PETA KONSEP MUNCULNYA NASIONALISME BARU DAN PERSOALAN ETNISITAS SETELAH BERAKHIRNYA PERANG DINGIN
PERKEMBANGAN MASALAH DI BEKAS NEGARA APARTHEID DI YUGOSLAVIA AFRIKA SELATAN Perkembangan di Bekas Negara Yugoslavia
Negara Yugoslavia terletak di Semenanjung Balkan.
Sebelum terpecah pecah seperti sekarang, Yugoslavia merupakan Negara Republik Federasi sosialis di Eropa Tenggara yang terdiri dari atas 6 negara republik. Keenam Negara tersebut adalah Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia- Herzegovina, Montenegro, dan Macedonia ditambah daerah otonom Kosovo. Penduduk Yugoslavia terdiri atas 6 golongan etnis suku bangsa Slav, yaitu Serbia, Kroasia, Slovenia, Islam Bosnia, Macedonia, dan Montenegro. Semasa Yugoslavia di bawah pemerintahan Presiden Josep Broz Tito, ia mampu berbicara di forum Internasional seperti ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok bersama Ir. Soekarno dari Indonesia. Lanjutan Pada tanggal 8 Mei 1980, Joseph Broz Tito meninggal dunia. Kedudukannya digantikan oleh sebuah presidium. Sejak itulah, perang antar etnis melanda Yugoslavia. Perang tesebut diawali perang antara Serbia dan Kroasia melawan Bosnia-Heezegovina Ke-6 negara bagian tersebut memisahkan diri dari Fedrerasi Yugoslavia dan membentuk negara merdeka dan berdaulat. Dari negara-negara bagian tersebut. Serbia adalah satu-satunya negara yang mewarisi peralatan militer yang sangat kuat di bekas Yugoslavia. Negara-Negara Baru dan Situasi Konflik Bekas Yugoslavia 1. Bosnia dan Herzegovina Negara ini menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 15 Oktober 1991. Negara Serbia memiliki niat menguasai wilayah Bosnia- Herzegovina. Keinginan Serbia didukung oleh masyarakat Serbia yang tinggal di Bosnia dengan rakyat Serbia. Konflik Tersebut terkenal dengan istilah Pembersihan etnis (etnis cleaning). Pada saat konflik berlangsung, ratusan ribu warga Bosnia dibantai oleh tentara Serbia. Orang-orang Bosnia yang masih hidup berusaha mengungsi ke negeri-negeri lain di Eropa. Sedangkan, orang-oang Kroasia di Bosnia menginginkan bergabung dengan Negara Kroasia. Mereka memusuhi orang-orang muslim Bosnia. Permusuhan tersebut didukung oleh sukarelaan Kroasia. Mereka memusuhi orang-orang muslim Bosnia. Permusuhan tersebut didukung oleh sukarelawan Kroasia. Konflik antara Bosnia dan Serbia dikenal dengan nama Perang Kroasia-Bosnia. 2. Kroasia Penduduk asli kroasia adalah pemeluk agama katolik Roma. Mayotias penduduknya adalah keturunan Serbia. Pada Tahun 1990, Kroasia menyelenggarakan pemilu yang dimenangkan oleh Partai Uni Demokrasi Kroasia dan terpilihlah Franjo Tudjamn sebagai Presiden. Pada tanggal 23 Juni 1991, Kroasia dan orang- orang Kroasis mengungsi ke Hongaria. 3. Slovenia Slovenia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 25 Juli 1991. Peanduduknya mayoritas dari bangsa Slovenia, sehingga kawasan ini terhindar dari kemelut seperti negara-negara tetangganya. 4. Macedonia Penduduk mayoritas Macedonia terdiri atas Bangsa Slavia di Utara dan Yunani di Selatan. Mereka mayoritas beragama Islam. Pada tanggal 9 September 1991, Macedonia menyatakan kemerdekaannya (memisahkan diri dari Yugoslavia). 5. Serbia dan Montenegro Serbia dan Montenegro merupakan dua Negara bagian Yugoslavia yang masih tetap mempertahankan keberadaan Federasi Yugoslavia. Serbia bercita-cita membangun Serbia Raya. Untuk mewujudkan cita- citanya, pasukan Serbia menyerbu ke negeri tetangganya. Penyerbuan dipimpin oleh Jenderal Radco Madiik yang terkenal kekejamannya. Upaya Perdamaian di Negara- Negara Bekas Yugoslavia
Untuk meredakan konflik di bekas
Negara Yugoslavia dan menghentikan kekejaman pasukan Serbia dan gerilyaan Kroasia-Bosnia yang pro-Kroasia di Bosnia-Herzegovina, dunia Internasional mengambil sikap dan tindakan sebagai berikut: Lanjutan 1. PBB membentuk pasukan penjaga perdamaian yang dinamakan United Nations Proection Forces (UNPROFOR) diikuti koningen pasukan Garud dan menyertakan battalion kesehatan yang bertugas di Banjakuila. 2. Dunia Intenasional mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan melalui bandara Sarajevo. 3. Presiden Soeharto sebagai ketua Gerakan Non-Blok (1992-1995) datang ke Sarajevo memberikan saran dan penengah kepada pihak-pihak yang bersengketa 4. Pada tanggal 1 Desember 1995, semua pihak yang bertikai menandatangani Perjanjian Perdamaian di Dayton (AS) Lanjutan Kesepakatannya sebagai berikut: a. Bosnia-Herzegovina tetap satu Negara tetapi dibagi atas dua kesatuan, yaitu Federasi Bosnia-Kroasia yang menguasai 51% dari luas wilayah dan Serbia 49% dari luas wilayah. b. Sarajevo menjadi kota terbuka dan dibawah federasi Bosnia- Kroasia. c. Wilayah kantong muslim Bosnia. Gorazde, dapat berhubungan dengan Sarajevo. d. Pasukan peerdamaian dibawah pengawasan langsung pasukan NATO. Dengan demikian berakhirlah tugas pasukan PBB, UNPROFOR. e. Para pengungsi diizinkan kembali ke tempat tinggal. f. Para faksi yang bertikai supaya menarik pasukannya dan Sarajevo paling lambat pada tanggal 27 Desember 1995. Situasi Terkini di Federasi Yugoslavia Serbia dan Montenegrolah dua Negara bekas Yugoslavia yang mempertahankan federasi Yugoslavia. Namun kini nama Yugoslavia sebagai sebuah Negara sudah tidak ada lagi. Yugoslavia tinggal sejarah, yang tersisa hanya Serbia dan Montenegro. Keputusan itu diambil dalam rapat parlemen pada tanggal 4 februari 2003. Negara itu baru memiliki dua nama, yaitu Serbia dan Montenegro. Keduanya memiliki kesempatan untuk memutuskan bagaimana masa depan mereka masing-masing. MASALAH APARTHEID DI AFRIKA SELATAN Apartheid adalah perbedaan warna kulit, yaitu warga kulit hitam dengan kulit putih di Afrika Selatan. Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di Afrika. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Afrika Selatan adalah Bangsa Belanda. Banga Belanda datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh Jan Anthony Van Riebeeck. Lanjutan. Kedatangan Bangsa Belanda ini menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan menjadi dibawah pendudukan Bangsa Eropa (Bangsa Belanda atau kulit putih), sehingga masalah kulit ini yang menjadi titik pangkal munculnya masalah Apartheid.