Anda di halaman 1dari 51

PANEL DISKUSI

KONEKSIVITAS MARITIM,
PIPA DAN KABEL BAWAH LAUT
Tinjauan Aspek
Hazards di Dasar Laut (2)

Oleh:
Wahyudi (Oceanographer/marine geologist)
Jurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS
wahyudictr@oe.its.ac.id
citrosiswoyo.wahyudi@gmail.com
MORFOLOGI PANTAI
Geomorfologi
Mempelajari klasifikasi, deskripsi, sifat, asal
mula, dan perkembangan bentuk permukaan
bumi dan kaitannya dengan struktur geologi di
bawahnya, dan sejarah perubahan geologi yang
tercatat di permukaan
Fisiografi Dr. Wahyudi JTK-ITS
Deskripsi tentang keadaan fisik alami suatu
benda (object), terutama kenampakan alam.
Pada uraian di sini terbatas menjadi deskripsi
dan asal mula suatu landforms
Dr. Wahyudi JTK-ITS 2
profil pantai

cari dan
gambarkan
profil pantai
tuliskan
referensinya!

Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. WahyudiJTK-ITS 3
Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. WahyudiJTK-ITS 4
Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK- 5
ITS
Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK- 6
ITS
Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK- 7
ITS
Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. WahyudiJTK-ITS 8
Pembentukan Morfologi Pantai
1. Tingkat Perubahan (degree of modification)
Primer (primary) tidak banyak berubah oleh aksi
gelombang
Sekunder (secondary) sangat banyak mengalami
perubahan oleh aksi gelombang
2. Sejarah Pembentukan (history)
Pantai timbul (emergent) daratan naik atau penurunan
muka air laut Dr. Wahyudi JTK-ITS
Pantai tenggelam (submergent) - daratan turun atau
penaikan muka air laut
3. Proses yang Dominan (dominant process):
Erosi
Deposisi Dr. Wahyudi JTK-ITS 9
Pengaruh pembentukan dan
pencairan es Jaman Pleistocene
Level permukaan air laut telah naik paling sedikit
100 m selama 18000 tahun terakhir.
Secara global sebagian besar garis pantai
adalah submergent atau mengalami
kemunduran. Dr. Wahyudi JTK-ITS
Garis pantai primer sangat umum

Jika ada kesempatan topik ini dibahas tersendiri

Dr. Wahyudi JTK-ITS 10


Pantai sekunder; mengalami perubahan
proses erosi dan pengendapan

Dr. Wahyudi JTK-ITS


Dr. Wahyudi JTK-ITS 11
Pantai sekunder
Ciri-ciri Erosi: Ciri-ciri Deposisi
Stack Spit : sedimen mengendap di
Teras Dr. Wahyudi JTK-ITS
sepanjang garis pantai menutup
sebagian teluk atau muara sungai
Tombolo Baymouth Bar: sedimen
Kecepatan erosi menjadi mengendap ddan menutup teluk
sangat lambat membentuk lagun
Energi gelombang meluruh Lagoon: teluk yang tertutup oleh
setelah melewati teras. sedimen
Tebing menjadi semakin tinggi, Barrier Bar: endapan sedimen
berarti semakin banyak material di depan pantai di daerah breaker
yang terangkut. zone

Cari dan gambarkan kedua tipe pantai tersebut di Indonesia!


Dr. Wahyudi JTK-ITS 12
Garis pantai primer sangat umum

Dibentuk
oleh
lembah
sungai
(Estuaries)

Dr. Wahyudi JTK-ITS 13


Primary and
Secondary
Coastlines

Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK- 14


ITS
Cara Lain
Pembentukan Morfologi Pantai

Dominasi Pengendapan
Delta Dominasi Gelombang
Dominasi Pasut
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Aktifitas Volkanik

Pengangkatan/uplift
Dr. Wahyudi JTK-ITS 15
Morfologi Pantai Delta
Deposition-Dominated
Bentuk pantai yang didominasi oleh pengendapan
Wave Dominated
Bentuk pantai yang didominasi oleh proses dari aksi
gelombang
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Tide-Dominated
Bentuk pantai yang didominasi oleh aktifitas pasang
surut

Dr. Wahyudi JTK-ITS 16


Delta sungai Mississippi
didominasi pengendapan
Perhatikan
morfologi delta
yang menjorok
kearah laut

Contoh delta di
Indonesia?

Dr. Wahyudi JTK-ITS

17 Dr. Wahyudi JTK-ITS


Sao Francisco, Brazil
delta yang didominasi oleh proses gelombang
perhatikan Dr. Wahyudi JTK-ITS secara umum
bentuk garis
pantai yang
sejajar garis
pantai secara
umum

Berikan contoh
bentuk delta tipe
ini di Indonesia..!

18 Dr. Wahyudi JTK-ITS


Delta Sungai Gangga, Banglades
delta yang didominasi proses pasang surut

perhatikan bentuk
garis pantai yang
bergerigi

Berikan contoh
bentuk delta
tipe ini
di Indonesia..!
Dr. Wahyudi JTK-ITS

19 Dr. Wahyudi JTK-ITS


Delta Yukon dan Nile kesetimbangan antara aksi
gelombang dan proses pengendapan

Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. Wahyudi JTK-ITS 20


Dr. Wahyudi JTK-ITS

Morfologi Pantai di
Indonesia ?

Dr. Wahyudi JTK-ITS 21


Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK- 22
ITS
Morfologi Pantai di Indonesia ?

Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. Wahyudi JTK-ITS 23


Hayes (1979) membuat klasifikasi pantai berdasarkan gabungan
energi gelombang dan pasang surut

Tide-dominated (high).
Tide-dominated (low).
Mixed-energy (tide-
dominated).
Mixed energy (wave-
dominated).
Wave-dominated
Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. Wahyudi JTK-ITS 24


Model morfologi estuari,
(a) dominasi gelombang,
(b) dominasi pasut, (Darlymple,
et al., 1992)
Dr. Wahyudi JTK-ITS

Dr. Wahyudi JTK-ITS 25


Pantai delta di Indonesia
26

Dr. Wahyudi JTK-ITS


Delta Kapuas (TU Delf, 2010):
Deposition-Wave Balance Delta Delta Mahakam (P3G):
Deposition dominated delta

Delta Mamberamo (NASA, 2011):


Deposition-Waves Balance Delta

Dr. Wahyudi JTK-ITS


Dr. Wahyudi JTK-ITS 27

Terumbu karang (reefs)


merupakan tipe morfologi utama
di daerah tropis
Dr. Wahyudi JTK-ITS 28

Tarawa; contoh tipe atoll


Terumbu karang juga terbentuk di
sepanjang pinggiran pulau besar atau
kontinen
Contoh terumbu karang penghalang
Pantai timur Australia
Yucatan
Belize
Florida barat

Dr. Wahyudi JTK-ITS 29


Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan
Morfologi Pantai

Geologi dan Morfologi Awal


Mengontrol tipe dan keberadaan (sumber) sedimen
Secara umum konfigurasi wilayah pesisir dikontrol oleh tektonik dan
litologi regional

Proses Dinamis Frekuensi Tinggi (Proses Pantai)


Energi yang bekerja di daerah garis pantai bersifat menerus dan siklis
Sumber energi yang menyebabkan transportasi sedimen, erosi dan
sedimentasi, merubah bentuk topografi/batimetri yang sudah ada

30
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Pantai Teleng sisi timur, Pacitan

Pengaruh Tektonik
Memberikan pengaruh
terhadap ciri pada
kenampakan struktural
seperti patahan, dan lipatan
(antiklin dan sinklin), serta
pengangkatan dan subsiden
massa daratan skala besar Dr. Wahyudi JTK-ITS
(pesisir selatan Jawa Timur).
Klayar Pacitan

Pantai Puger Jember


Dr. Wahyudi JTK-ITS 31
Pantai Teleng sisi timur, Pacitan
Pantai volkanik gunung
Pengaruh Volkanisme Ringgit, Besuki
Dicirikan oleh morofologi
dan litologi gunung berapi
(runtuhnya puncak atau
hasil erupsi).

Dr. Wahyudi JTK-ITS

Pantai Baluran, di kaki gunung


Baluran

Dr. Wahyudi JTK-ITS 32


Pengaruh Litologi:
sifat umum batuan atau deposit sedimen
Komposisi mineral dan tingkat konsolidasi
Proses laut paling efektif jika mengenai material lepas
(belum tersemen), dengan cepat mensortasi,
meredistribusi, dan membentuk morfologi dalam keadaan
setimbang dengan
energi pembentuk
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Daerah muara dan sekitar
muara di pantai utara
sebagian besar tersusun
oleh endapan yang belum
terkonsolidasi.

Dr. Wahyudi JTK-ITS 33


Pengaruh Gelombang Laut
Gelombang laut adalah gaya dominan yang bekerja menggerakkan
proses pantai di pantai terbuka
Energi gelombang dihasilkan oleh angin yang kemudian akhirnya
meluruh di daerah pantai
Gelombang memberikan sumber energi yang sangat penting dalam
pembentukan pantai; sortasi sedimen di dasar pantai; transportasi
sedimen di daerah pantai
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Klasifikasi morfologi pantai berdasar energi gelombang
Korelasi morfologi dengan regim energi Hs2T2 tinggi
Hs = gelombang signifikan, T = periode gelombang

Hs 2 T 2 = 0 30 mildly exposed coast


Hs 2 T 2 = 30 300 moderately exposed coast
Dr. Wahyudi JTK-ITS 34
Hs 2 T 2 > 300 highly exposed coast
Pengaruh Pasang surut
(Tides)
Pasang-surut dapat sangat berpengaruh dalam
proses sedimentasi-erosi di daerah dengan tidal
ranges besar.
Arus pasut dapat mengerosi dan mengangkut
sedimen.
Pasut menyebabkan fluktuasi kering-basah daerah
tidal bay, perpindahan gosong pasir di mulut sungai,
pembentukan gosong di pantai tertutup.
Dr. Wahyudi JTK-ITS
Hayes (1979) mengklasifikasikan garis pantai
berdasar energi dari besarnya pasang surut:
Microtidal <1m
Low-mesotidal 1 -2m
High-mesotidal 2 - 3.5 m
Low-macrotidal 3.5 - 5 m
Macrotidal >5m Dr. Wahyudi JTK-ITS 35
Permasalahan di Pantai
Vulnerability Pesisir
Sensitif terhadap SLR
Mudah tergenang banjir dan dalam waktu lama
Sedimen masih dalam proses konsolidasi dan kompaksi,
sehingga:
Rawan terjadi land subsidence
Berpotensi terjadi soil liquefaction (oleh gempabumi)
Airtanah mudah terkontaminasi air asin dan polutan
Di daerah delta front rawan terhadap aksi gelombang dan
arus, di daerah prodelta mudah longsor
Penyakit menular
Dr. Wahyudi JTK-ITS 36
Permasalahan di Daerah Pesisir
Kesehatan Lingkungan:
Drainase buruk, topografi daerah yang landai sampai hampir datar
membutuhkan waktu pematusan yang lama
Limbah rumah tangga dan bermuaranya limbah industri
Salinisasi: Dr. Wahyudi JTK-ITS
Invasi air laut melalui sungai (di delta Kapuas)
Airtanah payau atau asin (sebagian besar daerah delta pesisir)
Land subsidence (di Semarang Utara)
Sebagian besar delta tersusun oleh sedimen modern yang masih
dalam proses konsolidasi
Pemukiman padat
37
Permasalahan di Daerah Pesisir
Banjir:
Genangan air karena sungai banjir dari hulu/runoff (Gresik)
Genangan air dari laut saat pasang tertinggi (Semarang)
Abrasi/erosi oleh gelombang/arus laut
Erosi di delta frontDr. Wahyudi JTK-ITS
Erosi di pantai laut terbuka (pantai Tuban & pantai Tegal)
Beberapa daerah di pesisir Kabupaten Tegal telah terjadi erosi pantai
yang mengakibatkan pantai mundur 25 sampai 200 m, di antaranya
merusak tambak, kebun melati, mengancam tempat rekreasi, merusak
dermaga pelabuhan, mengancam jalan nasional.

38
Kerusakan ekosistem:
Perubahan peruntukan lahan (delta Mahakam, Surabaya, Sulawesi
Selatan); Perburuan liar (perburuan biawak & hewan lain di Surabaya)
Kerusakan mangrove: Dr. Wahyudi JTK-ITS
Di Indonesia: 1980 = 4,25 jt ha, 2000 = 3 jt ha, 2004 = 2,5 jt ha
Di Sumatera, Kalimantan, & Sulawesi Selatan tambak air payau.
Di Jawa, kerusakan mangrove > 90%
Di Mahakam tahun 1999, 76% luas mangrove dirubah menjadi tambak
Giesen et al. (2007):

Dr. Wahyudi JTK-ITS 39


2.4 Permasalahan di Daerah Pantai
Infrastruktur:
Kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur yang meliputi
transportasi, ketenagalistrikan, energi, telekomunikasi dan informatika,
sumber daya air, perumahan, pelayanan air minum, dan penyehatan
lingkungan masih kurang dibanding perkotaan
Pendidikan: Dr. Wahyudi JTK-ITS
Tidak tamat sampai tamat SD = 76,93%; SLTP sampai SLTA =
23,03% (COREMAP II Kab. Buton)
Sosial Ekonomi:
Penghasilan nelayan tradisional berkisar antara Rp. 562.500 sampai
Rp. 1.300.000/bulan (COREMAP II Kab. Buton)

Dr. Wahyudi JTK-ITS 40


DAMPAK PI TERHADAP DELTA DAN PESISIR
Dampak Fisik
Magnitudo dan frekuensi hujan dan kekeringan yang
meningkat:
Daerah genangan semakin dalam dan luas
Gagal panen semakin meningkat
SLR: Dr. Wahyudi JTK-ITS
Meningkatkan energi gelombang & arus sehingga erosi pantai
meningkat
Garis pantai mundur dan daerah lowland/wetland akan
tergenang bersama seluruh peradaban masyarakat delta dan
pesisir yang telah dibangun di atasnya
Rusaknya sumberdaya air delta dan pesisir
Kerusakan infrastruktur, meliputi transportasi, air, energi,
sanitasi
Dr. Wahyudi JTK-ITS 41
DAMPAK PI TERHADAP PESISIR
Dampak Sosial Ekonomi
Ekonomi:
Kerusakan infrastruktur menyebabkan terganggunya pertumbuhan ekonomi
Kerusakan pertanian dan perikanan akan menelan kerugian ekonomia yang
sangat besar
Kesehatan: Dr. Wahyudi JTK-ITS
Genangan yang semakin dalam dan luas, kerusakan infrastruktur pengairan,
rusaknya sumberdaya air (kontaminasi air tanah dan intrusi air laut) akan
memperburuk sanitasi dan kualitas lingkungan di daerah delta dan pesisir
Psiko-sosial masyarakat:
Masyarakat nelayan tradisional merasa bahwa, selain sebagai mata
pencaharian, nelayan adalah way of life-nya, jadi tidak mudah (tidak bisa)
menyesuaikan apalagi merubah jalan hidupnya
Masyarakat suku komoro di daerah estuari Aijkwa hanya dapat berburu ikan
di sungai tidak dapat melakukannya di laut.. Mereka akan terdesak jika
sumberdaya ikan sungai terinvasi air laut...

Dr. Wahyudi JTK-ITS 42


Dr. Wahyudi
JTK-ITS

Abrasi/erosi oleh gelombang/arus laut di Pesisir Kabupaten Tegal (Wahyudi, 2009)


50
Dr. Wahyudi
JTK-ITS

Ancaman gelombang/arus
terhadap jalan Pantura di
Kabupaten Tuban
(Wahyudi, et al., 2009) 51
Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK-
ITS

Anda mungkin juga menyukai