Anda di halaman 1dari 11

INTRUSI AIR LAUT &

PENCEMARAN AIR
TANAH
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat
didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam
tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut
akifer
Berdasarkan perlakukan batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai
media air) dapat dibedakan menjadi empat (Hendrayana, H, 1994). yaitu :
1. Akuifer yaitu batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa
sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang
berarti dibawah kondisi lapangan. Dengan demikian batuan ini
berfungsi sebagai lapisan pembawa air yang bersifat permeabel.
Contoh : pasir, batupasir, kerikil, batugamping dan lava yang
berlubang-lubang.
2. Akuitar yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan
sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
mengalirkan dalam jumlah yang terbatas. Dengan demikian batuan ini
bersifat semi permeabel. Contoh : pasir lempungan, lempung pasiran.
3. Akuiklud yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan
sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat
mengalirkan air dalam jumlah yang berarti. Dengan demikian batuan
ini bersifat kebal air. Contoh : lempung, lanau, tuf halus, serpih.
4. Akuifug yaitu suatu tubuh batuan yang tidak dapat menyimpan dan
mengalirkan air. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh
batuan beku yang kompak dan padat.
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya
(1990) bahwa macam-macam akifer sebagai
berikut:
1. Air tanah yang berasal dari infiltrasi
a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian
terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada
aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang
mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air
yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta
mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya
jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian
bawahnya merupakan lapisan kedap air.
d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian
bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya
merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih
memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan
peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.
2. Intrusi Air Laut

Intrusi air laut adalah masuk atau menyusupnya air laut kedalam
pori-pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung
didalamnya. Proses masuknya air laut mengganti air tawar disebut
sebagai intrusi air laut.

apabila ini dibiarkan maka akan meluas dan membuat kualitas air
tanah semakin menurun setiap harinya. Air laut akan tercermin dari
harga daya hantar listrik, Na+ dan Cl- yang tinggi dalam suatu conto
air.
Aktivitas yang menyebabkan intrusi air laut diantaranya :

1. Pemompaan yang berlebihan

2. Karakteristik pantai dan batuan penyusun,

3. Kekuatan airtanah ke laut,

4. Fluktuasi airtanah di daerah pantai.

Proses intrusi makin panjang bila dilakukan pengambilan airtanah


dalam jumlah berlebih. Bila intrusi sudah masuk pada sumur, maka
sumur akan menjadi asin sehingga tidak dapat lagi dipakai untuk
keperluan sehari-hari.
Air Laut Intrusi air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

Aktivitas manusia

Faktor batuan

Karakteristik pantai

Fluktuasi airtanah di daerah pantai


Dampak Intrusi Air Laut

Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh intrusi air laut, terutama dampak
negatif atau yang merugikan seperti; terjadinya penurunan kualitas air tanah untuk
kebutuhan manusia, amblesnya tanah karena pengekploitasian air tanah secara
berlebihan, sedang bagi tanaman ada yang toleran terhadap kandungan garam
atau air asin yang tinggi seperti, tanaman daerah rawa pantai, yaitu pohon bakau.

Bagi tanaman yang tumbuh di tanah dengan kandungan garam yang


rendah atau tumbuh pada tanah biasa, umumnya respon terhadap peningkatan
kadar garam antara lain:

1. Penurunan jumlah air yang diantarkan ke daun yang diperkirakan akibat


perubahan tekanan osmosis.

2. Menyebabkan daun menjadi layu dan perubahan metabolisme akar.


Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan intrusi laut,
diantaranya;

1. Mengubah Pola Pemompaan

Memindah lokasi pemompaan dari pantai ke arah hulu akan


menambah kemiringan landaian hidrolika ke arah laut, sehingga
tekanan airtanah akan bertambah besar
2. Pengisian Airtanah Buatan

Muka airtanah dinaikkan dengan melakukan pengisian airtanah


buatan. Untuk akuifer bebas dapat dilakukan dengan menyebarkan
air dipermukaan tanah, sedangkan pada akuifer tertekan dapat
dilakukan pada sumur pengisian yang menembus akuifer tersebut.

Anda mungkin juga menyukai