Kelompok 3 :
1. Jumiyatun D1A015004
2. Nanda Rahma Sari D1A015005
3. Riska Rismayanti D1A015006
Asal-usul Cabai
Masyarakat pertama kali : Suku inca (Amerika selatan),
suku Maya (Amerika Tengah) dan suku Aztek (Meksiko)
pada sekitar 2.500 SM (Sebagai bumbu masakan)
syarat-syarat Tanah :
a. Tanah harus gembur sampai cukup dalam.
b. Di dalam tanah tidak boleh banyak batu.
c. Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut
tidak boleh mudah menjadi padat.
d. Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini
berarti pembuangan air harus cukup baik.
Tujuan pembuatan bedengan adalah :
a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui
selokan.
b. Memudahkan meresapnya air hujan maupun air
penyiraman ke dalam tanah.
c. Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat
berjalan antar bedengan dengan bedengan.
d. Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara
tanaman hingga menjadi padat
Penanaman
a. Cabai ditanam dengan pola segitiga,
jarak tanamnya adalah 50-60 cm dari
lubang satu ke lubang lainnya. Jarak antar
barisan 60-70 cm dibudidaya secara
monokultur tidak dicampur dengan
tanaman lain.
b. Lubang dibuat dengan kedalaman 8-10
cm, dilakukan dengan cara menggali
tanah dibagian mulsa yang telah
dilubangi.
Ukuran diameter lubang sesuai dengan
diameter media polibag semai. Ukuran
lubang mulsa lebih lebar sedikit daripada
lubang tanam.
c. Polibag dibuka kemudian media
bersama tanaman yang tumbuh disemai,
dipindahkan, bongkahan tanah media
dipertahankan utuh tidak pecah,
kedalaman pembuatan bibit sebatas leher
akar media semai, tidak terlalu dalam
terkubur
Bibit cabai dipersemaian yang telah berumur
1517 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun,
siap dipindah tanam pada lahan.
NB : Penanaman sebaiknya dilakukan pada
sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu
panas, dengan cara merobek kantong semai
dan diusahakan media tidak pecah dan
langsung dimasukkan pada lubang tanam
Pemeliharaan
a. Bibit atau tanaman yang mati harus disulam atau diganti
dengan sisa bibit yang ada.
b. Semua jenis tumbuhan pengganggu (gulma) disingkirkan
dari lahan bedengan tanah yang tidak tertutup mulsa.
Tanah yang terkikis air atau longsor dari bedeng dinaikkan
kembali, dilakukan pembubunan (penimbunan kembali).
c. Pemangkasan atau pemotongan tunas-tunas yang tidak
diperlukan dapat dilakukan sekitar 17-21 HST di dataran
rendah atau sedang, 25-30 HST di dataran tinggi. Tunas
tersebut adalah tumbuh diketiak daun, tunas bunga
pertama atau bunga kedua (pada dataran tinggi sampai
bunga ketiga) dan daun-daun yang telah tua kira-kira 75
HST
d. Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali.
f. Kegiatan pengairan atau penyiraman dilakukan
pada saat musim kering. Sistem terbaik dengan
melakukan penggenangan dua minggu sekali
sehingga air dapat meresap ke perakaran.
h. Pertumbuhan tanaman cabai perlu ditopang
dengan ajir. Ajir dipasang 4 cm dibatas terluar
tajuk tanaman. Ajir dipasang pada saat tanaman
mulai berdaun atau maksimal 1 bulan setelah
penanaman. Ajir bambu biasanya dipasang tegak
atau miring.
Hama dan Penyakit pada Tanaman
Cabai
1. Thrips ( Thrips parvispinus Karny)
(Thripidae:Thysanoptera)
Hama ini menyerang tanaman
dengan menghisap cairan
permukaan bawah daun
(terutama daun-daun muda).
Serangan ditandai dengan
adanya bercak keperak -
perakkan. Daun yang terserang
berubah warna menjadi coklat
tembaga, mengeriting atau
keriput dan akhirnya mati
2. Lalat Buah (Bactrocera sp.)
Gejala serangan :
Menyebabkan kerusakan pada
buah cabai yang masih muda
maupun buah yang sudah
matang. Buah yang terserang
akan membusuk dan
kemudian jatuh ke tanah.
Gejala awal terlihat dari
adanya titik hitam pada bagian
pangkal buah, titik hitam pada
pangkal buah muncul karena
aktifitas lalat buah dewasa
yang memasukkan telurnya
pada buah cabai
Tungau (Polyphagotarsonemus Layu Fusarium Penyakit Layu Bakteri
latus dan Tetranychus sp. ) (Fusarium oxysporum Ralstonia (Ralstonia
f.sp) solanacearum)
Panen dan Pasca Panen
Panen
- Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya utuh,
padat, berwarna merah tua mengkilat (90% masak).
- Jika pemanenan buah cabe merah terlalu muda : buah
mudah layu, penyusutan beratnya tinggi, tidak tahan
simpan dan kurang tahan mengalami goncangan sewaktu
pengangkutan.
- Khusus di dataran rendah, tanaman cabe merah dapat
dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam.
Sedangkan waktu panen pertama untuk cabe merah di
dataran tinggi biasanya lebih lambat, yaitu umur 4-5 bulan
setelah tanam.
Pasca Panen
a. Sortasi
dilakukan untuk memisahkan buah cabe merah yang sehat, bentuk
normal dan baik.
b. Curing
bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna
cabe merah sebelum dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan
cabe merah segar dimaksudkan untuk membuang panas lapang, untuk
mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin)
c. Penyimpanan
Untuk meningkatkan daya simpan dengan mutu yang bisa diterima oleh
konsumen, mengurangi kerusakan dan harganya tetap terjangkau.
Dapat dilakukan dengan pendinginan. Pendinginan pada dasarnya
berprinsip bahwa mikroorganisme tidak dapat berkembang dan sebagian
besar perubahan secara biokimia dapat dicegah.
d. Pengemasan
Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil,
memelihara mutu dan penampilan akan tetap baik.
e. Pengangkutan
cabe merah harus dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti
keranjang bambu dengan kapasitas 20 kg atau karton/kardus
berkapasitas 20 kg yang digabungkan penggunaannya dengan
keranjang jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi
(mengurangi kerugian)
f. Pemasaran
1. secara langsung kepada tengkulak atau pedagang
2. langsung dijual kepada pedagang besar
3. langsung di jual kepada konsumen
Isi Kandungan Gizi Cabe Merah
Besar dan Manfaat
Nilai Gizi
energi : 31 kilokalori
protein : 1 gram,
karbohidrat : 7,3 gram,
lemak : 0,3 gram,
kalsium : 29 miligram,
fosfor : 24 miligram, dan
zat besi : 1 miligram.
vitamin A :470 IU,
vitamin B1 : 0,05 miligram dan
vitamin C : 18 miligram.