Apa sanksi yang diberikan oleh pemerintah jika mendirikan bangunan menyalahi aturan rencana
tata ruang wilayah? Seperti contoh mendirikan pabrik di kawasan pemukiman atau mendirikan
usaha car wash di kawasan perkantoran, dll.
Jawaban :
Intisari:
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi
dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi administratif, sanksi pidana
penjara, dan/atau sanksi pidana denda.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.
Ulasan:
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang.1[1]
Rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang Anda sebutkan merupakan bagian dari Rencana
Umum Tata Ruang.
Berkaitan dengan pemanfaatan ruang yang merupakan bagian dari penataan ruang, tujuan
pengendalian pemanfaatan ruang adalah untuk mewujudkan tertib pemanfaatan ruang.8[8]
Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:9[9]
a. penetapan peraturan zonasi,
b. perizinan,
c. pemberian insentif dan disinsentif,
d. serta pengenaan sanksi
Peraturan zonasi disusun untuk setiap zona pemanfaatan ruang. 10[10] Peraturan zonasi
berisi ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona pemanfaatan
ruang yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang (koefisien dasar ruang hijau,
koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan),
penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan
ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.11[11]
Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan
ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.12[12]
Setiap pejabat pemerintah yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
500 juta. Selain sanksi pidana, pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa
pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.15[15]
Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dibatalkan
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.16[16] Izin pemanfaatan ruang yang
dikeluarkan dan/atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi
hukum.17[17]
Insentif adalah perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan
kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, berupa:18[18]
a. keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun
saham;
b. pembangunan serta pengadaan infrastruktur;
c. kemudahan prosedur perizinan; dan/atau
d. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah daerah.
Menjawab pertanyaan Anda soal pelanggaran RTRW, hal ini berkaitan dengan kewajiban
setiap orang dalam pemanfaatan ruang.
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi
dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi administratif, sanksi pidana
penjara, dan/atau sanksi pidana denda.22[22]
22[22] Ibid
Setiap orang yang melanggar kewajiban dalam pemanfaatan ruang, dikenai sanksi
administratif.23[23]
Sanksi pidana bagi orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan
yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang adalah pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp. 500 juta.25[25]
Jika tindak pidana tersebut mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan
barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda paling
banyak Rp. 1.5 miliar. Jika mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 miliar.26[26]
Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.