Mangrove
Mangrove
Oleh :
Andreas Fajar Tomyta Sarumaha ( 150420020 )
Ella Berianti Ginting ( 150420017 )
Johannes Adhi Satria Siahaan ( 150420025 )
Yohana Fransiska Harefa ( 150420030 )
* Secara garis besar fauna mangrove dapat dibedakan atas fauna darat
(terrestrial), fauna air tawar dan fauna laut.
Crustaceae Mollusca
Ciri-ciri ekosistem mangrove terpenting dari
penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang
unik, adalah :
1. memiliki jenis pohon yang relatif sedikit,
2. memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya
seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau
Rhizophora spp., serta akar yang mencuat vertikal seperti
pensil pada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia
spp.,
3. memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat
berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora,
dan
4. memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat
yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus ekosistem mangrove, diantaranya
adalah :
1. tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau
hanya tergenang pada saat pasang pertama,
2. tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat,
3. daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut
yang kuat, dan
4. airnya berkadar garam (bersalinitas) payau hingga asin.
2.3 Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove
* Manfaat dan fungsi hutan magrove dalam kehidupan masyarakat yang
hidup di daerah pesisir sangat banyak sekali. Baik itu langsung dirasakan
oleh penduduk sekitar maupun peranan, manfaat dan fungsi yang tidak
langsung dari hutan mangrove itu sendiri.
* Salah satu tempat tinggal komunitas hewan dan tanaman adalah
daerah pantai sebagai habitat mangrove. Di habitat ini bermukim pula
hewan dan tanaman lain. Tidak semua habitat sama kondisinya,
tergantung pada keaneka ragaman spesies dan daya dukung lingkungan
hidupnya.
* Mangrove berperan dalam menangkap, menyimpan,
mempertahankan dan mengumpulkan benda dan partikel endapan
dengan struktur akarnya yang lebat, sehingga lebih suka menyebutkan
peran mangrove sebagai shoreline stabilizer.
* Peran mangrove sebagai barisan penjaga adalah melindungi zona
perbatasan darat-laut di sepanjang garis pantai dan menunjang
kehidupan organisme lainnya di daerah yang dilindunginya tersebut.
* Pembentuk suatu pulau kecil yang mungkin akan terus berkembang
dengan pertumbuhan berbagai jenis mangrove serta organisme lain
dalam suatu ekosistem mangrove.
KLIK HERE !!
Mengawali rantai makanan
*Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air.
*Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikro organisme (bakteri dan
jamur).
*Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil
air yang pada gilirannya menjadi mangsa hewan yang lebih besar serta
hewan darat yang bermukim atau berkunjung di habitat mangrove.
Obat - obatan
Tempat
tambat Manfaat
kapal
bagi
manusia
Pengawet
Pakan
dan
makanan
Tempat tambat kapal
Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan
tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam
keadaan cuaca buruk pohon mangrove dapat
dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal
dengan mengikatkannya pada batang pohon
mangrove. Perlu diperhatikan agar cara tambat
semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena dapat
merusak batang pohon mangrove yang bersangkutan.
KLIK HERE !!
Obat-obatan
*Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet dan obat-
obatan.
*Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat
dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit.
*Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan mangrove (blind-your-eye
mangrove) atau Excoecaria agallocha dapat menyebabkan kebutaan
sementara bila kena mata, akan tetapi cairan getah ini mengandung cairan
kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan
laut.
*Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk.
*Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Kulit pohon
tancang digunakan secara tradisional sebagai obat sakit perut dan
menurunkan panas.
*Daun mangrove bila di masukkan dalam air bisa dipakai dalam
penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan
(stupefied).
KLIK HERE !!
Pengawet
*Buah pohon tancang dapat dijadikan bahan pewarna
dan pengawet kain dan jaring dengan merendam
dalam air rebusan buah tancang tersebut.
*Selain mengawetkan hasilnya juga pewarnaan
menjadi coklat-merah sampai coklat tua, tergantung
pekat dan lamanya merendam bahan. Pewarnaan ini
banyak dipakai untuk produksi batik, untuk
memperoleh pewarnaan jingga-coklat.
*Air rebusan kulit pohon dipakai untuk mengawetkan
bahan jaring payang oleh nelayan di daerah Labuhan,
Banten.
KLIK HERE !!
Pakan dan makanan
Daunnya banyak mengandung protein. Daun
muda pohon api-api dapat dimakan sebagai sayur
atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan
tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis
api-api mengandung banyak nektar atau cairan yang
oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang
berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila
memasaknya hati-hati dapat pula dimakan.
KLIK HERE !!
Bahan bakar mangrove dan bangunan
*Batang pohon mangrove banyak dijadikan bahan bakar baik sebagai
kayu bakar atau dibuat dalam bentuk arang untuk kebutuhan rumah
tangga dan industri kecil.
*Batang pohonnya berguna sebagai bahan bangunan.
*Bila pohon mangrove mencapai umur dan ukuran batang yang cukup
tinggi, dapat dijadikan tiang utama atau lunas kapal layar dan dapat
digunakan untuk balok konstruksi rumah tinggal.
*Batang kayunya yang kuat dan tahan air dipakai untuk bahan bangunan
dan cerocok penguat tanah.
*Batang jenis tancang yang besar dan keras dapat dijadikan pilar, pile,
tiang telepon atau bantalan jalan kereta api.
*Bagi nelayan kayu mangrove bisa juga untuk joran pancing.
*Kulit pohonnya dapat dibuat tali atau bahan jaring.
KLIK HERE !!
2.4 Luas Hutan Mangrove di Indonesia
Indonesia itu negara yang kaya, kita harus bangga terhadap negara kita
ini. kita mempunyai hutan mangrove yang terluas di dunia, sebaran terumbu
karang yang eksotik, rumput laut yang terhampar dihampir sepanjang pantai,
sumber perikanan yang tidak ternilai banyaknya. Menurut Rusila Noor, dkk.
(1999) Indonesia merupakan negara yang mempunyai luas hutan mangrove
terluas di dunia dengan keragaman hayati terbesar di dunia dan struktur paling
bervariasi di dunia.
Berdasarkan data Direktorat Jendral Rehabilitas Lahan dan Perhutanan
Sosial (2001) dalam Gunarto (2004) luas hutan Mangrove di Indonesia pada
tahun 1999 diperkirakan mencapai 8.60 juta hektar akan tetapi sekitar 5.30
juta hektar dalam keadaan rusak. Sedangkan data FAO (2007) luas hutan
Mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3,062,300 ha atau
19% dari luas hutan Mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia melebihi
Australia (10%) dan Brazil (7%).
NASA (2010) juga mengeluarkan informasi tentang luas mangrove dan
sebarannya. Menurutnya luas mangrove di Indonesia telah berkurang 35%
antara tahun 1980-2000 di mana luas mangrove pada tahun 1980 itu mencapai
4,2 juta ha dan pada tahun 2000 berkurang menjadi 2 juta ha.
Apapun bentuk datanya, yang
jelas hutan mangrove kita telah
banyak yang berkurang. Konversi
lahan yang dilakukan oleh manusia
terhadap areal hutan mangrove
sebagai tambak, areal pertanian dan
pemukiman menyebabkan luas lahan
hutan mangrove terus berkurang.
Selain itu pemanfaatan hutan
mangrove yang tidak bertanggung PLAY
jawab sebagai bahan bangunan, kayu
bakar dan juga arang memberi
VIDEO
kontribusi yang tidak sedikit terhadap
kerusakan hutan mangrove.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Hutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove
(English).
2. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland,
vloedbosschen, atau juga hutan bakau.
3. Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe ekosistem hutan yang
tumbuh di daerah batas pasang-surutnya air, tepatnya daerah pantai dan
sekitar muara sungai.
4. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau.
Padahal sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove.
Istilah mangrove digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk
menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri
atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang
tumbuh di sana.
5. Hutan mangrove memiliki ciri-ciri fisik yang unik di banding tanaman lain. Hutan
mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang
selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan mangrove tumbuh, mempunyai
faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus
menerus. Meskipun mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun
mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena dapat tumbuh
dengan baik di air tawar.
7. Hutan mangrove di Indonesia pada tahun 1999 diperkirakan mencapai 8,60 juta
hektar akan tetapi sekitar 5,30 juta hektar dalam keadaan rusak. Sedangkan data
FAO (2007) luas hutan mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai
3.062.300 ha atau 19% dari luas hutan mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia
melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%).
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH