FAKTOR DESAIN
Konfigurasi Bangunan Terkait Pergerakan Udara
1. Konfigurasi bangunan dengan pergerakan 3. Konfigurasi bangunan dengan kecepatan
udara. gerak udara
FAKTOR SISTEM VENTILASI
Orientasi Bukaan
Dengan menggunakan model ruang bujur sangkar atau Orientasi bukaan dengan pergerakan udara di dalam
persegi panjang, ditinjau secara denah, posisi outlet ruang berkaitan dengan:
terhadap inlet sebagai berikut: 1. Orientasi inlet dengan arah gerak udara.
1. Berhadapan Perbedaan orientasi inlet terhadap arah angin datang
2. Bersebelahan mengakibatkan perbedaan arah pergerakan udara.
3. Pada sisi yang sama 2. Orientasi inlet dan outlet dengan kecepatan gerak
udara.
Perbedaan orientasi inlet dan outlet terhadap arah
angin datang mengakibatkan perbedaan kecepatan
gerak udara.
FAKTOR SISTEM VENTILASI
Lokasi Bukaan
Kaitan lokasi bukaan dengan pergerakan udara di dalam
ruang adalah sebagai berikut:
1. Lokasi inlet dan outlet dengan arah gerak udara
2. Perbedaan elevasi antara inlet dan outlet dengan arah
gerak udara
FAKTOR SISTEM VENTILASI
Pengarah Bukaan
KENYAMANAN TERMAL
Suhu Udara dan Kelembapan Udara
KENYAMANAN TERMAL
LAJU UDARA
Laju Udara
Laju udara adalah jumlah unit udara (volume atau berat) per Rumus laju udara (air flow) dan satuan dalam satuan
satuan waktu yang melalui sistem ventilasi. Untuk memperoleh metrik, yaitu:
kenyamanan termal, terdapat syarat minimal laju udara yang Q = 0,5682 Av
harus terjadi pada sistem ventilasi di ruang/ bangunan. Keterangan:
Kebutuhan laju udara (air flow) ditentukan oleh: Q = Laju udara (air flow) dalam m3/min (meter kubik
1. Fungsi ruang per menit)
2. Kerapatan pengguna ruang A = Area, luas inlet dalam m2 (meter persegi)
3. Asap rokok v = Besar kecepatan udara (velocity) dalam m/det
4. Luas inlet (A) (meter per detik)
5. Besar kecepatan udara (v)
Berikut tabel kebutuhan laju udara (air flow) minimal untuk sistem ventilasi alami sesuai standar Indonesia. Jika
kerapatan penghuni/ pengguna (jumlah orang per 100 m2 luas ruang) bertambah, angka laju udara (air flow) harus
dikalikan kelipatan pertambahannya. Jika jumlah orang dalam ruang bertambah, angka laju udara harus dikalikan
sebanyak seluruh orang yang berada di ruang tersebut.
Kebutuhan Udara Luar
Kerapatan Penghunian Per
Fungsi Gedung Tidak Satuan
100 m2 Luas Lantai (Orang) Merokok
Merokok
Rumah Tinggal
Ruang duduk - - 0,30 m3/ min/ kmr
Ruang tidur - - 0,30 m3/ min/ kmr
Dapur - - 3,00 m3/min/ kmr
Toilet - - 1,50 m3/ min/ kmr
Koridor - - - -
PERGANTIAN UDARA
KENYAMANAN TERMAL
(air flow)
Pergantian Udara (Air Changes)
Air changes/ pergantian udara adalah jumlah pergantian Berikut beberapa tabel kebutuhan air changes per hour
udara yang terjadi di suatu ruang. Pergantian udara sangat (ACH/ pergantian udara minimal untuk sistem ventilasi).
dibutuhkan untuk memperoleh kenyamanan termal,
karena udara dalam ruang lebih hangat dan lembap akan N Fungsi AC Catatan
tergantikan oleh udara dari luar ruang yang lebih sejuk o Ruang H
dan kering.[1] 1 Ruang 6 Asumsi dari ruang tamu pada
Kebutuhan pergantian udara pada suatu ruang ditentukan duduk perpustakaan rumah
oleh: 2 Ruang 10 Asumsi dari ruang pasien pada
1. Fungsi ruang tidur rumah sakit
2. Kerapatan pengguna ruang 3 Dapur 15 Asumsi dari dapur pada
3. Kelembapan dan temperatur udara perpustakaan rumah
4. Polusi udara 4 Toilet 10 Asumsi dari toilet pada rumah
sakit
Perolehan pergantian udara ditentukan oleh: 5 Koridor 6-8 Asumsi dari hallways pada public
1. Laju udara (air flow) buildings
2. Volume ruang
Makin tinggi suhu udara maka kebutuhan laju udara (air
Rumus dan satuan air changes per hour (ACH)/ flow) dan pergantian udara (air changes) pun makin besar.
pergantian udara per jam dalam satuan metrik, yaitu: Makin tinggi suhu udara maka tubuh makin memperoleh
panas. Bila keseimbangan termal tubuh terganggu maka
N= 60 Q tubuh akan merasakan ketidaknyamanan termal.
Keterangan: V
N = Jumlah air changes per hour (ACH)/ pergantian udara per jam
Q = Besar laju udara dalam meter kubik per menit (m3/min)
V = Besar volume ruang dalam m3 (meter kubik)