Anda di halaman 1dari 24

MO D U L 0 3

Perencanaan Kota/Perkotaan dan


Persoalan-Persoalannya

Disampaikan Oleh:
(Nama Pemateri)
Bandung, Oktober 2018
OUTLINE

Perencanaan Kota
Perencanaan Kota dan Tujuan Perencanaan Kota
Perencanaan Kota vs Manajemen Kota
Perencanaan Kota sebagai Disiplin Ilmu
Implikasi Perencanaan

Persoalan dan Tantangan Perkembangan Kota


Persoalan Perencanaan
Identifikasi Persoalan Perencanaan Kota

Perencanaan Kota sebagai Bentuk Intervensi terhadap Perkembangan Kota


Lingkup Intervensi
Instrumen Intervensi

Perencanaan Kota dan Growth Manajement


Pengertian dan Tantangan Growth Manajement
Aktor Utama dalam Growth Manajement
Instrumen Growth Manajement
Sistem Growth Manajement
Perencanaan Kota

Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia (UU 25/2004)

Perencanaan Kota

Kegiatan penyusunan rencana kota, yang dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan
kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai kesejahteraan di masa mendatang.

Development Plan
Cita-cita,
Mengacu pada UU 25/2004 harapan, tujuan
Merencanakan
Perencanaan Kota pembangunan secara
keseluruhan, spasial Kondisi eksisting Kondisi yang diharapkan
maupun aspasial Perencanaan

Spatial Plan
Dimensi waktu
Mengacu pada UU 26/2007
Spesifik pada perencanaan
tata ruang secara
komprehensif
Perencanaan Kota

• Perencanaan adalah proses yang kontinyu, yang menyangkut


pengambilan keputusan atau pilihan mengenai bagaimana
memanfaatkan sumberdaya yang ada semaksimal mungkin TUJUAN PERENCANAAN KOTA
guna mencapai tujuan‐tujuan tertentu di masa depan • Membuat kota lebih teratur, indah dan efisien
• Suatu rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari untuk kepentingan seluruh masyarakat.
oleh suatu pola tindakan yang definitif, yang menurut • Menyediakan berbagai kebutuhan penduduknya
pertimbangan yang sistematis akan dapat membawa • Melalui proses untuk menentukan tindakan
keuntungan tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan masa depan yg tepat, melalui urutan pilihan
selanjutnya yang akan merupakan kegiatan sistematis lainnya.\ dengan memperhitungkan sumberdaya yang
• Perencanaan Kota : Kegiatan penyusunan rencana kota, yang tersedia
dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas
lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam
mencapai kesejahteraan
Perencanaan Kota vs Manajemen Kota
(Managing Fast Growing Cities – Nick D.R. Caroll, 1993)

Faktor yang berpengaruh dalam Perencanaan :


PERENCANAAN KOTA :
1. Landasan filsafah dan Ideologi lebih memperhatikan pada persiapan dan antisipasi
2. Motivasi dan tujuan yang merupakan dasar kondisi kota pada masa yang akan datang, dengan titik
kebijaksanaan berat pada aspek spasial
3. Sumber daya alam, manusia, modal dan dan tata guna lahan

informasi
MANAJEMEN KOTA :
4. Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
lebih memperhatikan kegiatan yang akan segera dilakukan
5. Personil trampil
dengan titik berat pada aspek intervensi dan pelayanan
6. Ruang dan waktu
publik yang akan
berimplikasi pada kondisi kota secara keseluruhan
Pada mulanya dikaitkan dengan pekerjaan yang menghasilkan
produk fisik yang statis (lebih ditekankan pada perencanaan fisik dan estetika)

Rencana merupakan perumusan cita‐cita/keinginan masa yang akan datang yang lebih terbatas
(mikro)

Pada perkembangannya, perencanaan dihubungkan dengan upaya


untuk merumuskan cita‐cita dalam arti yang lebih baik di masa
yang akan datang
Rencana merupakan rumusan keinginan/cita‐cita yang lingkupnya
menyeluruh dan luas
Perencanaan Kota sebagai Disiplin Ilmu

1. Pergerakan (movement)

 Anarkis (late 19th & early 20th) visi: bukan hanya built form alternative (masih kapitalistik
atau birokratik-sosialistik)  alternative society
o Alternative society = berdasarkan kerjasama sukarela antar individu, tinggal pada lingkungan self
governing. Tidak semata fisik, melainkan spirit

o Ebenezer Howard, Patrick Geddes, Regional Planing Association of America

 Built form alternative : City beautiful movement


o Garden city Le Corbusier (dedikasi pada finance capitalism)

o Planning adalah manifesto dan respons thd sistem kapitalism – terutama dalam mengorganisair produksi
& dilema krisis yg menerus

o Motor teknologi ekonomi lah yg mengakibatkan sistem sosial ekonomi dan politik yg seperti sekarang

7
Regional Cities: 1. Howard “Garden City”  Geddesian
1. Hubungan antara kota dan lingkungan sekitarnya “ Urban rehabilitation  Broadacre city
(respons thd kepadatan, adalah
2. Relasi yg dibangun dgn nilai keselarasan
meningkatkan terus)
(harmony) , menghormati keseimbangan ekologis
dan pembaruan s.d. 2. Built form cities harus dibangun oleh
warganya, bukan oleh organisasi besar, yg
3. Kota, dalam skema ini, adalah subordinate dari
membangun tuk warga  John Turner di
wilayah  Kota besar dan kecil utk keseimbangan
Amerika Selatan 1960an, Christopher
wilayah
Alexander, 1970an  community design
4. RPAA : Lewis Mumford, Clarence Stein, Henry
movement 1980an
Wright, Stuart Chase, Benton McKaye. Southern
Regionalist: Howard Odum, Rexford Tugwell,
Frank Llyold Wright.

 Kota sebagai infinite mobility melalui transportasi modern  H.G. Wells (suburbanisasi massal) , Melvin Webber (non
place urban realm)
 Keluar dari urbanisasi : Soviet concept of deurbanisasi atau konsep flower generation di Cina (Barefoot doctor)

8
Implikasi Perencanaan

1. Semakin merupakan ‘craft’ dipelajari melalui Implication for Planning


pendidikan formal 1. Application of technical rationality and science in the
2. Peter hall, Friedmann, public decision making process
 Theory in planning: pemahaman mengenai 2. Comprehensive (multisector, integrative, coordinative,
teknik praktis dan metodologi yg selalu and hierarchical)
dibutuhkan planners 3. Both science and art, but the emphasis was science
 Theory of planning: memahami sifat dasar (quantitative modelling and analysis)
dari aktifitas yg mereka rancang termasuk
alasan mengapa muncul 4. Part of modernization project (state-directed futures).

 Theory about planning 5. Planner is believed to be neutral (gender, race,


politics) and therefore can identify objectively the
public interest
6. Planning stood apart from politics

9
Persoalan dan Tantangan Perkembangan Kota

• Tidak sesuainya rencana dengan keadaan nyata disebabkan perubahan yang cepat dalam dinamika masyarakat
(sistem nilai dan kebutuhan masyarakat)
• Kurangnya kemantapan dalam sistem koordinasi dalam melaksanakan rencana kota secara menyeluruh dan terpadu
• Inkonsistensi antara pembangunan kota dan rencana kota dimana keadaan sosial budaya, sosial ekonomi, faktor
eksternal (ex.: penanaman modal) dan politik masih berperan besar terhadap keefektifan rencana kota
• Faktor – faktor teknis :
a. Kualitas dan kuantitas data penunjang yang relatif masih lemah
b. Kurang lancarnya masukan dari bawah (dari masyarakat)
c. Kurang tanggapnya perencana kota terhadap masalah‐masalah yang sifatnya non fisik, perkembangan
masyarakat, kelembagaan dan peraturan perundangan
d. Masih kurangnya tenaga perencana kota terlatih (terutama daerah jauh dari pusat)
Persoalan Pertumbuhan Kota
• Perubahan ukuran/besaran perkotaan, baik ditinjau Persoalan terkait dengan Konsep Urbanisasi
dari aspek demografis maupun fisik. • Pertumbuhan suatu permukiman (desa) menjadi Kota
• Kota berdasarkan ukurannya : • Perpindahan penduduk dari desa ke kota
1. Kota Raya > 1.000.000 Kenaikan % penduduk perkotaan
2. Kota Besar 500.000 ‐ 1.000.000 • Urbanisasi ≠ Pertumbuhan perkotaan jika Lpp
3. Kota Sedang 100.000 ‐ 500.0000 perkotaan = Lpp perdesaan
4. Kota Kecil < 100.000 • Jika Lpp perkotaan > Lpp perdesaan Urbanisasi ( %
Penduduk perkotaan akan meningkat )

Di negara Maju : Urbanisasi = f (perk. ekonomi) = f (industrialisasi)

Di negara Sedang Berkembang :


• Urbanisasi tidak selalu berbarengan dengan industrialisasi (hanya urbanisasi demografis)
• Kecepatan urbanisasi >> di negara‐negara maju (Oveurbanization; Psedourbanization)
• Urbanisasi tidak berlangsung merata di semua ukuran kota, tapi hanya di kota‐kota besar Fenomena primate city
Persoalan Pertumbuhan Kota

PERAN EKONOMI KOTA/PERKOTAAN

• 50–60% GDP digerakkan oleh kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan :


– industri
– perdagangan – jasa‐jasa
• Pertumbuhan kota: perubahan/pergeseran struktur ekonomi :
- Pertanian/primer Industri (sekunder)
- Industri Jasa (tersier)
Persoalan Pertumbuhan Kota

Impilikasi Pertumbuhan Kota Masalah Perkotaan (overview)


• Excesive size
• Overcrowding
• Shortage of urban services
• Slums and squatter settlements
• Traffic congestion
• Lack of social responsibility
• Unemployment & underemployment
• Racial & social issues
• Westernization vs modernization
• Environmental degradation
• Urban expansion and loss of agricultural land
• Administrative organization
Pertumbuhan Kota VS Perencanaan Kota

• Perencanaan kota merupakan intervensi terhadap kecenderungan pertumbuhan kota

• Perencanaan kota : lebih bersifat antisipatif dari pada reaktif terhadap masalah perkotaan
Perencanaan Sebagai Bentuk Intervensi Terhadap Perkembangan Kota

Lingkup Intervensi Pemerintah: (Devas & Rakodi, 1992)


• Memberikan perlindungan terhadap masyarakat/publik (peraturan perundangan, perlindungan terhadap
hak azasi, hak milik)
• Mengatur aktivitas yang dilakukan oleh sektor swasta dalam hal yang menyangkut kepentingan umum
(insentif, disinsentif, perpajakan dan sistem harga)
• Menyediakan pelayanan publik bilamana sektor swasta tidak dapat menyediakannya (jalan, drainase, air
bersih, sanitasi, transportsai umum, pembuangan limbah, pendidikan, pelayanan kesehatan, fasilitas
rekreasi)
• Menjalankan fungsi pembangunan (koordinasi kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
dan swasta, penggunaan regulatory powers untuk merangsang perkembangan dunia usaha, dan
penggunaan secara selektif pengeluaran publik untuk menarik sumberdaya dari sektor swasta)
• Redistribusi pendapatan dan kesejahteraan (hal ini dilakukan oleh pemerintah pusat melalui mekanisme
pajak progresif, kebijaksanaan subsidi)
Instrumen Intervensi dalam Perencanaan dan Manajemen Perkotaan

Mekanisme/
Land use Public services Infrastruktur
Instrumen

Regulasi

Fiskal

Penyediaan langsung
oleh pemerintah
Perencanaan dan Growth Management

• Keinginan untuk secara rasional mengakomodasi dampak dari Perencanaan Growth Management?
pertumbuhan
• Dalam berbagai bentuk/format pada dasarnya adalah
• Merupakan konsep komprehensif/menyeluruh, bukan hanya penggunaan kewenangan pengaturan yang dimiliki pemerintah
dampak fisik tetapi juga dampak ekonomi dan sosial di dalam proses yang komprehensif, rasional, dan terkoordinasi
untuk memenuhi sasaran-sasaran publik bagi penyeimbangan
• Pemerintah mengambil peran utama dalam membentuk
pertumbuhan ekonomi dengan proteksi dan preservasi alam
kerangka kerja yang terpadu
serta sistem buatan manusia.
• Sektor privat, masyarakat, dan kelompok-kelompok kepentingan
• Melibatkan komitmen ideologi pada saat pemerintah membuat
tertentu juga mempunyai peran yang penting
dan memperkuat mekanisme kelembagaan bagi keefektifan
• Merujuk kepada teknik pengaturan perundang-undangan penggunaan penerimaan/‘pajak’, ‘pengeluaran/belanja’, dan
kewenangan pengaturan, untuk mempengaruhi secara
• Fokus pada ‘pembatasan’ pertumbuhan, mengarahkan/
sistematik distribusi spatial/keruangan dari aktivitas masyarakat.
menyalurkannya, atau mengelola dampaknya.
Tantangan Growth Management

• Bagaimana manfaat positif dari Bagian Integral yang harus menjadi bagian dari Growth

pertumbuhan ekonomi lebih besar dari Management bagi Masyarakat/Komunitas:

pada biaya/ongkos/beban yang • Mampu hidup secara ekonomi


ditimbulkannya • Mempertahankan standar hidup yang layak, dan

• Bagaimana perencanaan growth mengamankan kualitas kehidupannya

management dapat meramu dan • Pembangunan ekonomi yang innovatif

mempertemukan berbagai perbedaan • Human Capital

sistem nilai yang ada di masyarakat • Elemen-elemen pembangunan yang berkelanjutan


Contoh isu-isu strategis dalam Aktor utama dalam growth
Growth Management management?
• Permukiman/Perumahan yang terjangkau vs • Pemerintah/public sector: Pusat?; Daerah
Urban Sprawling Propinsi? Daerah Kabupaten/Kota? Desa?
• Pembangunan & pembiayaan infrastruktur • Perkembangan terkini: Co-management?
wilayah (transportasi, pengendalian banjir, dll.) Sehingga ada berbagi peran dengan
stakeholders pembangunan yang lain (non-
• Pembangunan di kawasan konservasi
pemerintah)? – dunia usaha & masyarakat
• Transformasi kawasan pertanian lahan basah ke madani (civil society)
pemanfaatan lainnya
• Dan lain-lain.
Kategori Instrumen Growth Management

• Regulatory Tools: penggunaan aturan penataan ruang, aturan lingkungan, aturan pembangunan, dan
lain-lain.

• Public Service Location: penggunaan layanan publik untuk mengarahkan pembangunan (mis:
ketersediaan infrastruktur tertentu di lokasi tertentu)

• Revenue Sources: usaha memperluas sumber penerimaan pemda dan target pembangunan tipe
khusus melalui ‘biaya dampak pembangunan’, ‘retribusi’, dan lain-lain.

• Government Expenditures: pengeluaran/pembelanjaan oleh pemerintah baik secara langsung


maupun tidak langsung, seperti pembelian lahan/land banking dan insentif pajak (PBB?)
Kategori Instrumen Growth Management

Instrumen utama growth management yang populer digunakan:

• Penataan ruang (dalam artian manajemen sumberdaya untuk tujuan pembangunan berkelanjutan)
• Manajemen Lahan
• Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Fisik
Potensi Konflik dalam Growth Management

• Cumulative Regulations: strategi baru untuk mencapai tujuan/sasaran baru mungkin bertentangan dengan
yang sudah ada
• Central-Local Conflict: usaha manajemen pertumbuhan lokal mengganggu pencapaian tujuan/sasaran
Propinsi dan Pusat
• Interlocal Conflict: usaha satu Kabupaten/Kota tidak konsisten dengan Kabupaten/Kota tetangga
• Fiscal Conflicts: teknik yang diambil untuk persoalan fiskal di satu komunitas mungkin bertentangan dengan
teknik lainnya
• Implementation Issues: terjadi ketika teknik yang tidak tepat untuk mencapai tujuan/sasran dipilih.
Sistem Growth Management

• Memiliki dampak utama pada hubungan antar-pemerintahan

• Memperluas peran dan kewajiban dari pemerintah kabupaten/kota, propinsi, dan nasional

• Membiayai growth management terbukti cukup sulit

• Ada kebutuhan untuk membawa semua stakeholders pembangunan ke meja negosiasi untuk memutuskan
suatu konsensus bersama agar growth management efektif

“Growth management planning attempts to find a synthesis in the endless battle


over the value of unspoiled nature and the merits of economic progress” (Jay M.
Stein, 1993)

Jantung dari Sistem Growth Management adalah usaha/tugas Koordinasi!


TERIMA KASIH
Oktober 2018

Sumber Materi:
Djoko Sujarto
Iwan Kustiwan
Sugiyantoro
Andi Oetomo

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung

Gedung Sugijanto Soegijoko


Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
Tel. 022-2504735, 2509171
Fax. 022-2501263
E-mail: natalivan@pl.itb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai