Anda di halaman 1dari 21

Deformasi

DEFORMASI DENGAN SLIP


Slip merupakan mekanisme
terjadinya deformasi yang paling
sering dijumpai. Slip terjadi bila
sebagian dari kristal tergeser relatif
terhadap bagian daari kristal lain
sepanjang bidang kristalografi
tertentu. Bidang tempat terjadinya
slip ini dinamakan bidang slip (slip
plane) dan arah pergeseran atom
pada bidang slip dinamakan arah
slip (slip direction). Slip terjadi pada
bidang yang paling padat atom dan
arah slip juga pada daerah yang
paling padat atom, karena untuk
menggeser atom pada posisi ini
memerlukan energi paling kecil.
Deformasi dengan twining

Cara lain untuk terjadinya deformasi adalah dengan


kembaran (twinning). Twinning terjadi bila satu bagian dari butir
kristal berubah orientasinya sedemikian rupa sehingga susunan atom
di bagian tersebut akan membentuk simetri dengan bagian kristal
yang lain, yang tidak mengalami twinning. Susunan atom pada bagian
yang mengalami twinning ini merupakan mirror image dari bagian
yang tidak mengalami twinning. Bidang yang menjadi pusat simetri
antara kedua bagian itu dinamakan twinning plane.
Ada beberapa perbedaan antara slip dan twinning, yaitu
bahwa pada slip orientasi seluruh kristal tetap sama, sedangkan pada
twinning sebagian kristal akan berubah orientasinya. Jarak pergeseran
atom pada slip dapat hingga beberapa jarak atom, sedangkan pada
twinning jarak pergeseran ini hanya sedikit, tidak sampai satu jarak
atom. Pada twinning pergerakkan atom terjadi sekaligus seluruh atom
bergerak bersamaan sedangkan pada slip sebagian demi sebagian.
Seperti diperlihatkan secara skematis pada Gambar
Mekanisme Luncuran (Slip)

Kondisi Awal Deformasi Elastis Deformasi Plastis (Slip)

Mekanisme Kembaran (Twinning)

Kondisi Awal Deformasi Elastis Deformasi Plastis (Twins)

Regangan (Deformasi)
Twinning diperlukan tenaga yang cukup besar karena
itu tidak banyak logam yang padanya dijumpai twinning
sebab slip terjadi sebelum twinning. Twinning dapat terjadi
bila kemungkinan untuk slip kecil yaitu bila sistem slip
terbatas
Regangan yang terjadi dengan twinning kecil sekali,
sehingga twinning bukanlah suatu mekanisme deformasi yang
utama, tetapi cukup penting karena dengan twinning terjadi
perubahan orientasi kristal yang memungkinkan salah satu
sistem slipnya akan bersesuaian dengan arah gaya geser yang
bekerja dan slip akan dapat terjadi.
Twinning dapat terjadi akibat gaya mekanik, disebut
mechanical twins, atau dapat juga terjadi pada kristal yang
telah dideformasi lalu dianil, disebut annealing twins
Dislokasi
Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam
sistem kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi
plastis (perubahan dimensi secara permanen). Kekuatan (strength) dan keuletan
(ductility) atom di dalam melalui tingkat kesulitan atau kemudahan gerakan
dislokasi di dalam sistem kristal logam. Misalya pada proses pengerjaan dingin
(cold work) terjadi peningkatan dislokasi di dalam kristal logam sehingga kekuatan
logam meningkat, namun keuletan menurun. Pada dasarnya dislokasi ada 2 yaitu
1. edge dislocation ( Dislokasi sisi)
2. screw dislocation. Dislokasi ulir menyerupai spiral dengan garis cacat sepanjang
sumbu ulir. Vektor gesernya sejajar dengan garis cacat. Atom-atom disekitar
dislokasi ulir mengalami gaya geser, oleh karena itu terdapat energi tambahan di
sekitar dislokasi tersebut.
Kedua jenis dislokasi garis terjadi karena adanya ketimpangan dalam
orientasi bagian-bagian yang berdekatan dalam kristal yang tumbuh sehingga ada
suatu deretan atom tambahan ataupun deretan yang kurang.

Anda mungkin juga menyukai