Anda di halaman 1dari 21

Bab 1

Analisa Vektor
Notasi Vektor
Vektor A dapat dituliskan dalam bentuk komponen-komponen
vektor satuan sebagai
A = Axax + Ayay + Azaz
Dalam bentuk komponen-komponennya, magnituda vektor A
didefinisikan sebagai
|A| =A= Ax 2 Ay 2 Az 2
Vektor satuan sepanjang arah A diberikan oleh

A A
aA
| A | A'
Aljabar Vektor
Vektor dapat dijumlahkan dan juga dikurangkan

A B = (Axax + Ayay + Azaz) (Bxax + Byay + Bzaz)


= (AxBx)ax + (Ay By)ay + (Az Bz)az

Sifat-sifat asosiatif, distributif, dan komutatif berlaku


dalam aljabar vektor
A + (B + C) = (A + B) + C
k(A + B) = kA + kB, (kl + k2)A = kIA + k2A
A+B = B+A

C = A+B=B+A Komutatif

A+(B+C) = (A+B)+C Assosiatif


Komutatif & Assosiatif
Komunikatif Contoh : C= A+B=B+A

Assosiatif Contoh : D = A+(B+C) = (A+B)+C


Perkalian Vektor dengan Skalar
Hasil perkalian vektor dengan skalar adalah vektor
Besar perkalian vektor dengan skalar adalah kelipatan a (skalar)
dari nilai vektor asli
Arah vektor yang dihasilkan adalah sama dengan arah vektor asal
bila a > 0, dan berlawanan dengan arah vektor asal bila
Perkalian vektor dengan skalar memenuhi hukum distributif , yaitu
a (A +B ) = aA + aB

Contoh :

B = aA B = aA
a > 0, a<0,
B searah A B berlawanan A
Perkalian Titik (Dot) Dua Vektor
A B = AB cos (dibaca sebagai "A titik B")
Hasil perkalian titik atau dot product adalah besaran skalar

A.B A B cos
Perkalian titik adalah komutatif A.B = B.A

Perkalian titik adalah distributif A.(B+C) = A.B + A.C

Perkalian titik memenuhi perkalian skalar A kB = k(A B)

Contoh :
C A B cos

di mana adalah sudut antara A dan B yang lebih kecil.


Dalam bentuk komponen, perkalian titik adalah sama dengan

A B = AxBx + AyBy + AzBz


Perkalian Silang Dua Buah Vektor
Hasil perkalian silang atau cross product adalah besaran vektor
yang arah nya tegak lurus kedua vektor asal dengan aturan
tangan kanan.
C AXB A B sin

Perkalian silang tidak memenuhi hukum komutatif AXB = -BXA

Perkalian silang adalah distributif AX(B+C) = AXB + AXC

Contoh :

C AXB A B sin

= sudut antara A dan B yang lebih kecil.


an = Vektor satuan adalah normal terhadap bidang datar A dan B
Hasil perkalian silang memenuhi aturan tangan kanan / putaran
skrup
Perluasan perkalian silang dalam bentuk komponen-komponen
vektor akan menghasilkan,
A x B = (Axax + Ayay + Azaz) x (Bxax + Byay + Bzaz)
= (AYBZ AzBz)ax + (AzBx - AxBz)ay + (AxBy AyBx)az

Contoh : Jika A = 2ax + 4ay 3aZ dan B = ax ay, carilah A B dan A x B !

Penyelesaian!

A B (2)(1) (4)( 1) (3)(0) 2

ax ay az
A B 2 4 3 3ax 3ay 6az
1 1 0
Sistem koordinat

Koordinat cartesian tidak cukup !!!


Terdapat beberapa kasus yang akan lebih mudah
penyelesaiannya dengan menggunakan koordinat tabung dan
bola
Sebagai contoh, persoalan kabel yang menggunakan
koordinat silindris dan persoalan antena yang memiliki
penyelesaian menggunakan koordinat bola.
Ilustrasi :
Titik P digambarkan dalam 3 buah koordinat
Koordinat cartesian = (x, y, z)
koordinat silindris = (r, , z )
koordinat bola = (r,,)
Pendefinisian Variabel-Variabel
Koordinat dalam Tiga Buah
Sistem Koordinat
Z Z Z

A (x, y, z) ,z)z)
AA(r,(r,, A (r, ,)

z z r z

Y r Y Y
y

x
X X X

Bentuk komponen dari sebuah vektor dalam ketiga


sistem koordinat :
A = Axax + Ayay + Azaz (Cartesian)
A = Arar + Aa + Azaz (Silindris)
A = Arar + Aa + Aa(Bola)
Bidang-bidang Permukaan
Nilai Konstan untuk
.
Tiga sistem Koordinat
Arah vektor satuan untuk tiga
sistem koordinat

Masing-masing vektor satuan adalah normal terhadap bidang


permukaan koordinatnya dan memiliki arah di mana
koordinatnya bertambah.

Semua sistem merupakan sistem tangan kanan:


ax x aY = aZ ar x a = az ar x a = a
Transformasi skalar antar sistem
koordinat
Koordinat cartesian koordinat silinder
vektor dalam Cartesian :

A = Axax + Ayay + Azaz


Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z;
vektor dalam Silinder :

A Ar ar A a A a
z z
Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, dan z;
Untuk mendapatkan komponen sebuah vektor, kita ingat pada
pembahasan perkalian titik yang menyatakan bahwa komponennya
dapat dicari dengan mengambil perkalian titik

ar a az
ax. cos -sin 0
ay. sin cos 0
az. 0 0 1

Ar = (Axax + Ayay + Azaz) ar

A = (Axax + Ayay + Azaz) a

Az = (Axax + Ayay + Azaz) az


Transformasi skalar antar sistem
koordinat
Koordinat cartesian koordinat bola
vektor dalam Cartesian :

A = Axax + Ayay + Azaz


Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z;
vektor dalam Silinder :
A Ar ar A a A a

Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, dan z;
Dengan cara yang sama
ar a az

ax. Sin Cos Cos Cos -Sin


ay.
Sin sin Cos Sin Cos
az. Cos -Sin 0

Ar = (Axax + Ayay + Azaz) ar

A = (Axax + Ayay + Azaz) a

A = (Axax + Ayay + Azaz) a


Diferensial volume pada tiga
sistem koordinat

Sebagai contoh, dalam koordinat bola, elemen diferensial


permukaan yang tegak terhadap ar adalah,
dS = (r d)(r sin d) = r2 sin d
Elemen diferensial garis, dl, adalah diagonal melalui P.
Jadi,
dl2 = dx2 + dy2 + dz2 (Cartesian)
d12 = dr2 + r2d2 + dz2 (Silindris)
d12 = dr2 + r2d2 + r2 sin2 d2 (Bola)
Soal-soal dan Penyelesaiannya
Soal 1

Carilah vektor C yang memiliki arah dari M(x1, y1, z1) ke N(x2, y2, z2)!
Berapakah magnituda dari vektor ini dan vektor satuan arahnya?

Penyelesaian :
Koordinat-koordinat titik M dan N digunakan untuk menuliskan posisi dari
kedua vektor A dan B pada Gambar 1-6.
Selanjutnya.
C = B A = (x2 x1)ax + (y2 y1)ay + (z2 z1)az

Magnituda C adalah
C | C | ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 ( z 2 z1 ) 2

Vektor satuannya adalah


C ( x2 x1 )a x ( y2 y1 )a y ( z2 z1 )a z
aC
C ( x2 x1 ) 2 ( y2 y1 ) 2 ( z2 z1 ) 2
Soal 2
Hitunglah jarak antara (5,3/2,0) dan (5,/2,10) dalam koordinat
silindris!

Penyelesaian :
Pertama carilah posisi Cartesian dari vektor A dan b

Panda gambar diperoleh


:
A = -5ay,
B = 5ay + 10az

Selanjutnya, B A = 10ay + 10az, dan jarak ekuivalen


antara kedua titik
| B A | 10 2
Soal 3
Diberikan A = (y 1 )ax+2xay, carilah vektor pada (2,2,1) dan proyeksinya
pada vektor B = 5ax ay + 2az!

Penyelesaian :
A = (2 1)ax + 2(2)ay = ax + 4ay. Seperti ditunjukkan pada Gambar,
proyeksi sebuah vektor pada vektor kedua dapat diperoleh dengan
menyatakan vektor satuan yang searah dengan vektor kedua serta
mengambil perkalian titiknya.
A B
A Proyeksi A pada B = A aB
|B|

Jadi pada (2,2,1)


aB
B Proyeksi A pada B =
A B (1)(5) (4)( 1) (0)( 2) 1
Proyeksi A pada B A aB
|B| (5) 2 (1) 2 (2) 2 30
Soal 4

Gunakanlah sistem koordinat bola untuk memperoleh luas area


dari sebuah lembaran tipis pada selubung bola dengan jari-
jari r = r ( Gambar 1-9).
Berapakah luas area yang diperoleh jika = 0 dan = ?
Penyelesaian :
Diferensial elemen permukaan adalah
[ lihat Gambar diferensial volume pada tiga sistem koordinat Bola ]
dS = r02 sin d d

Selanjutnya, 2
A
0
r0 2 sin dd 2r0 2 (cos cos )

sehingga saat = 0 dan = , A = 4r02, yang merupakan luas permukaan bola.

Anda mungkin juga menyukai