Anda di halaman 1dari 52

Laporan Kasus

“STROKE NON HEMORAGIK”

Oleh :
Reni Zaida

Pembimbing :
dr. Silman Hadori, Sp.Rad, MH.Kes
PENDAHULUAN

Gangguan otak
STROKE > 24 jam
fokal/global

Penyebab
kematian ke 3 di
dunia
Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 82 tahun
Alamat : Jl. Imam Bonjol gg Masjid
no.5-Suka Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal masuk : 26 Oktober 2015
Dirawat yang ke : Kedua
ANAMNESA

Pasien mendadak tidak bisa


Keluhan Utama
berbicara saat bangun tidur.

Lengan dan tungkai sebelah kanan


Keluhan Tambahan
lemah dan tidak bisa digerakkan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Empat hari sebelum masuk Rumah Sakit, OS mendadak tidak bisa
berbicara saat bangun tidur. Beberapa saat setelah itu diikuti dengan lengan dan
tungkai sebelah kanan lemah dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Pada saat
masuk Rumah Sakit OS terlihat seperti bengong dan tidak peduli terhadap
sekitarnya. Keluhan ini merupakan keluhan yang kedua kali dialami OS. Tiga bulan
sebelumnya, OS pernah mengalami serangan stroke ringan dan lemah sebelah
kanan juga namun, setelah berobat dan dirawat OS dapat nomal seperti biasa
kembali. Menurut keterangan keluarga, semenjak tidak bisa berbicara OS juga
sedikit mengalami berkurangnya pendengaran. Karena setiap diajak untuk berbicara
OS seolah tidak mendengar dan bersifat acuh.

OS memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang baru diketahui sejak 3


tahun lalu dan tidak terkontrol. Setelah serangan stroke ringan 3 bulan lalu, OS juga
tidak rutin kontrol ke RS. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Nyeri kepala (-), mual-
muntah (-), penglihatan ganda (-), keluhan penciuman (-), riwayat alergi (-), riwayat
trauma kepala (-).
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA

• Serangan stroke ringan 3 Orang tua dan kakak OS


bulan lalu.
memiliki riwayat darah
• Hipertensi sejak 3 tahun
tinggi.
yang lalu tidak terkontrol.
• Magh
RIWAYAT PENGOBATAN

Sebelumnya OS pernah berobat dan dirawat karena


serangan stroke ringan 3 bulan yang lalu. Setelah
serangan tersebut sembuh, OS tidak rutin untuk
kontrol.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

OS tinggal bersama anaknya dan OS tidak bekerja.


Kesan ekonomi cukup dan OS terdaftar sebagai
pasien Asuransi Kesehatan golongan II.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : apatis
GCS : E4V1M6
Tanda vital :
Tekanan darah : 160/110 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,7oC
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• Kulit
• Kepala
• Mata Normal
• Hidung
• Telinga
• Mulut : Sudut bibir kanan turun, kering (-), sianosis (-),
lidah sulit dinilai.

• Tenggorokan → pasien tidak kooperatif

• Leher
• Inspeksi
• Palpasi Normal
TORAKS

• Jantung : • Paru :
– Inspeksi – Inspeksi
– Palpasi – Palpasi
– Perkusi Normal – Perkusi Normal
– Auskultasi – Auskultasi
• Abdomen : • Ekstremitas :
– Inspeksi – Superior
– Palpasi Normal
– Perkusi Normal – Inferior
– Auskultasi
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Rangsangan meningeal :

• Kaku kuduk (-)


• Brudzinski I
• Brudzinski II (-/-)
• Kernig
• Laseque
Nervus Kranialis

• N-I (Olfaktorius) : Pasien tidak kooperatif

• N-II (Optikus)
• Tajam penglihatan
• Lapang penglihatan pasien tidak kooperatif
• Tes warna
• Fundus oculi
N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)

• Kelopak mata :
• Ptosis : -/-
• Endopthalmus : -/-
• Exophtalmus : -/-

• Pupil : Isokor, bulat, 3mm / 3mm


• Refleks Pupil
 langsung : +/ +
 tidak langsung : +/ +

• Gerakan bola mata : pasien tidak kooperatif


N-V (Trigeminus)

a. Sensorik :
 N-V1 (ophtalmicus)
 N-V2 (maksilaris) pasien tidak kooperatif
 N-V3 (mandibularis)

b. Motorik
 Pasien tidak kooperatif
c. Refleks

 Reflek kornea : +
 Reflek bersin : tidak dilakukan
N-VII (Fasialis)

a. Sensorik :
 Indra pengecap : Tidak dilakukan
 Pengecapan 2/3 depan lidah : Tidak dilakukan

b. Motorik
 Inspeksi wajah sewaktu
 Diam : asimetris
 Senyum
 Meringis
 Menutup mata
 Mengerutkan dahi pasien tidak kooperatif
 Menutup mata kuat-kuat
 Mengembungkan pipi
N. VIII (Vestibulocochlearis)

a. Keseimbangan :

 Nistagmus : Tidak ditemukan


 Tes romberg : Tidak dilakukan

a. Pendengaran :

 Tes Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan


 Tes Schwabach : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Tes Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)

 Refleks menelan : +

 Refleks batuk : Tidak dilakukan

 Refleks muntah : Tidak dilakukan

 Posisi uvula : Pasien tidak kooperatif

 Posisi arkus faring : Pasien tidak kooperatif


N-XI (Aksesorius)

a) Kekuatan M. Sternokleidomastoideus : Lemah

b) Kekuatan M. Trapezius : Lemah

N-XII (Hipoglosus)
a) Tremor lidah
b) Atrofi lidah
c) Ujung lidah saat istirahat pasien tidak kooperatif
d) Ujung lidah saat dijulurkan
e) Fesikulasi
PEMERIKSAAN MOTORIK
Refleks

a) Refleks fisiologis
 Biceps : N/N
 Triceps : N/N
 Achiles : N/N
 Patella : N/N

b) Refleks patologis
 Babinski : -/-
 Oppenheim : -/-
 Chaddock : -/-
 Gordon : -/-
 Scaeffer : -/-
 Hoffman-trommer : -/-
PEMERIKSAAN MOTORIK
Kekuatan Otot
0 4

Ekstremitas Superior Dextra Ekstremitas Superior Sinistra

0 4

Ekstremitas Inferior Dextra Ekstremitas Inferior Sinistra

Tonus otot
a) Hipotoni : -/-
b) Hipertoni : -/-
Fungsi Luhur
Sistem Koordinasi • Fungsi bahasa
• Romberg Test
• Fungsi orientasi pasien
• Tandem Walking sulit
• Fungsi memori tidak
• Finger to Finger Test dinilai
• Fungsi emosi kooperatif
• Finger to Nose Test

Sistem Saraf Otonom


• Miksi : tidak ada kelainan
• Defekasi : tidak ada kelainan
SENSIBILITAS

Eksterosprektif/ rasa Prospioseptif/rasa dalam


permukaan (superior dan
inferior) • Rasa sikap : tidak dilakukan
• Rasa getar : tidak dilakukan
• Rasa raba : (-)/(+) asimetris
• Rasa nyeri : (-)/(+) asimetris
• Rasa suhu panas : tidak dilakukan
• Rasa suhu dingin : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah tanggal 27 Oktober 2015
Darah lengkap

Leukosit : 5.300/uL Hitung jenis

Eritrosit : 4,7 juta/uL Eosinofil :0%

Hemoglobin : 11,3 g/dL (L) Basofil :0%

Hematokrit : 33 % Batang : 1%

MCV : 75 fL Segmen : 67%

MCH : 24 pg Monosit : 4%

MCHC : 32 g/dL Limfosit : 24%

Trombosit : 250.000/uL
CT-Scan kepala tanggal 8 Oktober 2015

Sulcus
menyempit
Fissura sylvii
melebar
Ventrikel
lateralis

Ventrikel III

Ventrikel IV
kalsifikasi
Kesan :
• Atrofi serebri senilis.
• Infark serebri (baru) multipel a/r cortical-subcortical
fronto-parietaliskiri dan temporo-oksipitalis kanan.
• Infark serebri (lama) multipel a/r substansia alba
periventrikuler lateralis kiri dan centrum semiovale kiri.
• Tidak tampak tanda-tanda SOL maupun perdarahan
intra kranial.
RESUME
Seorang wanita usia 82 Riwayat hipertensi 3 Pemeriksaan penunjang
tahun dengan keluhan tahun yang lalu tidak CT Scan terdapat atrofi
mendadak tidak bisa terkontrol serta riwayat serebri senilis, infark
berbicara serta diikuti serangan stroke ringan serebri (baru) multipel
dengan keluhan lengan 3 bulan yang lalu dan a/r cortical-subcortikal
dan tungkai kanan tidak terkontrol. fronto-parietalis kiri
lemah dan tidak bisa Riwayat keluarga orangtua dan temporo-oksipitalis
digerakkan. Saat di dan kakak hipertensi (+). kanan, infark serebri
ruah sakit OS Nampak Saat ini tekanan darah OS (lama) multipel a/r
160/100 mmHg. Kekuatan
bingun dan tidak peduli substansia alba
otot sebelah kanan 0 dan
terhadap lingkungan sebelah kiri 4. periventrikuler lateralis
sekitar. Keluhan ini kiri dan centrum
yang kedua kali semiovale kiri.
dirasakan OS dan
terjadi tiba-tiba saat
pagi bangun tidur.
.
• Gadjah Mada skor
Penurunan kesadaran (-) , sakit kepala (-), refleks babinski (-)  stroke non hemorargik
• Siriraj skor
Skor Stroke Siriraj
Rumus :
(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x nyeri kepala) + (2 x muntah) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3
x penanda ateroma) – 12
Keterangan :
Derajat kesadaran 0 = kompos mentis; 1 = somnolen;
2 = sopor/koma
Muntah
Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma 0 = tidak ada; 1 = ada
0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (diabetes; angina; penyakit
Hasil : pembuluh darah)
Skor > 1
Skor < 1 Perdarahan supratentorial
Infark serebri

(2,5 x 0) + (2 x 1) + (2 x 1) + (0,1 x 110) - (3 x 1) – 12 = 0 Dari skore


siriraj didapatkan infark serebri
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Kkinis Afasia, hemiparese motorik
ekstremitas sinistra, Hipertensi grade
II.

Diagnosis Topik cortical-subcortikal fronto-parietalis


kiri dan temporo-oksipitalis kanan dan
substansia alba periventrikuler
lateralis kiri dan centrum semiovale
kiri
Dignosis Etiologi Stroke non hemoragik e.c multipel
infark cerebri

Diagnosis Banding :
• TIA (Transient Ischemic Attack)
• RIND (Reversible Iseurologic Deficit)
• Stroke Hemoragik
TERAPI
Advice dokter spesialis saraf :
• Bed rest
• IVFD RL 20 tpm
• Piracetam 2 x 1 amp injeksi iv
• Aspilet 1x 1 tablet

Advice dokter spesialis penyakit dalam


• Citicolin 2 x 1 amp
• Mecobalamin 2 x 1 amp
• Amlodipine 1 x 5 mg
PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia Ad malam


Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi stroke
• Stroke → gangguan fungsional otak fokal
maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal
dari gangguan aliran darah otak.
• Stroke non hemoragik → disfungsi atau
kerusakan jaringan otak yang disebabkan
kurangnya aliran darah ke otak sehingga
mengganggu kebutuhan darah dan oksigen
jaringan.
Etiologi SNH
• Thrombosis (bekuan cairan di dalam PD otak)
• Embolisme cerebral (bekuan darah atau
material lain)
• Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
Klasifikasi SNH
Klasifikasi berdasarkan perjalanan penyakit :
• TIA (tension Ischemic attack)
• RIND (Reversible Ischemic Neurological
Deficits)
• Stroke progresif/stroke in evolution
• Stroke komplit
Klasifikasi berdasarkan gejala klinis :
• TACI (Total Anterior Circulation Infarc)
• PACI (Partial Anterior Circulation Infarc)
• LACI (Lacunar Cerebral Infarction)
• POCI (Posterior circulation Infarc)
Faktor resiko stroke
Bisa dikendalikan Potensial bisa Tidak bisa dikendalikan
dikendalikan
Hipertensi Diabetes mellitus Umur
Penyakit jantung Hiperhomosisteinemia Jenis kelamin
Fibrilasi atrium Hipertrofi ventrikel kiri Herediter
Endokarditis Ras dan etnis
Stenosis mitral Geografi
Infark jantung
Merokok
Anemia sel sabit
Tanda dan gejala stroke
Tanda dan Gejala

Hemidefisit motorik,

Hemidefisit sensorik,

Penurunan kesadaran,

Kelumpuhan nervus fasialis (VII) dan hipoglosus

(XII) yang bersifat sentral,

Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa

(afasia) dan gangguan fungsi intelektual

(demensia),

Buta separuh lapangan pandang (hemianopsia),

Defisit batang otak.


Patofisiologi
Pemeriksaan penunjang
Gambaran laboratorium
• Untuk menunjukkan faktor resiko ex
polisitemia, trombositosis, trombositopenia,
dan leukemia.
• Eliminasi gejala seperti stroke ex hipoglikemia,
hiponatremia/ DM & gangguan ginjal
Gambaran radiologi :
• CT-scan kepala non kontras
• CT perfussion
• CT angiografi (CTA)

Gambar 1. Pre-trombolisis CT otak non-kontras menunjukkan hyperdense meninggalkan arteri serebral tengah (MCA) (A). CT
angiografi menunjukkan Kiri MCA oklusi (B). Perhatikan diskrit meninggalkan MCA hyperdensity non-kontras CT, dilakukan pada
hari-2 (C). Difusi-tertimbang otak-MRI, dilakukan pada hari 2, menunjukkan akut infark MCA kiri (D). Hanya daerah kecil
transformasi hemoragik dicatat di wilayah infracted (E). Perhatikan didirikan meninggalkan infark MCA dan hilangnya hyperdensity
pada otak CT dilakukan pada hari ke-7 (F).
• MR angiografi (MRA)
Penatalaksanaan stroke
Umum :
• Airway and breathing
• Circulation
• Pengontrolan gula darah
• Posisi kepala pasien
• Pengontrolan tekanan darah
• Pengontrolan demam
• Pengontrolan edema serebri
• Pengontrolan kejang
Khusus :
• Terapi trombolitik
• Antikoagulan
• Warfarin/heparin
• Hemoreologi
• Antiplatelet (antiagregasi trombosit)
• Terapi neuroprotektif
• Pembedahan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai