Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi, Kelebihan, dan

Kekurangan Obat
Tradisional
A. Definisi
Menurut Permenkes RI No. 6 tahun 2012 tentang
Industri & Usaha Obat Tradisional, Obat Tradisional
merupakan bahan/ramuan bahan yang berasa dari
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan (galenik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun digunakan untuk pengobatan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat
B. Klasifikasi
Berdasarkan keputusan Kepala BPOM RI No.
HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok
Pengelompokkan dan Pemantauan Obat & Bahan
Alam di Indonesia, obat tradisional diklasifikasikan
menjadi
1. Jamu
- Tidak perlu pembuktian ilmiah sampai dengan
klinis, cukup empiris/turun temurun
- Harus aman sesuai persyaratan
- Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
- Co: Tolak angina, antangin, woods herbal, diapet
anak, kuku bima gingseng
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
- Merupakan sediaanobat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan bahan baku telah
distandarisasi
- Harus aman sesuai persyaratan
- Bahan baku telah terstandar
- Co: Diapet, Lelap, Fitolac, Diabmeneer, &
Glucogarp
3. Fitofarmaka
- Merupakan sediaan obat bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obat modern karena telah
dibuktikan keamanan & khasiatnya secara ilmiah (uji
praklinik & uji klinik)
- Bahan baku & produk telah terstandarisasi
- Harus aman sesuai persyaratan
- Co: Stimuno, tensigard, Rheumaneer, X-gra, &
Nodiar
C. Kelebihan
Efek samping relatif kecil
Obat tradisional aman tepat tajkaran, waktu,
cara penggunaan, pemilihan bahan, dan sesuai
indikasi
Ada efek komplementer dan atau sinergisme dalam
ramuan obat tradisional/komponen bioaktif
tanaman obat
1 tanaman memiliki lebih dari 1 efek farmakologi
Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit
metabolic dan degeneratif
D. Kekurangan
Efek farmakologis lemah
Bahan baku belum terstandar & bersifat higroskopis
serta volumines
Belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar
mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai