Anda di halaman 1dari 15

Munculnya Nasionalisme Baru dan Persoalan

Etnisitas Setelah Berakhirnya Perang dingin

KELOMPOK 12
IDRIS SATRIA
FITRI MELANIE RAMADHINA

KELAS XII IPS 4


PETA KONSEP
MUNCULNYA
NASIONALISME BARU
DAN PERSOALAN
ETNISITAS SETELAH
BERAKHIRNYA PERANG
DINGIN

PERKEMBANGAN MASALAH
DI BEKAS NEGARA APARTHEID DI
YUGOSLAVIA AFRIKA SELATAN
Perkembangan di Bekas Negara Yugoslavia

Negara Yugoslavia terletak di Semenanjung Balkan.


Sebelum terpecah pecah seperti sekarang, Yugoslavia
merupakan Negara Republik Federasi sosialis di Eropa
Tenggara yang terdiri dari atas 6 negara republik. Keenam
Negara tersebut adalah Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-
Herzegovina, Montenegro, dan Macedonia ditambah
daerah otonom Kosovo. Penduduk Yugoslavia terdiri atas
6 golongan etnis suku bangsa Slav, yaitu Serbia, Kroasia,
Slovenia, Islam Bosnia, Macedonia, dan Montenegro.
Semasa Yugoslavia di bawah pemerintahan Presiden Josep
Broz Tito, ia mampu berbicara di forum Internasional
seperti ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok
bersama Ir. Soekarno dari Indonesia.
Lanjutan
Pada tanggal 8 Mei 1980, Joseph Broz Tito
meninggal dunia. Kedudukannya digantikan
oleh sebuah presidium. Sejak itulah, perang
antar etnis melanda Yugoslavia. Perang tesebut
diawali perang antara Serbia dan Kroasia
melawan Bosnia-Heezegovina Ke-6 negara
bagian tersebut memisahkan diri dari Fedrerasi
Yugoslavia dan membentuk negara merdeka
dan berdaulat. Dari negara-negara bagian
tersebut. Serbia adalah satu-satunya negara
yang mewarisi peralatan militer yang sangat
kuat di bekas Yugoslavia.
Negara-Negara Baru dan Situasi Konflik Bekas
Yugoslavia
1. Bosnia dan Herzegovina
Negara ini menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 15 Oktober
1991. Negara Serbia memiliki niat menguasai wilayah Bosnia-
Herzegovina. Keinginan Serbia didukung oleh masyarakat Serbia
yang tinggal di Bosnia dengan rakyat Serbia. Konflik Tersebut
terkenal dengan istilah Pembersihan etnis (etnis cleaning). Pada
saat konflik berlangsung, ratusan ribu warga Bosnia dibantai oleh
tentara Serbia. Orang-orang Bosnia yang masih hidup berusaha
mengungsi ke negeri-negeri lain di Eropa. Sedangkan, orang-oang
Kroasia di Bosnia menginginkan bergabung dengan Negara
Kroasia. Mereka memusuhi orang-orang muslim Bosnia.
Permusuhan tersebut didukung oleh sukarelaan Kroasia. Mereka
memusuhi orang-orang muslim Bosnia. Permusuhan tersebut
didukung oleh sukarelawan Kroasia. Konflik antara Bosnia dan
Serbia dikenal dengan nama Perang Kroasia-Bosnia.
2. Kroasia
Penduduk asli kroasia adalah pemeluk agama
katolik Roma. Mayotias penduduknya adalah
keturunan Serbia. Pada Tahun 1990, Kroasia
menyelenggarakan pemilu yang dimenangkan
oleh Partai Uni Demokrasi Kroasia dan
terpilihlah Franjo Tudjamn sebagai Presiden.
Pada tanggal 23 Juni 1991, Kroasia dan orang-
orang Kroasis mengungsi ke Hongaria.
3. Slovenia
Slovenia menyatakan kemerdekaannya
pada tanggal 25 Juli 1991. Peanduduknya
mayoritas dari bangsa Slovenia, sehingga
kawasan ini terhindar dari kemelut seperti
negara-negara tetangganya.
4. Macedonia
Penduduk mayoritas Macedonia terdiri
atas Bangsa Slavia di Utara dan Yunani di
Selatan. Mereka mayoritas beragama
Islam. Pada tanggal 9 September 1991,
Macedonia menyatakan kemerdekaannya
(memisahkan diri dari Yugoslavia).
5. Serbia dan Montenegro
Serbia dan Montenegro merupakan dua
Negara bagian Yugoslavia yang masih tetap
mempertahankan keberadaan Federasi
Yugoslavia. Serbia bercita-cita membangun
Serbia Raya. Untuk mewujudkan cita-
citanya, pasukan Serbia menyerbu ke negeri
tetangganya. Penyerbuan dipimpin oleh
Jenderal Radco Madiik yang terkenal
kekejamannya.
Upaya Perdamaian di Negara-
Negara Bekas Yugoslavia

Untuk meredakan konflik di bekas


Negara Yugoslavia dan menghentikan
kekejaman pasukan Serbia dan gerilyaan
Kroasia-Bosnia yang pro-Kroasia di
Bosnia-Herzegovina, dunia Internasional
mengambil sikap dan tindakan sebagai
berikut:
Lanjutan
1. PBB membentuk pasukan penjaga perdamaian yang
dinamakan United Nations Proection Forces
(UNPROFOR) diikuti koningen pasukan Garud dan
menyertakan battalion kesehatan yang bertugas di
Banjakuila.
2. Dunia Intenasional mengirimkan bantuan makanan
dan obat-obatan melalui bandara Sarajevo.
3. Presiden Soeharto sebagai ketua Gerakan Non-Blok
(1992-1995) datang ke Sarajevo memberikan saran
dan penengah kepada pihak-pihak yang bersengketa
4. Pada tanggal 1 Desember 1995, semua pihak yang
bertikai menandatangani Perjanjian Perdamaian di
Dayton (AS)
Lanjutan
Kesepakatannya sebagai berikut:
a. Bosnia-Herzegovina tetap satu Negara tetapi dibagi atas dua
kesatuan, yaitu Federasi Bosnia-Kroasia yang menguasai 51%
dari luas wilayah dan Serbia 49% dari luas wilayah.
b. Sarajevo menjadi kota terbuka dan dibawah federasi Bosnia-
Kroasia.
c. Wilayah kantong muslim Bosnia. Gorazde, dapat berhubungan
dengan Sarajevo.
d. Pasukan peerdamaian dibawah pengawasan langsung pasukan
NATO. Dengan demikian berakhirlah tugas pasukan PBB,
UNPROFOR.
e. Para pengungsi diizinkan kembali ke tempat tinggal.
f. Para faksi yang bertikai supaya menarik pasukannya dan
Sarajevo paling lambat pada tanggal 27 Desember 1995.
Situasi Terkini di Federasi
Yugoslavia
Serbia dan Montenegrolah dua Negara bekas
Yugoslavia yang mempertahankan federasi
Yugoslavia. Namun kini nama Yugoslavia sebagai
sebuah Negara sudah tidak ada lagi. Yugoslavia
tinggal sejarah, yang tersisa hanya Serbia dan
Montenegro. Keputusan itu diambil dalam rapat
parlemen pada tanggal 4 februari 2003. Negara itu
baru memiliki dua nama, yaitu Serbia dan
Montenegro. Keduanya memiliki kesempatan
untuk memutuskan bagaimana masa depan
mereka masing-masing.
MASALAH APARTHEID DI
AFRIKA SELATAN
Apartheid adalah perbedaan warna kulit,
yaitu warga kulit hitam dengan kulit putih di
Afrika Selatan. Masalah Apartheid berawal
dari pendudukan yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa Eropa di Afrika. Bangsa
Eropa yang pertama kali datang ke Afrika
Selatan adalah Bangsa Belanda. Banga
Belanda datang ke Afrika Selatan dipimpin
oleh Jan Anthony Van Riebeeck.
Lanjutan.
Kedatangan Bangsa Belanda ini menimbulkan
masalah dalam kehidupan masyarakat Afrika
Selatan. Masyarakat Afrika Selatan menjadi
dibawah pendudukan Bangsa Eropa (Bangsa
Belanda atau kulit putih), sehingga masalah
kulit ini yang menjadi titik pangkal munculnya
masalah Apartheid.

Anda mungkin juga menyukai