Anda di halaman 1dari 35

Substansi Penting Dalam

Dokumen AMDAL
Oleh
Prof.Dr.Ir.Chafid Fandeli
Universitas Gadjah Mada& Sekolah
Tinggi Teknik Lingkungan, Yogyakarta
Pendahuluan

1. AMDAL merupakan studi kelayakan


lingkungan yang di sususun pada saat
perencanaan,bersamaan atau sesudah
selesainya studi kelayakan teknis dan ekonomi
2.AMDAL merupakan dokumen yang disusun
dari hasil studi yang dilakukan konsultan
lingkungan yang ditunjuk oleh pemrakarsa
kegiatan
3.Dokumen AMDAL terdiri atas 4 buah yaitu :
KA ANDAL ,ANDAL , RKL dan RPL
Landasan Hukum Penyusunan
Dokumen AMDAL
1. Kep. Menteri Negara Lingkungan Hidup
No: 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL. Berisi : Semua kegiatan
pembangunan yang menimbulkan dampak besar dan penting wajib
menyusun AMDAL
2. Kep. Ka. Bapedal No: 08 Tahun 2001. Tentang Keharusan
Keterbukaan dan Pelibatan Masyarakat dalam AMDAL, dengan Per.
Men LH No 08Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
3.Kep.Ka. Bapedal No; 09 Tahun 2001. Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen AMDAL,disempurnakan dg Per. Men LH 08
Tahun 2006.
4.PERDA atau SK ( Gubernur atau walikota atau Bupati ) yang
mengatur tentang persoalan AMDAL dan pengelolaan LH dan Tata
Ruang Wilayah (kalau ada ).
PEDOMAN PENYUSUNAN KA
ANDAL
(1) Susunan , format dan butir butir isi harus
sama dengan yang ada dalam PER MEN LH No
08 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen AMDAL .
(2) Berbagai substansi yang penting yang harus
dilakukan pencermatan adalah rencana kegiatan
proyek
(3)Pada rencana kegiatan proyek yang harus
dicermati adalah : Tahapan kegiatan, proses
kegiatan , bahan baku yang dipergunakan
(4) Pelaksanaan scoping ( pendekatan ekologis
, sosial budaya , administrasi, proyek dll .
PEDOMAN PENYUSUNAN KA
ANDAL
(1) Susunan , format dan butir butir isi harus
sama dengan yang ada dalam PER MEN LH No
08 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen AMDAL .(2) Berbagai substansi yang
penting yang harus dilakukan pencermatan
adalah rencana kegiatan proyek
(3)Pada rencana kegiatan proyek yang harus
dicermati adalah : Tahapan kegiatan, proses
kegiatan , bahan baku yang dipergunakan
(4) Pelaksanaan scoping ( pendekatan
kebijakan/perencanaan, ekologis , sosial budaya
Substansi Yang Harus Ada Dalam
KA ANDAL
(1) BAB I . PENDAHULUAN
Berisi : Latar Belakang, Tujuan & Manfaat, Peraturan
Perundangan
(2) BAB II. RUANG LINGKUP STUDI
Berisi : Lingkup Rencana Kegiatan, Lingkup RLA ,
Pelingkupan
(3) BAB III. METODA STUDI
Berisi : Metoda pengumpulan data dan analisis data,
Metoda Prediksi Dampak Penting, Metoda Evaluasi
Dampak Penting.
(4) PELAKSANAAN STUDI
Berisi : Pemrakarsa , Penyusun Studi AMDAL , Biaya
Studi , Waktu Studi. DAFTAR PUSTAKA . Lampiran.
Kelengkapan dan tata cara
penyajian peta
(1) Peta harus lengkap sesuai dengan kaidah
kartografis ( ada sumbernya,yang membuat,
skala , kelengkapan,koordinat, dikutip dan
dibuat oleh siapa dan tahun berapa,arah mata
angin,judul)
(2) Peta batas wilayah studi dengan berbagai
pendekatan ( Ekologis, Sosial , Proyek ,
Administrasi dan Teknis. Adalah overlay dr 4
peta),
(3) Peta ( apabila mungkin skala : 1:5.000)
di KA ANDAL, Peta Peta (Batas Wilayah Studi ,
Tata Ruang , Site Proyek , Sampling Lingkung,
Gambar Proyek, Lokasi proyek lain di sekitar.
SKOPING /PELINGKUPAN adalah suatu
proses untuk menemukan main issues (masalah
utama) .
Dampak penting diketemukan dari proses
yang dilakukan terhadap masalah
utama.Agar dapat diketemukan dampak
besar dan penting diturunkan dari proses
pengenalan key issues( masalah kunci).
Skoping dilaksanakan beberapa kali.
Skoping yang sangat menentukan adalah
pada saat penyusunan KA ANDAL.
Contoh Bagan Alir Proses Pelingkupan
Deskripsi
Rencana
Kegiatan Prioritas
Dampak
Dampak Dampak
Penting
Potensial Penting
Hipotetik
Hipotetik
Rona
Lingkungan
Hidup

Modifikasi Evaluasi Klasifikasi


Dampak dampak Dan
Potensial Potensial Prioritas
Analisis Dampak Dalam ANDAL

Rona Lingkungan Awal Deskripsi Kegiatan

Analisis
Identifikasi Dampak Parameter L
Prediksi Dampak Parameter L
Evaluasi Dampak Parameter L

Mitigasi Dampak
Rona Lingkungan Awal : Disajikan Hanya
Parameter LH Terkena Dampak dari proses
Scoping Diperoleh Dari Kegiatan.
(1) Penelitian , pengukuran, pengamatan
untuk komponen biofisik , transportas.
(2) Pengambilan sampel lingkungan untuk
komponen ekosistem,
(3) Survey dengan wawancara untuk
sosial budaya,kesehatan dan transportasi.
(4) Pengumpulan data sekunder untuk
komponen ekosistem dan sosiosistem,
tarsportasi dan tata ruang.
Deskripsi Proyek Kegiatan/Usaha
A. Kelayakan Teknis.
(1) Macam kegiatan dipilih yang menimbulkan
dampak terhadap LH,
(2) Tahapan kegiatan dan aktifitas sumber
dampak,
B. Kelayakan Ekonomi finansial,
(1) Cost yang berkaitan dengan pengelolaan LH
(2) Benefit yang berkaitan dengan pengelolaan
LH ( ecoeffisiency, Reduce, Reused dan
Recycle).
ANALISIS DALAM ANDAL. 1. Identifikasi
dampak .2.Prediksi dampak .3 .Evaluasi dampak
Identifikasi dampak adalah analisis untuk
menentukan jenis dampak , sifat dan perilaku
dampak.
Jenis dampak yang dianalisis meliputi macam
parameter/komponenlingkungan,orde dampak
Sifat dampak meliputi neg/pos dampak
Perilaku dampak meliputi sinergitas(sinergis
,antagonistis),paparan,sebaran
Metoda identifikasi dampak : check list ( daftar
uji) dan flow chart( bagan alir )
Prediksi /Prakiraan Dampak
(1) Tujuan : untuk mengetahui besar
perubahan LH bila ada kegiatan
pembangunan.
(2) Sasaran : mencari perbedaan kondisi
lingkungan yang diperhitungkan untuk
komponen/parameter LH antara sebelum
ada proyek dan sesudah ada proyek.
(3) Hasil perhitungan selisih [RLA RLyad]
disebut besar dampak
Prakiraan Dampak sering diberi padanan kata
Prediksi Dampak. Kata ini diterjemahkan dr
Prediction atau Estimation

Komponen LH

Ada Proyek
Besar Dampak

Tidak Ada
Proyek

to tn

RLA = t 0 RL yad ( RL yad = t n ).


PREDIKSI/PRAKIRAAN DAMPAK ADALAH
ANALISIS UNTUK MENCARI BESAR DAMPAK
Besar dampak diperoleh. selisih antara kondisi
saat rona lingkungan awal (sebelum adanya
kegiatan) dan kondisi yang akan datang yang
diperkirakan bila telah ada kegiatan.
Metoda dalam prakiraan dampak pada
umumnya menggunakan metoda :
1. kuantitatif,matematis,trend, analogis untuk
komponen fisik dan biotis yang sifatnya konsisten
2. Kualitatif untuk komponen sosial budaya
Pada metoda Kuantitatif Setiap
parameter ditentukan variabel
predikternya
Konsep dasar Prediksi Dampak adalah :
mencari besar dampak karena ada
proyek.
Besar Dampak =
Selisih kondisi parameter lingkungan
terkena dampak saat awal (RLA to )
dengan RL yad dengan proyek (RLtn dp)
Besar Dampak : [ RLA to RLtndp ]
Untuk penentuan variabel prediktor
r : angka pertumbuhan penduduk
Perhitungan angka pertumbuhan penduduk: ( 1)
tanpa proyek:
diperhitungkan dari angka jumlah penduduk
beberapa tahun ( mis 5 tahun ) terakhir.
Kemudian dari jumlah penduduk selam 5 tahun
dihitung , angka pertumbuhannya ( r tanpa
proyek , rtp).
(2) dengan proyek :
Dari pakar AMDAL bidang kependudukan
harus harus menetapkan r dengan proyek , r
dp.
Jadi besar dampak proyek pada
parameter kependudukan adalah :

Perhitungan jumlah penduduk pada tn


dengan r tp , atau Ptn tp , misal = 12.375
Perhitungan jumlah penduduk pada tn
dengan r dp , atau Ptn dp, misal = 13.175,
Besar Dampak = Ptn dp-Ptn tp
= 13.175-12.375 =
= 800
Sementara bila berada pada
lingkungan yang tidak banyak
perubahan (relatif tetap )
Besar Dampak Parameter Kependudukan dilakukan
perhitungan sebagai berikut :
tn
{Ptn = Pto ( 1+r ) - Po}
Misal : penduduk saat ini : to : 86.000 jiwa,
penduduk yad menjadi : tn: 86.500 jiwa,
maka Besar Dampak = 500 jiwa.

Cara yang sama untuk parameter


terkena dampak
(1) Parameter : Konsentrasi pencemaran
- rt
Kt = Ko . 10
dimana : Kt = Konsentrasi parameter cemaran
B3
di waktu mendatang,
Ko = Konsentarsi parameter cemaran
B3
di waktu sekarang
r = Penambahan cemaran setiap
tahun
(Var.predictornya r )
t = rentang waktu.
(2) Parameter : debit run off ( Q )
Q = CIA , var. predictor
Untuk parameter sosial budaya pada
umumnya menggunakan metoda :
Kualitatif, denag dikonversi ke skala
Berdasar atas wawncara dengan
penduduk sekitar rencana kegiatan
dapat diketemukan :
Besar dampak sangat kecil : skala 1
Besar dampak kecil : skala 2
Besar dampak sedang : skala 3
Besar dampak besar : skala 4,
Besar dampak sangat besar : skala 5.
Proses analisis lebih lanjut adalah
Evaluasi Dampak
(1) Tujuan evaluasi dampak adalah untuk
mensetarakan setiap parameter yang
telah diprediksi besar dampaknya . Dari
perhitungan besar dampak ini setiap
parameter harus dikonversi dari angka
nominal ( dengan satuan nya masing2 ) ke
angka skala.
( 2) angka skala dari 1-5 ini disebut
Tingkat besaran dampak ( Magnitude /M )
.
EVALUASI DAMPAK adalah analisis untuk
mencari tingkat besaran (M) dan derajat
kepentingan dampak (I).

Tingkat besaran dampak ( M ) diperoleh dengan


memperhitungkan dari besar dampak yang
diperoleh dari prakiraan dampak.Magnitude berupa
skala dari angka 1 hingga 3 atau 1 hingga 5 atau 1
hingga 10.Untuk membuat skala harus
mempertimbangkan baku mutulingkungan.
Derajat pentingnya dampak ( I ) diperoleh
dengan mempertimbangkan dengan menggunakan
kriteria dampak penting seperti telah diurai di dalam
skoping
Metode evaluasi dampak : matematis/kuantitatif
Untuk merubah / mengkonversi
dari angka nominal ke skala :
(1) membandingkan antara besar dampak
dengan baku mutu lingkungan.
(2) setiap parameter harus ditetapkan baku
mutu lingkungannya.
(3) bagi komponen Abiotik ( Fisik kimia ) dan
Biotik , biasanya telah ada standar atau
baku mutu.
(4) komponen sosial budaya , menggunakan
persentase dari jawaban pertanyaan,
dikonversi ke skala.
Proses lebih lanjut mencari Derajat
Pentingnya Dampak ( Importance )
(1) Importance harus diketemukan untuk
seluruh parameter yang terkena dampak.
(2) Importance disingkat I .
(3) Untuk ini digunakan 5 kriteria penetapan
pentingny dampak , yaitu :
a. Jumlah manusia terkena dampak
b. Luas wilayah sebaran dampak
c. Lama waktu / intensitas paparan damp
d. Jumlah komponen terkena dampak,
e. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Tabel : Evaluasi Dampak
Parameter Tingkat Derajad
lingkungan Besaran Pentingnya
MX I Evaluasi
Dampak,M Dampak, I Dampak
(Magnitude) M Max . I
(Importanc)
Max
Teknik Penyusunan Rencana
Kelola Lingkungan (RKL )
(1) Parameter LH yang dikelola mengacu pada
dokumen ANDAL dalam Analisis Evaluasi
Dampak ( Holistik)
(2) Pendekatan pengelolaan LH : Engineering (
Techno,Bio,Socio ) , spatial ( lokasi pengelolaan,
institusional ).
(3) Butir butirnya sesuai dengan pedoman yang
tertera dalam Per Men LH No 08 Tahun 2006.
(4) Lampiran : Peta pengelolaan dampak
lingkungan.
Teknik Penyusunan Dokumen
Pemantauan Lingkungan (RPL )
(1) Parameter LH yang dipantau harus sama seperti
yang ada dalam RKL , sebab pemantauan ini pada
hakekatnya pemantauan pengelolaan parameter LH
(2) Butir butir dalam dokumen RPL sama dengan yang
tertera dalam Per Men LH No 08 Tahun 2006.
(3) Pendekatan pemantauan parameter lingkungan ,
harus memuat aspek ( cara / metoda pemantauan,
waktu & frekwensi , dan lokasi ) serta institusi
(pelaksana , bertanggung jawab dan menerima hasil
pantauan )
(4) Peta yang memuat lokasi pemantauan parameter
yang dikelola.
Dokumen Eksekutif
(1) Merupakan dokumen ringkasan dari
dokumen ANDAL , Tabel Ringkasan ( RKL
dan RPL ).
(2) Gambar rencana kegiatan proyek
(3) Peta ( Batas wilayah studi, RKL dan
RPL )
(4) Surat surat Rekomendasi yang telah
dimiliki oleh pemrakarsa yang berkait
dengan rencana kegiatan .
Teknik Penilaian Dokumen AMDAL
A.Penilaian Bersifat Umum
(1) Sistematika KA ANDAL, ANDAL , RKL dan
RPL sesuai /tidak dengan pedoman PER MEN
LH No 08 Tahun 2006.
(2) Kelengkapan ( Lampiran, dokumen , peta ,
gambar proyek , status proyek , lokasi dalam
RTRW , foto)
(3) Format laporan ( ketikan ) yang standar
(4) Legalitas penyusun .
B. Penilaian Bersifat Substantif

(1) Deskripsi proyek yang direncanakan (design ,


kegiatan , bahan, material, jadual, kebutuhan tenaga
kerja , asal bahan , proses pembangunan,
(2) Rona Lingkungan yang menggambarkan tentang
lingkungan atau ekosistem dari lokasi proyek,
(3) Skoping kebenaran dalam memperoleh main issues ,
key issues , dampak potensial , dampak hipotetik dan
dampak prioritas parameter yang dianalisis.
(4) Metodologi ( Pengumpulan data, identifikasi , prediksi
dan evaluasi dampak ).
(5) Pendekatan pendekatan yang dipergunakan dalam
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
PROSEDUR PENYUSUNAN
AMDAL
1. Regulasi : Pedoman penyusunan AMDAL (
KEPMEN LH/KEP KA BAPEDAL/KEP GUB)
2. Kesesuaian rencana kegiatan dengan
RTRW/RTRWK
3.Baku mutu lingkungan untuk menetapkan
kualitas lingkungan untuk RLA
4.AMDAL untuk lampiran mengurus izin
5.AMDAL dilaksanakan pada saat perencanaan
ALTERNATIF KEPUTUSAN TERHADAP

1. Dokumen AMDAL disetujui tanpa


perbaikan dan proyek disetujui dtrskan
2. Dokumen AMDAL dan proyek ditolak
3. Dokumen AMDAL diperbaiki , kegiatan
usaha dapat diteruskan.
4. Dokumen AMDAL diterima, kegiatan
usaha berubah designnya

Sekian ,
Terima Kasih Atas Perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai