P. Jarot Perdarahan
P. Jarot Perdarahan
A. BERDASARKAN KEADAAN:
I. INTERNAL BLEEDING
II. HEMATOTHORAX
III. EXTERNAL BLEEDING
I. PERDARAHAN ARTERI
II. PERDARAHAN VENA
III. PERDARAHAN KAPILER
C. BERDASARKAN PENYEBAB:
I. BENDA TAJAM
II. TRAUMA MEKANIK (TUMPUL)
III. LEDAKAN
IV. JATUH DARI TEMPAT TINGGI
V. PATHOLOGIS
- CARSINOMA
- KELAINAN PEMBEKUAN
- HEMATURIA
- HEMATESIS-MELENA
(HM)
- DLL
INTERNAL BLEEDING
2. PEMERIKSAAN:
c) Pada punksi abdoment dengan aspirasi positif (ada darah) posisi miring ke k
3. PENATALAKSANAAN
c) Post Operasi
- Observasi : tanda vital, tanda-tanda perdarahan pada balutan luka,
tanda-tanda infeksi, intake-out
- Rawat luka: (MEDIKASI) secara aseptis pada hari ke II post operasi
- Mobilisasi miring-miring tiap 3 (tiga) jam
- Berikan teraphy dokter:
Antibiotik-Analgetik, cairan
HEMATOTHORAX
1. Pengertian yaitu: Perdarahan pada rongga dada oleh karena trauma mekanik
terjadi fraktur costae yang menusuk paru sehingga robek
(Ruftura)
2. PEMERIKSAAN:
3. PENATALAKSANAAN:
PERDARAHAN KAPILER
TANDA : - Merembes
- Darah segar
3. PENATALAKSANAAN
2. MELENA , ialah berak darah hitam, lembek seperti petis dan berbau
sangat busuk
2. MELENA , ialah berak darah hitam, lembek seperti petis dan berbau
sangat busuk
3. Ulcus Pepticum: Gejala yang penting adalah rasa nyeri perut dimana
penderita dapat menunjukkan lokasinya denga tepat.
4. Mallory WEISS Syndrome: timbul pada penderita yang mengalami muntah-
muntah hebat sebelumnya.
5. Penyebab lain dari perdarahan saluran makanan bagian atas lebih sulit
diduga dan untungnya penyebab lain itu sedikit insidenya.
Pada penderita hypertensi, shock diduga bila timbul penurunan tekanan darah
sistole antara 20-30 mmHg atau cara lain dengan TILT test sebagai berikut:
pengukuran tensi dan nadi dilakukan dalam posisi duduk dan tiduran. Bila dalam
posisi tiduran ke duduk nadi meningkat 20/mnt atau tensi SISTOLE
menurun 20/mntHg maka test POSITIF
09/26/17 Free template from www.brainybetty.com
15
b) Perhatikan tanda-tanda shock yang lain seperti, penurunan kesadaran,
vasokonstriksi pesifer, berkurangya produksi air seni serta tanda-tanda asidosis
METABOLIK dan sebagainya.
d). Sambil melakukan pemeriksaan tersebut diatas, langsung pasang infus dan
sementara diberikan cairan Fisiologis atau plasma exspander. Bila sudah ada
berikan darah biasa (dalam bentuk Whole Blood) dengan monitor ketat akan
tanda-tanda perbaikan dari shock akibat perdarahan seperti tsb diatas.
1. Setiap penderita dengan perdarahan saluran makanan bagian atas segera pasang
nasogastric tube (N.G tube) dan segera pula lakukan aspirasi:
dua kemungkinan pada aspirasi:
Pada penderita U.G.I bleeding bila pada aspirasi tidak keluar darah maka,
kemungkinan lokasinya:
09/26/17 Free template from www.brainybetty.com
16
Pada penderita U.G.I bleeding bila pada aspirasi tidak keluar darah maka,
kemungkinan lokasinya:
2. Kumbah lambung dengan air es, berulang kali dilakukan hingga jumlah air es
antara 1-2 liter, dan setelah tindakan tersebut kemungkinan:
SB Tube terdiri 3 (tiga) pipa karet dengan 2 (dua) balon yaitu balon lambung
dan OESOPHAGUS. Balon harus dicek apa ada kebocoran baru pelan-pelan
dimasukan melalui hidung atau mulut. Setelah masuk tahap pertama yang
dikembangkan adalah balon lambung lalu ujung pipa ditarik dengan kekuatan
sedemikian rupa sehingga balon menjepit VARICES yang ada pada gastroitnstestiral
junction.
Dengan tindakan pengembngan balon lambung dan irigasi air es, ada 3 hal yang
akan terjadi:
- Bila perdarahan tidak berhenti mungkin dari Ulcus Pepticum yang tidak sembuh
dengan Perawatan Konservatif dan perlu dipikirkan tindakan pembedahan.
- Bila terjadi Hematemisis spontan maka perdarahan mungkin berasal dari Oesophagus
dan tindakan lebih lanjut adalah : (4)
1. ENDOSKOPI: Paling akurat dalam menilai kelainan dari oesophagus dan lambung
serta duodemam
- Harus dikerjakan dalam 48 jam pertama guna menilai kemung-
kinan adanya gastritis akut dan dapat dikerjakan sebelum atau
6 jam setelah (U.G.I) foto.
2. U.G.I Foto: Kurang berarti dalam menilai penderita perdarahan. Tetapi endoskopi
dan U.G.I foto mutlak dilaksanakan pada penderita yang mengalami
perdarahan U.G.I
a. PEMBERIAN OBAT-OBATAN
b. TINDAKAN PEMBEDAHAN
RESUSITASI
- LAVAS AIR ES
-STERILISASI USUS
-HEMOSTATICA
-DLL
PERDARAHAN TERUS
POSITIF
PERDARAHAN PERDARAHAN
PERDARAHAN
MINIMAL/ MASIF MINIMAL
MASIF
EKG: N EKG: abN
EKG: abN
USIA < 70 Th USIA > 70 Th
USIA < 70 Th
VARISES/ NON VARISES VARISES/
VARISES
NON VARISES
+
VASOPRESOR IC
TERAPI UMUM
TERAPI KHUSUS