Anda di halaman 1dari 19

Masa Kenozoikum

Zaman Tersier-
Paleogen
KELOMPOK 2
Masa Kenozoikum

Kenozoikum (juga Cnozoic atau Cainozoic) (yang berarti


"kehidupan baru" (Yunani (kainos), "baru", dan (Zoe),
"hidup"). Masa Kenozoikum juga sering diartikan sebagai zaman baru
geologi. Neozoikum atau hidup pertengahan dibagi menjadi menjadi
dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuater.
Zaman ini di bagi menjadi 3 kala
1. Paleosen
Paleosen "awal fajar masa kini", adalah kala yang berlangsung
antara 65,5 0,3 hingga 55,8 0,2 juta tahun yang lalu. Paleosen
merupakan kala pertama dari periode Paleogen di era modern
Kenozoikum.
Paleosen dimulai langsung setelah kepunahan massal pada akhir
periode Kapur yang dikenal dengan nama batas K-T (Kapur - Tersier),
yang menandai punahnya dinosaurus. Kepunahan ini menyebabkan
timbulnya kekosongan ekologi di bumi. "Paleosen" berasal dari bahasa
Yunani yaitu merujuk kepada fauna "(lebih) tua" (, palaios)
dan "baru" (, kainos) yang muncul pada kala ini, sebelum
munculnya mamalia modern pada kala Eosen.
Kala Paleosen merupakan awal munculnya hewan pemakan
rumput, primata, burung, dan juga sebagian reptil. Kala paleosin
ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang
besar, dan hujan meteorit. Kegiatan magma yang menghasilkan
aliran lava yang sangat laus dan rempah gunung api
menyebabkan hujan asam serta terhalangnya sinar matahari.
Hujan meteorit menyebabkan badai angin tsunami, serta
kebakaran hutan yang sangat luas.

Mistastin, Canada
28 km diameter,
age ca. 38 million years
Kala Eosen

Nama "Eosen" berasal dari bahasa Yunani eos (fajar) and ceno (baru) dan merujuk
pada "kebangkitan" mamalia modern ("baru") yang muncul pada kala ini. Eosen adalah
suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 0,2 hingga 33,9 0,1 juta
tahun yang lalu yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum.
Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen. Awal Eosen ditandai
dengan kemunculan mamalia modern pertama.
Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande Coupure, yang
mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide (meteor besar) yang ditemukan di
Siberia dan Chesapeake Bay. Seperti halnya periode geologi lain, stratum yang
menentukan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, walaupun waktu tepatnya
kurang dapat dipastikan.

Rahang dari fosil ikan


hiu Carcharodon,
termasuk kedalam
bentuk dari shark
modern.
Fosil palm frond dari formasi Green River of Wyoming
China. Palm masih hidup sampai sekarang.
Fosil ini adalah indikasi penciri adanya Global
Warming pada Kala Eosen
3. Kala Oligosen
Oligosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung
dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi yang
lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan periode ini terdefinisi
dengan jelas, tapi waktu awal dan akhirnya agak kurang dapat dipastikan.
Namanya berasal dari bahasa Yunani oligos ("beberapa") dan ceno ("baru"),
dan merujuk pada sedikitnya penambahan mamalia modern setelah
peledakan evolusi pada kala Eosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan
diikuti oleh Miosen dan merupakan kala ketiga dan terakhir pada periode
Paleogen.
Awal Oligosen ditandai dengan kepunahan massal yang mungkin berhu
bungan dengan tumbukan objek luar angkasa yang ditemukan di Siberia da
n dekat Chesapeake Bay. Batas antara Oligosen dan Miosen tidak dapat dit
entukan secara mudah dengan suatu peristiwa, melainkan merupakan bata
s yang semu antara Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif l
ebih dingin.
Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang penting, suatu p
enghubung antara "[the] archaic world of the tropical Eocene and the more
modern-looking ecosystems of the Miocene. (Haines)"
Primata Oligosen
Aegyptopithecus
Secara Garis Besar
Zaman Tersier-Paleogen
Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan
bagian pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun
antara 65,5 0,3 hingga 23,03 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala
paleosen, eosen, dan oligosen, dan dilanjutkan oleh kala miosen pada periode
neogen.
Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah
yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam
jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (era
Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk
yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi
menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di
udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini menjadi kurang lebih
bentuk modern yang dikenal saat ini.
Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan
dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim
menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika
Utara di awal periode ini.
Zaman Tersier-Paleogen di Indonesia
STRATIGRAPHY
Kepek Fm.
Wonosari Fm.
Oyo Fm.
Sambipitu Fm.
Nglanggran Fm.
Semilir Fm.
Kebo-Butak Fm
Wungkal-
Gamping Fm.
Kompl Met Bayat
BAYAT

F. KEBO- BUTAK

F SEMILIR

F NGLANGGRAN

F SAMBIPITU

F OYO
Arti Ekonomi

Batu Bara
Emas
Tipe cekungan pembawa batubara utama di
Indonesia
Jika diakibatkan oleh adanya penurunan muka tanah (subsidence)
yang disebabkan oleh proses tektonik, hutan berakhir dibawah muka
air, kehidupan tumbuhanpun berakhir. Selanjutnya material klastik yang
dibawa oleh sungai diendapkan diatas sisa-sisa tumbuhan yang telah
mati tersebut. Material klastik tersebut dapat berupa lapisan batupasir,
batulempung atau batulanau yang kemudian menjadi tebal jika
pengendapan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Lapisan-lapisan
tersebut dikenal sebagai lapisan pembawa batubara yang
ketebalannya bisa mencapai ratusan meter. Jika penurunan tanah
(subsidence) berkurang atau adanya proses pengangkatan tanah,
daratan dapat muncul kembali diatas muka air sehingga tumbuhan
dapat hidup kembali. Daurpun berulang kembali. Dengan cara seperti
ini akan terbentuk beberapa lapisan sisa-sisa tanaman dengan
kehadiran batupasir, batulanau atau batulempung berselingan
mengendap diatasnya.

Anda mungkin juga menyukai