Anda di halaman 1dari 25

Budidaya Tanaman Cabai Merah

Kelompok 3 :
1. Jumiyatun D1A015004
2. Nanda Rahma Sari D1A015005
3. Riska Rismayanti D1A015006
Asal-usul Cabai
Masyarakat pertama kali : Suku inca (Amerika selatan),
suku Maya (Amerika Tengah) dan suku Aztek (Meksiko)
pada sekitar 2.500 SM (Sebagai bumbu masakan)

Orang yang pertama kali berjasa dalam penyebarannya


Christophorus Columbus (1451-1506). Cristophrus
Colombus kemudian menyebarkan dan mempopulerkan
cabe ke spanyol pada tahun 1492. Cabai yang dbawa
Columbus ke spanyol adalah jenis cabai merah (Capsicum
annum)
tahun 1500 an,bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabe ke
makao dan goa,kemudian masuk ke India,Cina, dan
Thailand.Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki Usmani menduduki
wilayah Portugis di hormuz,teluk Persia. Disinilah orang turki
mengenal cabe

Tanaman cabai pertama kali masuk ke indonesia karena


dibawa oleh pelaut portugis. Ferdinand Magelhaens (1480-
1521) yang melakukan pelayaran atas prakarsa Spanyol. Pada
tahun 1519, Magelhaens mendarat di pulau Maluku.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-
terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
Morfologi cabai
Akar
Perakaran tanaman cabai merah :
- Akar tunggang yang terdiri atas akar utama
(primer) dan akar lateral (sekumder).
- Dari akar lateral keluar serabut- serabut
akar yang disebut dengan akar tersier.
Panjang akar primer berkisar 35- 50 cm,
akar lateral menyebar sekitar 35 45 cm.
- Bagian ujunya akarnya hanya dapat
menembus tanah sampai kedalaman 25-
30 cm,
- Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang
merupakan hasil simbiosis dengan
beberapa mikroorganisme
Batang
- Batang utama cabai merah tegak lurus dan
kokoh,tinggi sekitar 30 38 cm dan diameter
batang sekitar 1,5 3 cm.
- Batang utama berkayu dan berwarna cokelat
kehijauan.
- Pembentukan kayu pada batang utama mulai
terjadi umur 30 hari setelah tanam (hst).
- Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas
baru yang dimulai umur 10 hari setelah tanam.
- Batang percabangan berwarna hijau dengan
panjang mencapai 5-7 cm, diameter batang
percabangan mencapai 0,5-1 cm.
- Percabangan bersifat dikotomi atau
menggarpu, tumbuhnya cabang beraturan secara
berkesinambungan
- batang cabai memiliki Batang berkayu,
berbuku-buku, percabangan lebar, penampang
bersegi, batang muda berambut halus berwarna
hijau.
Daun
- Berbentuk hati , lonjong, atau
agak bulat telur dengan posisi
berselang-seling.
- ujung meruncing atau diistilahkan
dengan oblongus acutus, tepi rata,
petulangan menyirip, panjang 1,5-
12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna
hijau
- tulang daun berbentuk menyirip
dilengkapi urat daun.
- Bagian permukaan daun bagian
atas berwarna hijau tua,
sedangkan bagian permukaan
bawah berwarna hijau muda atau
hijau terang.
- Panjang daun berkisar 9-15 cm
dengan lebar 3,5-5 cm.
- Daun tunggal, bertangkai
(panjangnya 0,5-2,5 cm), letak
tersebar.
Bunga
- berbentuk terompet kecil,
- umumnya bunga cabai
berwarna putih, tetapi ada
juga yang berwarna ungu.
- berbunga sempurna
dengan benang sari yang
lepas tidak berlekatan.
- berkelamin dua atau
hermaphrodite karena alat
kelamin jantan dan betina
dalam satu bunga.
Buah dan Biji
- buahnya buah buni berbentuk
kerucut memanjang, lurus atau
bengkok, meruncing pada
bagian ujungnya, menggantung
- permukaan licin mengkilap,
diameter 1-2 cm, panjang 4-17
cm,
- bertangkai pendek, rasanya
pedas.
- Buah muda berwarna hijau
tua, setelah masak menjadi
merah cerah.
- biji yang masih muda
berwarna kuning, setelah tua
menjadi cokelat, berbentuk
pipih, berdiameter sekitar 4 mm
Syarat Tumbuh
1. Iklim yang diperlukan untuk tanaman cabai yakni curah hujan
1500 - 2500 mm per tahun dengan distribusi merata.
2. Suhu udara 16 - 32 C.
3. Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh,
Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah,
keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam).
4. Dataran rendah sampai menengah.
5. Suhu optimum yang di kehendaki berkisar antara 15 -20C
6. Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi.
7. Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar. Dapat juga
ditanam pada lereng-lereng gunung atau bukit. Tetapi kelerengan
lahan tanah untuk cabai adalah antara 0-100 %
8. pada tanah dengan pH 6-7
9. tanah yang mengandung unsur-unsur pokok yaitu unsur N dan K.
10. tanaman cabai tidak suka dengan air yang menggenang.
Teknik Budi Daya Tanaman
Cabai
Pengadaan Benih
- dengan cara membuat sendiri
atau membeli benih yang telah
siap tanam.
- Keberhasilan sangat
dipengaruhi oleh kualitas benih
yang dapat dicerminkan oleh
tingginya produksi, ketahanan
terhadap hama dan penyakit
serta tingkat adaptasi iklim.
Pengolahan Tanah
Tujuan : supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga
pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat
masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat
teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah dan akar tanaman
dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya

syarat-syarat Tanah :
a. Tanah harus gembur sampai cukup dalam.
b. Di dalam tanah tidak boleh banyak batu.
c. Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut
tidak boleh mudah menjadi padat.
d. Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini
berarti pembuangan air harus cukup baik.
Tujuan pembuatan bedengan adalah :
a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui
selokan.
b. Memudahkan meresapnya air hujan maupun air
penyiraman ke dalam tanah.
c. Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat
berjalan antar bedengan dengan bedengan.
d. Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara
tanaman hingga menjadi padat
Penanaman
a. Cabai ditanam dengan pola segitiga,
jarak tanamnya adalah 50-60 cm dari
lubang satu ke lubang lainnya. Jarak antar
barisan 60-70 cm dibudidaya secara
monokultur tidak dicampur dengan
tanaman lain.
b. Lubang dibuat dengan kedalaman 8-10
cm, dilakukan dengan cara menggali
tanah dibagian mulsa yang telah
dilubangi.
Ukuran diameter lubang sesuai dengan
diameter media polibag semai. Ukuran
lubang mulsa lebih lebar sedikit daripada
lubang tanam.
c. Polibag dibuka kemudian media
bersama tanaman yang tumbuh disemai,
dipindahkan, bongkahan tanah media
dipertahankan utuh tidak pecah,
kedalaman pembuatan bibit sebatas leher
akar media semai, tidak terlalu dalam
terkubur
Bibit cabai dipersemaian yang telah berumur
1517 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun,
siap dipindah tanam pada lahan.
NB : Penanaman sebaiknya dilakukan pada
sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu
panas, dengan cara merobek kantong semai
dan diusahakan media tidak pecah dan
langsung dimasukkan pada lubang tanam
Pemeliharaan
a. Bibit atau tanaman yang mati harus disulam atau diganti
dengan sisa bibit yang ada.
b. Semua jenis tumbuhan pengganggu (gulma) disingkirkan
dari lahan bedengan tanah yang tidak tertutup mulsa.
Tanah yang terkikis air atau longsor dari bedeng dinaikkan
kembali, dilakukan pembubunan (penimbunan kembali).
c. Pemangkasan atau pemotongan tunas-tunas yang tidak
diperlukan dapat dilakukan sekitar 17-21 HST di dataran
rendah atau sedang, 25-30 HST di dataran tinggi. Tunas
tersebut adalah tumbuh diketiak daun, tunas bunga
pertama atau bunga kedua (pada dataran tinggi sampai
bunga ketiga) dan daun-daun yang telah tua kira-kira 75
HST
d. Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali.
f. Kegiatan pengairan atau penyiraman dilakukan
pada saat musim kering. Sistem terbaik dengan
melakukan penggenangan dua minggu sekali
sehingga air dapat meresap ke perakaran.
h. Pertumbuhan tanaman cabai perlu ditopang
dengan ajir. Ajir dipasang 4 cm dibatas terluar
tajuk tanaman. Ajir dipasang pada saat tanaman
mulai berdaun atau maksimal 1 bulan setelah
penanaman. Ajir bambu biasanya dipasang tegak
atau miring.
Hama dan Penyakit pada Tanaman
Cabai
1. Thrips ( Thrips parvispinus Karny)
(Thripidae:Thysanoptera)
Hama ini menyerang tanaman
dengan menghisap cairan
permukaan bawah daun
(terutama daun-daun muda).
Serangan ditandai dengan
adanya bercak keperak -
perakkan. Daun yang terserang
berubah warna menjadi coklat
tembaga, mengeriting atau
keriput dan akhirnya mati
2. Lalat Buah (Bactrocera sp.)
Gejala serangan :
Menyebabkan kerusakan pada
buah cabai yang masih muda
maupun buah yang sudah
matang. Buah yang terserang
akan membusuk dan
kemudian jatuh ke tanah.
Gejala awal terlihat dari
adanya titik hitam pada bagian
pangkal buah, titik hitam pada
pangkal buah muncul karena
aktifitas lalat buah dewasa
yang memasukkan telurnya
pada buah cabai
Tungau (Polyphagotarsonemus Layu Fusarium Penyakit Layu Bakteri
latus dan Tetranychus sp. ) (Fusarium oxysporum Ralstonia (Ralstonia
f.sp) solanacearum)
Panen dan Pasca Panen
Panen
- Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya utuh,
padat, berwarna merah tua mengkilat (90% masak).
- Jika pemanenan buah cabe merah terlalu muda : buah
mudah layu, penyusutan beratnya tinggi, tidak tahan
simpan dan kurang tahan mengalami goncangan sewaktu
pengangkutan.
- Khusus di dataran rendah, tanaman cabe merah dapat
dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam.
Sedangkan waktu panen pertama untuk cabe merah di
dataran tinggi biasanya lebih lambat, yaitu umur 4-5 bulan
setelah tanam.
Pasca Panen
a. Sortasi
dilakukan untuk memisahkan buah cabe merah yang sehat, bentuk
normal dan baik.
b. Curing
bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna
cabe merah sebelum dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan
cabe merah segar dimaksudkan untuk membuang panas lapang, untuk
mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin)
c. Penyimpanan
Untuk meningkatkan daya simpan dengan mutu yang bisa diterima oleh
konsumen, mengurangi kerusakan dan harganya tetap terjangkau.
Dapat dilakukan dengan pendinginan. Pendinginan pada dasarnya
berprinsip bahwa mikroorganisme tidak dapat berkembang dan sebagian
besar perubahan secara biokimia dapat dicegah.
d. Pengemasan
Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil,
memelihara mutu dan penampilan akan tetap baik.
e. Pengangkutan
cabe merah harus dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti
keranjang bambu dengan kapasitas 20 kg atau karton/kardus
berkapasitas 20 kg yang digabungkan penggunaannya dengan
keranjang jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi
(mengurangi kerugian)
f. Pemasaran
1. secara langsung kepada tengkulak atau pedagang
2. langsung dijual kepada pedagang besar
3. langsung di jual kepada konsumen
Isi Kandungan Gizi Cabe Merah
Besar dan Manfaat
Nilai Gizi
energi : 31 kilokalori
protein : 1 gram,
karbohidrat : 7,3 gram,
lemak : 0,3 gram,
kalsium : 29 miligram,
fosfor : 24 miligram, dan
zat besi : 1 miligram.
vitamin A :470 IU,
vitamin B1 : 0,05 miligram dan
vitamin C : 18 miligram.

(Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram


Cabe Merah Besar Segar, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak
85 %).
Manfaat dan khasiat cabai bagi kesehatan :
Capsaicin : berguna untuk menangkal dampak akibat radikal bebas
Detoxicants : sebagai pendetoks alami, karena dapat membersihkan
limbah dari tubuh kita dan akan meningkatkan asupan
nutrisi ke jaringan tubuh.
Penghilang rasa sakit : Cabai akan merangsang pelepasan endorfin yang
menimbulkan efek penghilang rasa sakit alami. Karena hal
ini, cabai akan mengurangi rasa sakit akibat karena
herpes, diabetes, rematik serta kejang otot di bahu.
Antibiotik : Cabai akan mempercepat membawa darah segar ke
daerah infeksi, sehingga darah dengan cepat untuk
melawan infeksi.
Otak : Capsaicin merangsang otak untuk mengeluarkan
endorfin, dan ini akan memberikan rasa nikmat ketika
ditelan.
Kanker : vitamin C, asam beta-karoten dan folat yang ditemukan
dalam cabai mengurangi akan risiko kanker usus besar.
Serangan Jantung : cabai mengandung vitamin B6 dan asam folat yang
dapat menyeimbangkan kadar kolestrol dalam tubuh.
Penyakit paru-paru : Cabai membantu mengatasi hidung tersumbat, dengan
jalan meningkatkan metabolisme , sehingga membantu
melebarkan saluran udara padaparu-paru yang akan
mengurangi asma dan mengi.
Efek samping
jika dimakan berlebihan dapat menyebabkan
iritasi parah, dan rasa panas pada mulut, lidah
dan tenggorokan. Pada awalnya capsaicin
dalam cabai akan menimbulkan peradangan,
ketika mulai kontak dengan selaput lendir
halus pada rongga mulut, tenggorokan dan
perut

Anda mungkin juga menyukai