Anda di halaman 1dari 34

Sekering (Fuse, Patron Lebur)

Sekering (dari bahasa Belanda zekering) atau fuse


adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman
dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi
hubungan arus pendek.
Satuan sekering atau fuse adalah mA (mili Ampere)
dan A (Ampere).
Fuse dengan nilai limit 200 mA akan putus ketika
dialiri arus lebih dari 200 mA, demikian juga jika
fuse 10 A akan putus jika dialiri arus lebih dari 10 A.
Jika sebuah fuse tidak putus ketika dialiri arus lebih
dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse Limit),
artinya fuse tersebut tidak sesuai lagi dengan name
plate-nya dan harus diganti.
Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem
rangkaian listrik terjadi hubung singkat, maka
fuse akan putus sehingga arus listrik tidak lagi
mengalir dalam sistem tersebut dan
mengamankan komponen rangkaian tersebut.
Banyak terjadi kebakaran akibat sekering tidak
berfungsi, rusak, atau bahkan karena tidak
dipasang sama sekali.
Name plate sekering
Untuk mengetahui kapasitas sekering bisa dilihat
pada bodinya, disana tertera angka yang
menunjukkan kapasitas, sebagai contoh 6A
/250V atau 20A/250V, atau dari kode warna
pemutusnya.
Kode warna sekering
Untuk sekering mempunyai kode warna
6A = Hijau 63/60A = Tembaga
10A = Merah 80A = Coklat
16/15A = Abu-abu 100A = Kuning Emas
20 A = Biru
25A = Kuning
32/35A = Hitam
50A = Putih
6/250 artinya untuk kuat arus 6 Ampere pada tegangan
250 Volt
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
sekering ( Syarat Sekering ):

1. Arus nominal sekering (current rating) adalah


arus yang mengalir secara terus menerus tanpa
terjadi panas yang berlebihan.
2. Tegangan nominal (voltage rating) yaitu
tegangan kerja antar konduktor yang diproteksi atau
peralatan.
Type Sekering

Dua tipe dasar sekering :


1. Semi enclosed type adalah tipe untuk arus
dengan rating yang rendah
2. Cartridge type adalah merupakan tipe yang
mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi
(High-Rupturing Capacity) yang lebih
dikenal dengan istilah HRC fuse.
Cara mengetahui sekering putus
- Sekering ulir apabila terjadi arus pendek, maka
serabut kabel di dalam sekering akan putus.
- Untuk mengetahui putus tidaknya sekering harus
membukanya dengan cara melepas penutup
sekering.
- Didalamnya ada serbuk seperti pasir yang
berfungsi untuk melebur percikan api dari serabut
kabel saat terjadi arus pendek.
- Ganti serabut kabelnya saja, serbuk jangan
dibuang dan pasang kembali.
MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya
Listrik
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam
instalasi listrik yang mempunyai peran sangat penting.
Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam
instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat
arus listrik (short circuit atau korsleting).
Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan
api karena hubung singkat yang akhirnya bisa
menimbulkan kebakaran.
Simbol MCB
Bila kita perhatikan secara lebih detail, pada bagian depan
MCB akan ada gambar simbol.
Simbol tersebut merupakan simbol yang umum dipakai
dalam gambar listrik sebagai tanda yang menjelaskan
fungsi dari peralatan listrik tersebut.
Sedangkan angka 1 dan 2 menunjukkan nomor terminal
pada MCB sebagai tempat koneksi kabel listrik.
Pada angka 1 atau bagian atas umumnya disambungkan
dengan kabel incoming dan pada angka 2 atau bagian
bawah disambungkan dengan kabel outgoing.
Gambar berikut merupakan MCB
dengan toggle switch berwarna biru. Simbol
I putih menunjukkan bahwa MCB dalam
posisi ON dan simbol O menunjukkan
posisi OFF.
MCB 1 dan 3 fasa
Arti simbol MCB
1. Pemutus Arus simbol panah dengan garis
miring ke kiri .
Fungsinya sebagai pemutus arus listrik ke arah
beban yang dapat memutuskan arus dengan cara
manual ataupun otomatis.
Cara manual adalah dengan mengubah toggle switch
dari posisi ON ke posisi OFF
Hal ini dilakukan bila kita ingin mematikan sumber
listrik di rumah karena adanya keperluan perbaikan
instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai
adalah MCB Switch Off.
MCB akan bekerja otomatis OFF bila dideteksi
terjadi arus lebih, disebabkan karena beban
pemakaian listrik yang lebih, atau terjadi
gangguan hubung singkat.
Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Trip.
2. Proteksi Beban Lebih (overload)
Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi
arus listrik yang melebihi rating-nya. Misalnya,
suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A
tetapi arus listrik yang mengalir melalui MCB
tersebut ternyata 7A, maka MCB akan trip
dengan delay waktu yang cukup lama sejak
MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.(grafik
pemutusan MCB)
Lamanya waktu pemutusan arus tergantung
dari besarnya arus listrik. Semakin besar arus
maka akan semakin cepat pemutusan. Fungsi
strip bimetal ini disebut dengan Thermal Trip.
Saat arus listriknya sudah putus, maka bimetal
akan mendingin dan kembali normal. MCB
bisa kembali mengalirkan arus listrik dengan
mengembalikan ke posisi ON.
Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas
ini adalah sebuah strip bimetal. Arus listrik yang
melewati bimetal akan panas dan
memuai/melengkung. Semakin besar arus listrik,
maka bimetal akan semakin panas dan memuai
yang akan memerintahkan switch mekanis MCB
memutus arus listrik dan toggle switch akan
pindah ke posisi OFF.
3. Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit)
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila
terjadi korsleting atau hubung singkat arus
listrik. Bagian yang mendeteksi adalah
bagian magnetic trip yang
berupa solenoid (bentuknya seperti coil/lilitan),
dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan
menimbulkan gaya tarik magnet di solenoid yang
menarik switch pemutus aliran listrik. Sistem
kerjanya cepat, karena bertujuan menghindari
kerusakan pada peralatan listrik.
Bila MCB trip karena overload seperti pada poin
2, maka cukup mengurangi pemakaian listrik
dengan memutuskan sebagian beban peralatan
listrik. Setelah itu MCB bisa di ON kan kembali.
Tetapi perlu waktu sekitar 1 atau 2 menit untuk
bimetal kembali normal lebih dahulu.
Bila MCB trip karena korsleting, jangan langsung
ON kan MCB, tetapi pastikan dulu bagian dari
instalasi listrik rumah yang bermasalah sudah
dilepaskan dari sistem kelistrikan.
Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik
tersebut ada tanda-tanda seperti percikan bunga api
listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi
hubung singkat. Jadi bedanya MCB trip
karena overload atau hubung singkat bisa dilihat
secara mudahnya.
Komponen dalam MCB
Keterangan
1. Actuator Lever atau toggle switch, digunakan
sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga
menunjukkan kondisi MCB, apakah ON atau OFF.
2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik
bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan
pemutus arus listrik.
4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6.Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan
pabrikan untuk mengatur secara presisi arus trip
dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual
dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena
tujuannya bukan untuk umum)
7.Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi
sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi
hubung singkat arus listrik.
8.Pemadam busur api jika terjadi percikan api
saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali
arus listrik.(arch cute)
Arti kode pada MCB
Keterangan kode MCB
Simbol dengan angka 1 dan 2
Dari gambar tersebut, menjelaskan bahwa MCB
ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol
saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka
MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di
perumahan adalah tipe MCB 1 pole, yaitu hanya
kabel fasa saja yang diproteksi.
C60a : Merupakan MCB model number yang
ditentukan dari produsen MCB. Beda produsen
berarti beda model number.
C10 : Kode ini menjelaskan tripping curve
MCB yaitu tipe C, dengan proteksi
magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal
atau rating arus dari MCB) dan angka 10
adalah rating arus dari MCB sebesar 10A.
Rating arus ini adalah kode paling penting
dalam MCB dan berguna saat pembelian
MCB.
230/400V : Menjelaskan rating tegangan dalam
operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai dengan
tegangan listrik PLN 220V.
4500 dan 3 : 4500 menunjukkan rated breaking
capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB masih
baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya
terjadi saat hubung singkat arus listrik.
Diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan
angka 3 IR classification, yaitu karakteristik
energi maksimum dari arus listrik yang dapat
melalui MCB.
23850 : Catalog Number dari produsen MCB yang
tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
I-ON atau O-OFF pada toggle switch :
Menandakan bahwa MCB pada posisi ON
atau posisi OFF.
Hal yang paling penting dalam memilih MCB
yang hendak dipilih adalah kode rating arus
MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh
diatas yaitu kode C10, yaitu rating arus MCB
sebesar 10A dengan tripping curve tipe C.
Keuntungan menggunakan MCB
MBUNG
Rangkaian tiga fasa dapat diputuskan
walau yang terjadinya hubung singkatnya
hanya salah satu fasanya.
Setelah gangguan diperbaiki akibat
hubung singkat atau beban lebih, maka
dapat digunakan kembali.
Bila terjadi hubung singkat atau beban
lebih, maka alat ini akan merepon dengan
baik.
Tiga Karakteristik tripping MCB
Tipe B akan trip ketika arus beban lebih sebesar
3 sampai 5 kali dari In MCB, biasa digunakan
pada bangunan domestik.
Tipe C akan trip ketika arus beban lebih sebesar 5
sampai 10 kali dari In MCB, digunakan untuk
peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi,
seperti lampu, motor listrik.
Tipe D akan trip ketika arus beban lebih sebesar
10 sampai 20 kali In MCB, digunakan pada
peralatan listrik yang dapat menghasilkan
lonjakan arus kuat seperti, transformator dan
kapasitor.
Karakteristik MCB tipe B,C dan D
Karakteristik MCB tipe yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai