Anda di halaman 1dari 53

SOSISALISASI PERMEN ESDM NO.

38 TAHUN 2014
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (SMKP MINERBA)
KAWASI, 07 SEPTEMBER 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
1
TUJUAN SOSIALISASI

1. Memberikan pengetahuan tentang ketentuan-


ketentuan dalam Permen ESDM No.38 tentang
Penerapan SMKP Minerba

2. Memberikan pengetahuan tentang Penerapan


SMKP Minerba
Rata-
NO. TINDAKAN TIDAK AMAN Ringan Berat Mati
Rata

1 Tidak Mengikuti Prosedur 40% 32% 41% 38%


2 Tidak Memakai APD 12% 14% 10% 12%
3 Bekerja dengan Posisi Tidak Benar 9% 12% 13% 11%
4 Menggunakan Alat dengan Tidak Tepat 21% 10% 3% 11%
5 Bekerja Tidak Konsentrasi 0% 2% 13% 5%
Mengabaikan Perintah / Peraturan /
6
Larangan
0% 6% 5% 4%
7 Menggunakan Alat yang Tidak Lengkap 2% 6% 2% 3%
Mengoperasikan Alat di Luar Batas
8
Kecepatan Maksimal
0% 1% 5% 2%
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2014
Rata-
NO. KONDISI TIDAK AMAN Ringan Berat Mati
Rata
Pengaman / Pelindung Mesin
1
Tidak Lengkap
16% 16% 15% 16%
2 Perkakas / Peralatan Rusak 20% 21% 3% 15%
Peringatan / Rambu-Rambu
3 8% 18% 13% 13%
Tidak Lengkap
4 Kondisi Jalan Tidak Memadai 8% 5% 18% 10%

5 Kondisi Lingkungan Kerja Tidak Baik 8% 6% 10% 8%

6 Housekeeping Tidak Baik 4% 14% 3% 7%

7 Kebisingan Tinggi 4% 5% 10% 6%

8 Penyanggaan Tidak Memadai 4% 5% 8% 6%


Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2014
Rata-
NO. FAKTOR PRIBADI Ringan Berat Mati
Rata

1 Kurangnya Pengetahuan 37% 26% 35% 33%


2 Motivasi Keliru 18% 28% 27% 24%
Kurangnya Kemampuan
3 19% 24% 30% 24%
(Mental)
4 Kurangnya Keterampilan 18% 5% 5% 9%
Kurangnya Kemampuan
5 0% 13% 3% 5%
(Fisik)
6 Stress (Fisik) 5% 1% 0% 2%
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2014
Rata-
NO. FAKTOR PEKERJAAN Ringan Berat Mati
Rata

Kualitas Kepemimpinan dan


1
Pengawasan Kurang
27% 37% 39% 34%
2 Standar Kerja Kurang 32% 34% 27% 31%
4 Rekayasa Kurang 9% 5% 7% 7%
Kuantitas Kepemimpinan dan
5 5% 6% 8% 6%
Pengawasan Kurang
Material, Perkakas, dan
6 11% 4% 2% 6%
Peralatan Kurang
7 Pengadaan Kurang 5% 2% 10% 6%
Sumber : Data Nasional KESDM Tahun 2014
LATAR BELAKANG SMKP

Dasar Hukum
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 13 Tahun 2003 SISTEM
UU No. 4 Tahun 2009 MANAJEMEN
PP No. 19 Tahun 1973 KESELAMATAN
PP No. 55 Tahun 2010
PP No. 50 Tahun 2012 PERTAMBANGAN
Kepmen PE No. 555.K Tahun 1995 (SMKP)

Karakteristik Pertambangan
Padat Modal
Padat Teknologi Konsep Akademis
Risiko Besar & Spesifik SMK3 Membangun Budaya K3
Dinamis (Hazard & Risiko Berpindah)
DASAR HUKUM SMKP MINERBA
DASAR HUKUM SMKP MINERBA
UUD 1945 UUD 1945
Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)

UU Keselamatan UU Ketenagakerjaan UU Minerba


Kerja
UU No.13 /2003 UU No.4 /2009
UU No.1/1970
Pasal 86 & 87 Pasal 96 & 141

PP Penerapan SMK3 PP Binwas Minerba


PP No. 50 / 2012 PP No.55 /2010
Pasal 4 (2) & 19 Pasal 16, 26 & 27
PP Keselamatan
Kerja Tambang
SMKP Kepmen PE
PP No.19/1973 Permen ESDM No.38 Th 2014 No.555.K/26/MPE/1995
UU No.4 Th 2009

UUD 1945
Pasal 33 (2 & 3)

UU Minerba
AMANAH
UU No.4 /2009 PERATURAN
Pasal 96 & 141
PERTAMBANGAN
PP Binwas Minerba
PP No.55 /2010
TERKAIT
Pasal 16, 26 & 27 SMKP
SMKP
Permen ESDM No.38 Th 2014
UU NO. 4 TAHUN 2009
Pasal 96
Pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
Ketentuan K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha pertambangan yang
dilaksanakan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota sesuai
kewenangan.
Menteri, Gubernur dan Bupati /Walikota melakukan pengawasan
kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR,
IUPK
Pasal 141
Pengawasan dimaksud pasal 140, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
11
PP NO. 55 TAHUN 2010
Pasal 13
Menteri, Gubernur dan Bupati /Walikota melakukan pengawasan
kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR atau
IUPK

Pasal 16
Pengawasan dimaksud pasal 13, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan

Pasal 26
Pengawasan K3 Pertambangan, terdiri atas:
a. Keselamatan Kerja
b. Kesehatan Kerja
c. Lingkungan Kerja
d. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
PP NO. 55 TAHUN 2010

K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26)

KESELAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


KERJA KERJA KERJA SMK3
Debu
Manajemen Ergonomic Kebijakan
Risiko Higienis & Kebisingan
Perencaan
Manajemen Sanitasi Getaran
Keadaan Pencahayaan Impelmentasi
Program
darurat Udara Evaluasi & TL
Administrasi Pengelolaan
Ventilasi Tinjauan
Program Mkn, Mnum, Menajemen
& Gizi Faktor Kimia
Diklat Radiasi
Diagnosis
Inspeksi Penyakitt Faktor Biologi
Penyelidikan Kebersihan
PP NO. 55 TAHUN 2010

KO PERTAMBANGAN (Pasal 27)


Pengawasan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan, meliputi:
a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi dan Peralatan Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi;
c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan

14
UU No. 13 Th 2003

UUD 1945
Pasal 27 (2)

UU Ketenagakerjaan
AMANAH PERATURAN
UU No.13 /2003
Pasal 86 & 87 KETENAGAKERJAAN
PP Penerapan SMK3 TERKAIT
PP No. 50 / 2012 SMKP
Pasal 4 (2) & 19

SMKP
Permen ESDM No.38 Th 2014
UU NO. 13 TAHUN 2003
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.

1
PP NO. 50 TAHUN 2012

Pasal 4
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.
(2) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dgn kebutuhan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan:
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai potensi bahaya tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

1
PP NO. 50 TAHUN 2012

Pasal 16
(1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen
yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
(2) Untuk perusahaan
yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib
melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 16 ayat (2):
Yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki potensi bahaya
tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,
minyak dan gas bumi.
Pasal 19
(1) Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan SMK3
terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1
UU No.1 Th 1970

UUD 1945
Pasal 27 (2) AMANAH
PERATURAN
UU Keselamatan Kerja
UU No.1/1970 KESELAMATAN
PP Keselamatan Kerja
KERJA
Tambang
PP No.19/1973
TERKAIT
SMKP
Permen ESDM No.38 Th 2014
SMKP
UU NO. 1 TAHUN 1970

Pasal 9
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi
semua tenaga kerja yang dipimpinnya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan.

2
PP NO. 19 TAHUN 1973

Pasal 2
Menteri Pertambangan melakukan pengawasan
atas keselamatan kerja dalam bidang
pertambangan dengan berpedoman kepada UU
No. 1 Tahun 1970 serta peraturan
pelaksananya.

2
Karakteristik Pertambangan Kementerian ESDM PP No. 19 Tahun 1973
Padat Modal & Teknologi Memiliki Menteri ESDM
Risiko Besar & Spesifik personil khusus melakukan pengawasan
Peralatan khusus Memiliki atas K3 dalam bidang
Dinamis (Hazard & Risiko pertambangan kecuali
peralatan
Berpindah) untuk Ketel Uap.
khusus

Tambang Terbuka Tambang Bawah Tanah

Lepas Pantai (Kapal Keruk) Tambang Hidrolis


Kuari
Hidrolis
KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN
1. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan Dalam
RKTTL dan RKAB;
2. Kepala Teknik Tambang, Kepala Tambang Bawah Tanah, Kepala
Kapal Keruk, Penanggung Jawab Operasional;
3. Pengawas Operasional dan Teknik;
4. Personel Khusus Pertambangan;
5. Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan;
6. Bahan Peledak dan Peledakan;
7. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan Penyakit Akibat
Kerja;
8. Diklat Pekerja dan Pengawas, Buku Tambang, dan Buku
Kecelakaan; dan
9. Keselamatan di Luar Pekerjaan.
KONSEP AKADEMIS
TAHAPAN MENUJU
BUDAYA KESELELAMATAN

CC
E3
E3 BB
E1
E1 E2 E1 E2

(E1) (E3) (CC)


Engineering Enforcement E3 BB Culture
E1 E2
Change
E1 E2
(E2) (BB)
Education Behavior-based
S.K. Poon
BEBERAPA STANDAR DI DUNIA

AS/NZS
SMK3 4801: 2001
APOSHO
ILO OSH 2001 STANDAR
2000

OHSAS DR 96311
18001:2007
PERUSAHAAN

BS 8800 Safety Map

SA 8000 ISRS VPP OSHA


PERJALANAN PENYUSUNAN SMKP
Tim Finalisasi Draft SMKP terdiri atas:
1. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara selaku Kepala Inspektur Tambang
(Koordinator).
2. Inspektur Tambang (Fasilitator)
3. Perwakilan Manajer Keselamatan dari Perusahaan Pertambangan Minerba dan Perusahaan Jasa
Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Konsultan dan Trainer dari Perusahaan Jasa Konsultan dan Training Keselamatan Pertambangan;

Era Baru Pertemuan Permohonan Pertemuan Finalisasi dan


Peraturan KTT Tahun Masukan dan KTT Tahun Pemberlakukan
Pertambangan 2010 Tanggapan 2012 SMKP

Surat Direktur Teknik dan


Terbitnya: Merumuskan: Lingkungan Mineral dan Pembentukan Finalisasi SMKP dan
UU 4/2009 Elemen dan Batubara selaku Kepala Penerbitan Permen
dan Sub Elemen Inspektur Tambang No. Tim Finalisasi ESDM tentang
PP 55/2010 SMKP 4207/37.04/DBT/2010 Draft SMKP Penerapan SMKP
tanggal 20 Desember 2010

Pembahasan oleh Tim Finalisasi


Draft SMKP
Terbitnya PP 50/2012 PP 19/1973 1. 13 Des 2012 (Jakarta) 10. 24 Februari 2014 (Jakarta)
2. 17-19 Jan 2013 (Bogor) 11. 3 - 5 April 2014 (Bandung)
3. 7-9 Feb 2013 (Bogor) 12. 10 April 2014 (Jakarta)
Kekhususan 4. 21-23 Feb 2013 (Bogor)) 13. 20 Juni 2014 (Bogor)
Penerapan SMK3 5. 13-16 Mar 2013 (Bandung ) 14. 15 Sept. 2014 (Jakarta)
Pertambangan & 6. 3 4 April 2013 (Jakarta) 15. Oktober 2014 (Jakarta)
Secara Nasional 7. 27 29 Nop.2013 (Jakarta)
Kewenangan ESDM 8.
9.
12-14 Des .2013 (Bandung)
14-16 Feb. 2013 (Ciawi)
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
SMKP

Continual
Bagian dari sistem manajemen Improvement
perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
(PP 50 / 2012, Pasal 1 angka 1)
PERENCANAAN
1. Penelaahan Awal
KEBIJAKAN
TINJAUAN 1. Penyusunan Kebijakan 2. Manajemen Risiko
MANAJEMEN 2. Isi Kebijakan 3. Identifikasi dan Pemenuhan
Tinjauan Manajemen Peraturan Perundangan dan
3. Penetapan Kebijakan
Persyaratan Lainnya yang
4. Komunikasi Kebijakan Relevan
5. Tinjauan Kebijakan 4. Tujuan, Sasaran, dan Program
DOKUMENTASI
1. Manual SMKP 5. Rencana Kerja dan Anggran
Keselamatan Pertambangan
2. Pengendalian Dalam RKTTL dan RKAB
Dokumen
3. Pengendalian Rekaman
4. Jenis Dokumen dan
Rekaman
SIKLUS ORGANISASI & PERSONIL

SMKP 1.

2.
Struktur Organisasi, Tanggung Jawab &
Wewenang
Kepala Teknik Tambang, Kepala
Tambang Bawah Tanah, Kepala Kapal
IMPLEMENTASI Keruk,
EVALUASI DAN TINDAK 1. Pengelolaan Operasional 3. Penunjukan PJO
LANJUT 4. Bagian K3 dan KO
2. Pengelolaan Lingkungan Kerja
1. Pemantauan dan Pengukuran 5. Pengawas Operasional dan Teknik
Kinerja 3. Pengelolaan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan Keselamatan Operasi 6. Tenaga Teknik Khusus
2. Inspeksi Keselamatan Pertbg Pertambangan
Pertambangan
3. Evaluasi Pemenuhan/ 7. Komite Keselamatan Pertambangan (KP)
Kepatuhan Peraturan 5. Bahan Peledak dan Peledakan
Perundangan 6. Sistem Perancangan (Design) dan 8. Tim Tanggap Darurat
4. Penyelidikan Kecelakaan, Rekayasa 9. Seleksi dan Penempatan Personel
Kejadian Berbahaya, dan 7. Sistem Pembelian 10. Diklat dan Kompetensi
Penyakit Akibat Kerja 8. Pengelolaan Perusahaan Jasa Pertbgn 11. Komunikasi Keselamatan Pertambangan
5. Evaluasi Administasi KP 9. Pengelolaan Keadaan Darurat 12. Administrasi Keselamatan Pertambangan
6. Audit Internal SMKP 10. Pertolongan Pertama Pada 13. Partisipasi, Konsultasi, Motivasi, dan
7. Tindak Lanjut Ketidaksesuaiaan Kecelakaan Kesadaran
11. Keselamatan di Luar Pekerjaan
PERMEN ESDM NO 38 TH 2014
TENTANG
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
DASAR PERTIMBANGAN
SMKP MINERBA

a. Memenuhi ketentuan dalam Peraturan Perundang-


undangan

b. Menjamin pekerja tambang yang selamat dan sehat


serta operasional tambang yang aman, esien, dan
produktif dalam pelaksanaan kegiatan usaha
pertambangan, perlu menerapkan sistem manajemen
keselamatan pertambangan mineral dan batubara.
PENGERTIAN

1. SMKP Minerba

2. Keselamatan Pertambangan

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan

4. Keselamatan Operasi Pertambangan

5. Kepala Teknik Tambang (KTT)

6. Penanggung Jawab Operasional (PJO)

7. Audit SMKP
PENGERTIAN SMKP MINERBA
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan
Batubara, yang selanjutnya disebut SMKP Minerba, adalah
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko keselamatan pertambangan
yang terdiri atas keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pertambangan, dan keselamatan operasi (Ko) pertambangan.

(Permen ESDM No.38 Tahun 2014 Tanggal 30 Desember 2014


tentang Penerapan SMKP, Pasal 1 ayat 1)
KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Keselamatan Pertambangan adalah segala


kegiatan yang meliputi pengelolaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pertambangan dan keselamatan operasional
(KO) pertambangan

(Permen ESDM No.38 Tahun 2014 Tanggal 30 Desember 2014


tentang Penerapan SMKP, Pasal 1 ayat 2)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA PERTAMBANGAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan (K3


Pertambangan) adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi pekerja tambang agar selamat dan sehat
melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja, kesehatan
kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
(Permen ESDM No.38 Tahun 2014 Tanggal 30 Desember 2014
tentang Penerapan SMKP, Pasal 1 ayat 3)
KESELAMATAN OPERASI
PERTAMBANGAN

Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan)


adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif melalui
upaya, antara lain pengelolaan sistem dan pelaksanaan
pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, pertambangan;
pengaman instalasi; kelayakan sarana prasarana, instalasi dan
peralatan pertambangan, kompetensi tenaga teknik, dan evaluasi
laporan hasil kajian teknis.

(Permen ESDM No.38 Tahun 2014 Tanggal 30 Desember 2014


tentang Penerapan SMKP, Pasal 1 ayat 4)
TUJUAN PENERAPAN SMKP MINERBA

Pasal 2
a. meningkatkan efektitas Keselamatan Pertambangan yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
b. mencegah kecelakaan tambang, penyakit akibat kerja, dan
kejadian berbahaya;
c. menciptakan kegiatan operasional tambang yang aman,
esien, dan produktif; dan
d. menciptakan tempat keja yang aman, sehat, nyaman, dan
esien untuk meningkatkan produktivitas
PENERAPAN SMKP MINERBA

Pasal 3
Perusahaan Wajib Menerapkan SMKP Minerba
a. Perusahaan Pertambangan, yaitu pemegang: IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian, KK, dan PKP2B.

b. Perusahaan Jasa Pertambangan, yaitu pemegang: IUJP dan


SKT.
PENERAPAN SMKP MINERBA

Pasal 4

Dalam Menerapkan SMKP Minerba:

a. Perusahaan Pertambangan wajib memiliki KTT.

b. Perusahaan Jasa Pertambangan, wajib memilik PJO


ELEMEN SMKP MINERBA

Pasal 5. Elemen SMKP Minerba


a. kebijakan; pasal 6
b. perencanaan; pasal 7
c. organisasi dan personal; pasal 8
d. implementasi; pasal 9
e. evaluasi dan tindak lanjut; pasal 10
f. dokumentasi; dan pasal 11
g. tinjauan manajemen. Pasal 12
PEDOMAN PENERAPAN DAN AUDIT
SMKP MINERBA (1)

Pasal 13. Penerapan SMKP Minerba berdasarkan Pedoman


Penerapan SMKP Minerba Lampiran I
Audit Internal penerapan SMKP sekurang-
kurangan 1 (satu) kali dalam setahun

Pasal 14. Dalam hal terjadi kecelakaan, bencana, atau untuk


kepentingan penilaian kinerja keselamatan
pertambangan, KAIT dapat meminta audit
eksternal penerapan SMKP
Audit Eksternal SMKP Minerba dilaksanakan oleh
Lembaga Audit Independen terakreditasi dan
telah mendapat persetujuan KAIT
PEDOMAN PENERAPAN DAN AUDIT
SMKP MINERBA (2)

Pasal 15.
Pelaksanaan Audit SMKP Minerba mengacu pada
Pedoman Penilaian Penerapan SMKP Minerba
Lampiran II
Hasil Audit Penerapan SMKP Minerba
disampaikan kpd KAIT Djw 14 Hari Kerja,
Sejak Audit dinyatakan selesai,
dengan format laporan dalam lampiran III.
Hasil Audit SMKP Minerba dasar KAIT menetapkan
tingkat penerapan SMKP Minerba.
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN SMKP
MINERBA

DirJen a.n. Memteri atau Gubernur


melakukan Binwas Penerapan SMKP
sesuai kewenangan.
Pasal 16
Binwas Penerapan SMKP Minerba
dilaksanakan oleh Inspektur Tambang

Gubernur melaporkan Binwas SMKP Minerba


Pasal 17 kepada Menteri c.q Direktur Jenderal
sekurang-kurangnya 1 x, djw 1 tahun
SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 18.

1. Tidak Menerapkan SMKP Minerba

2. Tidak punya KTT atau PJO

3. Tidak menerapan SMKP Minerba sesuai Lampiran I

4. Tidak melakukan audit Internal atau Eksternal

5. Tidak melaksana audit sesuai Lampiran II

6. Tidak menyampaikan hasil audit ke KAIT.

sanksi Administratif oleh Dirjen atau Gubernur


SANGSI ADMINISTRATIF

Pasal 19 -21.

Sanksi Administratif:

Peringatan Tertulis : 30 hari kalender

Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan


dikenakan DJW : 90 hari kalender

Pencabutan IUP, IUPK, IUP OP khusus, IUJP, SKT


KETENTUAN PERALIHAN DAN
PENUTUP

Perusahaan Wajib Menerapkan SMKP Minerba DJW paling


Pasal 22 lambat 1 tahun sejak Permen ESDM No.38 Th 2014,
diberlakukan

Gubernur - Binwas Penerapan SMKP Minerba - Perusahaan


Izinnya terbit oleh Bupati/walikota sebelum UU No.23 Th
2014 diberlakukan
Pasal 23
Gubernur - Sanksi Administratif - Perusahaan Izinnya terbit
oleh Bupati/walikota sebelum UU No.23 Th 2014
diberlakukan

Permen ESDM No.38 Th 2014 mulai berlaku pada tanggal


Pasal 24
diundangkan 30 Desember 2014
LAMPIRAN
PERMEN ESDM No.38 Th 2014
TENTANG
PENERAPAN SMKP MINERBA
LAMPIRAN I

SMKP MINERBA Meliputi:


1. KEBIJAKAN
2. PERENCANAAN
3. ORGANISASI DAN PERSONEL

4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

6. DOKUMENTASI
7. TINJAUAN MANAJEMEN
LAMPIRAN II

PEDOMAN PENILAIAN
PENERAPAN SMKP MINERBA
LAMPIRAN III

PEDOMAN LAPORAN AUDIT


PENERAPAN SMKP MINERBA
PESAN - PESAN

NASIONAL: SMKP MINERBA

Internasional: SMKP 3814


(MSMS 3814)
Click to edit company slogan .

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
53

Anda mungkin juga menyukai