Anda di halaman 1dari 90

PENILAIAN PENERAPAN

SMK3
Penilaian
Penerapan SMK3
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh
lembaga audit independen yang ditunjuk oleh
Menteri atas permohonan perusahaan
Untuk perusahaan yang memiliki potensi
bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Hasil audit sebagai bahan


pertimbangan dalam upaya
peningkatan SMK3
Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3

kriteria Audit SMK3;


penetapan kriteria audit tiap
tingkat pencapaian penerapan
SMK3; dan
ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
Lamp 2 PP 50/2012
Pengertian
Pasal 1

Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil kegiatan yang
telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
DIFINISI AUDIT SMK3
Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan
pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat
kerja
Pemeriksaan secara sistematik
Audit dilakukan secara independen
Audit SMK3 dilakukan oleh Auditor
TUJUAN AUDIT K3

MENILAI SECARA KRITIS DAN


SISTEMATIS SEMUA POTENSI
BAHAYA.
MEMASTIKAN PELAKSANAAN K3
SESUAI DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN.
MENENTUKAN LANGKAH UNTUK
PENGENDALIAN BAHAYA.
MANFAAT AUDIT

MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR SISTEM


OPERASI SEBELUM TIMBUL GANGGUAN.
MEMPEROLEH GAMBARAN YANG JELAS DAN
LENGKAP TENTANG STATUS MUTU
PELAKSANAAN K3.
MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KESADARAN THD K3.
MENINGKATKAN CITRA PENGURUS
PERUSAHAAN.
JENIS AUDIT

INTERNAL AUDIT
dilaksanakan sendiri oleh perusahaan, untuk
menilai efektivitas penerapan SMK3

EKSTERNAL AUDIT
dilaksanakan oleh Badan Audit / Penyelenggara
Audit SMK3, untuk menilai penerapan SMK3 di
perusahaan secara menyeluruh, obyektif dan
independen
TAHAPAN AUDIT INTERNAL

I. PERENCANAAN AUDIT INTERNAL

Perusahaan perlu merencanakan kegiatan auditnya


agar dapat berjalan lancar dan memenuhi sasaran
dari kegiatan audit tersebut. Beberapa hal yang perlu
dipersiapkan sebelumnya yaitu :
Tujuan dan ruang lingkup audit;
Personil pelaksana audit;
Tugas dan tanggung jawab yang jelas;
Jadwal audit;
Dokumentasi kegiatan audit (prosedur, form, dll).
II. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL

Pengumpulan informasi
Peninjauan dokumen (manual,SOP.dll)
Mempersiapkan alat tulis dan checklist
Pembuatan Jadual (time table) Audit
Briefing tim auditor
Mempersiapkan alat pelidung diri (jika
diperlukan)
III. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

PERTEMUAN PEMBUKA
KEGIATAN AUDIT
PERTEMUAN AUDITOR
PERTEMUAN PENUTUP
PERTEMUAN PEMBUKA

Perkenalan dari tim audit


Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup audit
Penjelasan jadual audit
Menjelaskan proses audit
Menyediakan daftar hadir pertemuan
pembuka
Menggunakan Daftar Periksa /
Checklist
Melihat Bukti Obyektif dengan:
* Pemeriksaan dokumen
* Verifikasi
* Observasi
* Wawancara
Mencatat secara mendetil bukti obyektif
WAWANCARA

Bersikap kooperatif
Sopan, terbuka dan jangan
berprasangka buruk
Ciptakan atmosfir yang nyaman bagi
auditee
Berikan waktu yang cukup untuk
auditee
Perhatikan bahasa tubuh/body
language
Gunakan bahasa yang jelas
Gunakan 5 W, 1 H dan show me
PERTEMUAN AUDITOR
Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan
Audit
Mencatat hasil temuan Audit kedalam Daftar
Periksa Audit
Mempersiapkan laporan temuan
ketidaksesuaian untuk pertemuan penutup
PERTEMUAN PENUTUP
Ucapan terimakasih
Tim Audit menjelaskan seluruh hasil temuan Audit ke
Auditee
Auditee melakukan verifikasi terhadap hasil temuan Tim
Audit & persetujuan atas hasil temuan
Meminta auditee menentukan tindakan perbaikan
Menyediakan Daftar Hadir Pertemuan Penutup
IV. PEMBUATAN LAPORAN

Laporan audit yang dibuat merupakan dokumentasi dari


keseluruhan kegiatan audit dan hasil temuan audit,
sehingga dapat menjadi bahan dalam Rapat Tinjauan
Ulang Manajemen.
Isi dari laporan audit internal SMK3 ;
Detil kegiatan audit (lokasi, tgl, auditee,dll)
Kesimpulan umum (executive summary)
Ruang lingkup audit
Temuan audit dan rekomendasi perbaikan
V. TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL

Melakukan pemantauan tindakan


perbaikan atas ketidaksesuaian yang
ditemukan,
Sebagai bahan masukan kepada pihak
manajemen,
Sebagai pertimbangan untuk frekuensi
audit internal berikutnya,
BUKTI AUDIT

Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau


informasi lain yang terkait dengan kriteria
audit dan dapat diverifikasi;
Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
KOMITMEN TERHADAP AUDIT
Audit : essential element dalam SMK3, tidak
dapat diganti
Senior manajemen bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan Audit (fully
committed), agar :
Efektif dalam pelaksanaan audit
Tidak menolak temuan dan rekomendasi tanpa alasan yang
tepat
Menindak lanjuti rekomendasi audit
Apabila pelaksanaan audit sudah disetujui :
o Menyediakan dokumen, data, informasi dan bahan yang
diperlukan
o Tidak ada upaya untuk mempengaruhi atau memaksa
auditor
o Tidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan
hasil audit
KERJASAMA DENGAN AUDITOR

Sering staf disemua tingkat manajemen,


melihat audit sebagai ANCAMAN
Semua staf harus memahami dan menyadari
tujuan dan manfaat pelaksanaan audit
Mereka diwajibkan untuk :
Terbuka dan bekerjasama penuh dengan Auditor
Menjawab pertanyaan dengan jujur
Memandang audit sebagai : continual improvement
process and not just a means of identifying
problems
PRINSIP AUDIT

Ethika
Objektif/ fair
Profesional
Independen
Terpercaya
Konsisten
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


Upaya menemukan Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm ketidaksesuaian dlm
penerapan sistem obyek
manajemen
Mengukur kesesuaian
Mengukur kesesuaian
obyek terhadap standar
pelaksaanaan sistem
manajemen terhadap
standar
Berfokus pada obyek
Berfokus pada sistem
manajemen
Lanjutan...

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3

Metode: Metode:
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan secara
verifikasi, wawancara dan teknis dan atau
observasi mendetil

Pelaksanaan dengan Pelaksanaan dengan


jangka panjang jangka pendek
MEKANISME AUDIT SMK3
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
Audit

Ekternal
(3 th sekali)
Internal

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari
100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya
tinggi
MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT
Untuk pembuktian penerapan SMK3, prsh dpt melakukan audit melalui
LEMBAGA audit yg ditunjuk Menteri
Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur
Perubahan atau penambahan unsur sesuai perkembangan diatur
Menteri
Menteri berwenang menetapkan perusahaan yg dinilai wajib untuk
diaudit berdasarkan pertimbangan tingkat resiko bahaya dan usulan
dari DISNAKER
Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali
Audit SMK3 dilakukan LEMBAGA audit
LEMBAGA audit membuat RTA
Menyampaikan RTA kpd Menteri/Pejabat yg ditunjuk, pengrurs
tempat kerja, kantor dinas tenaga kerja setempat
Mengadakan koordinasi dgn dinas tenaga kerja setempat
Prsh wajib menyediakan dokumen yg diperlukan untuk pelaksanaan
audit
LEMBAGA audit wajib menyampaikan laporan audit lengkap kpd
Direktur dgn tembusan kpd pengurus prsh dan Disnaker setempat
Laporan tsb menggunakan formulir yg telah ditetapkan
Setelah menerima laporan audit, Direktur melakukan evaluasi dan
penilaian bentuk laporan
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian, Direktur :
1. Memberikan sertifikat dan bendera penghargaan sesuai tingkat
pencapaian, atau
2. Menginstruksikan kpd pegawai pengawas untuk mengambil tindakan
berdasarkan hasil temuan audit atas pelanggaran per.per-uu-an
Sertifikat ditanda tangani Menteri dan berlaku untuk waktu 3
tahun bentuk sertifikat
Pembinaan dan pengawasan thd penerapan SMK3 dilakukan oleh
Menteri atau Pejabat yg ditunjuk
Biaya pelaksanaan audit dibebankan kpd prsh ybs
PENYELENGGARA Audit SMK3
Penyelenggara Audit :

1. Berbadan hukum;
2. Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Memiliki kantor pusat dengan kantor cabang di wilayah Indonesia bagian
barat, bagian tengah, dan bagian timur;
5. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan di tingkat pusat dan cabang;
6. Memilki min 4 auditor eksternal senior dan 8 auditor eksternal yunior ;
7. Memiliki program kerja rencana pelaksanaan audit SMK3.

Permohonan SKP
Tertulis SKP
(berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Evaluasi
Permen No. 18/Men/2008 (1 kali dlm 1 th)
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
AUDIT

Penyelenggara audit SMK3 harus :


a. Merahasiakan hasil audit SMK 3 kepada pihak-pihak
yang tidak berkepentingan;
b. Melaporkan hasil audit SMK3 kepada Menteri dan
perusahaan yang diaudit;
c. Menaati peraturan perundangan di bidang K3 yang
berlaku; dan
d. Berkoordinasi dengan instansi yang
bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan sesuai
domisili perusahaan yang diaudit.
PENCABUTAN PENUNJUKAN

Menteri dapat mencabut keputusan penunjukan


penyelenggara audit SMK3 dalam hal:
a. Tidak memenuhi kewajiban;
b. Melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3.
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Yunior
1. Pendidikan min D3 pengalaman 4 th, S1 penglmn 2 th
2. Pengalaman sbg asisten Auditor Eksternal SMK3 minimal
5 x audit
3. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit internal
SMK3 minimal 5 x audit minimal 8 jam per 1 audit

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Evaluasi
Kep. Dirj No. 24/DJPPK/V/2006 (1 kali dlm 1 th)
Auditor
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal Yunior SMK3 minimal
1 th
2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal
SMK3 minimal 10 kali
3. Tlh mengikuti pengembangan kemampuan min 30 jam
selama 2 tahun

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Evaluasi
Kep. Dirj No. 24/DJPPK/V/2006 (1 kali dlm 1 th)
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
DIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan Tetapkan


RTA
pd Pem Prop
Permohonan Laporan
Utk di Audit Audit
(sukarela) Dinas Ketenagakerjaan
pd Pem kab/kota Badan Audit

Permohona Audit
PERUSAHAAN Audit Eksternal
TEMUAN AUDIT

Hasil eveluasi dari bukti audit yg


dikumpulkan terhadap kriteria audit;

Dapat mengindikasikan baik kesesuaian


ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria
audit atau peluang perbaikan.
TEHNIK AUDIT SMK3
KRITERIA AUDIT

Seperangkat :
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Persyaratan
Digunakan sebagai acuan pembanding
terhadap bukti audit.
KRITERIA AUDIT SMK3
Penilaian tingkat awal sebanyak 64
kriteria;
Penilaian tingkat transisi sebanyak 122
kriteria;
Penilaian Tingkat Lanjutan 166 kriteria;
Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
(Seluruh tingkat awal dan tingkat awal, transisi dan lanjutan)
transisi)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.2 1.4.11
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.8.2

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
perpindahannya 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1
Tingkat Penilaian
Penerapan SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59%
termasuk tingkat penilaian penerapan
kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-
84% termasuk tingkat penilaian penerapan
baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-
100% termasuk tingkat penilaian penerapan
memuaskan
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan
0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


awal (64 kriteria) Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


transisi (122 Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Memuaskan

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


lanjutan (166 Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Memuaskan
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN KRITERIA
Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian.
Kategori Mayor
Tidak memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3; dan
Terdapat temuan minor untuk satu
kriteria audit di beberapa lokasi.
Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman, dan acuan
lainnya.
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
Komitmen manajemen
puncak harus tetapkan :
Kebijakan K3
Tanggung Jawab & Wewenang
Tinjauan Ulang & Evaluasi
Keterlibatan Pekerja
OHSAS : 4.2; 1.2.1-1.2.9; 4.4.3; 4.6
Strategi pendokumentasian seluruh sistem,
prosedur, instruksi kerja, dan formulir serta
program kerja yang berkaitan dengan
pelaksanaan K3 ditempat kerja, meliputi :
Rencana strategi K3
Manual SMK3
Persyaratan Perundangan & Persyaratan
Lainnya
Informasi K3
OHSAS : 4.3.1; 4.3.3; 4.4.3; 4.4.4;
Perusahaan harus melakukan
peninjauan ulang untuk setiap desain
dan kontrak dengan memperhatikan
aspek-aspek K3
yang terkait di dalamnya :
Pengendalian perancangan
Peninjauan kontrak

OHSAS : 4.4.6
Kegiatan yang berhubungan dengan
penginformasian pelaksanaan peraturan
dan K3 yang masih up to date dan
sistem pengontrolan dokumen yang
berhubungan dengan aspek K3:
Persetujuan dan pengendalian dokumen
Perubahan dan Modifikasi dokumen

OHSAS : 4.4.5
Integrasikan Aspek K3 dalam
melakukan pembelian :
Spesifikasi dari pembelian barang
dan jasa
Sistem verifikasi barang dan jasa
yang dibeli
Pengendalian barang dan jasa yang
dipasok pelanggan
Kemampuan telusur produk
OHSAS : 4.4.6
Perusahaan harus memastikan bahwa semua proses kerja
dan semua aspek terkait yang ada di seluruh tempat kerja
telah diterapkan dengan aman, meliputi :
Pemeliharaan,
Sistem kerja perbaikan dan
perubahan sarana
Pengawasan
produksi
Seleksi dan
penempatan personil Pelayanan
Area Terbatas
Kesiapan
Rencana dan pemulihan keadaan Menangani
darurat Keadaan Darurat
OHSAS : 4.3.1; 4.4.6; 4.4.7; 4.5.2 P3K
Perusahaan harus memiliki sistem
pemantauan lingkungan tempat kerja
dan pemantauan kesehatan karyawan
secara teratur :
Pemeriksaan bahaya
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
Peralatan, pemeriksaan/inspeksi,
pengukuran dan pengujian
Pemantauan Kesehatan TK

OHSAS : 4.5.1
Penyelidikan dan tindakan perbaikan dapat
merupakan sarana untuk memberi
masukan kepada pihak manajemen dalam
melakukan perbaikan, perusahaan harus
memiliki suatu sistem pelaporan dan
perbaikan terhadap setiap kekurangan
yang ada :
Pelaporan bahaya
Pelaporan Kecelakaan
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan
Penanganan masalah

OHSAS : 4.4.7; 4.5.2;


Perusahaan harus memiliki suatu sistem
yang mengatur penanganan dan
perpindahan material yang dilakukan baik
secara mekanis maupun manual dimana
sistem tersebut juga mengintegrasikan
aspek K3 :
Penanganan manual & mekanis
Sistem pengangkutan, penyimpanan &
pembuangan
Pengendalian BKB
OHSAS : 4.3.1; 4.4.6
Catatan K3
Data dan laporan K3 OHSAS : 4.3.2;
4.5.3

Perusahaan harus melakukan peninjauan ulang


terhadap sistem manajemen K3 yang
diterapkan di tempat secara berkala untuk
menyakinkan bahwa SMK3 telah berfungsi
dengan efektif melalui :
Audit internal SMK3
OHSAS : 4.5.4
Perusahaan harus memiliki suatu sistem yang
memastikan seluruh karyawan dan manajemen yang
ada di tempat kerja telah memperoleh pelatihan
untuk setiap jenis tugas yang dilakukan :
Strategi pelatihan
Pelatihan bagi manajemen & supervisor
Pelatihan bagi tenaga kerja
Pelatihan pengenalan dan pelatuhan untuk
pengunjung & kontraktor
Pelatihan keahlian khusus

OHSAS : 4.4.2
1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI
* hsl dicatat dan didokumentasikan
* diupayakan masuk dalam perencanaan tindakan manajemen
* meninjau ulang pelaksanaan SMK3

1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK


* pendokumentasian konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil prsh
* prosedur konsultasi
* membentuk P2K3
* jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan
* jabatan sekretaris P2K3 ahli K3
* fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko
* pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan
* tugas P2K3 untuk membuat laporan rutin
* pembentukan kel. kerja yang diperlukan dan pelatihannya
* pengumuman ttg struktur kel.kerja
2. STATEGI P[ENDOKUMENTASIAN

2.1 PERENCANAAN RENSTRA K3


* identifikasi potensi bahaya oleh petugas kompeten
* penetapan RENSTRA K3 dan penerapan
* pembuatan RENSUS berkaitan dng produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu
* perencanaan berdasarkan potensi bahaya, insiden, catatan K3
* perencanaan tujuan K3 yg dpt diukur, menetapkan prioritas dan
penyediaan sumber daya
2.2 MANUAL SMK3
* manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk semua tingkatan
dlm prsh
* bila diperlukan dibuat manual khusus yg berkaitan dgn produk, proses atau tempat
kerja tertentu
* manual SMK3 mudah didapat semua personil prsh

2.5 PENYEBARAN INFORMASI K3


* informasi kegiatan dan maslah K3 disebarkan secara sistematis
* catatan informasi K3 dipelihara dan bersifat terbuka
3. PENINJAUAN ULANG PERANGCANGAN (Design) DAN
KONTRAK

3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN


* adanya prosedur yg terdokumentasi dlm tahap perancangan atau
perancangan ulang
* prosedur dan instruksi kerja disusun selama tahap perancangan
* verifikasi perancangan dilakukan oleh petugas yg kompeten
* semua perubahan dan modifikasi perancangan yg berimplikasi thd K3
didentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh
petugas yg berwenang

3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK


adanya prosedur yg mampu mengidentifikasi dan menilai potensi
bahaya K3, lingkungan dan masyarakat pada saat memasok barang
dan jasa dlm suatu kontrak
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan pada tahap
tinjauan ulang kontrak oleh personil yg kompeten
kontrak ditinjau ulang untuk menjamin pemasok dpt memenuhi
persyaratan K3
Catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan
4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN


Adanya identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan
tanggal modifikasi pd dokumen K3
Tercantum penerima distribusi dokumen
Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pd tempat yg
ditentukan
Dokumen usang disingkirkan, sedang dokumen usang yg disimpan
untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOKUMEN


Adanya sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan
dokumen K3
Adanya catatan alasan perubahan dalam dokumen atau
lampirannya
Adanya prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh
dokumen yg mencantumkan status setiap dokumen untuk
mencegah penggunaan dokumen usang
5. PEMBELIAN

5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA


Adanya prosedur terdokumentasi untuk menjamin spek dan informasi
relevan dgn K3 telah diperiksa sebelum keputusan membeli
Spek pembelian harus sesuai dgn peryaratan peraturan perundangan dan
standar yg berlaku
Dilakukan konsultasi dgn TK yg potensial berpengaruh pd saat keputusan
pembelian dilakukan
Pertimbangan thd kebutuhan pelatihan, pasokan APD dan perubahan
prosedur kerja, sebelum dilakukan pembelian.

5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI


Barang dan jasa yg dibeli diperiksa kesesuaiannya dgn spesifikasi
pembelian

5.3 KONTROL BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN


Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko thd barang dan jasa yg dipasok
pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara
Produk yg disediakan dapat diidentifikasi dengan jelas
6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 SISTEM KERJA


Petugas kompeten telah melakukan identifikasi bahaya potensial dan
resiko dari suatu proese kerja
Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko

Adanya prosedur kerja terdokumentasi untuk tugas berisiko tinggi.


Bila perlu dengan sistem Ijin Kerja
Prosedur kerja atau petunjuk untuk mengelola resiko terdokumentasi

Kepatuhan per.,standar, ketentuan pel. Saat mengembangkan atau


melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja
Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas kompeten dan
disahkan pejabat yang ditunjuk
Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dlm kondisi layak

APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dgn ketentuan

Upaya pengendalian resiko ditinjau ulang bila terjadi perubahan proses


kerja
6.2 PENGAWASAN
Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan petunjuk
kerja
Pengawasan dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat resiko
tugas
Pengawas berperan dlm identifikasi bahaya dan pembuatan upaya
pengendalian
Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan
PAK
Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi

6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL


Persyaratan tugas`tertentu, termasuk persyaratan kesehatan
diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan TK
Penugasan harus berdasarkan kemampuan dan tingkat ketrampilan TK
6.4 LINGKUNGAN KERJA
Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk
mengetahui daerah yg memerlukan pembatasan masuk
Adanya pengendalian atas tempat-tempat dgn
pembatasan ijin masuk
Fasilitas dan layanan yg tersedia di tempat kerja sesuai
dgn standar dan pedoman teknis
Rambu keselamatan dan pintu darurat harus dipasang
sesuai standar dan pedoman teknis
6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA PRODUKSI
Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi
serta peralatan yg mencakup verifikasi peralatan pengaman sesuai
peraturan, standar dan ketentuan
Catatan yg memuat data kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan,
perbaikan dan perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara
Sarana produksi yg harus terdaftar memiliki sertifikat yg masih berlaku

Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan personel yg


kompeten
Perubahan sarana produksi harus sesuai persyaratan peraturan

Terdapat prosedur untuk permintaan pemeliharaan peralatan yg


kondisi K3 nya kurang baik dan perlu perbaikan
Terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yg sudah
tidak digunakan
Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian
(lock out system)
Terdapat prosedur persetujuan untuk menjamin peralatan produksi dlm
kondisi aman untuk diopersaikan
6.6 PELAYANAN
Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi
persyaratan, bila prh dikontrak untuk menyediakan pelayanan yg
tunduk pd standar dan UU KK
Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi
persyaratan, bila prh diberi pelayanan melalui kontrak

6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT


Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm temoat kerja) telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat didokumentasikan
Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yg kompeten

TK mendapat instruksi dan pelatihan yg sesuai tingkat resiko

Petugas diberikan pelatihan khusus

Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara


jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK
Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala

Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat


keadaan darurat telah dinilai petugas yg kompeten
6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yg ada
memenuhi standar dan pedoman teknis
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai per.per-uu-
an yg berlaku
7. STANDAR PEMANTAUAN

7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA


Pelaksanaan inspeksi secara teratur

Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan TK yg telah dialatih

Mencari masukan dr petugas di tempat yg diperiksa

Menggunakan cheklist

Laporan inspeksi kpd Pengurus dan P2K3

Memantau tindakan kolektif untuk menentukan efektifitasnya

7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA


Dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara

Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis

7.3 PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN


Adanya sistem terdokumentasi thd identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3
Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yg kompeten
7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN
Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-uu-an

Dilakukan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan


kesehatan perlu dilakukan
Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yg ditunjuk

Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai per. yg berlaku

Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai dgn per.per-


uu-an yg berlaku
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN

8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT


Adanya prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan diberitahukan
setiap personil

8.2 PELAPORAN INSIDEN


Adanya prosedur terdokumentasi yg menjamin semua kecelakaan
dan PAK serta insiden dilaporkan
Pelaporan kec. dan PAK sesuai per.per-uu-an

8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN


Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK

Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yg telah dilatih

Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal pelaksanaan perbaikan

Tindakan perbaikan diberikan kpd petugas yg ditunjuk

Tindakan perbaikan didiskusikan dgn TK di tempat terjadinya kec.

Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan


8.4 PENANGAN MASALAH
Adanya prosedur untuk mnangani masalah K3
sesuai per.per-uu-an yg berlaku
TK diberitahu prosedur penanganan masalah K3
dan menerima informasi kemajuan
penyelesaiannya
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA

9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS


Adanya prosedur mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai resiko
yg berhubungan dgn penanganan secara manual dan mekanis
Dilakukan oleh petugas yg kompeten

Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian resiko


Metode penananan bahan meliputi metode mencegahan thd kerusakan,
tumpahan dan

9.2 SISTEM PENGANGKUTAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN


Adanya prosedur yg menjamin bahan disimpan dan dipindahkan dgn
cara yg aman sesuai per.
Adnya prosedur yg menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yg
dapat rusak atau kedaluwarsa
Terdapat prosedur yg menjamin bahan dibuang dgn cara aman sesuai
per.
9.3 BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
Prsh telah mendokumentasikan prosedur penyimpanan,
penanganan dan pemindahan bahan berbahaya sesuai per.
MSDS yg komprehensif harus dibuat

Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pelabelan


bahan berbahaya
Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai persyaratan
per. dan standar
Terdapat prosedur terdokumentasi penanganan secara
aman bahan2 berbahaya
Pelatihan thd petugas yang menangani
BAHAN

Komunikasi B3
Spill/Leak Control
Labelling system
Alat pelindung diri
MSDS
Penatalaksanaan B3

71
PELABELAN B3

1 2 3 4

5 6 7
72
ORANG & CARA KERJA

Pelatihan & awareness K3


Prosedur kerja yang aman
Tanggung jawab
Job Safety Analysis
On the job training
Rapat K3
Keadaan darurat & P3K
P2K3
Pemeriksaan kesehatan
Ergonomi

73
LINGKUNGAN KERJA

Housekeeping
Pemantauan kebisingan
Pemantauan NAB kimia
Inspeksi tempat kerja
Higiene perusahaan
Pencahayaan ruang kerja
5R

74
ALAT/MESIN

Pemeliharaan alat
Inspeksi alat
Rekayasa teknik
Sistem ijin kerja

75
SAFETY POSTER (Komunikasi K3)

76
SAFETY SIGN/Komunikasi K3

77
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA

10.1 CATATAN K3
Prsh mempunyai prosedur untuk mengidentifikasikan,
mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan catatan
K3
Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yg relevan
dipelihara di tempat yg mudah didapat
Terdapat prosedur yg menentukan persyaratan untuk menjaga
kerahasiaan catatan
Catatan untuk peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara

Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan dipelihara

10.2 DATA DAN PELAPORAN K3


Data K3 yg terbaru dikumpulkan dan dianalisa

Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan diiformasikan dlm prsh.


11. AUDIT SMK3

11.1 AUDIT INTERNAL SMK3


Audit SMK3 yg terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan perencanaan dan menentukan
apakah kegiatan tsb efektif
Dilakukan oleh petugas yg kompeten dan independen di
prsh
Laporan audit didistribusikan kpd manajemen dan
petugas lain yg berkepentingan
Kekurangan yg ditemukan pd saat audit diprioritaskan
dan dipantau untuk menjamin dilakukan tindakan
perbaikan
12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN

12.1 STRATEGI PELATIHAN


Telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan K3

Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua tingkatan TK perusahaan

Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat kemampuan


dan keahlian
Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan kompeten dan
diakreditasi menurut ketentuan per.
Adanya fasilitas dan sumber daya yg memadai untuk pelaksanaan
pelatihan yg efektif
Prsh mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh
pelatihan
Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin
peningkatan secara berkelanjutan
Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin
agar tetap relevan dan efektif
12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan
dlm pelatihan yg mencakup penjelasan tentang
kewajiban hukum dan prinsip dan pelaksanaan K3
Manajer dan supervisor menerima pelatihan yg sesuai
dengan peran dan tanggung jawab ybs

12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA


Pelatihan diberikan kpd semua TK termasuk TK baru
dan yg dipindahkan
Pelatihan diberikan bila terjadi perubahan sarana
produksi
Bila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kpd
semua TK
12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG
DAN KONTRAKTOR
Prsh mempunyai program pengenalan Kebijakan dan
Prosedur K3 untuk semua TK
Terdapat prosedur yg menetapkan untuk memberikan
taklimat (briefing) K3 kpd pengunjung dan mitra kerja

12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS


Prsh mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan thd
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dng per.
Untuyk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan
pekerjaan atau mengoperasikan peralatan
SERTIFIKASI
SMK3
SERTIFIKASI SMK3

Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat


pemenuhan penerapan peraturan perundangan
SMK3

Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan


oleh Badan Audit Independen melalui proses audit
SMK3

Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi
HASIL AUDIT SMK3
TAHUN 2001-2004
Daftar Temuan Ketidaksesuaian

No.
Kriteria Bukti Objektif Kategori
Kriteria

1.4.7 P2K3 mengadakan P2K3 belum mengadakan Minor


pertemuan secara pertemuan secara teratur
teratur dan hasilnya di
sebarluaskan di
tempat kerja

1.4.8 P2K3 melaporkan P2K3 belum melaporkan Minor


kegiatannya secara kegiatannya secara teratur,
teratur sesuai dengan tidak sesuai peraturan
peraturan perundangan
perundangan
DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA

Ketidak
No No. Kriteria Kesesuaian sesuaian
Kriteria Major Minor
1. 1.1.1 Adanya kebijakan K3 yang
tertulis, bertanggal, dan
secara jelas menyatakan
tujuan-tujuan K3 dan
komitmen perusahaan dalam
memperbaiki kinerja K3

2. 1.1.2 Kebijakan yang ditanda


tangani oleh pengusaha dan
atau pengurus

3. 1.1.3 Kebijakan disusun oleh


pengusaha dan atau pengurus
setelah melalui proses
konsultasi dengan wakil
tenaga kerja
KESIMPULAN AUDIT

Hasil dari suatu audit yang disampaikan oleh


tim audit setelah mempertimbangkan tujuan
audit dan seluruh temuan audit.
Pengakuan Institusi Internasional

Source : www.irca.org

Anda mungkin juga menyukai