Anda di halaman 1dari 7

Peroxisome proliferators activated

receptors atau PPAR

Kelompok VII :

1. Ahmad Yani (15020130116)


2. Monica Salim (15020130361)
3. Sri Intan Hardiyanti (15020130378)
4. Lina Maulina Asripah (15020120181)
Peroxisome proliferators-
activated
receptors atau PPAR
Dinamakan demikian karena reseptor ini diaktifkan
oleh suatu ligan yang dapat menginduksi proliferasi
peroxisome di hepar, suatu organel yang terlibat
dalam oksidasi asam lemak
Ditemukan pertama kali pada tahun 1990
oleh Isseman dan Green ketika sedang
mencari target molekuler untuk agen
proliferator peroksisom, reseptor ini
terdiri dari tiga subtipe yaitu , , dan
Reseptor PPAR dapat terekspresi bersama
dalam suatu sel/ jaringan meskipun
konsentrasi mereka bervariasi secara
luas.
PPAR banyak terekspresi pada sel hati,
sel otot jantung, sel usus, dan sel tubulus
proksimal ginjal.
PPAR terekspresi dibanyak sel dan
kadang kadang terekspresi lebih tinggi
daripada PPAR dan PPAR.
PPAR terutama terekspresi pada jaringan
adipose, epithelium usus besar, dan
makrofag.
Jika PPAR berikatan dengan ligannya, baik
alami maupun sintetik, reseptor menjadi
teraktivasi dan mengikat suatu hormon
respon elemen yang disebut peroxisome
proliferative response elements
(PPRE) yang spesifik bagi reseptor ini.
Setelah kompleks berikatan dengan
suatu ko-aktivator, maka ia akan aktif
mengatur transkripsi gen yang kemudian
akan menghasilkan efek-efek biologis
tertentu.
Beberapa protein yang telah teridentifikasi
sebagai ko-aktivator bagi reseptor PPAR
antara lain adalah : CREB binding protein
(CBP), P300, steroid receptor coactivator
(SRC-1), PPAR binding protein (PBP) dan
PPARg coactivator-1 (PGC-1). Sedangkan
contoh ko-represor adalah SMRT
(silencing mediator for retinoid and
thyroid hormone receptor)

Anda mungkin juga menyukai