Anda di halaman 1dari 13

Komite Audit

Perkembangan Keberadaan
Komite Audit
Abad ke-19 Inggris
1939: NYSE mengusulkan pembentukan komite
audit
1978: menjadi persyaratan untuk listing di NYSE
1987: rekomendasi Treadway Commission
1999: rekomendasi Blue Ribbon Committee
2002: The Sarbanes-Oxley Act 2002
Peraturan Terkait di Indonesia

Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5:


Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006
Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 Tentang
Penerapan Praktek Good Corporate
Governance pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
Peraturan Bapepam-LK
No. IX.1.5
Minimal 3 Orang:
Minimal 1 orang komisaris independen
Ketua Komite Audit
Minimal 2 orang pihak independen dari luar
emiten
Salah seorang memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi atau keuangan
Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8/4/PBI/2006
Minimal 3 Orang:
Minimal 1 orang komisaris independen Ketua
Komite Audit
Minimal 1 orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi
Minimal 1 orang dari pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang hukum atau perbankan
Komisaris Independen dan Pihak Independen
yang menjadi anggota Komite Audit tersebut
paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus)
dari jumlah anggota Komite Audit
Kepmen BUMN Nomor :
KEP-117/M-MBU/2002
Salah seorang anggota Komite Audit
adalah anggota Komisaris yang sekaligus
berkedudukan sebagai Ketua Komite.
Peraturan Bapepam-LK
No. IX.1.5
Tugas dan tanggung jawab, antara lain:
Melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang dikeluarkan perusahaan
Melakukan penelaahan atas ketaatan
perusahaan atas peraturan perundang-
undangan di pasar modal dan peraturan
perundang-undangan lainnya
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor eksternal
Peraturan Bapepam-LK
No. IX.1.5
Tugas dan tanggung jawab, antara lain:
(Lanjutan)
Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko
yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh direksi
Melakukan penelaahan dan melaporkan
kepada komisaris atas pengaduan yang
berkaitan dengan emiten
Menjaga kerahasiaan data, dokumen, dan
informasi perusahaan
Peraturan Bapepam-LK
No. IX.1.5
Komite audit wajib bekerja sama dengan
pihak yang melaksanakan fungsi internal
audit
Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8/4/PBI/2006
Tugas dan tanggung jawab:
Komite Audit melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan
audit serta pemantauan atas tindak lanjut
hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan.
Peraturan Bank Indonesia
Nomor 8/4/PBI/2006

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas,


Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap:
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan standar audit yang berlaku;
kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang
berlaku;
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan
Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank
Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada dewan
Komisaris.
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham
Kepmen BUMN Nomor :
KEP-117/M-MBU/2002
Bertugas membantu Komisaris/Dewan
Pengawas dalam memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern dan efektivitas
pelaksanaan tugas eksternal auditor dan
internal auditor
Peraturan Lain

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga


Keuangan Nomor: KEP-134/BL/2006 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan
Publik
Laporan tahunan wajib memuat uraian singkat mengenai

penerapan tata kelola perusahaan yang telah dan akan


dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode laporan keuangan
tahunan terakhir
komite audit, mencakup antara lain:
a) nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit;
b) uraian tugas dan tanggung jawab;
c) frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran masing-masing
anggota komite audit; dan
d) laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit

Anda mungkin juga menyukai