Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
pembagian
PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat p
dan q, berlaku p + q = q + p
Assosiatif
Untuk sembarang bilangan bulat p, q,
dan r, berlaku (p + q) + r = p + (q + r).
Unsur identitas
Untuk sembarang bilangan bulat p,
maka p + 0 = 0 + p = p
0 adalah unsur identitas ( elemen netral
) pada penjumlahan
Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari
bilangan tersebut. Lawan dari p adalah
p, sedangkan lawan dari p adalah p.
PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Pengurangan dua bilangan bulat dengan
garis bilangan
b. Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari
bilangan tersebut. Lawan dari p adalah
p, sedangkan lawan dari p adalah p.
PERKALIAN BILANGAN BULAT
b. Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat p dan q,
berlaku
pxq=qxp
c. Assosiatif
Untuk sembarang bilangan bulat p, q, dan r,
berlaku (p x q) x r = p x (q x r).
d. Mempunyai unsur identitas
Untuk sembarang bilangan bulat p, maka
p x 1 = 1 x p = p.1 adalah unsur identitas
( elemen netral ) pada perkalian.
e. Distributif
Untuk sembarang bilangan bulat p, q dan
r berlaku
p x (q + r) = (p x q) + (p x r)
p x (q - r)=(p x q) - (p x r)
PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
Pembagian merupakan kebalikan dari
perkalian
Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah
bilangan bulat positif
Hasil bagi bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif, atau sebaliknya
adalah bilangan bulat negatif.
Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah
bilangan bulat positif
MENAKSIR HASIL PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT
Sifat-sifat perpangkatan
Untuk sembarang bilangan bulat p, m dan n
,berlaku
1) pm x pn = pm + n
2) pm : pn = pm - n , m > n
3) ( pm )n = pm x n
4) ( p x q )m = pm x qm
5) ( p : q )m = pm : qm
KUADRAT DAN AKAR KUADRAT SERTA PANGKAT
TIGA DAN AKAR PANGKAT TIGA
disebut pecahan
Jadi, pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Pada pecahan-pecahan
tersebut,
angka-angka 1 dan 3 disebut pembilang. Sedangkan angka 2 dan 4 disebut
penyebut.
Sehingga dapat disimpulkan bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat
dinyatakan sebagai , dengan p,q bilangan bulat dan q 0. Bilangan p disebut
pembilang dan bilangan q disebut penyebut.
2. Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang bernilai sama. Untuk
memperoleh pecahan pecahan senilai dapat dilakukan dengan
mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan
bilangan yang sama.
Secara umum dapat ditulis sebagai berikut :
Jika diketahui pecahan dengan p, q0 maka berlaku
atau
, dimana a,b konstanta positif bukan nol.
3. Menyederhanakan Pecahan
Suatu pecahan , q0 dapat disederhanakan dengan cara
membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan
FPBnya. Hal ini dapat ditulis sebagai berikut :
Dalam menyederhanakan sebarang pecahan , q0, berlaku
, dimana a FPB dari p dan q
4. Menyatakan Hubungan Antara Dua Pecahan
Untuk menyatakan hubungan dua pecahan adalah dengan menbandingkan
pembilangnya apabila kedua penyebut sama. Adapun jika penyebut kedua
pecahan berbeda, untuk membandingkan pecahan tersebut, samakan
terlebih dahulu penyebut kedua pecahan (dengan menentukan KPK dari
penyebut kedua pecahan), kemudian bandingkan pembilangnya.
Apabila suatu pecahan biasa atau campuran akan diubah atau dinyatakan
ke dalam bentuk pecahan desimal, maka dapat dilakukan dengan cara
mengubah penyebutnya menjadi 10, 100, 1000, 10000, dan seterusnya.
Dapat pula dengan cara membagi pembilang dengan penyebutnya.
Sebaliknya, untuk mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa /
pecahan campuran dapat dilakukan dengan menguraikan bentuk
panjangnya terlebih dahulu.
5. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen dan
Sebaliknya
Persen artinya perseratusan, ditulis dengan notasi %. Jadi
pecahan dengan penyebut 100 disebut persen
Dalam mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen dapat
dilakukan dengan cara mengubah pecahan semula menjadi
pecahan senilai dengan penyebut 100. Atau dengan cara
mengalikan pecahan tersebut dengan 100%.
, dengan q0
Adapun untuk mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan
biasa / campuran, ubahlah menjadi perseratus kemudian
sederhanakan.
6. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Permil dan
Sebaliknya
+ = ,b 0
- = ,b 0
o Penyebut tidak sama
+ = + =
- = - =
3. Asosiatif
( + )+ = +( + )
1) Tertutup
pxq=r
2) Komutatif
pxq=qxp
3) Asosiatif
(p x q) x r = p x (q x r).
4) Mempunyai unsur identitas
px1=1xp=p
1 adalah unsur identitas ( elemen netral ) pada perkalian.
5) Distributif
p x (q + r) = (p x q) + (p x r)
p x (q - r)=(p x q) - (p x r)
6) Mempunyai invers
a c a d ad ad
:
b d b c bc bc
3) Perpangkatan Pecahan
a. Bilangan pecahan berpangkat bilangan bulat positif
Untuk sebarang bilangan bulat p, q dengan q 0 dan m bilangan bulat positif
berlaku :
m faktor
b. Sifat-sifat bilangan pecahan berpangkat
Untuk sebarang bilangan bulat p,q dengan q 0 dan
m, n bilangan positif berlaku sifat-sifat berikut :
4) Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan
Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan pecahan tidak
terdapat tanda kurung, maka pengerjaannya berdasarkan
sifat-sifat operasi hitung berikut:
Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya
1. Pembulatan pecahan
Aturan pembulatan pecahan desimal:
a. Apabila angka yang akan dibulatkan lebih besar atau
sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas (angka
didepannya atau di sebelah kirinya, ditambah dengan 1).
b. Apabila angka yang akan dibulatkan kurang dari 5, maka
angka tersebut dihilangkan dan angka didepannya atau
di sebelah kirinya, tetap.
2. Menaksir hasil operasi hitung pecahan
Contoh :
2,65 x 2,79 = 3 x 3 = 9
24,93 : 5,14 = 25 : 5 = 5
3. Bentuk baku pecahan