Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN LIMBAH

PETERNAKAN
SLUDGE PADA PROSES PEMBUATAN BIOGAS

OLEH:
M. YUSUF D151160041
RIFA RAFIATU S.W.D151160201

DEPARTEMEN IL MU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
Pendahuluan

Peternakan

Produk utama Produk sampingan Limbah

1. Daging 1. Kulit 1. Limbah gas


2. Susu 2. Tanduk 2. Limbah cair
3. Telur 3. Bulu 3. Limbah padat
Lanjutan.

Pencemaran
Lingkungan

Pembuatan biogas

Gas Sludge

Pupuk cair Pupuk padat


Kandungan yang ada dalam sludge

Sludge biogas adalah sisa hasil pengolahan kotoran


ternak pada biogas yang telah hilang gasnya
Suzuki et al, (2001) di Vietnam menunjukkan bahwa
sludge biogas kaya akan unsur makro yaitu N, P dan
K serta unsur mikro seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Cu dan
Zn
Elizabeth dan Rusdiana menunjukkan bahwa dalam
sludge ditemukan vitamin B12 yang cukup banyak,
mencapai 3000 mikro gram vitamin B12 per kg
sludge kering
Proses penangan sludge menjadi pupuk cair dan pupuk padat

Sludge

Cairan, didiamkan Disaring Bagian padatan


1 minggu

disaring lagi Dikeringanginkan

Diaerasi, 3-4 hari Pengayakan

Diendapkan 2 hari Pupuk padat

Pupuk cair (Adityawarman et al, 2015).


Kandungan hara kotoran ternak
Sanjaya et al (2015) telah melakakukan penelitian
mengenai produksi biogas dari campuran kotoran
sapi dengan kotoran ayam, hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa komposisi 50% : 50%
merupakan komposisi terbaik yang dapat
menghasilkan produksi biogas dengan jumlah
produksi sebesar 35690 ml.
Bahan organik pada pembuatan biogas tersebut
berpengaruh pula terhadapa kualitas limbah
padatnya yang akan dijadikan pupuk.
Kandungan Unsur Hara Limbah Padat Biogas
Pada unsur hara Nitrogen (N), hasil menunjukkan
perbedaan jenis kotoran ternak memberikan
perbedaan yang sangat nyata terhadap kandungan N
limbah padat biogas.
Kadar N tertinggi dihasilkan oleh limbah padat
biogas berbahan baku kotoran ayam mencapai
3,22%. Hal ini disebabkan karena pada kotoran
ayam baik urin dan feces dikeluarkan menyatu dan
biasa disebut ekskreta, dan ditunjang oleh kualitas
protein pakan yang lebih tinggi dibanding ternak
lainnya mencapai 20-22% (North and Bell, 1997).
Thanks for your
attention
DAFTAR PUSTAKA

Adityawarman AC, Salundik, Lucia. 2015. Pengolahan Limbah Ternak Sapi Secara Sederhana
di Desa Pattalassang Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. JIPTHP. 3 (3): 171-
177.
Biyatmoko D, Wijokongko B. 2011. Persepsi Masyarakat Kabupaten Banjar terhadap
Pemanfaatan Energi Biogas dan Kualitas Pupuk Limbah
Biogas.EnviroScienteae.7:1-5
Daru M. 2007. Pemanfaatan Kotoran Ternak dan Peningkatan Sanitasi Sumber Energi Alternatif
dan Peningkatan Sanitasi Lingkungan. J Teknologi Lingkungan 1 (1):27-32.
North and Bell. 1997. Commercial Chicken Production Manual. 4th Edition. Published by Van
Nortrheinbeld, New York.
Nurcahya. 2003. Pemanfaatan Limbah Ternak Kotoran Sapi Untuk Mengurangi Pencemaran
Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sanjaya D, Haryanto A, Tamrin. 2015. Produksi Biogas dari Campuran Kotoran Sapi dengan
Kotoran Ayam. J Teknik Pertanian Lampung. 4 (2): 127-136.
Suzuki K, Takeshi W, Vo Lam. 2001. Consentration and cristalization of posphate, ammonium and
mineral in the effluent of biogas digester in the Mekong Delta. Vietnam. Jirean Cantho
University, Cantho Vietnam. 16:271-276.
Vebriyanti E, Purwanti E, Apriman. 2012. Pengaruh Penambahan Bahan Organik dalam
Pembuatan Pupuk Organik Padat Sludge Biogas Feses Sapi Perah terhadap Kandungan
N, P dan K. Jurnal Peternakan Indonesia. 14(1): 270-278.
Wahyono EH, Sudarno N. 2012. Biogas: Energi Ramah Lingkungan. Yapeka : Bogor.

Anda mungkin juga menyukai