Anda di halaman 1dari 12

ARSITEKTUR KOTA

Dosen : Prof. Dr. Ir. Dedes Nur Gandarum, MSA

Ahmad Zakiah 052.14.005


Daniel Christiano T 052.14.035
Fajar Triadi 052.14.046
Reyhan Fitra Pradicta 052.14.100

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2017
DEFINISI ARSITEKTUR KOTA
KESIMPULAN KATA
NO RUJUKAN KATA KUNCI KESIMPULAN
KUNCI
1 Arsitektur kota terbagi menjadi 2 yaitu; sadar diri dan tidak sadar Menciptakan 1. Arsitektur Kota Arsitektur Kota adalah proses
diri. Yang sadar diri adalah yang diciptakan oleh orang yang Sadar Diri Perencanaan Kota yang meliputi :
menganggap diri mereka sebagai designer dan menggunakan Tidak Sadar Diri 1.1. Menciptakan
keahlian mereka untuk menciptakan suatu lingkungan yang Lingkungan 1.1.1. Lingkungan kota 1. FISIK KOTA
nyaman. Sedangkan arsitektur kota yang tidak sadar diri adalah Nyaman 1.1.2. Nyaman 1.1. Menciptakan Lingkungan
yang diciptakan oleh orang yang tidak menganggap dirinya Designer kota yang nyaman.
sebagai seorang designer, tetapi mereka mempunyai peranan Arsitektur 1.2. Pelaku 1.2. Terdapat Obyek buatan
dalam mempengaruhi bentuk lingkungan perkotaan. Arsitektur Kota 1.2.1. Sadar diri (Artifisial) yaitu :
kota merupakan suatu jembatan antara profesi perencana kota 1.2.1.1. Pakar Bangunan dan Jalan.
dengan arsitektur dengan perhatian utama pada fisik kota perkotaan 1.3. Lingkungan alami
1.2.2. Tidak sadar diri
(Catanese,1986:42) 2. KUALITAS KOTA
2.1. PELAKU
(AHMAD ZAKIAH 052001400005) Manusia dan
kebutuhannya yang
menghubungkan
masyarakat dengan
2 Arsitektur kota merupakan bagian dari proses perencanaan yang Proses 2. Arsitektur Kota komunitasnya. Dengan
berhubungan dengan kualitas fisik kota Perencanaan sadar diri dan Tidak sadar
Fisik Kota 2.1.Proses Perencanaan yang disertai Pakar
( Hamid Shirvani, 1985:6) Kualitas 2.1.1.Fisik Kota perkotaan atau Tokoh.
2.1.1.1. Kualitas 2.2 FUNGSI KEGIATAN
(DANIEL CHRISTIANO T 052001400035 ) (menampung kegiatan)
2..3. PERTUMBUHAN ELEMEN
3 Arsitektur Kota merupakan obyek buatan manusia (dalam skala Obyek buatan 3. Arsitektur Kota
besar) yaitu berupa elemen elemen fisik spasial yang terbentuk Fungsi kegiatan FISIK
karena adanya fungsi fungsi kegiatan dalam suatu wilayah, dan Tumbuh 3.1. Obyek buatan 2.4 WAKTU
elemen elemen fisik tersebut selalu tumbuh, terakumulasi dari Waktu (Artifisial) 2..5. EKONOMIS
waktu ke waktu Elemen fisik 3.1.1. Fungsi kegiatan -Proses pembangunan
Spasial (menampung kegiatan
Aldo Rossi, 1982, The architecture of the city 3.2. pertumbuhan elemen
fisik
3.3 Waktu
(DANIEL CHRISTIANO T 052001400035 )
4 Urban design describes the physical features that define the Fisik
Karakter
4. Urban Design /
Perancangan Kota
character or image of a street, neighborhood, community, or
the City as a whole. Urban design is the visual and sensory Kota
Jalan 4.1. Fisik Kota
relationship between people and the built and natural Masyarakat 4.1.1. Karakter
environment. The built environment includes buildings and Hubungan
streets, and the natural environment includes features such as Komunitas 4.2. Hubungan
shorelines, canyons, mesas, and parks as they shape and are Jalan 4.2.1. Manusia
incorporated into the urban framework. Bangunan -Masyarakat
Lingkungan alami -Komunitas
City of San Diego General Plan 4.2.2. Bangunan
(UD 5). October 2006 - Jalan

(FAJAR TRIADI 0520001400046) 4.2.3. Lingkungan alami

5 Desain perkotaan berkaitan dengan pengaturan, tampilan dan Proses 5. Urban design
fungsi pinggiran kota, pemukiman dan perkotaan. Ini adalah Lokalitas
kedua proses dan hasil menciptakan daerah di mana orang Multi Disiplin 5.1. Multi disiplin
Fisik 5.1.1. Penataan
hidup, terlibat dengan satu sama lain, dan terlibat dengan Penataan
tempat fisik di sekitar mereka. 5.2. Lokalitas
desain perkotaan melibatkan banyak disiplin ilmu yang
berbeda termasuk perencanaan, pembangunan, arsitektur, 5.3. fisik
arsitektur lansekap, teknik, ekonomi, hukum dan keuangan.

http://www.urbandesign.org.au/what-is-urban-design

(FAJAR TRIADI 052001400046)

6 Perancangan kota dibutuhkan agar kota tersebut dapat Kebutuhan 6. Perencanaan Kota
berfungsi dengan baik, ekonomis dalam proses Fungsi
pembangunannya, dan nyaman bagi yang tinggal di dalamnya Ekonomis 6.1. Kebutuhan
Nyaman 6.1.1. Fungsi
6.1.2. Ekonomis
- Proses
http://repository.usu.ac.id/ pembangunan
6.1.3. Nyaman
(REYHAN FITRA P 052001400100)
KRITERIA KOTA YANG BAIK
NO RUJUKAN KATA KUNCI KESIMPULAN KATA KUNCI KESIMPULAN KALIMAT
1 Menurut Lynch di buku A Theory of Good City Form (1981), ada Dimensi
-Kriteria kota ideal Kesimpulan yang dapat ditarik
Vitality
beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan dalam Sense Vitality dari rujukan-rujukan tersebut

menghadirkan kota yang ideal, yang disebut sebagai dimensi Access Sense adalah kriteria kota yang baik
(dimensions). Dimensi tersebut yaitu: vitality, senses, fit, access, Control Fit terdapat 3 jenis :
control, efficiency dan justice. Efficiency Access
justice Control 1.Kota yang ideal
(Kevin Lynch di buku A Theory of Good City Form (1981)) -Meta kriteria VITALITY
Efficiency 1. Jumlah penduduk
-Permanen
(DANIEL CHRISTIANO T 052001400035) Justice -Kepadatan terhadap
2 Dalam penentuan kriteria kota yang baik, terdapat tiga aspek yaitu : -Kriteria kota yang baik -Kriteria kota yang baik massa bangunan dan
1. Adanya pemerintahan yang baik. Mengacu pada proses politik untuk -Pemerintahan yang baik tempat / lahan.
Pemerintahan yang baik
mengalokasikan sumber daya dan kemudi kehidupan kolektif masyarakat -Proses poilitik -Proses Politik
politik. Ini melibatkan sektor negara, perusahaan, dan masyarakat sipil yang 2. Fungsi kota
tergabung dalam berbagai bentuk tindakan lokal kolaboratif. -Negara -Negara (dapat menampung
2. Memiliki manajemen yang baik. Menyangkut administrasi dan penggunaan -Perusahaan -Perusahaan aktivias manusia dengan
sumber daya umum dalam mewujudkan kondisi-kondisi minimal kehidupan -Masyarakat sipil -Masyarakat sipil baik)
perkotaan yang maju. -Tindakan lokal -Tindakan lokal -Tata ruang
3. Outcome / hasil yang baik. Yaitu mengenai kepedulian warga kota kolaboratif kolaboratif
terhadap kepentingan umum kota, termasuk penguatan tata pemerintahan 3. Pusat ekonomi
yang baik.
-Manajemen yang baik Manajemen yang baik
Sumber : friedmann, 1999 -Hasil yang baik Hasil yang baik -Tempat pelayanan
(REYHAN FITRA P 052001400100) 4. Pusat penyebaran

3 Pendekatan compact city adalah meningkatkan terbangun dan kepadatan - Compact Compact City -Heterogenitas dan
penduduk pemukiman, mengintensifkan aktivitas ekonomi, social dan - Kepadatan Penduduk - Manipulasi perbedaan
budaya perkotaan serta memanipulasi ukuran, bentuk dan struktur kota - Mengintensifkan Ukuran
- Manipulasi Sistem yang bersifat hirarkis pada
Konsep ini untuk menentang urban sprawl development yang menciptakan - Ukuran Struktur masyarakat
pola hidup boros dan belum humanis. Sehingga compact city dianggap - Struktur
sebagai satu konsep yang cocok. - Sistem - Intensif
- Konsep Aktivitas
Contoh aplikasi Compact City: - Solusi Ekonomi
- Mixed Use - Urban Sprawl Sosial
- Small Walkable Blocks Development Budaya
- Mingling of Building Ages and Types - Boros
- Dense Concentration of People - Solusi
Urban Sprawl
Sumber: Compact City: a Sustainable Urban Form (2000) Development
Pola hidup boros
(FAJAR TRIADI 052001400046)
NO RUJUKAN KATA KUNCI KESIMPULAN KATA KUNCI KESIMPULAN KALIMAT

4 Karateristik kota yang jelas.Menurut Hamid Shirvani dalam bukunya Urban 1. Tata guna lahan (Land Use) Kota Sense
Design Process 2. Bentuk dan kelompok - Jelas Fit
bangunan Land Use Kompak
1. Tata guna lahan (Land Use) 3. Ruang terbuka Bentuk dan kelompok
2. Bentuk dan kelompok bangunan 4. Parkir dan sirkulasi bangunan - Manipulasi
3. Ruang terbuka 5. Tanda-tanda Open Space Ukuran
4. Parkir dan sirkulasi 6. Pedestrian Ways Parkir dan sirkulasi Sistem
5. Tanda-tanda 7. Activity Support Signage Struktur
6. Pedestrian Ways 8. Preservasi Pedestrian ways
7. Activity Support Activity Support
8. Preservasi Preservasi - Intensif
Aktivitas
Ekonomi
Sosial
(AHMAD ZAKIAH 052001400005) Budaya

-Solusi
Urban Sprawl

Development
Pola hidup boros
Access
Control
Pemerintahan yang baik
-Proses Politik
-Negara
-Perusahaan
5 1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan tempat. Jumlah penduduk 1. jumlah penduduk -Masyarakat sipil
2. Bersifat permanen . Permanen -Tindakan lokal
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat . Kepadatan minimum Sifatnya permanen
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukan oleh jalur jalan dan Kepadatan terhadap massa
kolaboratif
massa dan tempat
ruangruang perkotaan yang nyata. bangunan dan tempat/lahan -Manajemen yang baik
Tata ruang perkotaan
5. Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja .
Fungsi kota
-Hasil yang baik
6. Fungsi kota minimum yang diperinci, yang meliputi sebuah pasar, sebuah pusat
Heterogenitas dan 2. Fungsi kota
administratif dan pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan,
atau sebuah pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama . perbedaan sifat hirarkis -Meta kriteria ( Ada
(dapat menampung aktivias manusia
7. Heterogenitas dan perbedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat Pusat ekonomi perkotaan dengan baik)
disetiap
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi Pusat pelayanan kota kriteria)
kota dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas. Tata ruang Efficiency
9. Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat .
Justice
3. Pusat ekonomi
Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada massa dan tempat itu.
Tempat pelayanan
4. Pusat penyebaran
Dalam penentuan Kriteria Kota yang Baik
Heterogenitas dan perbedaan
Jorge E. Hardoy dalam bukunya asal usul kebudayaan pemukiman ; 22, yang bersifat hirarkis pada
masyarakat
(AHMAD ZAKIAH 052001400005)
NO RUJUKAN KATA KUNCI KESIMPULAN KATA KUNCI KESIMPULAN KALIMAT

Kota Layak Huni sebaiknya memenuhi aspek aspek sebagai berikut:.


1. Ekonomi 2.Kota yang jelas
Nyaman karena didukung transportasi umum yang memadai dan mudah Land Use
untuk ditemukan
Produktif karena didukung oleh fasilitas pembiayaan yang memadai dan
Bentuk dan
tenaga kerja yg sehat & memadai termasuk mewadahi ekonomi sektor kelompok
informal bangunan
Berkelanjutan karena ditunjang pemanfaatan sumber daya alam yang Open Space
berkelanjutan Parkir dan
sirkulasi
2. Sosial
Aman terhadap gangguan kriminalitas [dengan penerangan yang Signage
memadai dan membanggakan] Pedestrian ways
Aman karena aturan hukum yang jelas dan penerapannya yang tidak Activity Support
mengandung diskriminasi Preservasi
Nyaman karena fasilitas umum dan sosial yang memadai bagi setiap orang
Berkelanjutan karena memiliki jati diri yg jelas dan warisan sejarah yg 3.Kota layak huni
terpelihara. Ekonomi
-Nyaman
3. Lingkungan -Produktif
Aman dari gangguan bencana -Berkelanjutan
Nyaman karena terbebas dari polusi dengan penyediaan infrastruktur yg Sosial
memadai (air bersih, sampah, limbah, dll). -Aman
Produktif karena kondisi kesehatan warga yg semakin meningkat -Nyaman
Berkelanjutan karena mengurangi dampak pembangunan berupa emisi -Berkelanjutan
gas rumah kaca, urban sprawl, pemborosan sumber daya alam dan Lingkungan
perusakan alam. -Aman
-Nyaman
Sumber : Direktorat Tata Ruang Pekerjaan Umum dalam Sustainable Urban -Produktif
Spatial Improvement Program/ SUSIP atau Program Peningkatan Kualitas Tata -Berkelanjutan
Ruang/ P2KTR

(REYHAN FITRA P 052001400100)


TUGAS 1

DEFINISI ARSITEKTUR KRITERIA KOTA YANG


KOTA BAIK
KOTA IDEAL
1. FISIK KOTA 1. VITALITY
1.1. Karakter 2. SENSE
1.2. Artifisial 3. FIT

1.3. Lingkungan Alami 4. ACCESS

1.4. Lokalitas 5. CONTROL

2. KUALITAS KOTA KOTA YANG JELAS

1. LANDUSE
2.1. Pelaku
2. BENTUK DAN KELOMPOK
2.2. Fungsi Kegiatan BANGUNAN
3. OPEN SPACE
2.3. Pertumbuhan
4. PARKIR DAN SIRKULASI

2.4. Waktu 5. SIGNAGE

6. PEDESTRIAN WAYS
2.5. Ekonomi
7. ACTIVITY SUPPORT

8. PRESERVASI

KOTA YANG LAYAK HUNI

1. EKONOMI

2. SOSIAL

3. LINGKUNGAN
TUGAS 2
ELEMEN

KRITERIA TATA SISTEM


BUILDING OPEN CIRCULATION PEDESTRIAN ACTIVITY KONDISI SILHOUTTE DENAH KELENGKAPAN INTENSITAS KUALITAS UTILITAS
LANDUSE FORM & SIGNAGE PRESERVATION PEMANFAA
SPACE & PARKING WAYS SUPPORT ALAMIAH KOTA KOTA RUANG LUAR LINGKUNG LINGKUNG
MASSING TAN LAHAN AN AN

KARAKTER

LINGKUNG
AN
BUATAN

LINGKUNG
AN ALAMI

LOKALITAS

PELAKU

FUNGSI
KEGIATAN

PERTUM
BUHAN

WAKTU

EKONOMI
PENANGGUNG JAWAB
AHMAD ZAKIAH :
DANIEL CHRISTIANO T :
FAJAR TRIADI :
REYHAN FITRA P : - KELENGKAPAN RUANG LUAR
- INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
- TATA KUALITAS LINGKUNGAN
- SISTEM UTILITAS LINGKUNGAN
LandUse Ekonomi - Waktu Building Form and Massing Fungsi Kegiatan

Skyline bangunan akan berbeda sesuai dengan fungsi kegiatannya,


hunian, bisnis atau perdagangan dan penggabungan dari keduanya.

Harga tanah akan sesuai dengan daerah dan kawasannya, semakin


baik kawasan itu semakin mahal harga tanah di daerahnya.
Building Form and Massing Ekonomi
Seiring dengan waktu harga tanah akan terus naik.

LandUse Fungsi Kegiatan

Perbedaan ekonomi akan menimbulkan perbedaan bentuk bangunan dan


skyline kawasan.
Perkembangan waktu akan merubah kawasan Kampung menjadi kawasan
perumahan yang mempengaruhi akan Building form and Massing.
Terdapat perbedaan antara hunian dan komersil, tapi karena kebutuhan Building Form and Massing Waktu/Pertumbuhan
sebuah akan kepadatan Kota maka ada terjadi penggabungan kegiatan
dalam satu kawasan .
Open Space - Waktu

Open Space Fungsi Kegiatan


Kelengkapan Ruang Luar Lingkungan Kelengkapan Ruang Luar Sistem Utilitas
Buatan Lingkungan Pertumbuhan

Kelengkapan ruang luar harus didesain agar dapat memenuhi Pertumbuhan kelengkapan ruang luar dengan sistem utilitas
kriteria kota yang baik lingkungan juga berpengaruh terhadap kriteria kota, pertumbuhan
Contohnya adalah ruang terbuka hijau yang diolah menjadi taman . yang tidak sesuai dengan populasi penghuni akan menyebabkan
pencemaran terhadap ruang luar tersebut
Sistem Utilitas Lingkungan Lingkungan Sistem Utilitas Lingkungan Lingkungan
Alami Buatan

Sistem utilitas lingkungan alami contohnya sungai sebagai penyalur Sistem utilitas lingkungan buatan contohnya saluran pembuangan
kebutuhan air pada lingkungan air / got sebagai saluran pembuangan limbah / air kotor pada
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai