Anda di halaman 1dari 31

Public Expose

PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk


Jakarta, 2 Mei 2007
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Dewan Komisaris Dewan Direksi

Andy A. Mallian Pieter Adam Oentoro Surya Fida Unidjaja Ateng Suhendra Ronald Nangoi
Muchamad Syafei Sasongko Soedarjo
Direktur Armada Direktur Bisnis Direktur Utama Direktur Direktur Keuangan Direktur
Komisaris Utama Komasaris Independen
Acct & Adm Tidak Terafiliasi

2
Industri Pelayaran Nasional
Pelayaran Indonesia dalam Perdagangan

Total perdagangan Indonesia melalui angkutan laut bertumbuh rata-rata 5,5%


per tahun dari 562,7 juta ton pada tahun 2001 mencapai 735,9 juta ton pada
tahun 2006
Secara keseluruhan 77% angkutan perdagangan Indonesia masih dikuasai oleh
pelayaran asing; secara terinci, 39% perdagangan domestik dan 94%
perdagangan luar negeri oleh pelayaran asing

Perdagangan Domestik Perdagangan Luar Negeri

600

500
250

(juta ton)
400
200 486
85 468
(juta ton)

92 300 449
150 86 428
60 61 80 200 390 394
100
50 90 91 91 101 114 135 100
25 29
23 23 15 16
0 0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Sumber: Ditlala, Departemen Perhubungan Bendera Bendera


Indonesia Asing
4
Kapasitas Armada Kapal Indonesia

Dominasi asing mengakibatkan Kapasitas Kapal-kapal Berbendera Indonesia


terbatasnya kapasitas armada kapal
nasional dan terhambatnya pertumbuhan
armada kapal (usia kapal nasional rata-
2200
rata di atas 20 tahun).
2000
Kapasitas armada kapal nasional hanya 1800
bertumbuh 3,9% per tahun dari 2,9 juta 1600
dwt pada tahun 1990 mencapai 4,9 juta

ribu dwt
1400
dwt pada tahun 2004 1200
Jenis kapal utama di Indonesia adalah 1000
kapal general cargo (43,1% kapasitas 800
armada kapal Indonesia pada 2004) 600
Meski hanya 14% kapasitas armada kapal 400
nasional, armada kapal drybulk 200
bertumbuh rata-rata 9,3% per tahun 0
dalam periode 1990-2004 1990 1995 2000 2003 2004

Armada kapal drybulk Indonesia Tanker Drybulk Carrier Gen Cargo Kontainer Lain-lain
umumnya berukuran kecil dan tidak ada
kapal jenis capesize Sumber: Drewry, diambil dari Lloyds Register World Fleet Statistics

5
Perbaikan Lingkungan Industri Pelayaran

Dasar Hukum Industri Pelayaran:


- Undang Undang No 21/1992 tentang Pelayaran
- Peraturan Pemerintah No 82/1999 tentang Angkutan di Perairan
- Keputusan Menteri Perhubungan No 14/1996 tentang registrasi kapal di Indonesia
- Keputusan Menteri Perhubungan No 33/2001 tentan Penyelenggaraan dan Pengusahaan
Angkutan Laut.
- Peraturan Pemerintah No 51/2002 tentang Perkapalan
- Keputusan Menteri Perhubungan No 54/2002 tentang operasi pelabuhan dalam
melaksanakan Peraturan Pemerintah No 69/2001 tentang Kepelabuhanan
- Instruksi Presiden No 5/2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional
- Keputusan Menteri Perhubungan No 70/2005 tentang Pencabutan Keputusan Menteri
Perhubungan No 33/2001
- Keputusan Menteri Perhubungan No 71/2005 tentang Pengangkutan Barang/Muatan
antar Pelabuhan di Dalam Negeri
- Peraturan Pemerintah No 44/2005 tentang Ratifikasi International Convention on
Maritime Liens and Mortgages 1993
- Peraturan Bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia No 20/M-DAG/PER/4/2006 dan No KM 19/2006 tentang Pengangkutan
Barang/Muatan Impor Milik Pemerintah oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional

Catatan:
Pelayaran Indonesia juga tunduk pada peraturan-peraturan internasional khusus di bawah IMO

6
Manfaat Cabotage bagi Pelayaran Nasional

Cabotage

Mengharuskan kargo intra- Mengharuskan perdagangan


Indonesia diangkut oleh yg dibiayai Pemerintah
Batas waktu penerapan
perusahaan pelayaran diangkut oleh perusahaan
Indonesia pelayaran Indonesia

Kargo yg diangkut dg peti kemas Bahan cair, kimia, BBM, gas alam dan
dan kategori muatan umum produk pertanian batubara
tertentu

18 Nov 2005 1 Jan, 2008 1 Jan, 2009 1 Jan, 2010 1 Jan, 2011

Minyak kelapa sawit, Kegiatan penunjang utk usaha


tambang & quarry, hulu dan hilir utk migas
grains, fresh products

Peluang bagi Perusahaan Pelayaran Nasional

7
Industri Batubara Indonesia

Produksi meningkat sebesar 16,5% Industri Batubara Indonesia

per tahun dari 90,4 juta ton pada 160.000

140.000

2001 mencapai 193,5 juta ton pada

Ribu Metrik Ton


120.000

100.000
2006, sementara ekspor bertumbuh 80.000

19% dari 62 juta ton mencapai 148 60.000

40.000

juta ton; dan konsumsi domestik 20.000

9,7% dari 28,4 juta ton mencapai 2001 2002 2003

Tahun
2004 2005 2006

41 juta ton. Domestik Ekspor Produksi Nasional

(juta ton)

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Domestik 28,4 29,3 30,7 32,9 36,2 41,0

Ekspor 62,0 73,8 83,6 99,4 112,8 148,0

Produksi
Nasional 90,4 103,1 114,3 132,4 149,0 193,5
Sumber: Departemen Energi dan Mineral dan data 2006 dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia

8
Industri Batubara Indonesia

Sebagian besar batubara dalam negeri Konsumsi Batubara Domestik


dipasok ke PLTU (diperkirakan 75,6% pada 45.000

2006); konsumsi batubara untuk PLTU 40.000

meningkat rata-rata 9,7% per tahun pada 35.000

Ribu Metrik Ton


2001-2006 30.000

25.000

Permintaan batubara dalam negeri 20.000

cenderung meningkat sehubungan dengan 15.000

pengembangan PLTU milik PLN 10.000

5.000
- PLTU yang menggunakan energi batubara -

berkapasitas 7.000 MW dari pembangkit 2001 2002 2003


Tahun
2004 2005 2006

Domestik PLTU Semen Pulp & Paper Sektor Lain


listrik 24.000 MW mengkonsumsi sekitar 25
juta ton batubara pada 2005
- PLN merencanakan pembangunan PLTU (juta ton)
berkapasitas 10.000 MW menjelang 2010, 2001 2002 2003 2004 2005 2006
yang akan mengkonsumsi sekitar 40 juta
Domestik 28,4 29,3 30,7 32,9 36,2 41,0
ton
PLTU 19,5 20,0 23,0 24,8 28,0 31,0
batubara
Semen 5,1 4,7 4,8 5,2 6,3 7,0
Pulp&Paper 0,8 0,5 1,7 1,4 1,6 1,5
Sektor lain 2,9 4,1 1,2 1,5 1,5 1,5

Sumber: Departemen Energi dan Mineral dan data 2006 dari Asosiasi Pertambangan
Batubara Indonesia

9
Profil Perseroan
VISI PERUSAHAAN

Memanfaatkan Peluang
Penerapan Asas Cabotage

Menjadi Perusahaan yang


Dominan dalam Industri Pelayaran
Indonesia dan Ikut Berperan dalam
Arena Pelayaran Internasional

Ikut Meningkatkan Pembangunan


Membangun Hubungan Jangka
Tansportasi Angkutan Laut
Panjang dengan Pelanggan dengan
Nasional dalam Pengertian Luas,
Memberi Pelayanan Berorientasi
Termasuk Pengembangan Sumber
Pelanggan Terbaik Melalui
Daya Manusia dan Pembangunan
Pengangkutan Tepat Waktu
Masyarakat
11
Track record Perseroan

Maret 1977 Sept 1996 Agustus 2002 Okt 2003 Des 2005, Mei 2006
Mulai mengoperasikan Mendapat contract of Contract of affreightment Obligasi diterbitkan Penghargaan Obligasi internasional
kpl angkutan log affreightment dari PT Bukit dari PT Adaro Indonesia dan didaftar di BES sbg Perusahaan diterbitkan
pertama, kpl general Asam utk pengangkutan 36 dan PT Kideo Jaya Pelayaran Rating B+ dari S&P
cargo, juta ton batubara Agung diperbarui Teladan 2005 & BB- dari Fitch
APOLLO 1 Indonesia

Okt 1975 Nov 1989 Sept 1996 Aug 2002 Juni 2005
Arpeni didirikan Mulai mencharter-out Memperoleh ISM Contract of Didaftar di BEJ
tanker LPG pertama Code dan ISO 9002 affreightment dari
ke Pertamina Certificate dari ABS PT Berau Coal

1975 1976 1977 1989 1991 1996 2000 2002 2003 2005 2006

Mei 1976 Okt 1991 April 2000 Juli 2003 Nov 2003 Sept 2006
Membuka kantor Memperoleh LTTC Contract of Rating A- dari ISO 9002 Peringkat Nasional
cabang pertama di pertama dari affreightment dari Pefindo Certification for Jangka Panjang A+
Banjarmasin, Pertamina PT Adaro Indonesia product and process (idn)
Kalimantan Selatan dan PT Kideco Jaya quality diganti (stable outlook)
Agung untuk 8,3 juta menjadi ISO 9001 dari Fitch ratings
ton utk 3,5 tahun Certificate

12
Perseroan dan Anak Perusahaan

PT Arpeni
Pratama
Ocean Line
Tbk

100% 50% 40% 72% 72% 99% 99,96% 99%


Arpeni
Pratama PT Apol PT Buana
PT Berlian PT Trisari PT Apol PT Apol PT Buana
Ocean Line Stevedoring Samudra
Limatama Veem Stevedoring Lestari Jaya Pratama
Investment Gemilang Pratama
BV

100% 65% 99% 99% 100% 99% 99% 100% 99%

PT Lotus PT Lotus Arpeni


Arpeni Marine PT Apol PT Apol Mega Pacific PT Lotus
Coalindo Kaiosei Shipping Co., PT Apol Jaya
Co., Pte. Ltd. Bahtera Sejahtera Ocean Line Jaya Marine
Marine Marine Pte. Ltd

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Ever Win
Gazelle Lobelia Ever Joy
Iridaceae Illicium Maritime Rafflesia
Navigation Maritime Navigation
Maritime S.A. Maritime S.A. Incorporation Marine S.A.
Inc Overseas S.A. S.A.
S.A.

13
Kegiatan Usaha Perseroan

Jasa Pelayaran Angkutan Jasa Penunjang

69,2% 65,2% 12,5% 4,6% 10,8% 16,0% 7,5% 14,2%

Angkutan Dry Bulk Angkutan General Cargo Angkutan Cair Jasa Keagenan

Mempertahankan market
share pengangkutan Jasa Ship Management
Fokus pada pengangkutan
batubara Mencari peluang untuk
pulp & paper ke Timur Jauh
kontrak-kontrak jangka
Meningkatkan market share (target 25% ekspor dari Stevedoring Services*
panjang
pengangkutan ekspor dry Indonesia)
bulk
Meningkatkan mutu jasa
Armada*
Mengembangkan jaringan
7 bulk carrier Armada*
Armada* global
21 barge/tongkang 4 tanker
4 kapal general cargo
17 tug boat/kapal tunda 1 LPG carrier
7 floating crane

* Posisi kapal per 31 Desember 2006 Pendapatan 2006 2006 EBITDA

14
Profil Arpeni

Pertumbuhan yang Konsisten Pendapatan dan EBITDA

Pendapatan dan EBITDA dari tahun 2002


sampai 2006 meningkat rata-rata 24% dan 1400
1355
1168
31% 1200

1000 846

Rp milyar
Strategi bisnis dan manajemen yg teruji 800
594
580
600 502
Kebijakan Capex yg konservatif 400 234
442

146 136
Prospek pertumbuhan yang tinggi 200
0
Azas cabotage 2002 2003 2004 2005 2006
Peningkatan ekspor komoditas Indonesia Sumber; Laporan Keuangan Arpeni
Pendapatan EBITDA

Perkembangan Harga Saham sejak IPO

35 2000

Volume Harian (juta saham)


1800
30
1600
25 1400

Harga Saham
20 Stock Split 1200
1:2 1000
15 24 Nov 06
800

10 600
400
5
200
0 0
Jun 05 Sept Oct Nov Des 05 Jan 06 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sept Oct Nov Des 06

Volume Harga Saham 15


Angkutan Dry Bulk/Batubara

Salah satu perusahaan Indonesian perintis dalam pengangkutan batubara dilengkapi


dengan 52 kapal milik
Wilayah operasi utama adalah wilayah Indonesia dan pengangkutan ekspor ke Asia
Batubara merupakan komoditi utama yang diangkut-berdasarkan kontrak-kontrak
jangka panjang. Perseroan mengangkut
22% pengapalan batubara domestik ke pusat-pusat pembangkit listrik di Indonesia (2006)

Pendapatan & EBITDA per Segmen Pelanggan Utama


1000 936,9
Hubungan % 2006
Pelanggan Sejak Pendptan
800 701,1 Noble Shipping Inc 2005 16,26%
Rp milyar

PT Berau Coal 2002 6,47%


600
459 PT Indominco Mandiri 2006 5,97%
400 327,5 PT Tanito Harum 2004 5,87%
296,9
233,2 218,8 PT Batubara Bukit Asam 1996 4,65%
200 115,6
44,6 PT Mahakam Sumber Jaya 2006 2,79%
29
0 PT Bahari Cakrawala Sebuku 2006 2,10%
2002 2003 2004 2005 2006 PT Kideco Jaya Agung 2000 1,94%
Pendapatan EBITDA PT Oktasan Baruna Persada 2006 1,77%
PT Adaro Indonesia 1993 1,76% 16
Angkutan General Cargo

Pengangkut utama produk berbasis kayu di wilayah Indonesia dan pasaran ekspor di
kawasan Timur Jauh dengan 4 kapal milik
Memiliki hubungan jangka panjang (lebih dari 20 tahun) dengan perusahaan-perusahaan
produk berbasis kayu
Mencharter-out kapal-kapal dalam perjalanan balik ke Indonesia.

Pendapatan & EBITDA per Segmen Pelanggan Utama


250 Hubungan Jenis % 2006
Pelanggan Sejak Kargo Pendptan
188,6 193,2
200 PT Tanjung Enim Lestari Pulp 2005 Pulp 3,09
170,1 169,9
and Paper
Rp milyar

142,7
150 PT Indah Kiat Pulp & Paper 1998 Pulp 2,63
Tbk
100 PT Kiani Kertas 1987 Pulp 1,30

44,6 47,5 Chakara Japan Limited 2006 General 0,26


50 42,6
30 Cargo
23,1
Harjohn Timber LTD 1997 Plywood 0,23
0
2002 2003 2004 2005 2006
Pendapatan EBITDA

17
Angkutan Cair

Jasa angkutan terutama dalam bentuk charter-out 5 kapal milik ke Pertamina and
perusahaan lain
Hubungan dengan Pertamina telah terjalin sejak 1989

Pendapatan & EBITDA per Segmen Pelanggan Utama


200 Hubungan % 2006
Penyewa Sejak Nama Kapal Pendptan
158,6
145,7 Pertamina 1989 MT Durgandini 4,62
150 129,2
Rp milyar

MT Srikandi
96 97,6 MT Shinta
100 79,9 80,5 Borgship Tanker Inc 2005 MT Aditi 3,59
62 57,6
43,6 HSL Shipping Ltd 2006 MT Gas Jaya 0,72
50

0
2002 2003 2004 2005 2006
Pendapatan EBITDA

18
Jasa Penunjang Perseroan

Mencakup keagenan umum, port handling, protective agent, ship husbanding, bunker,
floating repair, cargo&shipbrokering, pemasokan spare part & peralatan, stevedoring dan
ship management
Melayani lebih dari 30 perusahaan pelayaran
Lokasi stevedoring: Merak, Surabaya, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak
Lokasi keagenan: Jakarta, Surabaya, Medan

Pendapatan & EBITDA per Segmen Jaringan Keagenan Pelayaran Dunia


150

125 115
102
Rp milyar

100 87,5 82,5


74,6 71,2
75 62 55,8
50 35,6 38,7

25

0
2002 2003 2004 2005 2006
Pendapatan EBITDA
Sumber: Arpeni

19
Strategi Perdagangan dan Pelanggan

Hubungan Kuat dg Konsolidasi Posisi Leading


Jasa dengan Mutu Tinggi
Pelanggan Utama dalam Pengapan Batubara

Meningkatkan pangsa
pasar dalam pengapalan
Jasa angkutan yang batubara dalam negeri
One Stop Total Solutions
efisien
Kontrak-kontrak jangka Mengejar peluang
Total logistics solutions angkutan pasar ekspor
panjang & repeat
and jasa konsolidasi kargo
business Memberikan one-stop
bermutu tinggi
services kepada semua
pelanggan

20
Investment Highlights

1. Perusahaan Pelayaran Terkelola Baik dengan Prospek Pertumbuhan

2. Peluang Pertumbuhan Tinggi

3. Basis Pelanggan yang Beragam dan Bermutu

4. Keunikan Pemberi jasa End to End Solutions

5. Kebijakan Keuangan yg Konservatif

21
1. Perusahaan Pelayaran Terkelola Baik
dengan Prospek Pertumbuhan
Strategi Armada

Mengembangkan armada utk memenuhi kebutuhan pelanggan


Optimalisasi Mempertahankan fleksibilitas dengan kombinasi kapal milik dan charter: 70:30
Bauran (tergantung pada jaminan kontrak jangka panjang)
Armada Memperbanyak kapal Handymax dan Panamax dengan target trayek angkutan
drybulk/batubara untuk perdagangan internasional

Operasi Mengaktifkan ship management dan menerapkan teknologi informasi utk


Modern dan menekan biaya operasi
Efisien Mengikuti ISM code dan meminimumkan down time kapal

Pertumbuhan Pesat
Pendapatan dan profitabilitas Perseroan meningkat seiring dgn peningkatan EBITDA dan
laba bersih; bahkan dicapai di masa sebelum penerapan cabotage

22
2. Peluang Pertumbuhan Tinggi

Cabotage telah meningkatkan pangsa Batubara sbg sumber energi paling


angkutan kapal berbendera Indonesia hemat biaya bagi Indonesia

Perdagangan Domestik
Panas Minyak &
Batubara Gas Alam
Bumi Diesel
150
(juta ton)

100
135 30.660 20.092 3.084 34.692
50 90 91 91 101 114 Produksi
GWh GWh GWh GWh

0
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Pangsa
Perdagangan Luar Negeri 31% 21% 3% 36%
Produksi

40
(juta ton)

30
Biaya
20 Rp132/K Rp210/K Rp395/K Rp661/K
29 Energy/ Wh Wh Wh Wh
10 23 23 25 KWh
15 16
0
Sumber: PLN
2001 2002 2003 2004 2005 2006

Sumber: Ditlala, Departemen Perhubungan

Mendorong Permintaan akan Jasa Pelayaran Arpeni


23
3. Basis Pelanggan Beragam dan bermutu Tinggi
Salah satu kunci keberhasilan Perseroan adalah terjalinnya hubungan baik dengan pelanggan. Kebanyakan
pelanggan Perseroan adalah pemain-pemain kunci di bidangnya dan memiliki hubungan lebih dari 20 tahun
dengan Perseroan

Dry Bulk Agency

General Cargo Liquid Cargo

Indah Kiat
Borgship

24
Basis Pelanggan Beragam

Pendptan Pendptan Pendptan


Pelanggan 2004 Pelanggan 2005 Pelanggan 2006

1 PT. Kideco Jaya Agung 8,85% 1 Noble Shipping Inc. BVI 7,74% 1 Noble Shipping Inc. BVI 16,26%

2 Bulk Trade Asia (charter out) 7,56% 2 PT. Berau Coal 7,73% 2 PT. Berau Coal 6,47%
3 PT Pertamina (Persero) 7,46% 3 PT Indominco Mandiri 5,97%
3 PT. Berau Coal 7,32%
4 Hyundai Merchant Marine 6,46% 4 PT Tanito Harum 5,87%
4 PT Tambang Batubara Bukit 7,16%
Asam Tbk 5 East International Ltd (charter 5,91% 5 Hyundai Merchant Marine 4,96%
out)
5 Hyundai Merchant Marine 6,33% 6 PT Tambang Batubara Bukit 4,65%
6 PT. Kideco Jaya Agung 5,48% Asam Tbk
6 Bunge SA (charter out) 6,33%
7 PT Tambang Batubara Bukit 5,01% 7 PT. Pertamina (Persero) 4,62%
7 PT Pertamina (Persero) 6,14% Asam Tbk
8 Borgship Tanker 3,59%
8 Borgship Tanker 4,14%
8 PT. Adaro Indonesia 4,51% (charter out)
(charter out)
9 PT. Tanjung Enim Lestari 3,09%
9 PT. Indah Kiat Group 2,74% 9 PT. Tanito Harum 4,00%
Pulp & Paper

10 PT. Kiani Kertas 2,50% 10 PT. Indah Kiat Group 3,30% 1 PT. Mahakam Sumber Jaya 2,79%
0
Total 59,44% Total 57,23%
Total 56,88%

Basis pelanggan Perseroan dinamis dan beragam. 2 dari 10 pelanggan utama pada 2005
tidak termasuk 10 pelanggan utama pada tahun lalu.

25
4. Keunikan Pemberi jasa End to End Solutions
Salah satu kekuatan Perseroan adalah kemampuan memberi one-stop shipping services bagi pelanggan.
Kelangkaan fasilitas pelabuhan membuat end to end solution menjadi penting.

GEARED VESSEL

GEARLESS TAMBANG
PEMBANGKIT FLOATING TONGKANG/
VESSEL BATUBARA
LISTRIK CRANE KAPAL TUNDA

KAPAL VIA
TERMINAL BATUBARA

Arpeni adalah satu-satunya operator kapal Indonesia yang mampu


memberikan end to end solution
26
5. Kebijakan Keuangan yang Konservatif

Kebijakan CapEx
Kebijakan Umum
Pembelian kapal dilaksanakan hanya jika ada
Tidak ada transaksi hedging yg spekulatif kepastian pasar dan jaminan kontrak jangka
Diversifikasi sumber pendanaan panjang
Penyediaan kas minimum sesuai kegiatan

Meminimumka
n Profil Risiko

Kebijakan Operasi
Kebijakan Pinjaman Mempertahankan cakupan asuransi sesuai
Terus melakukan diversfikasi sumber-sumber standar industri pelayaran internasional:
pendanaan: jalur perbankan, offshore, onshore, Setiap kapal diasuransi
dan sarana pasar modal (yakni ekuitas, obligasi, Perusahaan asuransi Perseroan memiliki
MTN) peringkat S&P BBB atau di atas
Mempertahankan basket of multicurrency Mempertahankan fleksibilitas untuk mengikuti
liabilities : USD, IDR, EUR dg cepat dinamika pasar dengan
Mempertahankandebt to equity ratio di bawah mengoperasikan armada kapal sekitar 70%
2.0x kapal milik dan 30% kapal charter

27
Struktur Modal yang Konservatif
Perseroan memiliki track record penerbitan ekuitas dan penggunaan dana internal untuk membiayai
pengeluaran modal dan pembayaran hutang
2002 2003 2004 2005
(US$ m)

3,4 10.9
57.0
13.3
Debt
6,7 Debt 21.7 Issuance
0,5 Issuance
Cash from Cash from
20.8 Operations
Operations 5.4 108.9
2.9
0.9
24.8
4,8 Cash from
Operations
13.8
10.7
3,2 Cash from 9.3
Operations Equity 30.4
Equity 1.3 Equity
Issuance 1,2 Issuance Issuance
1.9 6.2
Sources Uses Sources Uses Sources Uses Sources Uses

Equity Issuance Cash from Operations Increase in Cash Net Debt Repayment Working Capital Capex
/ Others / Issuance
Sumber: Laporan Keuangan Arpeni
28
Keuangan Laporan Laba Rugi + Neraca

(Rp milyar)

2006 2005 2004 2003

Pendapatan jasa 1.354,6 1.167,9 845,9 594,1


EBITDA 502,3 441,5 276,6 157,0
Laba bersih 193,9 168,7 77,3 19,0
Kas dan setara kas 479,4 170,3 187,1 65,6
Jumlah aktiva 3.702,9 2.669,3 1.507,7 1.357,5
Total hutang 2.198,2 1.337,4 771,7 731,2
Jumlah ekuitas 1.260,8 1.120,5 631,8 516,0
Total hutang / Kapitalisasi 63 % 54% 55% 59%
Total hutang / EBITDA 4,4x 3,0x 2,8x 4,7x
Total hutang / Ekuitas 1,7x 1,2x 1,2x 1,4x
EBITDA / Beban bunga 2,9x 4,4x 5,5x 4,3x
Net Gearing Ratio 1,5x 1,0x 0,9x 1,3x

29
Catatan Penutup
Isu-isu Penting Faktor-faktor Mitigasi

Industri Siklikal dan Perseroan terlindung dari volatilitas tarif angkutan internasional
Volatilitas Tarif Angkutan sehubungan dengan angkutan bersifat intra-Indonesia

Kebijakan cabotage bersifat komprehensif sesuai tahapan implementasi


Risiko Kebijakan yg
dan merupakan prakarsa penting untuk mengembangkan industri
Menjauhi Asas Cabotage
pelayaran Indonesia dan menentang dominasi asing.

Industri Padat Modal yg


Membutuhkan Pengeluaran Kebijakan CapEx Perseroan yg diharapkan tidak meningkatkan rasio
Jangka Panjang dg Jumlah leverage atau debt/equity.
Besar

Batubara tetap menjadi sumber listrik penting bagi Indonesia sehubungan


Exposure Pengangkutan dengan kelimpahan deposito batubara dengan kadar sulfur dan abu yang
Muatan Drybulk/Batubara rendah di Indonesia
yg Mencolok Kebijakan pemerintah Indonesia untuk membangun PLTU baru
Konsumsi batubara meningkat dramatis di Asia

Potensi Pendatang Baru Perseroan adalah salah satu perusahaan jasa pelayaran angkutan terbesar
dalam Jasa Angkutan di Indonesia yang memberikan jasa end-to-end logistic solution
Drybulk Terus memperkuat kapasitas armada untuk memberi pelayanan terbaik

30
TERIMA KASIH
31

Anda mungkin juga menyukai