Anda di halaman 1dari 41

Devisi BHMP MEU

Fakultas Kedokteran
USU
2013
Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

1.Persetujuan dalam prosesmelahirkan.

2.Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.

3.Kegagalan dalam proses persalinan.

4.Pelaksanaan USG dalamkehamilan.

5.Konsep normal pelayanan kebidanan.

6.Bidan dan pendidikan sex.


Ada beberapa masalah etik yang berhubungan
dengan tehnologi, contohnya sebagai berikut:

1.Perawatan intensif pada bayi.

2.Skreening bayi.

3.Transplantasi organ.

4.Tehnik reproduksi dan kebidanan.


Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan
kebidanan, adalah berhubungan dengan:
1. Agama/kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan Dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan Keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10.AIDS.
11.In-Vitro Fertilization.
Penetapan waktu dan metode proses
kelahiran

&

Abortus
Lafal Sumpah Dokter (The World Medical
Association)

Saya akan menghormati setiap hidup


insani dari saat pembuahan, sekalipun
diancam saya tidak akan mempergunakan
pengetahuan kedokteran saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan
perikemanusiaan
Lafal Sumpah Dokter Indonesia (1960)

Saya akan menghormati setiap hidup insani


mulai dari saat pembuahan.

KODEKI (kewajiban terhadap pasien):

Setiap dokter harus senantiasa mengingat


akan kewajibannya melindungi hidup insani
Dr. C. Tietze (Population council):

1. Apakah dari suatu fertilisasi sebuah


zygote, embryo, fetus merupakan manusia
dengan hak pelindungan.?

2. Kalau perlindungan itu dimiliki oleh


embryo, fetus in utero, kapan hak tersebut
dimulai? Saat nidasi ?,akhir trmester I ?,
sudah ada gerakan ?, viabilitas ?, saat
dilahirkan ?
3. Apakah wanita hamil mempunyai hak
untuk mengadakan terminasi
kehamilannya, atau membiarkan
kehamilannya diakhiri?

4. Bila dimiliki, sejauh manakah hak itu? Saat


implantasi ?, akhir semester I ?, ada
gerakan fetus ?, sudah viable?, saat
dilahirkan ?

5. Dan seterusnya.
Persatuan Obsgyn sedunia (1985)
Kehidupan dimulai sejak terjadinya nidasi
(implantasi)

KB alat, obat KB, kontrasepsi darurat


Rules of Conduct

A. Propriety
The doctors should maintain high standards of
personal conduct in the capacity or identity.

B. Competence and Professional Development


The doula should strive to become and remain
proficient in the professional practice and the
performance of professional functions through
continuing education, affiliation with related
organizations, and associations with other doctors

C. Integrity
The doctors should act in accordance with the
highest standards of professional integrity.
Ethical Responsibility to Clients

A. Primacy of Clients Interests


Primary responsibility is to patients.

B. Rights and Prerogatives of Clients


Should make every effort to foster maximum self-determination
on the part of patients

C. Confidentiality and Privacy


The doula should respect the privacy of patients and hold in
confidence all information obtained in the course of professional
service.

D. Obligation to Serve
Should assist each patient seeking birth doctor support either by
providing services or making appropriate referrals.
E. Reliability
Agrees to work with a particular client, her obligation is to
do so reliably, without fail, for the term of the agreement.

F. Fees
When setting fees, should ensure that they are fair,
reasonable, considerate, and commensurate with services
performed and with due regard for the patients ability to
pay.
..must clearly state her fees to the client, and
describe the services provided, terms of payment and
refund policies.
Ethical Responsibility to Colleagues

A. Respect, Fairness, and Courtesy


Should treat colleagues with respect, courtesy, fairness, and
good faith.

B. Dealing with Colleagues Clients


Has the responsibility to relate to the clients of colleagues
with full professional consideration.
Ethical Responsibility to the Birth Doula Profession

A. Maintaining the Integrity of the Profession


Should uphold and advance the values, ethics,
knowledge and mission of the profession.

B. Community Service
~ FIGO / POGI ethical rules

Ethical Responsibility to Society

Promoting Maternal and Child Welfare


Should promote the general health of women and their
babies, and whenever possible, that of their family and
friends as well.
Ethical Responsibility to Society

Promoting Maternal and Child Welfare


Should promote the general health of women and their
babies, and whenever possible, that of their family and
friends as well.
Empat Pilar Safe Motherhood

SAFE MOTHERHOOD

KB Asuhan Persalinan Asuhan


Antenatal Bersih dan obstetri
aman esensial

Asuhan Maternal Dasar


PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

EQUITY UNTUK PEREMPUAN


6
Angka Kematian Ibu di Indonesia
307/100.000 kh (estimasi Bulin/th = 5 juta)
Kematian ibu =18.000/ tahun

Pesawat Boeing Jumbo Jet Kematian ibu = 1500/


bulan
Kematian ibu = 352/ minggu

Seluruh Penumpang
BUMIL ( 352 Jiwa )

Kematian ibu = 50/ hari

Kematian ibu = 2 / jam


Hemorrhage 24.8%

Infection 14.9%
19.8 24.8
Eclampsia 12.9%
7.9
Obstructed Labor
6.9%
14.9 Unsafe Abortion
12.9 12.9%
6.9 12.9 Other Direct Causes
7.9%
Indirect Causes
19.8%
KEMATIAN
KESAKITAN
Sex tidak terkendali MASALAH HUKUM
AGAMA
SOSIAL

Kehamilan yang tidak diinginkan


UNWANTED PREGNANCY

PROVOKATUS
KRIMINALIS
SAVE
UNSAVE
UPAYA
ABORTUS
ABORTUS
SPONTAN PROVOKATUS
TERAPI KRIMINAL

HUKUM
SULIT DIBUKTIKAN
PELAKU KORBAN
Di Indonesia 1 juta aborsi tidak aman/tahun

300 juta pasangan usia subur, tanpa alat kontrasepsi,berisiko


untuk kehamilan yang tidak diingini (W.Fert.Survey,1987)

15 juta remaja mengalami kehamilan diluar nikah dan 60%


berakhir dengan abortus (WHO)

20 juta kasus abortus tak aman / tahun

80.000 kematian maternal / tahun akibat abortus tak aman


(dengan risiko)

Satu dari 8 kematian maternal, diakibatkan oleh abortus


berisiko (15%)
Kematian ibu hamil karena aborsi demikian
tinggi terutama yang dilakukan oleh yang
tidak mempunyai kompetensi ------
dibanyak negara memperlonggar indikasi
yang dilakukan oleh yang berkompetensi
disarana tertentu.
1. UU R.I. No.23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan.

2. Amandemen RUU pengganti UU Kesehatan.


Seluruh proses yang membawa kehidupan
baru ke dunia

Lingkaran kehidupan

Al Quran:
dan diantara tanda-tanda kekuasaanya diciptakan-
Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri
supaya kamu mendapat ketenangan hati dan
dijadikannya kasih sayang diantara kamu.
Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda
Kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang berfikir
(ar-Rum : 21)
1. Abortus, dibawah 20 minggu

2. Partus immaturus, lahir sebelum 28 minggu


(fetus)

3. Partus prematurus, dibawah 2500 gr

4. Partus maturus, 37-40 minggu

5. Partus serotinus
Menghentikan kehamilan atau mematikan
janin sebelum waktunya lahir.
KUHP pasal 346, 347, 348
menyebabkan gugur atau mati
kandungannya..
KUHP pasal 299
1. Barangsiapa dengan sengaja mengobati
seorang perempuan atau mengerjakan suatu
perbuatan terhadap seorang perempuan,
dengan memberi tahukan atau menimbulkan
harapan bahwa karena itu dapat gugur
kandungannya, dihukum penjara.
Bab Kedua : Kesehatan keluarga

Pasal 14 : kesehatan istri meliputi kesehatan


pada masa prakehamilan, kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa nifas
di luar kehamilan, dan persalinan

Pasal 15 : Ayat 1 . Dalam keadaan darurat


sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan
tindakan medis tertentu
Penjelasan Pasal 15 ayat 1 :
Tindakan medis dalam bentuk pengguguran
kandungan dengan alasan apapun, dilarang
karena bertentangan dengan norma hukum,
norma agama, norma kesusilaan, dan norma
kesopanan. Namun dalam keadaan darurat
sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu dan
atau janin yang dikandungnya dapat diambil
tindakan medis tertentu
Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) hanya dilakukan
a. Berdasarkan indikasi medis yang
mengharuskan diambilnya tindakan tersebut
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawab
profesi serta berdasarkan pertimbangan tim
ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil ybs. atau suami
atau keluarganya
d. Pada sarana kesehatan tertentu
Butir a.
Indikasi medis adalah suatu kondisi yang
benar-benar mengharuskan diambil
tindakan medis tertentu, sebab tanpa
tindakan medis tertentu itu, ibu hamil dan
atau janinnya terancam bahaya maut
Butir b.
Tenaga kesehatan yang dapat melakukan
tindakan medis tertentu adalah tenaga
yang memiliki keahlian dan kewenangan
untuk melakukannya yaitu seorang dokter
ahli kebidanan dan penyakit kandungan
Butir c.
Hak utama untuk memberikan persetujuan ada
pada ibu hamil yang bersangkutan kecuali
dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat
memberikan persetujuannya, dapat diminta
dari suami atau keluarganya
Butir d.
Sarana kesehatan tertentu adalah sarana
kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan
yang memadai untuk tindakan tersebut dan
telah ditunjuk oleh Pemerintah
Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan
medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
dengan Peraturan pemerintah
Penjelasan ayat (3) :
Dalam peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan dari
pasal ini dijabarkan antara lain mengenai keadaan darurat
dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan, bentuk persetujuan, dan sarana kesehatan
yang ditunjuk
a. Semua agama menjunjung tinggi kehidupan
sejak pembuahan yaitu bertemunya sel telur
dan sperma

b. dan seterusnya

Menentukan sikap :
a. Menolak dengan tegas praktek aborsi dan
upaya-upaya legalisasi aborsi
b. dan seterusnya
Pasal 60 dan 61 menjelaskan bahwa
kesehatan reproduksi merupakan keadaan
sehat secara fisik, mental, dan sosial yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan
proses reproduksi pada laki-laki dan
perempuan. Kesehatan reproduksi tidak
terbatas pada saat hamil dan melahirkan,
melainkan juga sebelum dan sesudah
melahirkan, masa pertumbuhan hingga
dewasa, kesehatan seksual dan kesehatan
reproduksi setelah melewati masa subur.
Pasal 63.
Pemerintah wajib melindungi perempuan
dari praktik penghentian kehamilan dengan
paksaan dan tanpa persetujuan perempuan
bersangkutan, yang dilakukan tenaga yang
tidak profesional, dilakukan tanpa
mengikuti standar profesi dan pelayanan
yang berlaku, diskriminatif, atau lebih
mengutamakan imbalan materi daripada
keselamatan pr ybs
Penghentian kehamilan bermutu, aman dan
bertanggung jawab dilakukan atas indikasi
kegawatan medis yang ditentukan tenaga
kesehatan berwenang dan diatur dalam
undang-undang tersendiri.
Pro dan kontra terus berlanjut
Pro-life dan pro-choice
KB
Perluasan indikasi
Meningkatnya masalah-masalah sosial
kemasyarakatan yang berkaitan dengan
reproduksi manusia.
Mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
proses reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai