Anda di halaman 1dari 30

Plan of Development

Rencana Pengembangan satu atau lebih lapangan


migas secara terpadu (integrated) untuk
mengembangkan/ memproduksikan cadangan
hidrokarbon secara optimal dengan
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan
HSE.

1
Jenis POD-1
1. Plan of Development I
– Sebelum Undang-Undang No. 22/2001, persetujuan Rencana Pengembangan
lapangan pertama dalam suatu Blok/Wilayah Kerja cukup mendapat persetujuan dari
Direktur Utama Pertamina sekaligus sebagai komersialitas wilayah kerja.
– Setelah berlakunya Undang-Undang No. 22/2001;
• Sesuai pasal 21, Rencana Pengembangan lapangan pertama dalam suatu
Blok/Wilayah Kerja wajib mendapatkan persetujuan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral berdasarkan pertimbangan dari BPMIGAS setelah
berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah Propinsi yang bersangkutan.
• Sesuai pasal 17, bila telah mendapatkan persetujuan POD Pertama dalam
suatu wilayah kerja tidak melaksanakan kegiatannya dalam jangka waktu
paling lama 5 (lima) tahun sejak berakhirnya jangka waktu eksplorasi wajib
mengembalikan seluruh wilayah kerjanya kepada Menteri

2
Jenis POD-2
2. Plan of Development II dst:

• Proposal POD disampaikan kepada BPMIGAS, berdasarkan


kondisi aktual dan persetujuan oleh Ka. BPMIGAS.
• Masalaku (validitas) POD adalah 2 (dua) tahun sejak
persetujuan dikeluarkan. Perubahan ruang lingkup kerja (Scope
of Work) atau keterlambatan pelaksanaan POD tanpa
pemberitahuan persetujuan dianggap batal (expired).

3
Jenis POD-3

3. POP (Put On Production)

Tujuan : Memproduksikan lapangan yang memiliki


cadangan relatif kecil, menggunakan
fasilitas produksi disekitar dengan cara
“tie in” ke existing facilities.

4
ISI POD
LAMA BARU
1. Geological Findings 1. Executive Summary
2. Reservoir Description 2. Geological Findings
3. Drilling Results 3. Exploration Incentives
4. Field Development Facilities 4. Reservoir Description
5. Project Schedule 5. Secrec/EOR Incentives
6. Exploration Incentives 6. Field Development Scenarios
7. Production Results 7. Drilling Results
8. Project Economics 8. Field Development Facilities
9. Project Schedule
10. Production Results
11. HSE & Community Development
12. Abandonment
13. Project Economics
14. Conclusion

5
1. Executive Summary

Ringkasan dari Rencana Pengembangan


Lapangan meliputi teknis, ekonomis,
dan HSE

6
2. Geological Findings
Menjelaskan penemuan geologi migas hingga data geologi
terakhir berdasarkan log dan analisa cutting yang
digunakan untuk merevisi peta geologi.
Tinjauan geologi :
– Regional Geology:
Boundary (Jika ada), Formation, faults, sedimentary
type, age of corresponding formation
– Stratigraphy
– Structure : Jenis Folding, faulting, or unconformities
– Correlations : Korelasi antar sumur struktural/stratigrafi
– Peta : Top & bottom structures, Net sand/carbonate
Isopach, dan direvisi sesuai data terbaru
7
3. Exploration Incentives

a. New Field :
- Pemberian insentif untuk memotivasi kontraktor tetap
melakukan kegiatan eksplorasi.
Prosedur pemberian insentif sesuai “guidance” yang
telah ditetapkan oleh Divisi Eksplorasi.
Perbedaan harga Old Oil dan New Oil dimaksudkan
agar KPS tetap melaksanakan kegiatan eksplorasi
selama masa insentif 60 bulan diberikan.
- Insentif : DMO Fee New Oil & Investment credit

b. Pra-Tertier Reservoir insentif (sesuai kontrak PSC):


- DMO Fee New Oil & Investment credit
- Perubahan Split 8
PROPOSAL GUIDANCE FOR DETERMINING NEW FIELD

POINT TOTAL
RISK 2.5 5 7.5 10
CRITERIA POINT

GEOLOGICAL OLD OLD NEW NEW


EXPLORATION CONCEPT EXISTING MODEL EXISTING MODEL EXISTING MODEL NO MODEL
RISK IN NEAREST STR. IN WORKING AREA IN ADJACENT IN ADJACENT

- FORM - FORM - FORM NEW - FORM


STRATIGRAPHIC
- MEMB. - MEMB. NEW - MEMB. NEW - MEMB.
POSITION - ZONE NEW - ZONE NEW - ZONE NEW - ZONE

SAME SAME SAME NEW


STRUCTURAL TREND SAME CULMINATION SEPARATE PARALEL NOT
SEALING FAULT CULMINATION POSITION PARALEL

API DISTANCE FROM < 5 KM 5 - 10 KM 10 - 25 KM > 25 KM


DEF. EXISTING FIELD

LOGISTICAL DISTANCE FROM < 50 KM 50 - 100 KM 100 - 200 KM > 200 KM


RISK EXISTING INFRASTRUCTURE

Geological risk = 60% x total point =


Logistical risk = 40% x total point =
Weighted Grand Total =

> 20 NEW FIELD


15 – 20 OTHER FACTOR TO BE CONSIDERANCE
< 15 NO INCENTIVE

9
4. Reservoir Description-1
a. Reservoir Condition
– Initial condition
– Rock characteristic
– Fluid properties:

– Driving Mechanism :
Gas cap drive, solution gas drive, expansion gas drive,
water drive, and combination drive.
untuk production forecast dan perhitungan recovery
factor.

b. Hydrocarbon In-place
Menggunakan metode volumetric, material balance,
dan simulasi reservoir

10
4. Reservoir Description-2

c. Hydrocarbon Reserves
Cadangan dilengkapi dengan peta subsurface struktur dan Isopach.

 OOIP
 OGIP
 Recoverable Reserve
 Proved, Probable, Possible
 Remaining Reserves

Khusus untuk pengembangan lapangan gas dibutuhkan informasi tentang


pasar (rencana pemasaran), HOA, GSA dan sertifikasi oleh instansi
independent.

11
4. Reservoir Description-3

Proved Reserves :
Jumlah migas yang dapat diproduksikan secara komersial pada
tingkat kepastian tertentu berdasarkan ketersediaan data geologi dan
keteknikan yang didukung oleh produksi aktual atau uji
produksi/formasi saat itu (P-90).
Probable Reserves :
Cadangan tak terbukti yang direkomendasikan kurang menjanjikan
dibandingkan terhadap cadangan terbukti untuk dapat diproduksikan
dengan baik berdasarkan analisis geologi dan keteknikan (P-50).
Possible Reserves :
Cadangan tak terbukti yang direkomendasikan kurang menjanjikan
dibandingkan terhadap cadangan mungkin untuk dapat diproduksikan,
berdasarkan analisis geologi dan keteknikan (P-10).

12
4. Reservoir Description-4

d. Production Forecast/Incremental Production


Perkiraan produksi hidrokarbon dimasa datang dengan
menggunakan metode/asumsi yang dipakai dalam
perhitungan, antara lain :
- analisis decline
- simulasi reservoir

13
5. Secrec/EOR Insentif
Secondary Recovery
Peningkatan perolehan hidrokarbon dengan
penambahan energi natural melalui injeksi fluida (water
flooding dan gas flooding)

EOR
Semua metoda yang menggunakan sumber energi
eksternal untuk perolehan minyak yang sudah tidak
dapat diproduksi secara konvensional (primary dan
secondary recovery), antara lain: steam flood, chemical
flood

Insentif
Kegiatan Secrec dan EOR akan memperoleh insentif
berupa: investment credit dan DMO 14
6. Field Development Scenarios
Menjelaskan mengenai skenario pengembangan lapangan yang
meliputi:
• Phasing Development
• Full Development
• Development Strategy
• Production Optimization
• Local Content : penggunaan material barang dan jasa yang
dipergunakan secara langsung terhadap pembangunan
struktur dan infrastruktur pengembangan suatu lapangan yang
berasal dari dalam negeri
• etc

15
7. Drilling

Meliputi :
a. Platform/cluster/well location
onshore, offshore
b. Well design :
vertical, deviated, horizontal, radial, slim hole
c. Drilling Schedule
d. Drilling report
e. Completion

16
8. Field Development Facilities
a. Primary Recovery Facilities
1. Offshore Production Facilities
- Offshore Platform Facilities
Jacket, Deck, Processing Facilities, etc.
- Other Offshore Facilities
Sub marine pipeline production junction facilities,
Disposal Facilities, Storage etc.
- Additional Facilities
Civil construction, Office, Living Quarter, etc.
2. Onshore Production Facilities
Meliputi : Processing facilities, Flow-line and storage
facilities, Disposal facilities.
3. Artificial Lift Equipment

b. Enhanced Oil Recovery Facilities 17


9. Project Schedule

Menggambarkan rangkaian penyelesaian berbagai


pekerjaan pengembangan lapangan seperti :
 Planning :
- Screening study
- Feasibility study
- Conceptual Engineering
 Execution :
- Detail Engineering
- Procurement
- Fabrication
- Installation
- Commissioning
 Operation
18
10. Production Results

Menggambarkan kegiatan untuk mengangkat


hidrokarbon dan meningkatkan produksi (bila ada)
dengan tindakan :
1. Stimulasi
2. Gas Lift
3. Pumping
4. Sec.Rec.
5. Enhanced Oil Recovery

19
11. HSE & Community
Development
Kajian menyeluruh terhadap dampak suatu
pengembangan lapangan terhadap kesehatan,
keselamatan dan lingkungan disekitar lapangan
yang akan dikembangkan, pada tahap:
• Pra-konstruksi,
• konstruksi,
• operasi,
• pasca operasi

20
12. Abandonment & Site Restoration

Menjelaskan mengenai kajian teknis maupun


biaya terhadap mekanisme penutupan suatu
lapangan, baik di onshore maupun offshore
apabila lapangan tersebut sudah tidak
ekonomis lagi untuk diproduksikan dan akan
ditinggalkan seterusnya.

21
13. Project Economics-1
Analisa Perhitungan keekonomian berdasarkan data
terakhir:
– Certified Reserves

– Production forecast

– Development cost:
Investasi : Well cost, production facilities cost,
pipeline cost, compressor, platform.
Operating cost : Direct production cost,
work over/stimulation,
maintenance, G&A

22
13. Project Economics-2

• Insentif
– Dalam kasus keekonomian dari kontraktor tidak
mencapai MARR (minimum Atractive Rate of
Return) yang diinginkan PSC, maka dapat
diberikan insentif berupa Deem Interest (Interest
Cost Recovery)
– Interest Cost Recovery/ICR ialah biaya bunga
terhadap investasi kapital
– Dasar Hukum: PSC Kontrak Exhibit “C” Accounting
Procedure

23
13. Project Economics-3

• Indikator Ekonomi
– Pemerintah :
GOI (Government Income) dan Persentase
pendapatan pemerintah terhadap Gross Revenue.
– Kontraktor :
Net Cashflow (NCF), Internal Rate of Return (IRR),
Net Present Value (NPV).
– Profit to Investment Ratio (PIR), Pay out Time
(POT)
– Sensitivitas  Spider diagram
Berdasarkan 4 parameter :
Harga (minyak & gas), biaya kapital, biaya operasi,
dan Produksi. 24
Gambaran Keekonomian POD
No. Keterangan Satuan
1. Produksi Minyak MBO
2. Harga Minyak US $ / BBL
3. Produksi Gas MMSCF
4. Harga Gas US $ / MMBTU
5. Gross Revenue (100%) M US $
6. Life Time Tahun
7. Investasi M US $
 Capital
 Non Capital
8. Biaya Operasi M US $
9. Cost Recovery M US $
(% Gross Revenue) %
10. Contractor Share M US $
11. Government Share M US $
 Total Penerimaan %
 (% Gross Revenue)
12. ROR %
13. POT Tahun
25
14. Conclusion

Merupakan Kesimpulan
dari Pengembangan Lapangan
untuk pemilihan alternatif yang terbaik,
ditinjau dari segi teknis
maupun ekonomis

26
Revisi POD

POD yang telah mendapat persetujuan dapat direvisi dengan


pertimbangan:

• Perubahan skenario pengembangan


• Perubahan jumlah cadangan migas yang signifikan
terhadap usulan awal.
• Perubahan biaya investasi

27
FLOW CHART
PERSETUJUAN POD PERTAMA

KONSULTASI DENGAN
PEMDA SETEMPAT MELALUI
DITJEN MIGAS

MENTERI ENERGI
PERTIMBANGAN
BPMIGAS & SUMBER DAYA
MINERAL

PERSETUJUAN

TIDAK DISETUJUI

KPS
28
FLOW EVALUASI POD
TIM POD

KAJIAN &
PENGEMBANGAN
DIVISI KPS
KAJIAN (FINAL POD)

EKSPLORASI
KA. BPMIGAS

DEPUTI DINAS E.L EKSPLOITASI DISKUSI SETUJ PROSES


PRESENTASI PRESENTASI
PERENCANAAN (KOORD. PENDAHULUAN TEAM POD DG KPS AKHIR U PERSETUJUAN
& HASIL EVALUASI (DIVISI KAJIAN)
TIM POD)
FINEK & TIDAK
DRAF PEMASARAN TIM POD
DISETUJUI
T POD
KADIV
KAJIAN &
OPERASIONAL PENGEMBANGAN
K DEPUTI
P PERENCANAAN
S FUNGSI
DEPUTI
TERKAIT
PERENCANAAN
KEPALA
BPMIGAS

2 minggu 3 minggu 2 minggu 3 minggu


29
Total: 10 minggu
FLOW CHART PERSETUJUAN POD
Aspek Sub Surface KPS
Koordinator : Studi EPT (FINAL POD)
Diskusi Hasil
Tim : EPT, EKS, Evaluasi
Dinas Fungsi terkait KA. BPMIGAS
Keekonomian
PRESENTASI Aspek Teknis Operation
Lapangan/ PENDAHULUA
Divisi Kajian & N Koordinator :Keekonomian
Diskusi Proses
Pengembangan Lapangan Hasil PRESENTASI
Persetujuan
Evaluasi
Tim : Operasional, EPT, AKHIR
POD
Fungsi terkait

Aspek Keekonomian
Koordinator : Keekonomian
Lapangan Diskusi Hasil
Tim : PDA, EPT, marketing Evaluasi
Fungsi terkait

2 minggu 3 minggu 2 minggu 3 minggu

Deputi Perencanaan
BPMIGAS

DRAF Ka. BPMIGAS *


* Untuk POD I persetujuan oleh Menteri
T POD Proses melalui kondisi tidak ada permasalahan prinsip (10 minggu)
Proses melalui kondisi ada permasalahan yang perlu didiskusikan kelompok (12 minggu)
Proses melalui kondisi ada permasalahan manajemen dan atau permasalahan non teknis (>12
KPS minggu)
30

Anda mungkin juga menyukai