Anda di halaman 1dari 69

TRAUMA PENETRASI

TELINGA
ADITYA WIRA BUANA
Trauma penetrasi telinga
Jenis trauma tajam yang dapat berupa
Abrasi, laserasi (siederhana dan kompleks), avulsi
(parsial dan total)
Lokasi
Trauma daun telinga
Trauma liang telinga
Trauma membran timpani
Trauma penetrasi daun telinga
TRAUMA DAUN TELINGA

Laserasi aurikula
Disebabkan oleh trauma tajam atau trauma
tumpul yang berat
Laserasi sederhana dapat sembuh sendiri
Laserasi yang berat dengan kehilangan jaringan
membutuhkan perbaikan luka yang mengikuti
kaedah dasar bedah plastik
Penatalaksanaan
Melindungi kartilago, menghentikan perdarahan

Kontra indikasi :
Luka avulsi > 5mm (complete /near complete avulsion)
Auricular hematoma
Defek kartilago luas
Cidera otak sedang berat-berat
Persiapan alat
Alat :
Hecting set
Duk steril
Spuit
Scalple blade 15
Bahan
Jarum dan benang
Absorbable sutures (eg, Dexon, Vicryl ), 5-0 or 6-0
Nonabsorbable sutures (eg, Nylon, Ethilon ), 5-0 or 6-0
Lidocaine
Povidone iodine
Metode aseptik
Dilakukan debridement dan penjahitan jaringan bila
perlu terutama pada kartilago
Trauma liang telinga
DEFENISI

Trauma liang telinga adalah kerusakan jaringan


pada liang telinga yang biasanya berupa laserasi
kesalahan sewaktu membersihkan telinga dengan
cotton bud atau alat pembersih telinga lainnya
GEJALA DAN TANDA

Otalgia
Tampak laserasi pada dinding liang telinga
PEMERIKSAAN

Otoskop atau oto mikroskop


TERAPI

Luka dibersihkan
Nampak MAE dengan jelas
Nampak MT
Dipasang tampon telinga
Burrowi ear pack
Diberikan antibiotik
Trauma penetrasi membran timpani
DEFINISI

Kelainan pada membran timpani yang disebabkan


oleh trauma langsung maupun tidak langsung
GEJALA DAN TANDA KLINIK

Riwayat trauma
Gejala tinitus
Gangguan pendengaran
Vertigo
Dan dapat terjadi infeksi dengan gejala otore
PEMERISAAN PENUNJANG

Audiometri
CT-scan bila diduga adanya benda asing atau
rusaknya rangkaian tulang pendengaran
TERAPI

Pada keadaan akut dilakukan pencegahan


terjadinya infeksi skunder dengan menutup liang
telinga yang trauma dengan kasa steril
Biasanya perforasi akan sembuh dengan spontan
TERAPI

Operasi emergensi dilakukan pada trauma tembus


dengan gangguan pendengaran sensorineural dan
vertigo dgn kecurigaan fraktur
Barotrauma
Oleh : Aditya Wira Buana
Barotrauma
Merupakan kerusakan jaringan dan sequelenya
akibat ketidak seimbangan antara tekanan udara
rongga fisiologis dalam tubuh dengan tekanan
disekitarnya
Dapat terjadi pada saat :
Penyelaman
Penggunaan pesawat udara
Ledakan
Kesalahan pada penggunaan ventilator
Kaitan dengan hukum Newton
Tekanan akan naik berbanding lurus dengan
kedalaman penyelaman
Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas
Dalam penyelaman tekanan dibagi 2 unsur :
Tekanan karena air itu sendiri
Tekanan karena atmosfer diatas air
Tekanan Air
Pressure watter = Gauge
Tekanan karena berat dari air diatas permukaan
tubuh
Naik secara linear sesuai kedalaman
1 atm = 1008.0 cm atau 10.08 m
Jadi penurunan 10 m sama dengan peningkatan
tekanan 1 atm
Tekanan Atmosfer
Merupakan berat atmosfer pada permukaan tubuh
Bervariasi sesuai ketinggian diatas permukaan laut,
dan cuaca
Konstant 1 atm = 760 mmHg
Kaitan dengan hukum Newton
Hukum Newton :
Tekanan akan berbanding lurus dengan kedalaman
penyelaman

Tekanan pada penyelaman ada 2 unsur :


1. Tekanan atmosfer di atas air
Berat
1 atm ( 760 mmHg )
2. Tekanan karena air itu sendiri
1 atm (10,08 m)
Kaitan dengan hukum Boyle
Bila temperatur dipertahankan konstan, volume gas
berbanding terbalik dengan tekanan
PxV=K
P1 x V1 = P2 x V2

- Tekanan naik(saat Descent) Volume gas turun


- Tekanan turun(saat Ascent) Volume gas naik
Fisiologi
Hukum Boyle volume gas berbanding terbalik dengan tekanan

Tekanan meningkat Tekanan menurun

Menekan gas dalam Memperbesar volume


ruangan tertutup gas di ruang tertutup

Ruangan vacuum Ruangan meningkat

Dapat normal kembali bila saluran ke ruang tertutup


menjadi terbuka
Pembagian Barotrauma
Descent Barotrauma
Barotrauma saat turun
Ascent Barotrauma
Barotrauma saat naik
Descent Barotrauma
Paling sering terjadi
Secara normal
Penambahan tekanan tidak menimbulkan barotrauma
selama proses equalisasi antara rongga-rongga fisiologis
dengan tekanan sekitar berjalan normal
Descent barotrauma = squeeze
Patofisiologi descent barotrauma
Kegagalan equalisasi

Tekanan rongga fisologis menjadi relatif negatif


dibanding sekitar

Distorsi + kerusakan jaringan lunak

Terjadi : kongesti vaskuler, oedem mukosa,


transudasi cairan tubuh

Kasus parah : perdarahan dalam rongga


fisiologis
Ascent Barotrauma
Jarang terjadi
Penurunan tekanan menyebabkan expansi udara
dalam rongga-rongga fisiologis tubuh
Normal : udara yang terperangkap dapat disalurkan
melalui saluran rongga-rongga fisiologis tubuh
hingga tekanan seimbang
Patofisiologi Ascent Barotrauma
Obstruksi saluran rongga fisiologis tubuh

Trapping air, dan terjadi peningkatan


tekanan dalam rongga fisiologis

Tekanan mencapai maksimum tergantung


elastisitas rongga yang bersangkutan

Timbul nyeri mendadak, hingga emboli


pada vena
Barotrauma Telinga
Paling sering terjadi pada penyelaman
Secara patofisiologi :
Descent Barotrauma telinga
Ascent Barotrauma telinga
Secara Anatomis :
Barotrauma Auris externa
Barotrauma Auris media
Barotrauma Auris Interna
Dapat muncul sendiri, atau kombinasi
Barotrauma Auris Externa
Auris externa berhubungan dengan dunia luar
Normal : Air dapat masuk melalui MAE
Gangguan terjadi bila auris externa tertutup oleh :
Cerumen
Corpus alienum
Ear plug
Tight fitting hood (pakaian selam)
Patofisiologi
Air tidak dapat masuk + tekanan sekitar relatif
tinggi

Udara terperangkap di MAE

Tekanan makin tinggi sejalan dengan


penabahan kedalaman

Udara tidak dapat terequalisasi

Kolaps MAE, kongesti, perdarahan, tertariknya


membrana tympani ke lateral
Gejala Klinis
Dapat terjadi bila : perbedaan tekanan air dan
rongga MAE 150 mmHg atau lebih (1,5-2 m)
Klinis :
Nyeri tidak hebat
Perdarahan telinga
Ptechiae
Perdarahan subcutan (berupa blistars)
Kongesti bila perdarahan subcutan besar
Penatalaksanaan
Prinsip : mengupayakan MAE tetap kering
Terapi :
Pembersihan dg H2O2
Stop Menyelam hingga pemeriksaan epitel nampak
normal
Pencegahan :
Jaga kebersihan MAE
jangan menggunakan Ear plug, atau hood tanpa lubang
Barotrauma Auris Media
Descent barotrauma auris media adalah paling
sering dialam oleh penyelam
Terjadi pada kedalaman 10 m pertama
Normal:
Cavum timpani berhubungan dengan dunia luar melalui
tuba eustachius
Fisiologis : memompakan udara nasofaring cavum
tympani sukar
Equalisasi saat descent lebih sukar dari ascent
Disebabkan oleh valve action muara tuba di saopharynx
yang secara normal tertutup
Tekanan (+) cavum tympani lebih mudah dalam
mengalirkan udara ke nasopharynx
Tekanan relatif (-) mempersulit pembukaan
Dikatakan perbedaan tekanan 90 mmHg tidak
memungkinkan lagi pembukaan tuba secara aktif
Proses Autoinflation
Usaha memompakan udara ke dalam cavum
tympani
Menelan
Menggerakkan mandibula
Manuver Valsava
Kombinasi manuver Valsava dan Menelan
Etiologi Sumbatan Tuba
Eustachius
Kongesti Mukosa akibat URI
Otitis Media
Obstruksi mekanis : Polip mukasa dll
Variasi individual dari tuba eustachius
patofisiologi
Peningkatan tekanan saat menyelam disertai
sumbatan Tuba eustachius

Kegagalan equalisasi

Retraksi Membranan tympani akibat tekanan (-


) cavum tympani

Elastisitas membran terbatas

Ruptura membrana Tympani


Rasa nyeri muncul mulai perbedaan tekanan 60
mmHg
Ruptura membran dapat terjadi pada perbedaan
tekanan 100-700 mmHg (1,5-9m)
Nyeri menghilang setelah ruptur
Ruptur Menyebabkan air masuk ke Cavum tympani
rangsangan kalori vertigo
Gejala Klinis
Nyeri
Perdarahan hidung atau mulut saat ascent
Tuli Konduksi sementara
Pemeriksaan otoskopi
Derajat descent barotrauma
0. keluhan tanpa gejala pada membrana tympani
I. injeksi dan perdarahan sedikit pada membrana
tympani
II. Perdarahan sedang pada membrana tympani
III. Perdarahan luas membrana tympani
IV. Membrana Tympani Bombans nampak biru gelap
akibat darah dalam cavum tympani
V. Perforasi membrana tympani dan perdarahan bebas
dari cavum tympani
Penatalaksanaan
Istirahat, dilarang menyelam atau melakukan
valsava manuver
Terapi
Decongaestan dan antihistamin peroral atau pernasal
Antibiotika pada kasus perdarahan, atau perforasi
membrana tympani
Pencegahan :
Pemeriksaan dengan Otoskopi dengan manuver valsava
Tidak menyelam saat ada kongesti hidung
Penggunaan nasal decongestan saat diperlukan sebelum
menyelam
Derajat 0-IV sembuh 2-7 hari
Derajat V tanpa penyulit sembuh dalam 1-3 bulan
Barotrauma Auris Interna
Komplikasi Descent Barotrauma auris media akibat
manuver valsava yang berlebihan
Normal :
Tekanan lingkungan meningkat dan membrana tympani
akan terdorong ke dalam
Foot plate stapes terdorong kedalam
Menekan perilymph mengakibatkan membran foramen
rotundum terdorong ke luar
Patofisiologi
Manuver valsava yang berlebihan

Tekanan cavum tympani cepat

Membrana tympani tertarik ke posisi normal

Stapes tertarik keluar

Membrana foramen rotundum akan terdorong


ke dalam
Aliran balik (reverse flog) perilymphe
tidak secepat aliran akibat tekanan

Ruptura foramen rotundum

Bocornya cairan perilymphe

Gangguan pendengaran
Gejala-gejala klinis
Perasaan buntu telinga (blockade)
Tuli tipe sensoris
Total
Frekuensi tinggi (4000-8000 Hz)
Ketulian seketika atau perlahan-lahan
Tinnitus
Gangguan vestibular, Vertigo, ataxia, disorientasi
Penatalaksanaan
Terapi :
Microscopic rekonstruction dari membaran foramen
rotundum yang ruptur
Pengobatan simptomatik
Istirahat
Pencegahan :
Stop menyelam dan stop manuver valsava
Bila menyelam dan merasa vertigo tidak diteruskan
Ascent Barotrauma
Expansi volume udara saat ascent
Normal :
Tekanan cavum tympani dialirkan ke tuba eustachii
tanpa kesulitan
Bila ada sumbatan meningkatkan tekanan pada cavum
tympani
Penyebab :
Polip, URI dsb
Gejala Klinis
Nyeri atau rasa tertekan pada telinga saat ascent
Transient vertigo (alternobaric Vertigo) karena
stimulus yang tidak seimbang antara organ
vestibular kanan dan kiri
Gangguan pendengaran
Tinnitus
Bisa didapatkan perdarahan serta ruptura
membarana tympani
Penatalaksanaan
Terapi :
Dekongestan
Antibiotika
Pencegahan
Stop penyelaman
Bila saat ascent muncul gejala, maka dianjurkan berhenti
sejenak, atau descent ulang sedikit sampai gejala hilang

Anda mungkin juga menyukai