Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V2N3 | 735

Integrasi Kajian Risiko Perubahan Iklim Ke Dalam Proses Penyusunan


Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Shinta Michiko Puteri, Denny Zulkaidi

2012

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB


LATAR BELAKANG
Kondisi pembangunan saat ini dan terus
meningkatnya jumlah penduduk miskin
di perkotaan, dampak perubahan iklim di
area perkotaan, khususnya di Indonesia
diprediksi akan dapat meningkatkan
kerentanan penduduk miskin perkotaan.

Mekanisme penentuan kawasan rawan


rencana (Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 20/PRT/M/2007) dan
berbagai kajian risiko perubahan iklim.
Dengan penataan ruang yang terintegrasi
dengan kajian risiko perubahan iklim secara
Penyusunan penataan ruang kota yang tidak langsung dapat membantu menjaga
mengarusutamakan perubahan iklim kualitas lingkungan, kehidupan
perlu dilakukan sebagai salah satu masyarakatnya, dan keberlanjutan kota itu
tindak adaptasi perubahan iklim. sendiri.
TUJUAN
Untuk mengembangkan metode integrasi kajian risiko
perubahan iklim ke dalam proses penyusunan rencana tata
ruang wilayah kota untuk mewujudkan rencana tata ruang
wilayah kota (RTRWK) yang mengarusutamakan perubahan
iklim sehingga produknya dapat meminimalisasi dampak
negatif perubahan iklim.
POKOK BAHASAN

Dasar-dasar Metode Integrasi


kajian risiko
Perubahan Iklim Metode Kajian Risiko
perubahan iklim ke
Dan Penataan Penelitian Perubahan Iklim, dalam proses
Ruang penyusunan RTRW
Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim yang dapat diidentifikasi
dengan beberapa metode dan berlangsungdalam waktu yang lama dalam
kurun waktu dekade atau lebih.Perubahan iklim dapat terjadi karena

(1)Faktor internal atau alamiah yang merupakan perubahan internal di


dalam sistem iklim secara alami

(2) Faktor eksternal yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia yang
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida, dan
berkurangnya pepohonan untuk penyerapan karbon dioksida tersebut
Dasar-dasar
Perubahan Iklim
Dan Penataan
Ruang
Penataan ruang perlu dilakukan secara sistematis dan bertahap karena
merupakan suatu sistem yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu:
(1) Proses perencanaan tata ruang;
(2) Pengendalian ruang
(3) Pemanfaatan ruang.
Metode
Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods,
yang merupakan campuran dari metode kualitatif dan kuantitatif dengan model
concurrent, yaitu pengolahan data kualitatif dan kuantitatif secara campuran,
tidak berurutan, dan dilakukan bersamaan

Kuantitatif Kualitatif

Menghitung nilai risiko kota yang Menelaah metode-metode yang telah dilakukan
menjadi wilayah studi yang merupakan oleh para ahli sebelumnya juga untuk mengkaji
studi lanjutan dari penelitian ini literatur untuk merumuskan dan mengembangkan
rancangan metode integrasi.
Kajian Risiko Kajian risiko dalam penelitian ini berkedudukan
Perubahan Iklim, sebagai dasar penyusunan perencanaan kota dan
perencanaan pembangunan

Analisis Bahaya
Analisis bahaya ini dibuat berdasarkan
matriks konsekuensi dan kemungkinan
untuk menilai tingkat bahaya per Analisis Kerentanan
kelurahannya. Analisis bahaya pada Analisis kerentanan ini dilakukan
penelitian ini menggunakan pendekatan menggunakan metode kuantitatif yaitu
komposit, artinya bahaya-bahaya yang ada spatial multi criteria assessment.
di satu wilayah dianggap sebagai satu Metode tersebut menggunakan
kesatuan. pendekatan kewilayahan, dihitung per
kelurahan/kecamatan, melakukan
pembobotan untuk setiap indikator, dan Analisis Resiko
mengkategorisasikannya menjadi tiga Analisisnya hanya enggunakan
tingkat kerentanan, yaitu tinggi, keluaran yang sudah ada, dari
sedang, dan rendah analisis bahaya dan kerentanan
yang telah dilakukan
sebelumnya. Analisis risiko ini
merupakan pertampalan antara
analisis bahaya dan kerentanan.
Metode Integrasi
kajian risiko Tahap Pengumpulan Data
perubahan iklim ke
dalam proses
penyusunan RTRW Data-data untuk melakukan kajian risiko perubahan iklim hampir seluruhnya
dapat ditemukan dalam kebutuhan data untuk penyusunan rencana tata ruang
wilayah kota, kecuali data untuk analisis kualitatif.

Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Analisis bahaya dan indikator yang terdapat dalam analisis kerentanan pada
kajian risiko perubahan iklim, beberapa sudah terdapat dalam poin-poin analisis
yang perlu dilakukan untuk merumuskan rencana tata ruang.

Tahap Perumusan Rencana

Pada dasarnya, muatan yang dapat terpengaruh dengan kajian risiko perubahan
iklim ini ada empat, yaitu kebijakan, tujuan dan strategi, struktur ruang, pola
ruang, dan kawasan strategis kota.
Kesimpulan

Kajian risiko dapat diintegrasikan ke dalam proses penyusunan rencana tata ruang wilayah kota,
dengan metode yang telah disusun. Hasil dari proses integrasi kajian risiko perubahan iklim
dalam pengumpulan dan pengolahan data dapat dimanfaatkan untuk: Penentuan tujuan,
kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota yang mengikutsertakan strategi adaptasi,
prioritasnya, Penentuan struktur ruang wilayah kota; Wilayah yang akan dikembangkan menjadi
pusat atau sub pusat akan memiliki beban yang cukup besar agar dapat melayani wilayahnya
dan juga wilayah sekitarnya, oleh karena itu wilayah tersebut haruslah memiliki tingkat
kerentanan dan risiko yang rendah, Penentuan pola ruang wilayah kota; Penentuan kawasan
budidaya khususnya budidaya perumahan dan permukiman tidak diarahkan untuk dikembangkan
di daerah tertentu yang memiliki tingkat kerentanan dan risiko kota terhadap perubahan iklim
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai