Anda di halaman 1dari 45

PENTINGNYA

KESEHATAN REPRODUKSI
DALAM MENURUNKAN
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
DI PROVINSI RIAU

Dr. Teguh Santoso SpOG(K)


8 Tujuan Fokus paparan pada sesi ini:
Tujuan ke 4 dan ke 5
RPJMN 2010 – 2014 KEPRES No: 5/2010
Pada tahun 2030, akhir kematian
bayi dan anak yang dapat dicegah
Target AKI < 70 per 100.000
di bawah usia 5 tahun paling
kelahiran hidup pada tahun 2030,
sedikit 12 per 1000 kelahiran
hidup

Pada tahun 2030, akhiri epidemi


AIDS, TBC dan penyakit menular
lainnya

Sumber : SDG’s 2015


Setiap hari di seluruh dunia :

1.450 ibu meninggal saat melahirkan – 1 orang setiap menit


10.800 bayi baru lahir meninggal dlm 4 minggu pertama
setelah lahir - 7 Neonatus setiap menit
29.000 Balita meninggal - 15 anak setiap menit

Sebagian besar kematian tersebut terjadi di negara sedang


berkembang

Sebagian besar kematian tersebut bisa dicegah jika ada


akses terhadap pelayanan dasar berbiaya rendah
DEFINISI

Kesehatan reproduksi :

Keadaan sejahtera fisik, mental, sosial secara utuh, tidak semata-


mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan organ reproduksi.
KELUARGA
BERENCAN
A
(KB)

KESEHATAN KESEHATA
REPRODUKSI
KESEHATAN N IBU DAN
REMAJA REPRODUKS ANAK
(KRR) I
(KIA)

4 KOMPONEN DIATAS :
PAKET PELAYANAN
DETEKSI DINI DAN KESEHATAN
PENANGGULANGAN REPRODUKSI
ISR/ IMS ESENSIAL (PKRE)
KELUARGA BERENCANA
KELUARGA BERENCANA
(KB) (KB)

Apa yang harus dilakukan

Melaksanakan Strategi Nasional Making


Pregnancy Safer (MPS) secara konsisten
terutama kunci ke tiga yaitu Setiap wanita usia
subur mempunyai akses terhadap pelayanan KB
untuk pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanggulangan komplikasi
keguguran

Prioritas tahun 2010 adalah 23.500 klinik KB


Unmet need (Nas. 9,1%)

Unwanted pregnancy (19,7%)

Kehamilan dilanjutkan Aborsi yang tidak


Aborsi yang aman
(3T+4T) aman

Penyebab kematian ibu


UPAYA KELANGSUNGAN HIDUP
IBU (KB
Mencegah kehamilan akan mengurangi risiko kematian karena )
melahirkan;

Pengaturan kehamilan sehingga tidak terjadi Unwanted


Pregnancy dan aborsi

Melahirkan 4 kali atau lebih akan meningkatkan risiko kematian


ibu.

Penggunaan kontrasepsi mengurangi risiko kematian ibu


anemia karena perdarahan

Mengurangi kehamilan berisiko tinggi dengan mencegah 4


Terlalu

Promosi KB PP dan PK di fasilitas kesehatan


UPAYA KELANGSUNGAN HIDUP ANAK (KB)

Melaksanakan Metode Amenore Laktasi yang mempunyai


efek kepada bayi dan ibu

Promosi pemberian ASI eksklusif yang didahului dg Inisiasi


Menyusui Dini (IMD)

Manajemen Laktasi dan konseling menyusui

Memfasilitasi Ruang Menyusui di tempat kerja

Memperluas pendekatan perawatan Metode Kangguru untuk


bayi prematur dan berat lahir rendah di Rumah Sakit di
Indonesia

Pengendalian Infeksi
PEMILIHAN KONTRASEPSI
(KB)
RASIONAL
Fase
Menjarangkan Tidak Hamil
Kehamilan Lagi

2-4

- Pil - IUD - IUD - Steril


- IUD - Suntikan - Suntikan - IUD
- Sederhana - Mini Pil - Mini Pil - Implant
- Suntikan 20 35
- Pil - Pil - Suntikan
- Implant - Implant - Implant - Sederhana
- Sederhana - Sederhana - Pil
- Steril
PILIHAN KONTRASEPSI
 PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN
SEBELUM PULANG DARI RUMAH SAKIT

• Metode operasi wanita (MOW)


Kontrasepsi • Metode operasi pria (MOP)
Jangka Panjang • AKDR
• Implan

• Suntikan 1 bulan/ 3 bulan


Kontrasepsi • Pil KB
Jangka Pendek • Kondom
PILIHAN KONTRASEPSI
NO. KONTRASEPSI KETERANGAN

1. MOW/MOP Untuk yang tidak ingin mempunyai anak lagi


(KB)
2. IUD Pascapersalinan • Untuk yang ingin menunda kehamilan
• Post Plasenta • Masa pakai sampai dengan 10 tahun
• Post SC • Pascapersalinan: Kesuburan dapat kembali pada hari ke-21 setelah
• 3 Hari Pascapersalinan melahirkan
IUD Pascakeguguran • Pascakeguguran: Kesuburan dapat kembali pada hari ke-14
setelah keguguran

3. Implant • Isi : Progestin Only


• Tidak mengganggu produksi ASI
• Masa pakai sampai dengan 3 tahun

4. Suntik • Isi : Progestin Only


• Tidak mengganggu produksi ASI
• Masa pakai 3 Bulan

5. Minipil • Isi : Progestin Only


• Tidak mengganggu produksi ASI
• Pemakaian satu strip untuk 1 bulan

6. Kondom Pilihan kontrasepsi untuk pria


Sebagai kontrasepsi sela
HASIL HEALTH TECHNICAL ASSESMENT (HTA)
KONTRASEPSI PADA IBU PERIODE MENYUSUI (KB)
PADA FEBRUARI 2010

1. Tubektomi/Vasektomi : Bila tidak ingin hamil lagi


2. IUD :
a. Post placenta
b. Post partum 10 menit- 48 jam
c. Setelah 4 minggu
3. Pil Progestin : digunakan 3 hari setelah bersalin
4. Suntikan progestin: dalam waktu 7 hari setelah bersalin
5. Implant : paling cepat 4 minggu setelah bersalin
 (terbaru: dapat digunakan segera setelah melahirkan)
6. Kondom
KESEHATAN IBU DAN
ANAK
KIA
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Untuk menurunkan AKI dan AKB, akses terhadap pelayanan
kesehatan ibu dan anak baru lahir harus dimiliki semua
perempuan tanpa diskriminasi usia atau status pernikahan
Makin sering hamil/ persalinan, maka makin tinggi pula risiko
kematian  risiko kematian ibu sepanjang hidupnya (lifetime
risk of maternal death)
ANGKA KEMATIAN IBU DI
INDONESIA
KIA
(TAHUN 1991 – 2010)
PENYEBAB KEMATIAN IBU
(TAHUN 2010 – 2013)
ANC IBU HAMIL
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat datang
bulan
Periksa kehamilan paling sedikit 4x selama
kehamilan :
1x pada usia kandungan sebelum 3 bulan
1x pada usia kandungan 4-6 bulan
2x pada usia kandungan 7-9 bulan
ANC
Ukur TB Ukur
Ukur tensi
dan BB LiLA

Presentasi Ukur tinggi


janin dan DJJ rahim

Status Beri Tes


imunisasi TT Tablet Fe laboratorium

Terapi/
pengobatan
Konseling
Persiapan Melahirkan

Sumber : BUKU KIA 2016


Perawatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter
dilaksanakan minimal 3 kali, yaitu :
Pertama : 6 jam - 3 hari setelah melahirkan
Kedua : hari ke 4 - 28 hari setelah melahirkan
Ketiga : hari ke 29 – 42 hari setelah melahirkan
TANDA DAN
BAHAYA IBU
NIFAS

Sumber : BUKU KIA 2016


DETEKSI DINI DAN
PENANGGULANGAN ISR/ IMS
Definisi
Infeksi saluran reproduksi (ISR) :

masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi ke


dalam saluran reproduksi

Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki,


karena saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus
dan saluran kencing
Banyak petugas kesehatan lupa atau
tidak mengenali tanda-tanda ISR
yang terlihat

Mandul/
Keganasan atau kehamilan
kanker pada organ diluar
reproduksi kandungan

Dampak serius ISR

Peningkatan Keguguran dan


resiko tertular kesakitan bayi baru
virus HIV lahir

Kematian
janin
Kategori ISR

IMS Infeksi endogen Infeksi iatrogenik

• Chlamydia • Bacterial • Kurangnya


• Gonorrhea vaginosis penanganan
• Sifilis • Kandidosis universal
• Ulkus mole vulvovaginal precautions
• Herpes kelamin
• HIV
• dll
Penyakit Menular Seksual

Sebagian ditularkan melalui hubungan seksual dengan


pasangan yang telah terinfeksi, baik secara heteroseksual
aupun homoseksual
Secara epidemiologi penyakit ini tersebar di seluruh dunia,
angka kejadian paling tinggi tercatat di Asia Selatan dan Asia
Tenggara, diikuti Afrika bagian Sahara, Amerika Latin dan
Karibean
Golongan umur yang memberikan kontribusi besar ialah umur
15 – 24 tahun.
JUMLAH KASUS BARU DAN KASUS
KUMULATIF HIV DI INDONESIA 2016
800
700
600
500
400
300
200
100
0
R I I T G IM UT EL LO U AT
EH
A B L U
N
G T A NG IM L
T BA N T N K
M
AC MB JA KU ITU AR ATE JA T E LT UL LS TA U AR
G L AK J L KA S S U N AL B
SU N E J KA
R O M A
BE A B KI G O PU
K D PA
NG
BA Sumber : Ditjen P2p, Kemenkes RI, 2017
REKAPITULASI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN
PAYUDARA TAHUN 2016 Sumber : Ditjen P2p, Kemenkes RI, 2017
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
Tujuan
Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual
beresiko dan perbuatan beresiko lainnya ( hamil yang tidak
diinginkan, IMS/ HIV, aborsi tidak aman, seks pra nikah,
berganti-ganti pasangan)
Mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan
kesehatan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab
Persentase Seks Pra Nikah Pada Remaja,
Tahun 2007 dan 2012

Sumber : SDKI 2007 dan 2012 KRR, BPS


Proporsi Kehamilan Remaja di
Indonesia Tahun 2013

Sumber : Riskesdas 2013, Kementerian Kesehatan


Angka Fertilitas Usia 15-19 tahun di
Indonesia

Sumber : SDKI 2007 dan 2012 KRR, BPS


Proporsi Remaja Usia 15-19 Tahun
menurut Pengetahuan Kes. Reproduksi
di Indonesia Tahun 2013

Sumber : SDKI 2012 KRR, BPS


Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Remaja
 Ciri khas pelayanan kesehatan peduli remaja adalah
pelayanan konseling dan peningkatan kemampuan remaja
dalam menerapkan Pendidikan dan Ketrampilan Hidup
Sehat

 Kemenkes sejak tahun 2003 telah mengembangkan


Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) :
 Puskesmas
 RS
 Sekolah/ UKS
 Karang taruna
 Gereja
Sumber Informasi Kespro Yang disukai
Remaja di Indonesia Tahun 2013

Sumber : SDKI 2012 KRR, BPS


Kesimpulan :
1. Target AKI 2030 < 70 / 100.000 KL (AKI 2015 305 /
100.000 KL)

2. Memotifasi KB Postpartum

3. Memotifasi KB Jangka Panjang

4. Meningkatkan Pengetahuan KESPRO pada Remaja

5. Diteksi Dini IMS / PMS / HIV AIDS

6. Peningkatan Kwalitas ANC

7. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dalam


Pengetahuan KESPRO.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai