Anda di halaman 1dari 9

Barotrauma

Sylvia
1410211062
Definisi
Barotrauma adalah kerusakan jaringan yang
terjadi akibat kegagalan untuk menyamakan
tekanan udara antara ruang berudara pada
tubuh (seperti telinga tengah) dan tekanan
pada lingkungan sewaktu melakukan
perjalanan dengan pesawat terbang atau pada
saat menyelam. Barotrauma dapat terjadi
pada telinga, wajah (sinus), dan paru, dalam
hal ini bagian tubuh yang memiliki udara di
dalamnya.
Etiologi dan Klasifikasi
Saat menyelam
Saat penerbangan

Berdasarkan letak anatomisnya, barotrauma dapat


dibagi menjadi:
1. Barotrauma Telinga
Barotrauma telinga luar
Barotraumas telinga tengah
Barotraumas telinga dalam
2. Barotrauma Sinus Paranasalis
3. Barotrauma Pulmonal
4. Barotrauma Odontalgia
Manifestasi Klinis
Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Luar
penonjolan membran timpani disertai perdarahan, swelling dan hematom
pada kulit yang melapisi saluran telinga bagian luar

Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Tengah


Pada saat membran timpani pecah, penyelam dapat tiba-tiba mengalami
vertigo. Hal tersebut dapat menyebabkan disorientasi, mual dan muntah.

Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Dalam


tinnitus, berkurangnya ketajaman pendengaran, adanya vertigo, mual dan
muntah

Barotrauma Penurunan (Squeeze) Sinus


Paranasalis
Diagnosis
Anamnesis
Adanya riwayat menyelam atau penerbangan.
Pasien dengan barodontalgia biasanya memiliki satu
atau lebih keadaan sebagai berikut yaitu
Karies
Kista gigi
Sinusitis
Riwayat operasi gigi dalam waktu dekat.
Pada sinus barotrauma biasanya pasien memiliki
riwayat rhinitis dan polip nasi
Pemeriksaan fisis
Pada sinus:
inspeksi mukosa nasal polip, perdarahan atau lesi.
Palpasi memeriksa adanya perdarahan
Perkusi gigi atas dengan spatel melihat adanya nyeri tekan pada sinus.
Pada telinga dapat ditemukan retraksi, eritema, dan injeksi atau
perdarahan pada membran timpani. penonjolan ringan ke arah luar atau
ke dalam dari gendang telinga.
skala Teed
Derajat 0: terdapat keluhan tanpa tanda-tanda kelainan
Derajat 1: hiperemi membran timpani
Derajat 2: hiperemi dan perdarahan ringan pada membran timpani
Derajat 3: perdarahan berat membran timpani
Derajat 4: perdarahan telinga dalam
Derajat 5: perdarahan terdapat pada liang telinga luar disertai ruptur
membran timpani.
Pemeriksaan penunjang
Analisa Gas Darah mengetahui terjadinya
emboli gas.
Kadar Serum Creatinin Phosphokinase
Peningkatan kadar serum kreatin fosfokinase
menandakan peningkatan kerusakan jaringan
karena mikroemboli
Foto Thoraks dan CT Scan untuk melihat
apakah terdapat embolisme udara pada otak.
Timpanometri Timpanometri dilakukan untuk
melihat apakah ada cairan di dalam cavum
timpani serta untuk melihat fungsi dari tuba
PENATALAKSANAAN
membuka tuba eustakius dan mengurangi tekanan dengan mengunyah
permen karet, atau menguap, atau menghirup udara, kemudian
menghembuskan secara perlahan-lahan sambil menutup lubang hidung
dengan tangan dan menutup mulut
Barotrauma sinus diterapi dengan dekongestan, oral dan nasal. Nyeri
dikontrol dengan NSAIDs atau obat analgesik narkotik.
Pada barotrauma telinga tengah, pengobatan didasarkan pada skala Teed.
Kasus ringan (Teed 0-2) : dekongestan, nasal (0,05% oxymetazoline
hydrochloride spray 2 kali sehari selama 3 hari) dan oral (pseudoephedrine 60-
120 mg dua atau tiga kali sehari).
Kasus Sedang (Teed 3-4) pengobatan sama dengan diatas, tapi dapat
ditambahkan dengan oral steroid, seperti prednisone 60 mg/hari selama 6 hari
lalu diturunkan hingga 7-10 mg per hari. Jika membran timpani ruptur atau air
terkontaminasi, dapat diberi antibiotik sesuai dengan pengobatan otitis media
akut.
Kasus berat (Teed 5) pengobatan sama seperti diatas. Dapat dipertimbangkan
miringotomi jika pengobatan gagal.
Komplikasi
infeksi telinga akut
hilangnya pendengaran
ruptur atau perforasi dari gendang telinga
dan vertigo

Anda mungkin juga menyukai