Anda di halaman 1dari 4

1.

REFLEKSI VIDEO FILOSOFI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Refleksi saya terkait video Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah bahwa video
ini bertujuan untuk membuat kita lebih memahami impian besar beliau untuk membawa anak
Indonesia mencapai kemerdekaan belajar

Ada dua hal yang ingin disampaikan sampaikan disini pertama: Beliau berkata bahwa
pendidikan adalah tempat persemaian benih benih kebudayaan. Pada hal ini Ki Hadjar membuat
sebuah koneksi dua hal yang tidak terpisahkan antara Pendidikan dan Kebudayaan. Dua hal ini
adalah satu kesatuan. Menurut Ki Hajar untuk mencapai kebudayaan yang kita mimpikan,
peradaban bangsa yang kita cita-citakan pendidikan adalah fondasinya atau dengan bahasanya
kejarlah tempat persemaian benih benih kebudayaan dengan kata lain pekerjaan yang kita
lakukan di pendidikan bukan saja pekerjaan untuk anak bersekolah, ujian hasilnya baik dan lain
sebagainya, tapi adalah pekerjaan untuk menjemput kebudayaan yang kita cita-citakan. Dengan
kata lain ini adalah pekerjaan untuk membentuk peradaban. Jadi ini peran yang sangat penting
antara pendidikan dan kebudayaan. Keduanya adalah satu ikatan yang tidak bisa dilepaskan.

Yang kedua, inti dari filsafat Ki Hadjar Dewantara itu adalah perubahan. Dalam hal ini
analogi yang tepat untuk filsafat Ki Hajar Dewantara itu adalah seperti tata surya selalu bergerak
selalu tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu dia tidak pernah statis. Karena itu bagi Ki Hajar
kebudayaan tidak boleh statis harus terus bergerak. Dalam upaya pemeliharaan kebudayaan.
bagi Ki hadjar itu harus terus bergerak sesuai dengan kodrat alam dan kontak zamannya. Jika
kebudayaan itu terisolasi, kebudayaan itu akan menuju kehancuran. Pendidikan pun juga sama,
tidak boleh statis. Pendidikan harus terus berubah menjawab tuntutan zamannya. Karena
sepertinya kalau dalam tata surya itu kalau kita bayangkan kalau planet itu berhenti bergerak
statis , itu akan terjadi sebuah keos, sebuah kekacauan dan itulah yang yang dilihat oleh Ki
Hadjar bahwa semuanya itu harus terus bergerak dan bergerak tidak pernah berhenti. Artinya
perubahan adalah hal yang kekal yang harus terus terjadi.
2. REFLEKSI VIDEO MEMAHAMI KERAGAMAN DAN KEUNIKAN MURID

Diceritakan bahwa, Raja hutan berpidato dihadapan semua hewan di hutan dan mengatakan
bahwa untuk menghadapi tantangan dunia baru, maka ia akan mendirikan sebuah sekolah.
Semua anak-anak hewan yang ada di hutan diwajibkan untuk bersekolah. Jerapah sang kepala
sekolah menjelaskan bahwa sekolah hewan tersebut telah memutuskan untuk mengadopsi
kurikulum kegiatan yang terdiri dari berlari, memanjat, berenang dan terbang. Agar lebih mudah
pengelolaan kurikulumnya maka semua hewan wajib mengambil dan mengikuti semua mata
pelajaran.

Bebek sangat bagus dalam berenang. Bahkan ia lebih baik dari instrukturnya, tapi dalam
ujian terbang nilainya hanya pas-pasan untungnya Ia tetap lulus ujian terbang tersebut. Yang
membuat dia sedih adalah hasil ujian berlarinya. Ia mendapatkan nilai yang sangat buruk karena
dia sangat lamban dalam berlari. Padahal bebek sudah berusaha dengan sangat keras.

Dia harus tinggal di sekolah setelah Sekolah Usai untuk latihan berlari ini. Dia bahkan juga
terpaksa meninggalkan hobinya berenang untuk menambah jam latihan berlarinya. dia Berlatih
sangat keras hingga selaput kakinya robek. Akibatnya Ia pun tidak bisa menunjukkan hasil yang
baik. Bahkan dalam ujian renang karena masalah dengan kakinya tersebut bebek pun gagal di
ujian berlari dan hanya mendapat nilai rata-rata dalam ujian berenang. Bebek sedih sekali
mendapat nilai rata-rata tapi di sekolah tidak ada yang peduli dengan kesedihannya menurut
guru-gurunya nilai rata-rata bebek sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal atau KKM jadi
tidak masalah.

Kelinci tadinya senang karena ia selalu mendapat nilai bagus di pelajaran berlari tapi akhir-
akhir ini Semangat belajarnya menurun drastis ia lelah karena hampir setiap hari harus mengikuti
kelas remedial untuk berenang.

Sementara itu tupai adalah hewan yang sangat baik dalam memanjat pohon. Tapi saat
pelajaran terbang ia mengalami frustasi. Di kelas terbang, gurunya meminta ia terbang dari
bawah keatas dan bukan dari atas pucuk pohon ke bawah. Karena diforsir ia kelelahan, tupai pun
mengalami kram. Akhirnya tupai mendapat nilai C dalam memanjat, dan nilai D dalam berlari.

Elang dikelas dikategorikan sebagai anak bermasalah dalam disiplin sehingga sekali
dihukum. Dikelas memanjat ia selalu mengalahkan semua hewan yang lain dan sampai ke pucuk
pohon terlebih dahulu. Tetapi ia bersikeras untuk naik ke atas pohon dengan menggunakan
caranya sendiri menurut elang yang penting adalah tujuan akhirnya. Iya akhirnya juga tidak lulus
walaupun gurunya sudah memintanya untuk terbang dari bawah dia tetap tidak mau
mendengarkan. Psikolog sekolah mendiagnosis, Elang memiliki oppositional defiant Disorder
(gangguan oposisi menantang). Rencana modifikasi perilaku yang ketat pun lalu dikembangkan
untuk Elang.
Pada akhir tahun seekor ular yang kebetulan bisa berenang sedikit, berlali sedikit, memanjat
dan terbang sedikit memiliki nilai rata-rata tertinggi diantara para hewan. Sebagai murid yang
dianggap terbaik ia diminta mengucapkan pidato akhir tahun mewakili hewan-hewan lainnya,

Anjing-anjing padang rumput memutuskan tidak bersekolah karena tidak ada kurikulum
menggali. Para orangtua anjing kemudian lebih memilih mengirimkan anak-anaknya untuk
magang kepada Musang sambil terus mengkritisi kebijakan sekolah hewan.

Video ini menjelaskan bahwa, kemampuan setiap anak/siswa dalam setiap mata pelajaran
yang terdapat pada kurikulum yang dilaksanakan oleh sekolah memilki karakter yang berbeda
pada setiap siswa, ada yang lebih unggul dalam satu mata pelajaran, ada yang kurang mampu
dalam mencapai pelajaran tersebut, ada juga yang mampu melaksanakan semua pelajaran dengan
baik. Oleh karena, dalam penyusunan kurikulum pembelajaran, menurut saya, kurikulum harus
disusun sekolah dengan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakat siswa, serta
dalam pelaksanaan kurikulum tersebut, guru juga harus mengetahui karakteristik masing-masing
murid. Apabila hal ini terlaksan dengan baik. Mudah-mudahan apa yang ingin kita capai dalam
kurikulum tersebut, pasti akan terlaksana dengan baik.
3. REFLEKSI VIDEO PRINSIP PENDIDIKAN DAN MEMERDEKAKAN,
PRAKTIK PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

Di dalam video terdapat cerita dan pendapat pimpinan sekolah serta praktik pendidikan yang
menerapkan prinsip pendidikan yang memerdekakan pada Sekolah Kembang. Sekolah Kembang
adalah Kelompok Bermain, TK, dan Sekolah Dasar yang berkomitmen untuk membentuk pusat
pendidikan usia dini dengan lingkungan belajar yang kondusif agar anak tumbuh menjadi
seorang yang suka belajar sepanjang hidupnya dengan rasa bahagia dan antusias.

Adapun menurut pimpinan tersebut yaitu pendidikan yang memerdekakan ini sebenarnya
berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang maksudnya adalah pendidikan yang
memerdekakan lahir dan batin. Merdeka lahir dan batin itu berarti mandiri, bisa berdiri sendiri,
tidak tergantung pada orang lain, dan sadar juga tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota
masyarakat supaya nanti bisa berpartisipasi dan berkontribusi untuk masyarakatnya.

Sebagian Visi sekolah kembang itu menyebutkan Kalau sekolah kembang adalah tempat bagi
pembelajar sepanjang hayat yang dapat menghadirkan perubahan. Jadi mereka memandang
penting motivasi internal berupa kesenangan belajar untuk terus menerus mengembangkan diri.
Mereka juga sadar bahwa salah satu bagian penting dari belajar adalah berkontribusi dan
menghadirkan perubahan bagi sekitarnya. Jadi keduanya ada dalam visi misi sekolah kembang
yang mencakup itu semua.

Tujuan pendidikan yang memerdekakan maksudnya supaya anak-anak dari sekolah kembang
ini jadi Mandiri dan bisa berkontribusi untuk masyarakat. Sekolah kembang ini melayani anak-
anak usia dini dan sekolah dasar. Mereka saat ini yakin bahwa pendidikan untuk anak usia dini
dan setelah itu harus berorientasi pada kepentingan terbaik anak menjadi ini juga artinya
memanusiakan anak. Mereka berharap bisa mengembangkan rasa percaya bahwa anak-anak itu
punya perasaan. Bahwa anak itu bisa.

Pimpinan Sekolah Kembang merasa itu dibutuhkan untuk mengembangkan sikap Mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain. Anak-anak memang terlibat aktif dalam proses belajarnya
di sekolah jadi mereka bukan hanya menurut hanya mendengarkan guru. tidak begitu, Jadi
mereka ikut menentukan tujuan belajar menentukan cara belajar menentukan cara mengevaluasi
hasil belajar sampai merefleksikan proses belajarnya kalo disekolah dasar anak-anak mengikuti
siklus belajar di mulai dari bertanya sampai berefleksi.

Mereka sadar bahwa pemahaman tentang pendidikan yang memerdekakan ini walaupun
asalnya dari Ki Hajar Dewantara tapi jarang sekali muncul Ketika kita bicara tentang
pengalaman belajar orang-orang dewasa saat ini. Mereka bicarakan bahwa pendidikan sebagai
sesuatu yang praktis saja sehingga banyak hal yang Kita terpaksa harus unlearn, harus dituntut
percaya bahwa praktik kemarin itu terbaik, lalu berpikir ulang baru kemudian menerapkannya
kembali.

Anda mungkin juga menyukai