Anda di halaman 1dari 32

EKOSISTEM HUTAN MANGROVE

Oleh :
Andreas Fajar Tomyta Sarumaha ( 150420020 )
Ella Berianti Ginting ( 150420017 )
Johannes Adhi Satria Siahaan ( 150420025 )
Yohana Fransiska Harefa ( 150420030 )

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan


timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem pesisir laut merupakan sumber daya alam yang produktif
sebagai penyedia energi bagi kehidupan komunitas di dalamnya. Selain itu
ekosistem pesisir dan laut mempunyai potensi sebagai sumber bahan pangan,
pertambangan dan mineral, energi, kawasan rekreasi dan pariwista. Hal ini
menunjukkan bahwa ekosistem pesisir dan laut merupakan aset yang tak
ternilai harganya di masa yang akan datang. Ekosistem pesisir dan laut meliputi
estuaria, hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang, ekosistem pantai
dan ekosistem pulau-pulau kecil.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah


sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari hutan
mangrove.
2. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri dari hutan
mangrove.
3. Agar mahasiswa mengetahui manfaat dan luasan
hutan mangrove di dunia khususnya di Indonesia.
4. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Agroekologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hutan Mangrove


Hutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish)
dan grove (English). Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal
forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan bakau. Hutan
mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan yang
tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai
dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang di saat kondisi
air pasang dan bebas dari genangan di saat kondisi air surut. Hutan
mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di
daerah tropis dan sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove
pada daerah pasang surut pantai berlumpur khususnya di tempat-
tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
* Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai
tersebut sebagai hutan bakau.

* Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan


hutan mangrove.

* Istilah mangrove digunakan sebagai pengganti


istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan
salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas
pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya
pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau,
terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di
dalamnya.
* Hutan mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki
jenis pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan
mangrove tumbuh, mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti
salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus menerus. Meskipun
mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun
mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena
dapat tumbuh dengan baik di air tawar.

* Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol


yang disebut akar nafas (pneumatofor).

* Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan


tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
* Pada hutan mangrove : tanah, air, flora dan fauna hidup saling
memberi dan menerima serta menciptakan suatu siklus ekosistem
tersendiri.

* Hutan mangrove memberikan masukan unsur hara terhadap


ekosistem air, menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhan bagi
anak-anak ikan, tempat kawin/pemijahan, dan lain-lain. Sumber
makanan utama bagi organisme air di daerah mangrove adalah dalam
bentuk partikel bahan organik (detritus) yang dihasilkan dari
dekomposisi serasah mangrove (seperti daun, ranting dan bunga).
* Flora mangrove terdiri atas pohon, epipit, liana, alga, bakteri dan
fungi. Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di hutan mangrove
Indonesia adalah sekitar 89 jenis, yang terdiri atas 35 jenis pohon, 5
jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit dan 2 jenis parasit.

* Dari sekian banyak jenis mangrove di Indonesia, jenis mangrove yang


banyak ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp), bakau
(Rhizophora sp), tancang (Bruguiera sp), dan bogem atau pedada
(Sonneratia sp), merupakan tumbuhan mangrove utama yang banyak
dijumpai.

* Jenis-jenis mangrove tersebut adalah kelompok mangrove yang


menangkap, menahan endapan dan menstabilkan tanah habitatnya.
Api-api (Avicennia sp) Bakau (Rhizophora sp)

Tancang (Bruguiera sp) Bogem atau Pedada (Sonneratia sp)


* Fauna mangrove hampir mewakili semua phylum, meliputi protozoa
sederhana sampai burung, reptilia dan mamalia.

* Secara garis besar fauna mangrove dapat dibedakan atas fauna darat
(terrestrial), fauna air tawar dan fauna laut.

* Fauna darat, misalnya kera ekor panjang (Macaca spp.), Biawak


(Varanus salvator), berbagai jenis burung, dan lain-lain.

* Sedangkan fauna laut didominasi oleh Mollusca dan Crustaceae.

* Golongan Mollusca umunya didominasi oleh Gastropoda, sedangkan


golongan Crustaceae didominasi oleh Bracyura.
Kera Ekor Panjang Biawak (Varanus
Berbagai Jenis Burung
(Macaca spp.) salvator)

Crustaceae Mollusca
Ciri-ciri ekosistem mangrove terpenting dari
penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang
unik, adalah :
1. memiliki jenis pohon yang relatif sedikit,
2. memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya
seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau
Rhizophora spp., serta akar yang mencuat vertikal seperti
pensil pada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia
spp.,
3. memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat
berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora,
dan
4. memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat
yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus ekosistem mangrove, diantaranya
adalah :
1. tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau
hanya tergenang pada saat pasang pertama,
2. tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat,
3. daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut
yang kuat, dan
4. airnya berkadar garam (bersalinitas) payau hingga asin.
2.3 Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove
* Manfaat dan fungsi hutan magrove dalam kehidupan masyarakat yang
hidup di daerah pesisir sangat banyak sekali. Baik itu langsung dirasakan
oleh penduduk sekitar maupun peranan, manfaat dan fungsi yang tidak
langsung dari hutan mangrove itu sendiri.
* Salah satu tempat tinggal komunitas hewan dan tanaman adalah
daerah pantai sebagai habitat mangrove. Di habitat ini bermukim pula
hewan dan tanaman lain. Tidak semua habitat sama kondisinya,
tergantung pada keaneka ragaman spesies dan daya dukung lingkungan
hidupnya.
* Mangrove berperan dalam menangkap, menyimpan,
mempertahankan dan mengumpulkan benda dan partikel endapan
dengan struktur akarnya yang lebat, sehingga lebih suka menyebutkan
peran mangrove sebagai shoreline stabilizer.
* Peran mangrove sebagai barisan penjaga adalah melindungi zona
perbatasan darat-laut di sepanjang garis pantai dan menunjang
kehidupan organisme lainnya di daerah yang dilindunginya tersebut.
* Pembentuk suatu pulau kecil yang mungkin akan terus berkembang
dengan pertumbuhan berbagai jenis mangrove serta organisme lain
dalam suatu ekosistem mangrove.

* Sebagai barisan pertahanan pantai, mangrove menjadi bagian


terbesar perisai terhadap hantaman gelombang laut di zona terluar
daratan pulau. Hutan mangrove juga melindungi bagian dalam pulau
secara efektif dari pengaruh gelombang dan badai yang terjadi.
Mangrove merupakan pelindung dan sekaligus sumber nutrien bagi
organisme yang hidup di tengahnya.
Menumbuhkan
pulau dan
menstabilkan
pantai

Manfaat bagi Menjernihkan


manusia air

Manfaat Mangrove !!!

Melindungi dan Mengawali


memberi nutrisi rantai makanan
Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai
*Salah satu peran dan sekaligus manfaat ekosistem mangrove, adalah adanya
sistem perakaran mangrove yang kompleks dan rapat, lebat dapat
memerangkap sisa-sia bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari
bagian daratan.
*Proses ini menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian
memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu karang.
*Karena proses ini maka mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan
karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan
garis pantai dari waktu ke waktu.
*Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan
kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah
daratan.
*Akar pohon mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi.
*Buah vivipar yang dapat berkelana terbawa air hingga menetap di dasar yang
dangkal dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang
baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi
pulau sendiri.
KLIK HERE !!
Menjernihkan air
*Akar pernafasan (akar pasak) dari api-api dan tancang bukan hanya
berfungsi untuk pernafasan tanaman saja, tetapi berperan juga dalam
menangkap endapan dan bisa membersihkan kandungan zat-zat kimia
dari air yang datang dari daratan dan mengalir ke laut.
*Air sungai yang mengalir dari daratan seringkali membawa zat-zat
kimia atau polutan.
*Bila air sungai melewati akar-akar pasak pohon api-api, zat-zat kimia
tersebut dapat dilepaskan dan air yang terus mengalir ke laut menjadi
bersih.
*Banyak penduduk melihat daerah ini sebagai lahan marginal yang tidak
berguna sehingga menimbunnya dengan tanah agar lebih produktif. Hal
ini sangat merugikan karena dapat menutup akar pernafasan dan
menyebabkan pohon mati.

KLIK HERE !!
Mengawali rantai makanan
*Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air.
*Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikro organisme (bakteri dan
jamur).
*Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil
air yang pada gilirannya menjadi mangsa hewan yang lebih besar serta
hewan darat yang bermukim atau berkunjung di habitat mangrove.

LIHAT RANTAI MAKANAN EKOSISTEM MANGROVE


Melindungi dan memberi nutrisi
*Akar tongkat pohon mangrove memberi zat
makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan
ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya.
*Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah
terumbu karang sebelum dewasa memerlukan
perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang
cukup di daerah mangrove ini.
*Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah
bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
KLIK HERE !!
Bahan bakar
mangrove
dan
bangunan

Obat - obatan
Tempat
tambat Manfaat
kapal
bagi
manusia
Pengawet

Pakan
dan
makanan
Tempat tambat kapal
Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan
tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam
keadaan cuaca buruk pohon mangrove dapat
dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal
dengan mengikatkannya pada batang pohon
mangrove. Perlu diperhatikan agar cara tambat
semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena dapat
merusak batang pohon mangrove yang bersangkutan.

KLIK HERE !!
Obat-obatan
*Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet dan obat-
obatan.
*Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat
dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit.
*Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan mangrove (blind-your-eye
mangrove) atau Excoecaria agallocha dapat menyebabkan kebutaan
sementara bila kena mata, akan tetapi cairan getah ini mengandung cairan
kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan
laut.
*Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk.
*Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Kulit pohon
tancang digunakan secara tradisional sebagai obat sakit perut dan
menurunkan panas.
*Daun mangrove bila di masukkan dalam air bisa dipakai dalam
penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan
(stupefied).
KLIK HERE !!
Pengawet
*Buah pohon tancang dapat dijadikan bahan pewarna
dan pengawet kain dan jaring dengan merendam
dalam air rebusan buah tancang tersebut.
*Selain mengawetkan hasilnya juga pewarnaan
menjadi coklat-merah sampai coklat tua, tergantung
pekat dan lamanya merendam bahan. Pewarnaan ini
banyak dipakai untuk produksi batik, untuk
memperoleh pewarnaan jingga-coklat.
*Air rebusan kulit pohon dipakai untuk mengawetkan
bahan jaring payang oleh nelayan di daerah Labuhan,
Banten.
KLIK HERE !!
Pakan dan makanan
Daunnya banyak mengandung protein. Daun
muda pohon api-api dapat dimakan sebagai sayur
atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan
tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis
api-api mengandung banyak nektar atau cairan yang
oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang
berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila
memasaknya hati-hati dapat pula dimakan.

KLIK HERE !!
Bahan bakar mangrove dan bangunan
*Batang pohon mangrove banyak dijadikan bahan bakar baik sebagai
kayu bakar atau dibuat dalam bentuk arang untuk kebutuhan rumah
tangga dan industri kecil.
*Batang pohonnya berguna sebagai bahan bangunan.
*Bila pohon mangrove mencapai umur dan ukuran batang yang cukup
tinggi, dapat dijadikan tiang utama atau lunas kapal layar dan dapat
digunakan untuk balok konstruksi rumah tinggal.
*Batang kayunya yang kuat dan tahan air dipakai untuk bahan bangunan
dan cerocok penguat tanah.
*Batang jenis tancang yang besar dan keras dapat dijadikan pilar, pile,
tiang telepon atau bantalan jalan kereta api.
*Bagi nelayan kayu mangrove bisa juga untuk joran pancing.
*Kulit pohonnya dapat dibuat tali atau bahan jaring.
KLIK HERE !!
2.4 Luas Hutan Mangrove di Indonesia
Indonesia itu negara yang kaya, kita harus bangga terhadap negara kita
ini. kita mempunyai hutan mangrove yang terluas di dunia, sebaran terumbu
karang yang eksotik, rumput laut yang terhampar dihampir sepanjang pantai,
sumber perikanan yang tidak ternilai banyaknya. Menurut Rusila Noor, dkk.
(1999) Indonesia merupakan negara yang mempunyai luas hutan mangrove
terluas di dunia dengan keragaman hayati terbesar di dunia dan struktur paling
bervariasi di dunia.
Berdasarkan data Direktorat Jendral Rehabilitas Lahan dan Perhutanan
Sosial (2001) dalam Gunarto (2004) luas hutan Mangrove di Indonesia pada
tahun 1999 diperkirakan mencapai 8.60 juta hektar akan tetapi sekitar 5.30
juta hektar dalam keadaan rusak. Sedangkan data FAO (2007) luas hutan
Mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3,062,300 ha atau
19% dari luas hutan Mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia melebihi
Australia (10%) dan Brazil (7%).
NASA (2010) juga mengeluarkan informasi tentang luas mangrove dan
sebarannya. Menurutnya luas mangrove di Indonesia telah berkurang 35%
antara tahun 1980-2000 di mana luas mangrove pada tahun 1980 itu mencapai
4,2 juta ha dan pada tahun 2000 berkurang menjadi 2 juta ha.
Apapun bentuk datanya, yang
jelas hutan mangrove kita telah
banyak yang berkurang. Konversi
lahan yang dilakukan oleh manusia
terhadap areal hutan mangrove
sebagai tambak, areal pertanian dan
pemukiman menyebabkan luas lahan
hutan mangrove terus berkurang.
Selain itu pemanfaatan hutan
mangrove yang tidak bertanggung PLAY
jawab sebagai bahan bangunan, kayu
bakar dan juga arang memberi
VIDEO
kontribusi yang tidak sedikit terhadap
kerusakan hutan mangrove.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Hutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove
(English).
2. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland,
vloedbosschen, atau juga hutan bakau.
3. Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan yang
tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan
sekitar muara sungai.
4. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau.
Padahal sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove.
Istilah mangrove digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk
menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri
atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang
tumbuh di sana.
5. Hutan mangrove memiliki ciri-ciri fisik yang unik di banding tanaman lain. Hutan
mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang
selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan mangrove tumbuh, mempunyai
faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus
menerus. Meskipun mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun
mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena dapat tumbuh
dengan baik di air tawar.

6. Hutan mangrove memiliki manfaat fisik, biologis dan ekonomis.

7. Hutan mangrove di Indonesia pada tahun 1999 diperkirakan mencapai 8,60 juta
hektar akan tetapi sekitar 5,30 juta hektar dalam keadaan rusak. Sedangkan data
FAO (2007) luas hutan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai
3.062.300 ha atau 19% dari luas hutan mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia
melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%).
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai