BANK SENTRAL
STATUS, KEDUDUKAN, TUJUAN DAN TUGAS POKOK BANK INDONESIA
1
KENAPA BANK SENTRAL PENTING?
2
TUGAS BANK SENTRAL DI BEBERAPA NEGARA
Indonesia Ya Ya *) Ya
Malaysia Ya Ya Ya
Selandia Baru Ya Ya Ya
Afrika Selatan Ya Ya Tidak
Brasil Ya Ya Sebagian
India Ya Ya Sebagian
Singapura Ya Ya Sebagian
Belanda Ya Sebagian Ya
Itali Ya Sebagian Ya
Jerman Ya Sebagian Ya
Amerika Ya Sebagian Sebagian
Perancis Ya Sebagian Sebagian
Australia Ya Tidak Ya
Jepang Ya Tidak Ya
Brunei Ya Tidak Tidak
Hong Kong Ya Tidak Tidak
Inggris Ya Tidak Tidak
3
Evolusi Peran Bank Sentral
Peran bank sentral di berbagai negara bermula dari bank sirkulasi dan
kemudian berevolusi hingga menjadi bank sentral yang modern dengan
tujuan yang fokus dan independen
Didirikan oleh Hindia Bank Indonesia didirikan UU No.13 tahun 1968 melarang
Belanda pada tahun menggantikan De Javasche Bank Indonesia melakukan
1828 dengan nama Bank dengan UU No.11 kegiatan komersial. Tugas
De Javasche Bank tahun 1953. Bertugas pokok BI membantu pemerintah
dengan tugas menjaga stabilitas rupiah, mengatur, menjaga, dan
sebagai bank mengedarkan uang, memelihara stabilitas rupiah,
sirkulasi yang memajukan perkembangan mendorong kelancaran
bertugas mencetak dan melakukan produksi dan pembangunan,
dan mengedarkan pengawasan urusan kredit. serta memperluas kesempatan
uang. kerja untuk meningkatkan taraf
hidup rakyat.
Perjalanan Sejarah Bank Indonesia
Evolusi tugas BI terakhir adalah mengalihkan fungsi pengawasan
bank ke OJK sejak 31 Desember 2013
Tugas BI sesuai dengan Pasal 8 (UU No.23 tahun 1999 tentang BI) merupakan satu
kesatuan untuk pencapaian tujuan BI (Pasal 7)
Mencapai
Menetapkan dan Dan Mengatur dan
melaksanakan Memelihara menjaga
kebijakan Kestabilan kelancaran
moneter. Nilai Rupiah sistem
pembayaran
Mengatur dan
Bank Indonesia tetap mengatur Mengawasi Bank baik Sejak tgl 31 Des 2013, fungsi
dan mengawasi bank secara makro dan mikro mengatur dan mengawasi bank
makro (makroprudensial). secara mikro beralih ke OJK.
Status dan kedudukan BI
8
STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM
KETATANEGARAAN RI
Meyampaikan
laporan
keuangan
MAJELIS PRESIDEN
BADAN
BI yang telah DEWAN
PERMUSYA- diperiksa MAHKAMAH MAHKAMAH
WARATAN
PEMERIKSA PERWAKILAN Kepala Kepala Pe- KONSTITUSI
AGUNG
KEUANGAN RAKYAT Negara merintahan
RAKYAT
Lembaga Negara
(UU No. 23 /1999 jo
BANK INDONESIA
UU No.3/2004 jo
UU No.6/2009)
Lembaga negara yang
independen dan Badan Hukum
Kementerian
Publik
PUBLIK
( Informasi Tahunan )
Sumber : dari berbagai sumber
10
STRATEGIC
VALUES
10
11
MISI
1 Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Mendorong sistem keuangan bekerja secara efektif dan efisien, serta mampu
2 bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi
sumber pendanaan / pembiayaan yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan
dan stabilitas perekonomian nasional
Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi
3 terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan
memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung
tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola yang
4 baik dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan Undang-Undang
11
12
5 STRATEGI UTAMA
5 STRATEGI UTAMA
5 STRATEGI UTAMA
PROGRAM KERJA
INISIATIF
FUNGSI
MONETER
FUNGSI FUNGSI
SSK SP
FUNGSI
MI
2. Destination Statement (DS) BI 2018
a. Instrumen tunai :
uang kertas
uang logam
b. Instrumen non-tunai :
paper based: cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain
electronic based: RTGS
card based: kartu debet, ATM, kartu kredit
Stabilitas Sistem Pembayaran
Aliran Transaksi dalam Sistem Pembayaran
Flow pembayaran
Pembeli Penjual
(Payor) (Payee) Tunai
Flow barang/jasa
Non-
Instrumen Kliring Tunai
Settlement
di Bank Sentral
Stabilitas Sistem Keuangan
Kebijakan Makroprudensial
Kebijakan Makroprudential
Kebijakan Mikroprudential
makro mikro
Mikroprudensial Makroprudensial
Fokus terhadap risiko individual bank Fokus terhadap risiko sistemik pada
atau lembaga keuangan sistem keuangan
Mikroprudensial vs. Makroprudensial
Perlu koordinasi dan kolaborasi antara kebijakan makroprudensial dan
mikroprudensial agar dapat berjalan secara optimal
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan
Amanat
Bank Indonesia dalam membuat peraturan pengawasan di
koordinasi
bidang Perbankan antara lain:
ddituangka
n dalam a. kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
beberapa b. sistem informasi perbankan yang terpadu;
Pasal c. kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan
dalam UU dana valuta asing, dan pinjaman komersial luar negeri;
No.21 d. produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank
tahun 2011 lainnya;
e. penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically
important bank; dan
f. data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang
kerahasiaan informasi. Pasal 43
OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan wajib
membangun dan memelihara sarana pertukaran informasi
secara terintegrasi.
Framework Kebijakan Bank
Indonesia
TERIMA KASIH
www.bi.go.id
ppsk@bi.go.id
23
UU NO. 23 TAHUN 1999 TENTANG
BANK INDONESIA
Sebagaimana diubah dengan uu no. 3 tahun 2004 dan
no.6 tahun 2009
Beberapa aspek berkaitan dengan UU No.3 tahun 2004 yang merupakan
amandemen terhadap UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
1. Penetapan sasaran inflasi oleh pemerintah (Pasal 10 ayat (1))
2. Penundaan pengalihan tugas pengawasan bank (Pasal 34)
3. Pengaturan fasilitas pembiayaan darurat bagi perbankan (Pasal 11
ayat (4) & (5))
4. Penyempurnaan mekanisme pencalonan Dewan Gubernur (Pasal
47 ayat (2) & (3) serta Pasal 48
5. Penguatan akuntabilitas dan transparansi (Pasal 58)
6. Pembentukan Badan Supervisi (Pasal 58 A)
7. Persetujuan anggaran operasional oleh DPR (Pasal 60 ayat (3) & (4))
24