakah di keluarga atau lingkungan kerja bapak ada yang punya keluhan yang sama ?
Intoksikasi makanan
10. Bapak sehari makan berapa kali ? Apakah bpk suka makan di pinggir jalan ? Apakah
bapak suka makan makanan pedas / asam ? Apakah bapak punya kebiasaan cuci
tangan terlebih dahulu sebelum makan ?

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
Anamnesis : Blok 15

Bercak

- Merah : Measles, Kandidiasis, Tinea, Scabies, Visceral Larva Migrain, DKI, DKA, DA,
Psoriasis, Dermatitis Seboroik, Ptiriasis Rosea,
- Putih : Morbus Hansen, Ptiriasis Versikolor, Ptiriasis Alba, Vitiligo

1. Di sebelah mana pak ?


2. Awal pertama kali muncul disitu pak ?
3. Apakah bercaknya menyebar ke bagian tubuh bpk lainnya ? sebelah mana pak ?
Dr belakang telinga menyebar ke leher & extremitas  Measles
4. Apakah ada perubahan warna pada kulit bapak ? sebelumnya berwarna apa pak?
5. Bercaknya ini sudah dari sejak kapan ?
Lahir : Vitiligo
Waktu kecil pernah : lukanya basah-basah gitu, trs pas remaja kena lg : lukanya udh
kering  DA
6. Apakah bpk ada menggunakan perhiasan (jam tgn, ikat pinggang, cincin, kalung,
gelang, anting, dll) yang belum lama ini baru digunakan ? DKA
7. Apakah bpk ada riwayat kontak dengan bahan zat kimia pada tubuh bpk? DKI
8. Apakah ada keluhan lainnya pak ? Gatal, benjolan, nyeri

Gatal

- Kandidiasis, Ptiriasis Versikolor, Tinea, Scabies, Visceral Larva Migrain, Pedinculosis,


DKA, DA, Dermatitis Seboroik, Millaria

1. Di sebelah mana pak ?


2. Apakah gatalnya menyebar ke bagian tubuh bpk lainnya ? sebelah mana pak ?
3. Apakah gatalnya ini dirasakan terus menerus / hilang timbul pak ?
4. Biasanya gatalnya ini lebih sering dirasakan pada saat kapan pak ?
pagi/siang/sore/malam ?
Malam : Scabies, Visceral Larva Migrain
5. Ketika bpk beraktivitas misalnya berolahraga, apakah gatalnya bertambah parah pak?
Jamur, milaria
6. Apakah bpk suka mengganti pakaian / celana dalam selesai berolahraga? Jamur,
milaria
7. Apakah bpk suka menggaruk kulit bpk? Kemudian setelah menggaruk kulit bpk yang
gatal, apakah bpk suka menggaruk daerah lainnya? Sebelah mana pak?
8. Apakah ada keluhan lainnya pak?

Benjolan (vesikel / pustule / papul / nodul / bulla)

- Varicella, Variola, Herpes zoster, Scrolfuloderma, Hidraadenitis supurativa, Mumps,


Acne Vulgaris, Milaria

1. Di sebelah mana pak ?


Varicella : bisa seluruh tubuh
Herpes zoster : satu bagian dermatome, seluruh tubuh
Scrofuloderma, mumps : Leher

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto
HS : aksilla
Acne vulgaris : wajah & punggung
Milaria : punggung
2. Apakah benjolannya menyebar ke bagian tubuh bpk lainnya?
Varicella : seluruh tubuh
Acne, milaria : punggung
3. Kemudian muncul pertama kalinya disebelah mana yah pak ?
4. Sudah dari sejak kapan ?
5. Apakah ada perubahan suhu dan warna pada kulit bpk?
6. Apakah ada keluhan lainnya pak ?
(OPTIONAL – Benjolan di leher)
Apakah ada nyeri juga pak ?
Tidak nyeri : Scrofuloderma
Nyeri : HS, mumps
Kemudian bila di tekan apakah nyeri ?
Tdk nyeri : Mumps
Nyeri : HS

7. CURIGA HERPES ZOOSTER !


Apakah bpk punya keluhan sama spt ini sebelumnya? Mungkin waktu msh kecil ? YA
Apakah bentuk dari benjolan-benjolannya menyerupai ini ? (waktu bpk terkena saat
msh kecil) ? Hampir mirip
Apakah bpk sebelumnya pernah ada riwayat trauma misalnya spt terkena benda pd
daerah…. (sebutin daerah lesinya, missal punggung, perut) lalu besoknya muncul
benjolan-benjolan spt ini ? YA, atau (TIDAK) mungkin bpk pernah terjatuh dari motor
lalu besoknya muncul benjolan-benjolan spt ini ? YA

RILAKUMA (2015) : Yogie Hadinata, Melvin Andrean, Calvin Sasongko, Yuki Martajaya, Edrick Ocerio,
Clement Panduwinata, Evan Erlando, Vicky Asianto

Anda mungkin juga menyukai