Anda di halaman 1dari 25

Penilaian

Autentik
By Group 5
Disusun Oleh:

1. Dewi Cahaya Fitri 1413021017


2. Erlina Bestari 1443021005
3. Ridha Muzayyana 1413021059
4. Santi Mulya Ningsih 1413021067
5. Secy Olyvia 1413021069
6. Shintya Dwi Greastyan 1413021071
Definisi
Kunandar (2014:35) mengungkapkan bahwa penilaian autentik merupakan
kegiatan menilai siswa yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai
secara nyata, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian
yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada.
Saud (2013:172) mendefinisikan penilaian autentik sebagai proses yang
dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan siswa
Kesimpulannya. .

Penilaian autentik merupakan kegiatan menilai siswa yang


menekankan pada apa yang seharusnya dinilai secara nyata, baik
proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang
disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada, yang dilakukan
secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan proses, dan
keluaran pengetahuan, dan keterampilan.
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
penilaian autentik

1. Autentik dari instrumen yang digunakan, menggunakan instrumen yang


bervariasi yang disesuaikan dengan karakteristik atau tuntutan kompetensi yang
ada dikurikulum.
2. Autentik dari aspek yang diukur, menilai aspek-aspek hasil belajar
secarakomprehensif meliputi kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Autentik dari aspek kondisi siswa, menilai input (kondisi awal siswa),proses
(kinerja dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar), danoutput (hasil
pencapaian kompetensi, baik sikap, keterampilan maupunpengetahuan siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar).
Urgensi Penilaian Autentik
Penilaian autentik sangat diperlukan untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar yang dilakukan siswa sehingga guru mengetahui apakah
siswa benar-benar belajar atau tidak, apakah pengalaman belajar siswa memiliki
pengaruh yang positif terhadap perkembangan siswa, baik intelektual maupun
mental siswa yang setelah itu guru juga dapat melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan melalui kegiatan penilaian
autentik.
Penilaian Sikap
Definisi
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
suatu program pembelajaran
Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah
refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara
individual.
Cakupan Penilaian Sikap

Sikap Sosial
Kompetensi
Sikap
(Berdasarkan Kurikulum 2013)

Sikap Spiritual
Sikap Sosial
Terkait dengan pembentukan peserta didik yang
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab sebagai perwujudan eksistensi
kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni
kehidupan

Sikap Spiritual
Terkait dengan pembentukan peserta didik yang
beriman dan bertakwa sebagai perwujudan dari
menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang
Maha Esa
Satuan
SMP SMA SMK
Pendidikan
Menghargai Menghargai
Penilaian Menghargai dan dan dan
Sikap menghayati ajaran menghayati menghayati
Spiritual agama yang dianut ajaran agama ajaran agama

Tabel 1. yang dianut

1. jujur
yang dianut

1. jujur

Cakupan 1.
2.
jujur
disiplin
2.
3.
disiplin
tanggung
2.
3.
disiplin
tanggung

Penilaian Sikap
3. tanggung jawab jawab
jawab 4. gotong 4. gotong
4. gotong royong royong royong
Penilaian 5. kerjasama 5. kerjasama 5. kerjasama
sikap sosial 6. toleran 6. toleran 6. toleran
7. damai 7. damai 7. damai
8. santun 8. santun 8. santun
9. responsif 9. responsif 9. responsif
10. percaya diri 10. percaya 10. percaya
diri diri
Teknik Penilaian Sikap
Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati.

Langsung
Observasi
Tidak
langsung
Penilaian Diri (Self Assessment)
Menurut Ratih (2014) self assessment (penilaian diri) merupakan penilaian diri
sendiri, yang juga bisa dijadikan sebagai refleksi peserta didik atas kegiatan
belajar yang telah dilakukannya.
Pada self assessment, peserta didik diajak untuk berperan serta membuat
penilaian tentang kinerja mereka sendiri.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Menurut ditjen pendidikan dasar dan menengah dalam jurnal yang berjudul
panduan penilaian untuk SMA,
penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan cara meminta
siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
berperilaku.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian
diri memiliki kriteria sebagai berikut :
a. berupa lembar penilaian diri yang dirumuskan secara
sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda

b. menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami siswa, dan


menggunakan format sederhana yang mudah diisi siswa.

c. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga


dapat menunjukkan sikap siswa dalam situasi yang
nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan siswa
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya.

Tiga hal tersebut diterapkan untuk menghilangkan


kecenderungan siswa menilai dirinya secara subjektif.
Langkah-langkah penilaian diri

a. Menjelaskan kepada siswa tujuan penilaian diri.

b. Menentukan indikator yang akan dinilai.

c. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

d. Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar cek


(checklist) atau skala penilaian (rating scale).
Penilaian Antarpeserta didik
(peer assesment)
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi

Aspek kompetensi yang dinilai adalah


1. Kompetensi inti spritual yaitu: menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2. Kompetesi inti sosial yaitu : perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri
berbasis kelas. Instrumen ini digunakan sebagai cross check terhadap
hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik

Menurut Darmansyah (2014) Instrumen daftar cek yang disediakan


oleh sekolah sekurang-kurangnya 10 eksemplar untuk setiap peserta
didik atau 20% dari jumlah peserta didik dalam satu rombongan
belajar.
Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera
sehingga jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami
peserta didik dengan lebih tepat
Kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah,
menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya
peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila
pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.
Pelaksanaan
Hasil Penilaian
Tahap Pelaksanaan Penilaian
kompetensi sikap
1. Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi sikap
yang akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab,
toleransi, gotong royong, santun atau sopan, atau percaya diri.
2. Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
indikator kompetensi sikap yang telah ditetapkan sebelumnya dalam RPP.
3. Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap
yang akan dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya.
4. Memeriksa dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman
penskoran dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Hasil penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada setiap akhir
pekan.

6. Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan
proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran yang
bersangkutan tanpa harus memperhatikan pencapaian kompetensi dasar terkait dari
aspek kompetensi sikap.

7. Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester dibuat grafik
perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi sikap. Rata-
rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh masing-masing pendidik
pengampu mata pelajaran sebagai nilai raport
Pengolahan
Penilaian
Nilai kualitatif:
sangat baik (SB), baik (B),
cukup (C), kurang (K).
Laporan
penilaian sikap
Deskripsi

Contoh:
Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin,
perlu ditingkatkan sikap percaya diri
Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin,
dan percaya diri
Konversi nilai sikap :

Nilai Kompetensi
Predikat Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
D
D 1 1
a. Pelaporan penilaian sikap oleh guru dilakukan secara berkala
kepada peserta didik, orang tua, dan satuan pendidikan.
b. Pelaporan kepada peserta didik dilakukan setelah proses penilaian
selesai. Manajemen
c. Pelaporan kepada orang tua peserta didik dilakukan secara
berkala setiap tengah semester dan akhir semester berupa laporan Hasil
hasil penilaian tengah semester dan buku rapor.
d. Sesuai prinsip akuntabilitas maka pendidik wajib melakukan Penilaian
dokumentasi proses penilaian secara sistematis, teliti, dan rapi.
e. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
Sikap
mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada
peserta didik disertai balikan(feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan)
f. Program remedial dan pengayaan dilaksanakan sebagai tindak
lanjut analisis hasil penilaian

Anda mungkin juga menyukai